REFERENSI
1. Manuaba, IBG. 2001. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
2. Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta. EGC.
3. Wiknjosastro, Hanifa,(2001), Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
DASAR TEORI
Forsep merupakan alat bantu persalinan yang terbuat dari logam menyerupai sendok. Berbeda
dengan vakum, persalinan yang dibantu forsep bisa dilakukan meski Anda tidak mengejan, misalnya
saat terjadi keracunan kehamilan, asma, atau penyakit jantung. Persalinan dengan forsef relatip lebih
beresiko dan lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan vakum. Namun kadang terpaksa dilakukan
juga apabila kondisi ibu dan anak sangat tidak baik. Dokter akan meletakan forsep diantara kepala bayi
dan memastikan itu terkunci dengan benar, artinya kepala bayi dicengkram dengan kuat dengan
forsep. Kemudian forsep akan ditarik keluar sedangkan ibu tidak perlu mengejan terlalu kuat.
Persalinan forsep biasanya membutuhkan episiotomi. Forsep digunakan pada ibu pada keadaan
sangat lemah, tidak ada tenaga, atau ibu dengan penyakit hipertensi yang tidak boleh mengejan,
forsep dapat menjadi pilihan. Demikian pula jika terjadi gawat janin ketika janin kekurangan oksigen
dan harus segera dikeluarkan. Apabila persalinan yang dibantu forsep telah dilakukan dan tetap tidak
bisa mengeluarkan bayi, maka operasi caesar harus segera dilakukan. Pada bayi dapat terjadi
kerusakan saraf ketujuh (nervus fasialis), luka pada wajah dan kepala, serta patah tulang wajah dan
tengkorak. Jika hal itu terjadi, bayi harus diawasi dengan ketat selama beberapa hari. Tergantung
derajat keparahannya, luka tersebut akan sembuh sendiri. Sedangkan pada ibu, dapat terjadi luka
pada jalan lahir atau robeknya rahim (ruptur uteri).
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
2. Baca dan pelajari job sheet yang tersedia.
3. Ikutilah petunjuk dari dosen.
4. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti
SAFETY
Pastikan ibu telah mendapat informasi yang lengkap mengenai pemeriksaan yang akan
dilakukan
Dapatkan persetujuan klien secara lisan sebelum melakukan tindakan
Jaga kebersihan alat dan bahan yang akan digunakan
Pastikan privacy klien terlindungi
Perhatikan kondisi emosional klien dalam setiap tahap tindakan
1. Persiapan Penolong
a. Pakai celemek, kacamata dan sepatu boot
b. Cuci tangan sesuai dengan prosedur
kemudian lap dengan menggunakan handuk
bersih dan kering
c. Memakai handscoon steril pada tangan kanan
Key point : Gunakan APD secara lengkap
11 Traksi definitive
Traksi definitive dilakukan dengan cara memegang
kedua pemegang forceps dan penolong melakukan
traksi. Traksi dilakukan hanya menggunakan otot
lengan. Arah tarikan dilakukan sesuai dengan
bentuk panggul. Pertama dilakukan tarikan cunam
ke bawah, sampai terlihat occiput sebagai
hipomoklion, lalu tangan kiri segera menahan
perineum saat kepala meregang perineum.
Kemudian dilakukan traksi ke atas hanya dengan
menggunakan tangan kanan sambil tangan kiri
menahan perineum. Kemudian lahirlah dahir, mata,
hidung, mulut bayi
12. Melepaskan forcep
Setelah kepala bayi lahir, maka cunam
dilepaskan dan janin dilahirkan seperti
persalinan biasa
Key point : lakukan episiotomi sesuai
indikasi.
19 Membersihkan muka (hidung dan mulut) bayi dengan kain bersih, potong tali
pusat dan serahkan bayi pada petugas bagian neonatus
20 Menunggu tanda lepasnya placenta, lahirkan placenta dengan menarik tali
pusat dan mendorong uterus kearah dorso-cranial.
21 Memeriksa kelengkapan plasenta
22 Melakukan penjahitan luka episiotomi
25 Mencuci tangan dan lengan (hingga siku) dengan sabun,dibawah air mengalir
dan mengeringkan tangan dengan handuk kering
26 Periksa kembali vital sign pasien, lakukan tindakan dan beriinstruksi lanjut bila
diperlukan.
27 Mencatat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan pada
kolom yang tersedia dalam status pasien.
28 Memberitahukan pada pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan dan
pasien masih memerlukan perawatan lanjutan.
JUMLAH
Kriteria Penilaian :
Jumlah Nilai x 100 %
56