SEMESTER VI
Tutor :
2019
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Modul 1
BAB III : PENUTUP
3.1 Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
SKENARIO
Seorang laki-laki, 35 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari.
Keluhan ini pernah dirasakan sebelumnya. Pasien mengeluh dalam 6 bulan terakhir
sering meriang. Pasien bekerja sebagai supir truk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 130/80 mmHg.
Kalimat sulit
1. -
Kata kunci
1. Laki-laki 35 tahun
8. Apakah ada hubungan hasil pemeriksaan fisik tekanan darah dengan keluhan
nyeri kepala pada pasien?
LANGKAH 7( Pembahasan )
Kelompok kami telah melakukan diskusi kembali pada pertemuan kedua dan
kami telah menyelesaikan langkah yang belum tercapai pada pertemuan
sebelumnya. Semua anggota kelompok kami memaparkan semua hasil yang telah
didapatkan pada saat belajar mandiri. Pemaparan dari langkah teakhir ini akan
kami bahas pada Bab II.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Modul 1
Otak dan medula spinalis mempunyai 3 materi esensial yaitu: badan sel yang
membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea), serabut saraf yang membentuk
bagian materi putih (substansi alba), sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak
di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat. Walaupun otak dan sumsum tulang
belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi
kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di
tengah. Pada medula spinalis bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-
kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta
terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan
internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti
iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan
untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam
tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui
reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal
(reseptor viseral). Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls
listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang
kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon
terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis
memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai
efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
a) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan
pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka.
b) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot
polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui
dua jalur yaitu saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla
spinalis dan saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla
spinalis. Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki
inervasi simpatis dan parasimpatis.
Saraf kranial langsung berasal dari otak dan meninggalkan tengkorak melalui
lubang lubang pada tulang yang disebut foramen. Ada 12 pasang saraf kranial:
2. Jelaskan histologi dari kepala dan otak!
Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang disebabkan oleh gangguan pada struktur
di kepala yang sensitif terhadap rasa sakit dan bukan merupakan gejala akibat
penyakit lain.
Ada beberapa faktor yang berperan dalam sakit kepala primer, di antaranya adalah
gangguan pada otot leher dan kepala, aktivitas kimia di otak, pembuluh darah
atau/dan saraf. Pada sebagian orang, sakit kepala primer merupakan kondisi yang
turun-temurun di keluarganya. Berikut ini adalah beberapa tipe sakit kepala primer
yang paling sering terjadi.
Gaya hidup juga menjadi salah satu faktor penyebab sakit kepala primer, seperti
mengkonsumsi makanan yang diproses dengan kandungan senyawa garam asam
(nitrat), perubahan waktu tidur, postur tubuh buruk, melewati jam makan hingga stres
berlebih.
B. Sakit Kepala Sekunder
Sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang disebabkan oleh aktifnya saraf rasa
sakit di kepala akibat suatu penyakit. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum
sakit kepala.
Sinusitis
Flu
Infeksi telinga
Pengar
Masalah gigi
Konsumsi monosodium glutamat (MSG) berlebihan
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin secara tiba-tiba
Menggunakan penutup atau perlengkapan kepala yang terlalu ketat misalnya
helm
Perubahan hormon pada wanita misalnya setelah mengonsumsi pil KB
Gangguan pada penglihatan misalnya glaukoma
Berikut ini adalah penyebab sakit kepala sekunder yang lebih jarang terjadi:
Selain itu, ada beberapa tipe sakit kepala sekunder yang spesifik seperti berikut ini.
1. Migrain: Etiologi:
a) Kontraksi otot terus menerus dan menyebabkan turunnya perfusi darah dan lepasnya
substansi pemicu nyeri (laktat, as.piruvat, dsb). Substansi ini kemudian menghasilkan
sensasi nyeri pada otot dan ligament yang dipersarafi.
a) Aktivasi ganglion trigeminus, melepas substansi P dan calcitonin gene related peptide
(CGRP) dan menstimulasi inflamasi neurogenic dan dilatasi pemb.darah.
b) Aktivasi saraf parasimpatis dan gangguan aktivitas saraf simpatis memicu gejala otonom.
a) Adanya kompresi n.trigeminal oleh arteri dan vena pada tempat masuknya
cabang nervus ini di batang otak. Kompresi ini menyebabkan demielinisasi yang
menyebabkan cedera pada n. trigeminal, terutama pada cabang kedua dan ketiga.
Nyeri Kepala primer dibagi menjadi 3 yaitu migraine, tension type headache dam
cluster headache.
Migrain
Teori Vaskular, pada masa prodormal (aura) terjadi vasokontriksi pembuluh darah
intracranial yang menyebabkan iskemia jaringan yang selanjutnya terjadi rebound
dilatasi pembukuh darah ekstrakranial dan mengaktifkan nosiseptif perivaskular dan
menimbulkan rangsang nyeri pada kepala.
Cluster Headache
Pada migraine dan Cluster headache terjadi perubahan neurokimiawi sehingga terjadi
ketidak seimbangan antara aktivitas neuron serotonergik dan noradrenergic dalam
batang otak lalu mengaktifkan nucleus kaudalis trigeminalis pada medula yang
melepaskan vasoaktof neuropeptide dari nervus trigeminal saraf dan menginduksi
inflamasi steril yang kemudian mengaktifkan nosiseptif trigeminal pada pembuluh
darah yang selanjutnya mengaktifkan rangsang nyeri.
Tension-Type Headache
Nyeri kepala tegang oto diperkirakan berasal dari jaringan miofasial dan kondisi
stress mental yang kemudian menstimulasi perifer dan mengaktivasi struktur
supraspinal pain, berlanjut ke sentral modulasi dan menimbulkan nyeri kepala.
Rangsang ragsang yang menggangu diterima oleh nosiseptor. Pada inervasi sensoris
pemebuluh darah intracranial didalamnya mengandung neuropeptide seperti CGRP
dan substansi P yang mensensitisasi nosiseptor dan emudian rangsang dibawa menuju
ke cornus dorsalis servikal atas. Transmisi dan modulasi nyeri terletak pada batang
otak. Hipotalamus dan sistem limbik memberikan respon perilaku dan emosional
terhadap nyeri. Pada thalamus hanya terjadi persepsi nyeri. Pada korteks
somatosensorik dapat mengetahhi lokasi dan derajat intensitas nyeri.
1. Stres
2. Usia
3. Kebisingan
4. Masa Kerja
5. Cahaya Matahari
Penyebab nyeri kepala sangat beragam. Disamping itu gambaran klinik nyeri kepala
juga sangat bervariasi, hal demikian diperkaya lagi oleh istilah-istilah awam yang berlatar
belakang bahasa sehari-hari yang digunakannya. Dengan demikian anamnesis tentang nyeri
kepala harus bersifat menyeluruh, ,meliputi hal-hal sebagai berikut:
Identitas, untuk mengidentifikasi serta menilai status sosial ekonomi. Pada skenario yaitu
seorang ♂ usia 35 tahun. Pasien bekerja sebagai supir truk.
Keluhan utama, yaitu keluhan yang paling dirasakan atau yang paling berat sehingga
mendorong pasien untuk datang berobat atau mencari pertolongan medis. Pada skenario
pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari.
Riwayat penyakit sekarang, pada skenario tidak diketahu lebih lanjut. Oleh kearena itu perlu
dianya beberapa pertanya tambahan seperti:
Jenis nyeri kepala
Secara umum nyeri kepala dapat diutarakan sebagai nyeri yang menetap,
mendenyut yang kadang-kadang sesuai dengan denyutan jantung, nyeri seperti
ditarik atau diikat, nyeri seakan-akan kepala mau pecah, nyeri yang berpindah-
pindah, maupun perasaan kepala yang tidak enak. Keluhan penderita harus benar-
benar dipahami agar tidak terjadi salah persepsi atau interpretasi.
Awitan nyeri kepala
Awitan (awal timbul/onset) nyeri dapat memberi gambaran proses
pathogenesis yang melatarbelakanginya. Nyeri kepela yang baru saja terjadi,
mempunyai banyak kemungkinan biak yang bersifat ringan/benigna maupun
berat/maligna.
Nyeri kepala yang baru muncul pada penderita tua harus dicurigai sebagai hal
yang serius, yaitu kemungkinan adanya proses desak ruang intrakraial dan arteritis
temporalis. Proses desak ruang intracranial dapat menimbulkan nyeri kepala yang
bersifat hilang timbul atau intermitten yang dapat terjadi apabila ada gangguan
dalam hal aliran cairan serebrospinal.
Nyeri kepala yang timbul secara mendadak harus dicurigai sebagai akibat
dari perdarahan intracranial spontan, terutama perdarahan subaraknoidal atau
intraventricular. Seperti meningitis, glaukoma, dan mastoiditis dapat menimbulkan
nyeri kepala yang mendadak.
Nyeri kepala yang semakin lama makin memberat, menunjukan
kemungkinan adanya proses intracranial yang makin berkembang.
Nyeri kepala yang kronis dapat terjadi pada kasus tension headache, pasca
trauma kepala, dan neurosis. Sementara itu, rhinitis vasomotorika, sinusitis, kelianan
refraksi mata yang tidak di koreksi dapat menimbulkan nyeri kepala kronis.
Frekuensi dan periodisitas nyeri kepala
Migren merupakan nyeri kepala yang episodik dan tidak pernah muncul
sebagai nyeri kepala harian atau daam waktu yang lama. Cluster headache muncul
sebagai nyeri kepala harian Selama beberap aminggu atau bulan dan kemudian
diikuti suatu interval bebas nyeri kapala dalam waktu yang lama. Nyeri kepala yang
bersifat kronis biasanya dirasakan setiap hari denegan sifat yang konstan dan
biasanya merupakan gambaran tension headache atau nyeri kepala psikogenik.
Puncak dan lamanya nyeri kepala
Migren biasanya mencapai puncak nyeri 1-2 jam pasca awitan dan
berlangsung selama 6-36 jam. Cluster headache langsung sampai pada puncak
perasaan nyeri pada saat penderita terbangun dari tidurnya, atau nyeri kepala
memuncak beberapa menit setelah awitan pada saat penderita dalam keadaan tidak
tidur. Tension headache muncul secara perlahan selama beberapa jam dan kemudian
terus berlangsung selama beberapa hari sampai beberapa tahun.
Waktu terjadinya nyeri kepala dan faktor presipitasi
Cluster headache sering kali muncul pada saat si penderita dalam keadaan
tidur lelap, dan ada kecenderungan bahwa serangan nyeri kepala muncul pada saat
yang sama. Migren dapat muncul setiap hari saat baik siang maupun malam. Tenson
headache khas dengan nyeri kepala sepanjang hari dan sering kali memberat pada
siang atau sore hari.
Lokasi
Penderita diminta untuk menunjuk lokasi nyeri kepala dengan ujujng jarinya.
Hal ini akan sangat membantu proses pemeriksaan, penderita dapat menunjukan
lokasi nyeri secara tepat dan bersifat anatomi.
Migren sangat bersifat unilateral, biasanya di daerah frontotemporal, namun
dapat menyeluruh dari lokasi unilateral menjadi nyeri menyeluruh. Cluster headache
hamper selalu unilateral dank has terpusat di belakang atau sekitar bola mata.
Tension headache khas dengan nyeri kepala yang menyeluruh, tetapi dapat juga
berpusat di daerah frontal atau serviko oksipital.
Kualitas dan intensitas nyeri
Nyeri kepala yang berkaitan dengan demam dan hipertensi sering kali
bersifat mendenyut-denyut. Migren dapat bersifat mendenyut dan sering kali ditutup
oleh perasaan nyeri yang bersifat terus menerus tanpa kesan denyutan. Cluster
headache khas dengan sifat yang berat, nyeri sekali seakan-akan kepala di bor.
Tension headache dicirikan oleh perasaan seakan-akan penuh, diikat kencang, atau
ditekankuat-kuat.
Faktor yang memberatkan rasa nyeri
Memberatnya nyeri kepala pada saat batuk, mengejan, atau bersin
menggambarkan kemungkinan adanya proses intracranial. Sementara itu apabila
nyeri kepala bertambah berat pada saat ada gerakan tertentu menunjukan adanya
pengaruh muscular. Aktivitas dapat memperberat nyeri pada migren atau tension
headache. Sebaliknya, istirahat baring biasanya akan memperberat situasi penderita
cluster headache.
Faktor Pereda nyeri
Isitirahat, menghindari cahaya, dan tidur akan meredakan perasaan nyeri
pada penderita migren. Masase atau kompres hangat akan menolong penderita
tension headache. Nyeri pada cluster headache akan berkurang dengan penekanan
local atau pemberian kompres hangat atau dingin.
Riwayat penyakit sistem
Riwayat penyakit dahulu, bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang riwayat penyakit
dahulu secara lengkap, karena seringkali keluhan atau penyakit yang sedang diderita pasien
merupakan kelanjutan atau akibat dari penyakit-penyakit sebelumnya. Pada scenario, pasien
merasakan bahwa Keluhan ini pernah dirasakan sebelumnya. 6 bulan terkahir sering
meriang.
Riwayat penyakit keluarga yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai riwayat penyakit
keluarga. Pada skenario tidak diketahui.
Riwayat psikososial, yaitu untuk mengetahui beberapa kebiasaan buruk bagi kesehatan yang
dapat menjadi penyakit yang kini diderita pasien. Pada skenario tidak diketahui.
Riwayat psikososial, untul menilai perilaku kesehatan dan kepercayaan, kehidupan sehari-
hari, pola nutrisi, polaaktivitas/latihan fisik, rekreasi, binatang eliharaan, hobi, pola
istirahat/tidur, kebiasaan pribadi, polakesehatan kerja, status sosio/ekonomi,
persahabatan/hubungan dalam keluarga, pola seksualitas,dukungan sosial, dan mekanisme
menghadapi stres
Riwayat pengobatan, untuk mengetahui apakah sebelumnya pasien sudah pernah berobat ke
dokter arau tidak, atau mungkin pasien mengkonsumsi obat untuk megurangi keluhan yang
dirasakan beserta efeknya. Pada skenario tidak diketahui.
Riwayat alergi, termasuk alergi obat, makanan, serangga, binatang, perubahan musim, bahan kimia, dsb.
Pada skenario tidak diketahui.
Pada umumnya pemeriksaan fisik terhadap penderita nyeri kepala tidak
memperlihatkan kelainan apapun. Namun demikian, pemeriksaan fisik tetap perlu dilakukan
secara lengkap dan cermat, sebab apabila ditemukan suatu jenis kelainan saja maka kelainan
tadi dapat merupakan kunci diagnosis. Bahkan apabila memang tidak ditemukan kelainan
apapun maka baik pihak dokter maupun penderita telah memperoleh kepastian bahwa tidak
ada sesuatu yang terlewatkan sehubungan dengan upaya mencari sebab-sebab nyeri kepala.
Dalam pemeriksaan fisik dimulai pada saat penderita masuk ke dalam ruangan
pemeriksaan atau pada saat melakukan anamnesis. Observasi yang teliti merupakan kunci
untuk mengetahui apakah penderita mengalami gangguan fisik atau psikiatrik, atau apakah
penderita tampak cemas, depresif, dan apakah riwayat penderita dapat dipercaya
sepenuhnya.
Setiap kali ada keluhan nyeri kepala, maka pemeriksaan neurologic secara lengkap
harus dilakukan secara cermat. Pemeriksaan tersebut, secara garis besar meliputi status
mental, gaya berjalan, nervi kranialis, system motoric, dan system sensorik.
Sementara itu, dengan sendirinya kepala dan daerah leher harus diperiksa secara
seksama. Inspeksi dan palpasi dilakukan secara bersama-sama untuk mengetahui kelainan-
kelainan yang yang mungkin ada. Vertebra servikal perlu diperiksa apakah ada kaku kuduk,
gangguan mobilitas leher, nyeri otot-otot leher, dan gangguan lainnya.
Definisi: Merupakan rasa nyeri pada daerah atas kepala yang merupakan nyeri tipe
tegang (TTH).
Epidemiologi: Penyakit nyeri kepala atau yang paling sring dijumpai TTH,bentuk paling
umum nyeri kepala primer tersering dengan prevalensi 78%, dan mengenai hampir 1,4 juta
orang atau 20,8% populasi didunia.
TTH ini lebih sering dialami oleh pasien dewasa muda dengan usia (>20
thn,puncaknya pada usia 30-39 tahun).
Etiologi :
- Lelah bekerja tidak mengenal waktu
- Hipotensi dan Anemia
Berkaitan dengan rendahnya suplai oksigen menuju otak yang mengakibatkan kondisi
iskemia pada otak. Dan pada kasus ini nyeri kepala muncul karena suplai oksigen
berkurang.
- Stres dan depresi
Stress dan depresi sebenarnya bukan khas pemicu langsung munculnya TTH (Tension
type headache) melainkan menyebabkan munculnya kontraksi otot yang berlebihan,
sehingga terjadi defisiensi suplai oksigen dan pelepasan substansi pemicu nyeri.
- Ketegangan otot sekitar (kepala,leher)
Patofisiologi :
Nyeri kepala akibat TTH ini unculnya sering, saat pasien terlalu lama dalam keadaan
posisi kepala ditekuk kebawah dengan durasi yang terlalu lama dan sering, sementara
pasien yang sering tidur dengan posisi tidak baik atau tidur menggunakan bantal yang
terlalu tinggi menyebabkan pada otot leher tertekan lebih kuat sehingga otot leher
akan berkontraksi terus menerus dan menyebabkan turunnya perfusi dalam darah
yang menyebabkan substansi timbulnya pemicu nyeri. Dan akan menstimulasi saraf
yang kemudian akan menghasilkan sensasi nyeri otot dan ligament.
Gejala klinis :
Karakteristik nyeri kepala ini adalah bilateral, menekan atau mngikat tidak berdenyut,
intensitas ringan sampai sedang, dan rasa tegang disekitar leher dan kepala belakang
Umumnya TTH ini : mengeluh insomnia, nyeri kepala saat pagi hari, penurunan berat
badan, susah berkonsentrasi, dan mudah lelah.
Pemeriksaan penunjang :
Hemoglobin, hematokrit, trombosit, limfosit tetapi pada umumnya pada hasil tes lab, ini
bersifat normal akan tetapi bila ditemukan kelainan pada hasil laboratorium darah bisa
ada kemungkinan adanya penyakit lain.
Penatalaksanaan :
-Terapi nonmedikamentosa :
- Edukasi
Menjelaskan apa pengertian dari TTH ini secara sederhana serta pengobatan apa saja
yang diperlukan.
- Kontrol diet
- Terapi fisik
Berupa : latihan postur dan posis, kompres dengan air hangat/dingin, masase
(pemijatan atau pengurutan yang gunanya untuk melancarkan peredarah darah).
- Hindari pemakaian harian obat analgesik
Definisi
• Merupakan nyeri kepala yang juga dikenal sebagai nyeri kepala Horton, nyeri
kepala histamine, sindrom Bing, neuralgia migrenosa, atau migren merah (red
migraine) karena pada waktu serangan akan tampak merah pada sisi wajah
yang nyeri.
Epidemiologi
Cluster headache termasuk jarang terjadi, hanya kurang dari 1%. Penyakit ini lebih
banyak di temukan pada laki-laki dibandingkan perempuan, dengan rasio 6:1, serta
berusia > 30 th.
Manfestasi klinik
Nyeri kepala yang hebat yang di sertai gejala otonom di tempat yang spesifik
seperti orbita, supra orbita, temporal atau kombinasi dari tempat tersebut.
Infeksi konjungtiva
Lakrimasi
Kongesti nasal
Rhinorrea
Miosis
Ptosis
Edema palpepbra
Factor resiko
Pasien pria biasanya memiliki riwayat perokok berat dan peminum alcohol, riwayat
trauma dan oprasi kepala
Tatalaksana
Terapi abortif
• Oksigen
Standar terapi cluster headache akut adalah inhalasi oksigen 100% dengan
masker fasial 7-10L/menit untuk 10-15 menit dengan sungkup
• Dihidroergotamin
Dihidroergotamin 0.5 – 1.5 mg iv efektif menurunkan serangan akut cluster
selama 10menit . Im atau nasal memiliki awitan lebih lama .
Sumatriptan
Sumatriptan subkutan dan 6mg akan mengurangi nyeri dalam waktu 5-15 menit. Dpt
di ullang 24 jam . Nasal spray 20mg bias di berikan tapi kurang
KI : jantung iskemik dan Hipertensi tidak terkontrol
Terapi profilaksis
Verapamil
Prednison
Lithium
• . Litium 300-1500 mg/ hari per oral ( rata rata pemberian 600-900 mg/ hari )
metisergid
Ergotamin tartat
Dapat di berikan per oral 2mg atau 1mg per rektal, 2 jam sebelum serangan tarutaa
malam hari .
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Seorang laki-laki, 35 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari.
Kelompok kami mendiagnosis differential migren, Tension type headache, Nyeri
kepala beruntun (Cluster Headache) . Namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut untuk lebih memastikannya.
DAFTAR PUSTAKA
6. https://els.fkik.umy.ac.id/pluginfile.php/8308/mod_forum/post/46985/Checkl
ist%20osce%20blok%2015%203%20januari%202012-fix.pdf