Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341708783

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBIMBING ANAK SELAMA PEMBELAJARAN


DI RUMAH SEBAGAI UPAYA MEMUTUS COVID-19

Article · May 2020

CITATIONS READS

0 10,873

7 authors, including:

Rizky Nurul Setiani Yuliani Sitorus

2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
Universitas Singaperbangsa Karawang
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   
SEE PROFILE
SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Inovation View project

Pembelajaran Saat Covid 19 View project

All content following this page was uploaded by Yuliani Sitorus on 28 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Universitas Singaperbangsa Karawang
1

PERAN ORANGTUA DALAM MEMBIMBING ANAK SELAMA


PEMBELAJARAN DI RUMAH SEBAGAI UPAYA MEMUTUS
COVID-19
Haerudin
Universitas Singaperbangsa Karawang, haerudinmpd2904@gmail.com

Adinda Cahyani
Universitas Singaperbangsa Karawang, adinda.cahyani17039@student.unsika.ac.id

Nur Sitihanifah
Universitas Singaperbangsa Karawang, nursitihanifah17129@student.unsika.ac.id

Rizky Nurul Setiani


Universitas Singaperbangsa Karawang, rizky.nurul17147@student.unsika.ac.id

Siti Nurhayati
Universitas Singaperbangsa Karawang, siti.nurhayati17163@student.unsika.ac.id

Veronika Oktaviana
Universitas Singaperbangsa Karawang, 1710631050174@student.unsika.ac.id

Yuliani Indriani Sitorus


Universitas Singaperbangsa Karawang, yulianisitorus17014@student.unsika.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
peran orang tua selama proses pembelajaran di rumah sebagai upaya memutus rantai
Covid-19. Metode penelitian ini menggnakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen skala likers berupa angket
yang terdiri dari 28 pertanyaan yang berisikan 14 pertanyaan yang negatif dan 14
pertanyaan yang positif. Populasi penelitian ini adalah orangtua siswa yang terdampak
covid19. Kesimpulan dari penelitian ini adalah banyak orang tua menilai bahwa melalui
pembelajaran di rumah dapat mempererat hubungan dengan anaknya, begitupun anaknya
dinilai dapat melakukan pembelajaran di rumah dengan sangat baik. Orang tua juga
merasa melalui pembelajaran di rumah, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya
dalam belajar.

Kata kunci:
Peran Orang tua, Pembelajaran di Rumah, Covid-19.

PENDAHULUAN

Pasien Covid-19 di Indonesia semakin hari semakin bertambah berdasarkan


update pertanggal (25/5/2020) 22.750 positif, 1.391 meninggal dunia dan 5.642 sembuh
(Achmad Yurianto). Hal ini tentu menjadi perhatian semua elemen masyarakat khususnya
elemen pemerintahan. Pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
2
Universitas Singaperbangsa Karawang

menghentikan laju penyebaran Covid-19 salah satunya mengalihkan pembelajaran


disekolah menjadi pembelajaran di rumah masing – masing.
Pandemi Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya tatap
muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut daring. Keterbatasan
pengetahuan akan penggunaan teknologi menjadi salah satu kendala dalam sistem
pembelajaran daring ini. Terutama orang tua pada situasi ini dituntut untuk membimbing
anak – anaknya dalam pembelajaran berbasis internet ini. Bagi orang tua siswa yang
terbiasa menggunakan teknologi mungkin tidak menjadi masalah, tetapi bagi orang tua
siswa yang awam akan penggunaan teknologi menjadi tantangan tersendiri dalam
membimbing anaknya kala situasi ini.
Hal ini tentu bukan hal yang mudah bagi semua elemen Pendidikan terutama
orang tua menghadapi transisi dalam sistem pembelajaran ini. Sebelum adanya situasi ini,
tidak banyak waktu orang tua dalam membimbing anaknya, bahkan sampai orang tua
hanya sekedar sebagai pemenuh materi saja. Namun hari ini situasinya berubah, orang
tua menjadi lebih banyak waktu dalam membimbing anaknya dan terjalin kedekatan
emosional lebih dari sebelumnya.
Peran serta orang tua siswa dalam sistem belajar dirumah ini tidak bisa
dipungkiri. Jika Dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka Orang
tua baik ayah maupun ibu sebagai garda terdepan yang mengawal anak - anaknya tetap
belajar dirumah masing – masing.
Mengingat pentingnya peranan orang tua dalam mendidik anak, penelitian –
penelitian yang ada telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil yang sangat besar
dalam kemampuan anak dalam lingkup Pendidikan. Salah satunya penelitian yang
dilakukan Valeza (2017) dimana penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam
menentukan prestasi belajar siswa sangatlah besar. Orang tua yang tidak memperhatikan
Pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, orang tua yang selalu memberi perhatian pada anaknya, terutama
perhatian pada kegiatan belajar mereka dirumah, akan membuat anak lebih giat dan lebih
bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan yang sama.
Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik.
Demikian pula yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara “setiap orang adalah
guru, setiap rumah adalah sekolah”. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah yang paling
utama adalah rumah, peran guru yang paling berpengaruh adalah orang tua. Oleh karena
itu sudah semestinya peran orang tua sangat besar dalam mendidik anaknya.
Peran orang tua juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak –
anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah
untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini.
Peran orang tua dalam situasi pandemi Covid-19 ini memiliki kedudukan yang
fundamental. Maka berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui sejauh mana
peran orang tua dalam membimbing anak selama pembelajaran di rumah sebagai upaya
memutus rantai Covid-19.
3
Universitas Singaperbangsa Karawang

KAJIAN PUSTAKA

A. Peran Orang Tua


Orang tua memiliki tanggung jawab utama dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan anaknya. Baik atau buruknya suatu didikan yang diberikan orang tua
akan berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri. Karna
menurut Fadlillah (2012: 35) mengatakan bahwa lingkungan keluarga bagi setiap
anak, segala tingkah laku maupun yang muncul pada diri anak akan mencontoh kedua
orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua memiliki peranan yang sangat penting bagi
anaknya sendiri.
Menurut Abu Ahmadi (2004: 43) menyatakan peran orang tua adalah suatu
hal kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap yang
mempunyai tanggung jawab dalam keluarga. Hal ini memiliki arti bahwa peran orang
tua terhadap anak memiliki banyak sekali kewajiban dan tanggung jawab, yang salah
satunya adalah bidang pendidikan, baik formal maupun non-formal. Di mana dengan
pendidikan, anak mendapatkan suatu pencapaian atau bahkan menjadi manusia yang
siap menghadapi tantangan di masa depan. Karna dengan melalui pendidikan,
seseorang dapat menjadi pribadi yang lebih baik, bijaksana. Menurut undang undang
noo. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya.
Selain itu pada pasal ke-5 ayat yang ke-1 tertulis bahwa setiap warga negara
mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Sehingga
peran orang tua dalam membimbing anak,merupakan hal yang paling utama demi
keberlangsungan anaknya sendiri, terutama dalam memberikan anak pendidikan yang
layak bagi masa depannya.

B. Anak Terhadap Orang tua


Menurut Ahmadi Abu (1991: 54) terdapat empat point fungsi anak terhadap
orang tua, yaitu:
1. Keluarga dibentuk untuk reproduksi keturunan, yang di mana merupakan tugas suci
agama yang dibebankan khususnya kepada manusia.
2. Perjalanan keluarga harus bertanggung jawab dalam bentuk pemeliharaan yang
diselenggarakan dari kesejahteraan keluarga, makanan yang bergizi, dan lainnya.
3. Dalam keluarga mengharuskan orang tua untuk menyelenggarakan sosialisasi,
memberikan arah pendidikan yang lebih baik bagi anak anaknya.
4. Pewarisan nilai kemanusiaan dikemudian hari dapat menciptakan manusia yang
hidup damai dan mampu menjaga kualitas serta moralitas lingkungan hidup.

C. Bimbingan Orang Tua Saat Pembelajaran Jarak Jauh


Sejak virus Corona menyebar di Indonesia pada awal maret, menyebabkan
pemerintah segera melakukan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran yang lebih
luas. Karna pada kasus ini, penyakit yang disebabkan oleh virus Corona dapat
menyebar sangat cepat dan telah banyak memakan korban jiwa diberbagai negara,
sehingga pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran yang
4
Universitas Singaperbangsa Karawang

sangat luas, di mana salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran jarak
jauh, baik dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.
Dalam pelaksanaannya guru dan pendidik lainnya mencoba untuk
memanfaatkan ilmu teknologi untuk menyikapi masalah pembelajaran jarak jauh
dengan cara memberikan materi serta tugas pelajaran melalui online. Namun hal
tersebut tidaklah selalu berjalan dengan baik, terdapat banyak kendala dalam
pelaksanaannya, seperti kuota dan sinyal yang tak memadai, bahkan beberapa pelajar
tidak mempunyai penunjang Handphone yang baik, dan hal ini mengakibatkan materi
pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik, sehingga banyak pelajar yang kurang
mengerti dan merasa tidak terbimbing dengan baik dalam memahami pelajaran di
sekolah.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah
dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Menurut
Winingsih (2020) terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) yaitu:
1. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat
membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
2. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi
anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
3. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta
dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak
memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik.
4. Orang tua sebagai pengaruh atau director.

D. Coronavirus atau COVID-19


Menurut Yuliana (2020) coronavirus merupakan virus yang termasuk RNA
strain yang tunggal positif yang menginfeksikan saluran pada pernapasan, yaitu
mempunyai tanda gejala berupa demam, batuk, dan sulit dalam sistem pernapasan.
Sedangkan menurut Adityo, dkk (2020) menyatakan bahwa COVID-19 merupakan
penyakit yang terbaru sehingga menjadi pandemi. Pada penyakit ini merupakan
penyakit yang menular yang relatif sangat cepat sehingga memiliki mprtalitas yang
tidak bisa diabaikan, sebelum terdapat definitif. Jadi berdasarkan penjelasan
sebelmunya dapat disimpulkan bahwa Coronavirus atau COVID-19 merupakan suatu
penyakit yang berjenis virus corona kemudian virus ini termasuk RNA strain yang
tunggal positif yang penularannya sangat cepat dan mempunyai gejala ketika sudah
terkena virus corona atau COVID-19 antara lain batuk, demam, dan sulit pada saluran
pernapasan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan


metode deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2010) Kualitatif adalah
prosedur penelitian yang akan mendapatkan data berupa deskriptif antara lain berbentuk
kata-kata berupa tulisan maupun secara lisan dari perilaku yang sedang diamati oleh
peneliti. Sedangkan menurut Nazir (2015) metode deskriptif adalah suatu metode yang
meneliti suatu kelompok antara lain manusia, suatu objek, suatu sebuah kondisi, maupun
suatu sistem pemikiran yang pada masa sekarang. Selanjutnya tujuan dari metode
5
Universitas Singaperbangsa Karawang

deskripsi adalah membeikan sebuag gambaran ataupun penjabaran secara sistematis yang
berhubungan fenomena yang diselidiki.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik non tes yang dilakukan
secara sistematis berdasarkan prosedur yang berstandar dimana data yang akan
dikumpulkan harus sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Untuk mengetahui peran
orang tua dalam membimbing anak selama melakukan pembelajaran di rumah atau
daring, maka peneliti melakukan suatu penelitian dengan menggunakan suatu teknik
pengumpulan data yaitu :
1. Angket
Angket merupakan pengumpulan data yang berupa pertanyaan yang tertulis
untuk responden dalam hal itu akan terlihat hal-hal yang diketahui oleh responden.
Kemudian angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berupa tertutup
yaitu didapatkan respon orang tua. Sehingga angket yang dibuat dalam penelitian ini
dapat dijadikan sebagai data dalam melalukan penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk pengumpulan data
berupa foto sebagai melengkapi proses dari penelitian.
Data yang diambil pada penelitian ini yaitu berupa angket dan diolah dengan
menggunakan Moleong (2010: 247) menyatakan bahwa proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu angket, dokumen
resmi, gambar, foto dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan diatas bahwa Moleong
mengungkapkan data yang didapat oleh peneliti dibaca, dipelajari, dan ditelaah, langkah
berikutnya dalam analisis data ini ialah dilakukan dengan tahap-tahap yang meliputi
reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu (Sugiyono, 2013: 338). Reduksi dilakukan agar peneliti akan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan. Semua data yang berhasil dikumpulkan
peneliti selanjutnya direduksi untuk memperoleh data yang diperlukan dan membuang
data yang tidak diperlukan. Tahapan reduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut, yaitu mengolah data hasil angket respon orang tua dengan cara menganalisis
hasil respon orang tua dan kemudian akan mendapatkan perolehan masing-masing
kriteria .
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data.
Menurut Sugiyono (2013: 341) dalam penelitian kualitatif penyajian data biasanya
dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Sugiyono
menambahkan penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Melalui penyajian data ini, data
akan terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk
dipahami. Pada penelitian ini, setelah data direduksi data yang didapat akan disajikan
dalam uraian singkat.
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan
temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
6
Universitas Singaperbangsa Karawang

suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga diteliti agar
menjadi jelas (Sugiyono, 2013:325).
Penarikan kesimpulan dengan memperhatikan hasil respon orang tua Data
yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil angket respon orang tua.
4. Analisis data angket respon orang tua
Pada analisis data angket ini menggunakan skala likers. Dimana skala likers
merupakan skala yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat terhadap suatu objek
yang diteliti. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Sangar
Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Angket terdiri dari 28 pertanyaan yang berisikan 14 pertanyaan yang negatif dan 14
pertanyaan yang positif.
Kemudian ketika data sudah diperoleh maka akan dilakukan analisis dengan
menggunkan skala likers sehingga dari data akan dapat dideskripsikan sebagai data
sebuah kelompok. Pedoman skala penskoran yang digunakan dalam angket respon
orang tua dengan menggunakan skala likers yang terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 1
Rubrik Penskoran Angket Respon Orang Tua
Skor Per Butir
Katagori
Pernyataan Negatif Pernyataan Positif
Sangat Setuju (SS) 1 5
Setuju (S) 2 4
Ragu-Ragu (R) 3 3
Tidak Setuju (TS) 4 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 5 1

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran orang tua
selama proses pembelajaran di rumah atau study from home (pembelajaran daring)
dalam membimbing anak-anaknya sebagai upaya memutus pandemi covid-19.
Pembelajaran di rumah dengan dibimbing orang tua ini juga akrab dikenal dengan
nama PJJ atau pembelajaran jarak jauh karena dilakukan di rumah siswa masing-
masing sebagai respon sekolah terhadap upaya pemerintah memutus penyebaran
covid-19.
Berikut ini adalah hasil angket yang telah diberikan penilaian oleh orang tua
siswa yang ikut membimbing anaknya dalam melakukan pembelajaran di rumah
(study from home), angket ini berisi pernyataan positif, yaitu :
Tabel 2
Hasil Angket Peran Orangtua Selama Proses Pembelajaran Daring
(Pernyataan Positif)
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
Pembelajaran di rumah sangat efektif
1 2 11 5 6 8
untuk diterapkan.
Melalui pembelajaran di rumah dapat
2 meningkatkan kualitas pembelajaran 3 11 12 3 3
anak saya.
7
Universitas Singaperbangsa Karawang

Pembelajaran di rumah lebih


3 menguntungkan daripada pembelajaran 0 18 7 3 0
biasa.
Melalui pembelajaran di rumah dapat
4 mempererat hubungan saya dengan anak 2 0 2 13 15
saya.
Melalui pembelajaran di rumah, saya
5 dapat melihat perkembangan anak saya 1 0 3 17 11
dalam belajar.
Anak saya melakukan pembelajaran di
6 1 3 8 14 6
rumah dengan sangat baik.
Pembelajaran di rumah dapat membantu
7 anak saya dalam belajar selama pandemi 0 0 2 14 16
covid-19.
Selama pembeljaraan di rumah, saya
8 selalu membantu anak saya saat 1 2 3 14 12
mengerjakan tugas.
Sebagai orang tua, saya memberikan
9 motivasi kepada anak saya selama 0 0 1 13 18
berlangsungnya pembelajaran di rumah.
Pembelajaran di sekolah memiliki sedikit
10 4 9 9 7 3
pengeluaran.
Sebagai orang tua, pembelajaran di
rumah dapat meningkatkan pengetahuan
11 1 6 2 11 12
Teknologi, Informasi, dan Komunikasi
(TIK) bagi anak saya.
Saya lebih mudah mengerjakan pekerjaan
12 2 7 5 12 16
rumah jika anak saya belajar di sekolah.
Tugas yang diberikan dari sekolah dalam
pembelajaran di rumah tidak begitu sulit,
13 sehingga saya masih mampu membantu 2 1 5 14 10
anak saya dalam menyelesaikan
tugasnya.
Saya merasa senang kepada guru yang
14 selalu memberikan tugas kepada anak 2 4 4 16 6
saya.
Berikut ini adalah hasil angket yang telah diberikan penilaian oleh orang tua
siswa yang ikut membimbing anaknya dalam melakukan pembelajaran di rumah
(study from home), angket ini berisi pernyataan negatif, yaitu :
Tabel 3
Hasil Angket Peran Orangtua Selama Proses Pembelajaran Daring
(Pernyataan Negatif)
Pilihan Jawaban
No Pernyataan
STS TS R S SS
Pembelajaran di sekolah tidak lebih
1 9 16 4 2 1
efektif dari pembelajaran di rumah.
8
Universitas Singaperbangsa Karawang

Pembelajaran di sekolah kurang dapat


2 meningkatkan kualitas pembelajaran bagi 10 16 3 2 1
anak saya.
Pembelajaran di sekolah tidak lebih
3 11 15 2 2 2
menguntungkan anak saya sebagai siswa.
Pembelajaran di sekolah merenggangkan
4 17 11 2 1 1
hubungan saya dengan anak saya.
Dengan pembelajaran di sekolah saya
5 tidak dapat melihat langsung 7 16 4 5 0
perkembangan anak saya dalam belajar.
Anak saya merasa terganggu saat belajar
6 17 11 4 0 0
di sekolah.
Pembelajaran di rumah tidak dapat
7 13 12 4 2 1
membantu anak saya sama sekali.
Saya tidak pernah membantu anak saya
8 belajar jika pembelajaran di sekolah 14 12 3 2 1
seperti biasa.
Saya tidak pernah memberikan motivasi
9 selama anak saya belajar di sekolah 19 10 3 0 0
seperti biasa.
Sebagai orang tua, saya merasa
10 pembelajaran di rumah memiliki banyak 8 11 5 5 3
pengeluaran.
Saat pembelajaran di rumah, anak saya
11 lebih banyak memegang HP dibanding 3 13 6 7 3
mengobrol dengan saya.
Saya merasa kesulitan dalam membagi
waktu antara melakukan pekerjaan rumah
12 3 14 2 10 3
dengan membantu anak saya dalam
belajar secara daring.
Tugas yang diberikan guru selama
13 pembelajaran di rumah sangat sulit 5 13 8 4 2
sekali.
Saya sangat tidak menyukai guru yang
14 memberikan tugas yang banyak kepada 4 8 6 6 8
anak saya.

B. Pembahasan
Berdasarkan data yang telah dimuat pada tabel 1 dan tabel 2, dapat diketahui
bahwa orang tua merasa pembelajaran di rumah sangat efektif untuk diterapkan namun
bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak lebih efektif dibandingkan dengan
kegiatan pembelajaran di rumah. Hal ini dikarenakan pembelajaran di rumah lebih
cenderung kepada banyaknya pemberian tugas yang dapat dibantu dibimbing
pengerjaannya oleh orang tua di rumah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sekretaris
Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Heru Purnomo, bahwa “Dalam pembelajaran
jarak jauh sampai saat ini, efektif dalam mengerjakan penugasan. Tapi, dalam
pembelajaran untuk memahami konsep, kemudian mengembangkan konsep itu sampai
refleksi, tidak berjalan dengan sebaik itu,” (Ashari, 2020).
9
Universitas Singaperbangsa Karawang

Menurut orang tua siswa, pembelajaran di rumah dinilai tetap mampu


meningkatkan kualitas pembelajaran begitupun dengan pembelajaran di sekolah.
Pembelajaran di rumah dinilai tidak lebih menguntungkan bagi siswa menurut
sebagian orang tua, karena di sekolah siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru
dan dapat memberikan pendapat selama pembelajaran dengan teman-temannya yang
lain. Walaupun banyak orang tua setuju jika pembelajaran di rumah dapat
meningkatkan pengetahuan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) bagi siswa,
namun tidak sedikit juga yang merasa masih kesulitan dengan teknologi yang
digunakan selama proses pembelajaran di rumah baik dengan siswa maupun guru yang
sudah lanjut usia/senior. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2020) bahwa selama
pembelajaran di rumah, diperlukan kemampuan menggunakan komputer/hp dan
internet, dimana belum dikuasai oleh banyak siswa, termasuk juga guru senior.
Apalagi di beberapa tempat 34% guru masih mengeluh terkait dengan kualitas jaringan
internetnya.
Banyak dari orang tua pun membantu memberikan motivasi selama siswa
dituntut untuk belajar dari rumah karena himbauan pemerintah mengenai covid-19, hal
ini juga yang membuat tidak sedikit orang tua yang sengaja untuk meluangkan
waktunya demi dapat membantu proses pembelajaran anaknya selama di rumah.
Banyak dari orang tua yang setuju jika selama pembelajaran di rumah, orang tua lah
yang juga ikut membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Walaupun
tidak sedikit juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas orang tua selain
mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Hal ini sesuai dengan pendapat Kholil (2020)
bahwa mendampingi anak belajar dari rumah, sambil orangtua mengerjakan pekerjaan
yang harus diselesaikan dari kantor atau dari rumah memang menjadi tantangan
tersendiri, yang perlu dingat adalah orangtua di rumah bukan untuk menggantikan
semua peran guru di sekolah.
Pembelajaran di rumah juga dinilai memiliki lebih banyak pengeluaran untuk
pulsa maupun kuota internet demi mendukung proses pembelajaran, namun banyak
dari orang tua merasa pembelajaran di sekolah maupun di rumah sama-sama memiliki
pengeluaran yang banyak jika dilihat dari uang jajan yang keluar maupun faktor
lainnya yang membuat pembelajaran di sekolah maupun di rumah memiliki
pengeluaran yang berbeda namun sama-sama dinilai pengeluaran yang dilakukan
dianggap sudah sewajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto et al. (2020)
bahwa kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya
pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan
ke internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan
bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua, untuk melakukan
permbelajaran online selama beberapa bulan tentunya akan diperlukan kuota yang
lebih banyak lagi dan secara otomatis akan meningkatkan biaya pembelian kuota
internet.
Selama pembelajaran di rumah, tugas yang diberikan oleh guru tidak sedikit
dari orang tua yang merasa tugas yang diberikan lebih banyak dan terlihat sulit. Namun
walaupun begitu, orang tua tidak menaruh rasa benci namun sebagian besar orang tua
senang karena tugas dinilai mampu membantu siswa dalam mengerti materi lebih
banyak karena latihan soal berupa tugas yang diberikan. Guru memberikan tugas
karena terbatasnya waktu belajar dan sulitnya berinteraksi selama pembelajaran
dirumah, oleh karena itu banyak dari sebagian guru yang mengganti hal tersebut
menjadi pemberian tugas untuk memantapkan siswa mengenai materi yang dipelajari.
10
Universitas Singaperbangsa Karawang

Hal ini sesuai dengan pendapat Puspitasari (2020) bahwa dengan menggunakan sistem
pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi
oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh
guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya, hal tersebut menjadi keluhan
bagi siswa karena tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Banyak orang tua menilai bahwa melalui pembelajaran di rumah dapat
mempererat hubungannya dengan anaknya, begitupun anaknya dinilai dapat
melakukan pembelajaran di rumah dengan sangat baik. Orang tua juga merasa melalui
pembelajaran di rumah, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dalam belajar.
Terlihat dalam hal ini bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar selama
terjadinya kegiatan pembelajaran di rumah, hal ini juga yang menegaskan bahwa orang
tualah madrasah pertama bagi anak-anaknya sebelum adanya pembelajaran di sekolah.
Adanya kegiatan pembelajaran di rumah ini pun memiliki manfaat bagi siswa maupun
orangtuanya, kebijakan pemerintah mengenai pembelajaran daring ini membuat kita
semua sadar pentingnya mempelajari teknologi dan menggunakan teknologi secara
positif. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran besar bagi dunia pendidikan Indonesia
kedepannya untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan sekarang
ini.

KESIMPULAN

Dengan adanya kebijakan dari pemerintah untuk work form home atau belajar
dirumah, maka peran orang tua sebagai pengganti guru sangat penting. Peran orang tua
juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak – anaknya yang masih
belum bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri
dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini.
Namun, belajar dirumah ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berdasarkan seluruh hasil tahapan penelitian yang dilakukan tentang “Peran orang tua
dalam membimbing anak selam pembelajaran dirumah sebagai upaya memutus covid
19” maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Orang tua merasa pembelajaran di
rumah sangat efektif untuk diterapkan namun bukan berarti pembelajaran di sekolah tidak
lebih efektif dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran di rumah, hal ini dikarenakan
pembelajaran di rumah lebih cenderung kepada banyaknya pemberian tugas yang dapat
dibantu dibimbing pengerjaannya oleh orang tua di rumah; (2) Pembelajaran di rumah
dinilai tetap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran begitupun dengan pembelajaran
di sekolah, pembelajaran di rumah dinilai tidak lebih menguntungkan bagi siswa menurut
sebagian orang tua, karena di sekolah siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan
dapat memberikan pendapat selama pembelajaran dengan teman-temannya yang lain; (3)
Banyak dari orang tua yang setuju jika selama pembelajaran di rumah, orang tua lah yang
juga ikut membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun tidak sedikit
juga yang merasa hal ini menjadi tambahan aktivitas orang tua selain mengerjakan
pekerjaan rumah tangga; (4) Pembelajaran di rumah juga dinilai memiliki lebih banyak
pengeluaran untuk pulsa maupun kuota internet demi mendukung proses pembelajaran,
namun banyak dari orang tua merasa pembelajaran di sekolah maupun di rumah sama-
sama memiliki pengeluaran yang banyak jika dilihat dari uang jajan.
Sehingga peran orangtua dalam proses pembelajaran di rumah sebagai upaya
memutus rantai covid19 banyak orang tua menilai bahwa melalui pembelajaran di rumah
dapat mempererat hubungannya dengan anaknya, begitupun anaknya dinilai dapat
11
Universitas Singaperbangsa Karawang

melakukan pembelajaran di rumah dengan sangat baik. Orang tua juga merasa melalui
pembelajaran di rumah, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dalam belajar.
Berdasarkan kesimpulan, penelitian ini memberikan saran kepada beberapa
pihak diantaranya: (1) Guru, diharapkan untuk memberikan inovasi pembelajaran agar
tidak monoton pembelajaran yang dilakukan pada saat belajar dirumah; (2) Orang tua,
diharapkan untuk lebih memantau siswa pada saat belajar dirumah agar pembelajaran
yang dilakukan bisa efektif; (3) Peneliti lain, agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi
baru dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan meneliti peran orang tua dalam
membimbing anak selam pembelajaran dirumah sebagai upaya memutus covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Adityo Susilo, dkk. (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia. Vol.7.(1).
Ahmadi, Abu. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ashari, M. (2020). Proses Pembejalaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran Virus
Corona Dinilai Belum Maksimal. Diambil 26 Mei 2020, dari Pikiran Rakyat com
website: https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-01353818/proses-
pembejalaran-daring-di-tengah-antisipasi-penyebaran-virus-corona-dinilai-belum-
maksimal
Astute, Dewi., dkk. (2013). Analisis Peran Orang tua dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas X SMK Muhammdiyah Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Khatulistiwa, 2(6).
Fadlillah, Muhammad. (2012). Desain Pembelajaran Paud. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Kholil, A. (2020). Panduan Orangtua Mendampingi Anak Belajar dari Rumah dengan
MIKIR. Diambil 26 Mei 2020, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Guru
Berbagi) website: https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/panduan-orangtua-
mendampingi-anak-belajar-dari-rumah-dengan-mikir/
Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Novrinda., dkk. (2017). Peran Orang tua dalam Pendidikan Usia Dini Ditinjau dari
Latar Belakang Pendidikan. Jurnal potensia, 2(1).
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Budi Santoso, P., Mayesti Wijayanti, L., Chi
Hyun, C., & Setyowati Putri, R. (2020). UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
ENREKANG Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns (Journal of Education,
Psychology and COunseling), 2(1), 1–12.
Puspitasari, R. (2020). Hikmah Pandemi Covid-19 Bagi Pendidikan Di Indonesia.
Diambil 26 Mei 2020, dari Institut Agama Islam Negeri Surakarta website:
https://iain-surakarta.ac.id/hikmah-pandemi-covid-19-bagi-pendidikan-di-
indonesia/
Slameto. (2020). 5 Fakta Pendidikan di Tengah Wabah Corona. Diambil 26 Mei 2020,
dari detiknews website: https://news.detik.com/kolom/d-4969335/5-fakta-
pendidikan-di-tengah-wabah-corona
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Valeza, Alsi R. (2017). Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di Perum
Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan Tanjung Senang
Bandar Lampung. Skripsi: UIN Raden Intan Lampung.
12
Universitas Singaperbangsa Karawang

Winingsih, Endang. (2020). Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Jarak Jauh. April 2,
2020. Poskita.co: https://poskita.co/2020/04/02/peran-orangtua-dalam-
pembelajaran-jarak-jauh/
Yuliana. (2020). Wellness And Healthy Magazine. Journal Press. 2(1).

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai