Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
KEADAAN UMUM PUSKESMAS KASIHAN I
1
2
3. Posyandu Remaja
Posyandu remaja memiliki tugas yaitu, Mempersiapkan calon ibu dan
membentuk kader remaja dengan tujuan agar para remaja dapat mengenal
penting nya kesehatan dan membantu dalam mempromosikan kesehatan di
kalangan remaja.
1.2 Demografis
1.2.1. Kepadatan Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Bangunjiwo dan di Desa Tamantiro tahun 2018
tercatat sebanyak 59.190 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 29.177 jiwa dan
perempuan 30.013 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 16.764 KK.
5
Luas Perempua
NO Nama Desa Laki - Laki Jumlah
( km2 ) n
Akademik/Dplm
SMP/MTS SMA/SMK/MA Diploma I/II
III/S.Mud
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
193 4074 376 3451 7220 33
2139 70 104 174 218 551
5 9 3
156 3243 370 3338 7039 30
1680 60 99 159 225 525
3 1 0
349 7317 747 6789 14.259 63
3819 130 203 333 443 1076
8 0 3
Tabel 1.3 Tingkat pendidikan Dari mulai SMP/MTS, SMA/SMK/MA, Diploma I/II,
Akademik/Diploma III/Smud.
Tabel 1.4 Tingkat pendidikan Dari mulai Diploma IV/Strata I, Strata II, Strata III.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan Laki-Laki dan
Perempuan di desa bangunjiwo dan desa tamantirto adalah dengan total yang tidak
bersekolah berjumlah 9.763, Belum tamat SD/MI berjumlah 3.767, Sudah tamat
SD/MI berjumlah 9.302, Lulusan SMP/MTS berjumlah 7.317, Lulusan
SMA/SMK/MA berjumlah 14.259, Lulusan DiplomaI/II berjumlah 333, Lulusan
Akademik/Diploma III berjumlah 1.076, Lulusan Diploma IV/Strata I berjumlah
3.694, Lulusan Strata II berjumlah 428, Lulusan Strata III berjumlah 28.
1.2.3. Pertumbuhan penduduk dan Persebaran nya
Desa Bangunjiwo terdiri dari 19 dusun sedangkan Desa Tamantirto terdiri dari
8
10 dusun.
ada lagi penduduk miskin di Kabupaten Bantul. Sementara itu garis kemiskinan di
Kabupaten Bantul dapat dilihat pada poverty gap index (indeks kedalaman
kemiskinan yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap batas miskin.
Penduduk Miskin Garis Kemiskinan
Tahun P1 P2
Jumlah (000) Persen Rp/Kap/Bulan
2005 150,9 18,21 4,10 1,23 159.538
2006 178,2 20,25 3,96 1,08 177.591
2007 169,3 19,43 2,77 0,71 189.152
2008 164,3 18,54 3,27 0,93 196.509
2009 158,5 17,64 0,00 0,00 224.373
2010 146,9 16,09 2,74 0,73 245.626
2011 159,4 17,28 3,00 0,82 264.546
2012 159,2 16,97 2,82 0,81 277.792
2013 156,6 16,48 2,63 0,69 292.639
P1 = poverty gap index, ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap
batas miskin (index kedalaman kemiskinan)
P2 = poverty severity index, (index keparahan kemiskinan), semakin tinggi nilai P2 berarti kesenjangan antar
penduduk miskin semakin besar
Tabel 1.5 Data kemiskinan di Kabupaten Bantul dari Tahun 2005 sampai Tahun 2013
Dari tabel 5 di atas terlihat bahwa apabila nilai P1 semakin besar maka
kesenjangan penduduk miskinnya semakin besar. Dari tahun 2005 sampai dengan
tahun 2013 terlihat bahwa P1 pada tahun 2005 sebesar 4,10 menjadi 2,63 pada
tahun 2013, hal itu menunjukkan bahwa ada penurunan kesenjangan penduduk
miskin di Kabupaten Bantul.
2 Dokter gigi 2
3 Bidan 9
4 Perawat 9
5 Perawat Gigi 2
6 Analis Kesehatan 2
7 Asisten Apoteker 1
8 Ahli Gizi 1
9 Sanitarian 2
10 SKM 1
11 Pekarya Kesehatan 3
12 Fisioterapi 1
13 Tata Usaha/Staff 2
14 Rekam Medis 1
15 Honorer 4
16 Wiyata Bakti 7
JUMLAH 51
Tabel 1.6 Jumlah Tenaga Kesehatan yang Bertugas di Puskesmas Kasihan 1 Bantul
yaitu :
1 Anuskop 3 buah
2 Baki logam tempat alat steril bertutup 2 buah
3 Bingkai uji-coba untuk pemeriksaan refraksi 1 buah
4 Emesis basin /Nierbeken besar 1 buah
5 Garputala 512 Hz, 1024 Hz, 2084 Hz 1 set
6 Handle kaca nasopharing 1 buah
7 Kaca laring ukuran 2,4,5,6 1 set
8 Kaca nasopharing ukuran 2,4,5,6 1 set
9 Kaca pembesar untuk diagnostik 1 buah
10 Lampu kepala/Head Lamp + Adaptor AC/DC 1 buah
11 Lensa uji-coba untuk pemeriksaan refraksi 1 set
12 Lup binokuler (lensa pembesar) 3-5 Dioptri 1 buah
13 Metline ( pengukur lingkar pinggang ) 1 buah
14 Opthalmoscope 1 buah
15 Otoscope 1 buah
16 Pelilit kapas/Cotton applicator Sesuai kebutuhan
17 Skinfold calliper 1 buah
18 Spekulum vagina (cocor bebek) sedang 3 buah
19 Spekulum hidung dewasa 1 buah
20 Sudip lidah logam/spatula lidah logam panjang 12 cm 4 buah
39 Perlak 2 buah
40 Pispot 1 buah
41 Sarung bantal 1 buah
42 Seprei 1 buah
43 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
44 Stop Watch 1 buah
45 Formulir Informed Consent Sesuai Kebutuhan
46 Surat Keterangan Sehat Sesuai Kebutuhan
47 Collar Brace/Neck Collar anak 1 buah
48 Corong telinga/Spekulum telinga ukuran kecil, besar, sedang 1 set
49 Doppler 1 buah
50 Emesis Basin/ Nierbeken besar 1 buah
51 Forceps Aligator 2 buah
52 Forceps Bayonet 3 buah
53 Guedel Airway (Oropharingeal Airway) 1 buah
54 Gunting bedah standar, lengkung 2 buah
55 Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam 1 buah
115 Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran penampang segitiga Sesuai kebutuhan
116 Jarum jahit, lengkung, 3/8 lingkaran, penampang bulat Sesuai kebutuhan
146 Sudip lidah logam / Spatula Lidah Logam panjang 16,5 cm 2 buah
147 Torniket Karet 1 buah
16
755 Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, Penampang Bulat Sesuai kebutuhan
756 Jarum Jahit, Lengkung, 1/2 Lingkaran, Penampang Segitiga Sesuai kebutuhan
757 Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, Penampang Bulat Sesuai kebutuhan
758 Jarum Jahit, Lengkung, 3/8 Lingkaran, Penampang Segitiga Sesuai kebutuhan
759 Kateter, Karet Nomor 10 (Nelaton) Sesuai kebutuhan
760 Kateter, Karet Nomor 14 (Nelaton) Sesuai kebutuhan
761 Pelilit Kapas/Cotton Aplicator Sesuai kebutuhan
762 Selang Karet untuk Anus Sesuai kebutuhan
763 Semprit, Gliserin 0
764 Skalpel, Mata Pisau Bedah (Nomor 10) 0
765 Handuk Kecil untuk Lap Tangan 2 buah
Kotak Penyimpanan Barang Bekas 1 buah
766 Pispot 4 buah
767 Sikat Tangan 2 buah
768 Sikat untuk Membersihkan Peralatan 2 buah
769 Steek Laken (Sprei Kecil) 2 buah
770 Toples Kapas/Kasa Steril 1 buah
Kursi Kerja 3 buah
771 Lemari Peralatan 1 buah
867 Alkohol Swab kemasan box isi 100 lembar 1 box
Tas Kanvas tempat kit 1 buah
946 Alat Penghisap Lendir Elektrik 1 buah
948 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 2 buah
954 Gunting Verband 1 buah
960 Lancet 1 buah
961 Mangkok untuk Larutan 2 buah
965 Pelvimeter Obstetrik 1 buah
969 Pengukur Tinggi Badan (Microtoise) 1 buah
970 Pinset Anatomi Pendek 2 buah
971 Pinset Anatomi Panjang 2 buah
972 Pinset Bedah 2 buah
973 Pisau Pencukur 2 buah
975 Penutup Mata (Okluder) 1 buah
978 Sudip lidah logam panjang 12 cm 1 buah
979 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm 1 buah
980 Sonde mulut 1 buah
983 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 1 buah
986 Silinder Korentang Steril 2 buah
988 Tabung untuk bilas vagina 1 buah
989 Tampon Tang 1 buah
24
102
Sarung Tangan Karet untuk Mencuci Alat 1 Pasang
7
102
Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah
8
102
Stop Watch 1 buah
9
103
Tas tahan air tempat kit 1 buah
0
103
Tempat Kain Kotor 1 buah
1
103
Tempat Plasenta 1 buah
2
103
Alat Permainan Edukatif 2 set
3
103
Food Model 1 set
4
103
Alkohol 1 botol
5
103
Cairan Desinfektan atau Povidone Iodin 1 botol
6
103
Kasa steril 1 kotak
7
103
Kapas 1 kotak
8
103
Perban 1 roll
9
104
Plester 1 roll
0
104
Masker Sesuai kebutuhan
1
104
Sarung tangan Sesuai kebutuhan
2
104
Tas kanvas tempat kit 1 buah
3
104
Botol sampel air berpemberat 1 buah
4
104
Cakram (kekeruhan kolam renang) 1 buah
5
104
Pengukur colinesterase (cholisterase kit) 1 buah
6
104
Alat untuk pengukur jumlah cacing dalam tanah (Soil test kit) 1 buah
7
104
Alat pengukur kebutuhan nutrisi rumah tangga 1 buah
8
104
Fly sweep net (fly griil) 1 buah
9
26
105
Pisau pemotong yang steril 1 buah
0
105
Penangkap nyamuk dan larva (surveillance vector kit) 1 buah
1
105
Alat pemberantasan sarang nyamuk 1 buah
2
105
Sendok tahan karat 1 buah
3
105
Jerigen (wadah, sampel) 1 buah
4
Tabel 1.7 Sarana dan Prasarana Puskesmas Kasihan I
Puskesmas Kasihan 1 Bantul membuka pelayanan yang dimulai dari jam
08.00 pagi sampai jam 14.30 siang dan Memiliki beberapa jenis pelayan yaitu
sebagai berikut :
1. Oral diagnostik/Konsultasi/Premedikasi
2. Pembersihan karang gigi
3. Tumpatan amalgam
4. Tumpatan GIC
5. Tumpatan Komposit
6. Perawatan Pulp Capping
7. Perawatan Syaraf
8. Pencabutan Gigi Dewasa
9. Pencabutan Gigi Anak
10. Insisi Abses
11. Perawatan Dry Socket
12. Operkulektomi
13. Hecting oral
14. Alveolectomy
15. Reposisi mandibula
16. Perawatan Gigi tiruan sebagian
17. Jacket crown
1.4.2. Sarana dan Prasarana Pendukung
Dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan yang diberikan,
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana,
27
1. Pengobatan umum
28
5. Pelayanan Farmasi
Pelayanan farmasi di Puskesmas meliputi pengelolaan obat dan bahan medis
habis pakai serta pelayanan farmasi klinik yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
mencegah, dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berkaitan dengan
kesehatan. Salah satu kegiatan dalam farmasi klinik adalah konsultasi obat yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai obat (tujuan dan
jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan obat, efek samping obat, cara dan
lama penyimpanan obat).
6. Pelayanan Laboratorium
Laboratorium sebagai salah satu sarana penunjang pelayanan kesehatan yang
berperan melaksanakan pengukuran, penetapan, pengujian terhadap bahan yang
berasal dari seseorang untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan seseorang
atau kelompok masyarakat. Pelayanan laboratorium menyediakan berbagai
layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan.
7. Pelayanan Fisioterapi
Merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau
kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik electrotherapeutic dan mekanisme)
pelatihan fungsi dan komunikasi.
8. Pelayanan Psikologi
Kesejahteraan psikologis merupakan suatu kondisi yang tidak bisa dilepaskan
dari kesehatan fisik. Kondisi psikologis dan kondisi fisik merupakan satu kesatuan
yang saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, untuk memfasilitasi
tercapainya kesehatan yang optimal, Puskesmas Kasihan 1 Bantul menyediakan
menyediakan pelayanan konseling individual bagi anak, remaja, dewasa maupun
lansia, konseling pasangan, konseling keluarga, maupun konseling kelompok.
Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi puskesmas di satu
kabupaten/kota dillakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat
dipergunakan pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. Kepala puskesmas adalah penanggung jwab pembangunan kesehatan di
tingkat kecamatan. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin dan
mengawasi kegiatan puskesmas.
2. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas di bidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat serta pencacatan dan pelaporan.
3. Unit I melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak, KB, serta
perbaikan gizi.
4. Unit II melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit.
5. Unit III melaksanakan kegiatan Kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan tenaga kerja, serta kesehatan usia lanjut.
6. Unit IV melaksanakan kegiatan kesehatan masyarakat, sekolah, olahraga, dll.
7. Unit V melaksanakan kegiatan pembinaan, pengembangan dan penyuluhan
kepada masyarakat.
8. Unit VI melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan inap.
9. Unit VII melaksanakan tugas kefarmasian.
1) Diare
Angka kesakitan diare pada tahun 2017 sebesar 5,91 per 1000 penduduk
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 5,19 per 1000 penduduk
dan dilaporkan bahwa 100% balita yang menderita diare sudah ditangani. Kasus
tertinggi terdapat di wilayah Puskesmas Sewon I sebesar 688 kasus.
Grafik 1 Angka Kesakitan Diare di Kabupaten Bantul Tahun 2011-2017
30
20 21,8
10
4,26 4,58 5,19 5,91
0
2013 2014 2015 2016 2017
IR Diare
3
2,6
2, 2
2
5
1, 1,4
1,2
51 8
0,9
8
0, 0,6 0,6 0,5
2
50 7 4 0, 0, 5
2 4
201 2010,1 201 201 201
3 4 6I 5 CF 6 7
R R
Grafik 2 Angka Kesakitan (IR) dan Angka Kematian (CFR) Demam Berdarah
Denguedi Kabupaten Bantul Tahun 2013–2017
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018
33
Penemuan kasus TB BTA Positif pada Tahun 2017 sebesar 39,64 % naik
dibandingkan Tahun 2016 yang dilaporkan sebesar 34,89 %. Jumlah kematian
akibat TB dilaporkan sejumlah 3 orang.Angka kesuksesan (Success Rate) terdiri
dari angka kesembuhan dan pengobatan lengkap TB Paru. Angka kesuksesan
pada tahun 2017 dilaporkan sebesar 65%.
Angka kesembuhan (Cure rate) pada tahun 2017 dilaporkan sebesar
76,38 %. Angka kesembuhan pengobatan TB di Kabupaten Bantul pada Tahun
2017 naik bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 71% dan angka
kesembuhan ini juga berada di bawah target Nasional (85%).
34
90
80 79,7 81,7
74,3 76,38
70 71
66,8
60
56,2
50
40 44,1
39,64
34,89
30
20
10
0
20132014201520162017
16
0 14
13
14 11 4
11 2
0 1 5
12
0 5 4
4 4 3 35 5
10 8
0 1 7
0 5 9
80
201 2013 201 2015 2016 2017
60
2 4
40 HIV AIDS
20
0
18
18
16
14 12
12
10 9
8
6
6
3
4 2 2 2
2 1 11
0 00 00 0 0
0
<1 1 - 45 - 1415 - 19 20 - 29 30 - 39 40 - 49 50 - 59≥ 60
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
HIVAIDS
Grafik 5 Penyebaran kasus HIV dan AIDS Berdasarkan Usia di Kabupaten Bantul
Tahun 2017
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018
Kasus AFP pada penduduk yang berumur < 15 tahun di Kabupaten Bantul
pada tahun 2017 sebanyak 5,09 per 100.000 penduduk (10 kasus).
8) Malaria
9) Filariasis
Pada tahun 2017 di Kabupaten Bantul dilaporkan tidak ada kasus Filariasis.
10) PD3I : Difteri, Pertusis,Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio
dan Hepatitis B
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imunisasi (PD3I) yaitu Difteri,
Pertusis, Tetanus, Tetanus Neonatorum, Campak dan Polio tidak ditemukan di
wilayah Kabupaten Bantul. Namun, pada Tahun 2017 terdapat 138 kasus campak.
Jumlah ini naik dari tahun 2016 sebesar 124 kasus.
11) Pneumonia Balita