Anda di halaman 1dari 29

PILIHAN PROSTETIK DALAM IMPLAN

KEDOKTERAN GIGI

PEMBIMBING:
DRG. SETYAWAN BONIFACIUS, SP.PROS (K)

PENYUSUN:
AZKYA PATRIA N (160221180006)
PENDAHULUAN

Implan alat yang ditanam secara bedah


kedalam jaringan lunak atau tulang rahang
sehingga dapat berfungsi sebagai akar
pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun
jembatan.
INDIKASI

• Indikasi Umum
• Kooperatif
• OH baik
• Indikasi Lokal
• Kehilangan gigi/ompong
• Agenesis
• Penyanga distal pada kehilangan berujung bebas
• Atrofi ulang alveolar yang agak banyak pada RA & RB
• Kontra indikasi umum:
• Umum absolut:
• Gangguan hematopoesis,pembekuan darah dan sistem endokrin
• Penyakit cardivaskular yang resisten
• Malignan tumor dengan prognosis buruk
• Gangguan permanenpada sistem imun (HIV)
• Gangguan mental/ psychopathy
• Umum yang relatif:
• Alergi
• Rheumatoid ringan
• Fokal infeksi
• Penyakit akut
• Kehamilan
• Adiksi terhadap obat, alkohol dll
• Adanya stres fisik
• Kontra Indikasi Lokal absolut:
• Adanya penyakit di daerah rahang
• Myoartropathy
• Pasien dengan kebiasaan buruk/ bruksisim
• Osteomyelitis acut atau kronis
• Bone deficits
• Kontra Indikasi Lokal relatif:
• Temporary bone defisit ( setelah pencabutan
gigi atau extirpasi kista)
• Flabby tissue yang berlebihan, linggir sempit
atau tajam
PERTIMBANGAN PROSTETIK IMPLAN GIGI
Mendapatkan hasil yang dapat diprediksi  desain  blue print.
DESAIN GIGI TIRUAN PENUH

• Cekat vs Lepasan
• Contoh ruang superstruktur yang pendek kontra
indikasi dilakukan lepasan
• Mayoritas lepasan RA + RB dengan 2 implant
overdenture  jangka Panjang dapat merugikan
pasien. Bone loss RA, terlebih di premaksila ↑↑
retensi dan stabilisasi ↓↓
• bone loss dukungan posterior yang tidak didukung
implant ↑↑  parastesi, perubahan fasial,
berkurang oklusi posterior RA
 Penting menvisualisasikan final restoration fixed
implant
DESAIN GIGI TIRUAN SEBAGIAN

• Mayoritas cekat  semakin sedikit jumlah gigi yang hilang  semakin baik
indikasinya
• Idealnya fixed denture didukung implant seluruhnya dibandingkan
dikombinasikan antara implant dan gigi  kesehatan intra oral signifikan.
• Penambahan implant pada daerah tidak bergigi menyebabkan penggunaan
pontik yang lebih sedikit, restorasi yang lebih retentive, dan tekanan yang
berkurang pada tulang pendukung. Sebagai hasil, komplikasi lebih minimal
dan ketahanan implant dan protesa meningkat
PILIHAN PROSTHETIK
FP-1
• Sulit dicapai pada 2 gigi yang
berdekatan  tidak adanya
interdental papil  black
triangle augmentasi jar
lunak
• Lebar dan tinggi tlg krestal
berkurang  augmentasi
penampilan natural dari
mahkota di daerah sekvikal.
• Bahan pilihan protesa : Porselen to noble alloy-
metal
• Noble alloy  sedikit mengalami korosi dibanding
metal
FP-2
• Restorasi multiple-unit FP-2 tidak memerlukan posisi implan spesifik di
mesial atau posisi distal karena kontur serviks tidak ditampilkan selama
fungsi. posisi implan dapat dipilih sehubungan dengan lebar tulang,
angulasi, atau pertimbangan higienis daripada tuntutan estetika murni
(dibandingkan dengan prosthesis FP-1). kadang-kadang, implan bahkan
dapat ditempatkan di lubang antara dua gigi (gambar 5-9). hal ini sering
terjadi pada gigi anterior mandibula untuk restorasi cekat full-arch. Jika
hal ini terjadi, area yang paling estetik biasanya memerlukan dua
pertiga insisal dari dua mahkota agar lebar ideal, seolah-olah implan
tidak ada (gambar 5-10 ). hanya daerah serviks yang dikompromikan.
walaupun implan tidak diposisikan dalam posisi mesiodistal yang ideal,
implan harus ditempatkan pada posisi facial-lingual yang benar untuk
memastikan bahwa kontur, kebersihan, dan arah kekuatan tidak
terganggu.
• Pilihan bahan  noble alloy to porcelain
• Jumlah dan kontur metal worknya berbeda dengan FP-1  lebih overkonture
FP-3
• Pada dasarnya ada dua pendekatan untuk prosthesis FP-3: (1) restorasi hybrid
gigi tiruan dan substruktur akrilik dan logam atau (2) restorasi porselen-logam
• faktor utama yang menentukan bahan restorasi adalah jumlah ruang tinggi
mahkota. ruang tinggi mahkota yang berlebihan berarti restorasi logam-
porselen tradisional akan memiliki sejumlah besar logam dalam substruktur,
sehingga ketebalan porselen tidak akan lebih besar dari tebal 2 mm. jika tidak
ada peningkatan fraktur porselen.
PROTESA LEPASAN
RP-4
RP-5
KESIMPULAN

• Implan membuat opsi rencana perawatan protesa


menjadi lebih luas dibanding protetik tradisional
• Penggunaan implant berbeda setiap pasien -->
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasien.
• Pendekatan perawatan yang terorganisir hasil terapi
terprediksi

Anda mungkin juga menyukai