Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan bagi saya sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas Bahasa Indonesia mengenai Sejarah
Bahasa Indonesia, yang mana dengan tugas ini kami sebagai siswa dan siswi dapat
mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan oleh Ibu Dr. MG Rini
Kristiantari,M.Pd. Mengenai penjelasan lebih lanjut saya memaparkannya dalam
bagian pembahasan makalah ini.

Dengan harapan makalah ini dapat bermanfaat, maka saya sebagai penulis
mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian makalah ini. Saran dan kritik
yang membangun dengan terbuka saya terima untuk meningkatkan kualitas
makalah ini.

Klungkung, 5 Agustus 2020

Tim penulis
.                                                                                            
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………
A. LATAR BELAKANG………………………………………........................
B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………
C. TUJUAN …………………………………………………….........................
D. MANFAAT ………………………………………………….........................
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...
A. ASAL USUL BAHASA INDONESIA ……………......................................
B. FUNGSI BAHASA INDONESIA …………………………………………..
C. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA …………………………………...
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...
A. KESIMPULAN ………………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Melayu yang dijadikan sebagai
bahasa yang resmi bagi Republik Indonesia serta bahasa untuk persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan sebagai bahasa nasional setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945. Ketetapannya dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36, yang menyatakan bahwa
"Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia". Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
pada hari sesudahnya, bersamaan dengan itu, mulai pula berlaku konstitusi. Di
Timor Leste, bahasa Indonesia bersetatus sebagai bahasa kerja.

Dilihat dari liguistiknya, bahasa Indonesia merupakan salah satu dari


berbagai ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai ialah bahasa Melayu Riau
(kepulauan Riau sekarang) sejak abad ke-19. Dalam perkembagannya banyak
sekali perubahan akibat penggunaan “Bahasa Indonesia” jika nama bahasa
Melayu tetap dipakai. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat
ini dari berbagai bahasa Melayu yang dipakai di Riau ataupun Semenanjung
Malaya. Sampai sekarang, Bahasa Indonesia adalah bahasa yang hidup, yang terus
menghasilkan kata-kata baru, baik dari pencipaan ataupun penyerapan dari bahasa
daerah dan bahasa asing.

Penutur Bahasa Indonesia sering kali memakai versi sehari-hari (kolakial)


serta mencampuradukan dengan dialek melayu yang lainnya atau juga memakai
bahasa ibunya. Walau demikian, Bahasa Indonesia dipakai sangat luas
diperguruan-perguruan, sastra, media massa, surat-menyurat resmi, perangkat
lunak, serta bermacam forum publik lainnya, sehingga bisa dikatakan bahasa
Bahasa Indonesia dipakai semua warga Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Indonesia?


2. Untuk mengetahui fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bernegara?
3. Untuk mengetahui kedudukan Bahasa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara?
C. TUJUAN
Agar kita bisa mengetahui lebih dalam tentang sejarah perkembanga
Bahasa Indonesia, fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarata dan benergara.

D. MANFAAT
Manfaatnya dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam kehidupan bermasyuarakat dan bernegara.
1. Dapat mengetahui hal-hal penting mengenai ruang lingkup Bahasa
Indonesia.
2. Sebagai pedoman yang dapat mengasah bakat pembaca dalam Menyusun
masalah selanjutnya
BAB II
Sejarah Bahasa Indonesia

A. Asal usul Bahasa Indonesia


Asal usul Bahasa Indonesia dan sejarahnya. Bahasa Indonesia
merupakan Bahasa nasional bangsa Indonesia yang dikuatkan kedudukannya
dalam UUD 1945. Tetapi bahasa yang dipakai sebagai bahasa perhubungan
tersebut ternyata memiliki sejarah perkembangan yang sangat panjang. Pada
mulanya, bahasa Indonesia berbeda dengan yang ada sekarang. Adapun
sejarah asal usul bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.

Akar Bahasa
Sebagaimana ditulis dalam sejarah, bahasa Indonesia berakar dari
bahasa Melayu. Sebelum kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia, bahasa
Melayu digunakan sebagai bahasa komunikasi dan bahasa perdagangan antar
daerah. Setelah kedatangannya ke Indonesia, bangsa Belanda menjadikan
bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ke 2 dalam korespondensi dengan orang
lokal. Salah satu Gubernur Belanda, yaitu Gubernur Jenderal Roshussen
menunjukkan ketertarikannya kepada Bahasa Melayu dan mengusulkan
Bahasa Melayu dimasukkan sebagai bahasa kegiatan di sekolah-sekolah. Van
der Chijs, seorang berkebangsaan Belanda, menyarankan supaya sekolah
memfasilitasi ajaran bahasa Belanda. JH Abendanon yang merupakan Direktur
Departemen Pengajaran juga berhasil memasukkan bahasa Belanda ke dalam mata
pelajaran wajib di sekolah rakyat dan sekolah pendidikan guru pada 1900.

Alasan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia


Pada masa kedudukan Bangsa Belanda, Bahasa Melayu sudah
menjadi bahasa lingua franca di nusantara. Bahasa Melayu dijadikan sebagai
bahasa perhubungan dan juga bahasa perdagangan. Bahasa Melayu sendiri
sebenarnya termasuk bahasa Austronesia yang merupakan cabang dari
bahasa-bahasa suku Sunda dan suku Sulawesi. Keberadaan bahasa Melayu
sendiri sudah menyebar mulai dari pesisir tenggara pulau Sumatera sebagai
wilayah Kerajaan Sriwijaya yang menguasai perdagangan waktu itu, hingga
di kerajaan Melayu yang berada di wilayah Propinsi Jambi. Bahasa Melayu
mulai terpecah sekitar abad 19, menjadi bahasa Indonesia yang waktu itu
sebagai Bangsa Hindia Belanda dan Persekutuan Tanah Melayu yang
sekarang menjadi Malaysia. Bahasa Melayu dinilai sebagai bahasa yang
sedehana dan fleksibel, serta bisa diterima masyarakat sekitar, yaitu suku
Jawa dan Sunda. Hal itu yang menjadi alasan bahasa Melayu merupakan asal
usul bahasa Indonesia. Akhirnya, persaingan bahasa ini dimenangkan oleh bahasa
Melayu. Kemudian di Kongres Pemuda I tahun 1926, bahasa Melayu menjadi
wacana untuk dikembangkan sebagai bahasa dan sastra Indonesia. Sehingga pada
tahun 1927, untuk pertama kalinya bahasa Indonesia digunakan dalam pidato
oleh Jahja Datoek Rajo. Pada Konggres Pemuda ke 1 tahun 1926, Bahasa
Melayu diwacanakan untuk dikembangkan sebagai bahasa dan sastra
Indonesia. Dan pada Konggres Pemuda ke 2 tahun 1928, atau lebih dikenal
sebagai Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia dijadikan bahasa persatuan. Pada
konggres Sumpah Pemuda ini, Prof. Dr. Moh. Yamin menegaskan, bahasa
Indonesialah yang bisa mempersatukan Bangsa Indonesia. Secara sosiologis,
Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa persatuan sejak ikrar Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Sebenarnya, bahasa Indonesia ini terbentuk dari
beraneka ragam bahasa asing. Pada tahun 1999, Pusat Bahasa menerbitkan
buku “Senarai Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia’ dan menyatakan bahwa
terdapat 10 donor bahasa Indonesia, yakni Belanda, Inggris, Arab, Sanskerta-Jawa
Kuna, China, Portugis, Tamil, Parsi/Persia, dan Hindi.
Tetapi secara yuridis, bahasa Indonsesia diakui sebagai bahasa
nasional pada tanggal 18 Agustus 1945 setelah Indonesia merdeka. Itulah
sejarah asal mulanya bahasa Indonesia itu ada. Bagaimanapun sejarah asal
usul bahasa Indonesia, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa
Indonesia yang harus kita junjung tinggi keberadaannya. Sehingga sudah
menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia untuk bangga
dan melestarikan budaya yang ada. 

B. Fungsi Bahasa Indonesia


Dalam kehidupan salah satu cara untuk berkomunikasi ialah melalui
bahasa. Sekalipun terdapat perbedaan jenis bahasa antar negara satu dan yang
lainnya, namun bahasa tetap menjadi pilihan yang tepat untuk berkomunikasi.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Terdapat tiga fungsi
utama bahasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah
fungsi bahasa tersebut:

1. Sebagai Alat Komunikasi


Bahasa merupakan kata-kata yang memiliki makna. Setiap kata memiliki
makna dan hubungan abstrak dengan suatu konsep atau objek yang
diwakilinya. Melalui bahasa, setiap individu dapat melakukan komunikasi
dua arah yang dapat dimengerti oleh masing-masing individu.

2. Sebagai Alat Pemersatu Bangsa


Bahasa berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa karena penggunaannya
sebagai alat untuk berkomunikasi. Setiap warga suatu bangsa dapat
menyampaikan pemikirannya dengan menggunakan bahasa yang bisa
dimengerti. Komunikasi masyarakat dengan menggunakan bahasa yang sama
dan dapat dimengerti satu sama lain akan mempersatukan bangsa menjadi
lebih kuat.

3. Sebagai Identitas Suatu Suku atau Bangsa


Setiap bangsa atau suku pasti memiliki bahasa yang berbeda-beda, hal ini
bisa menjadikan bahasa sebagai identitas dan keunikan tersendiri bagi suatu
bangsa atau suku.
Finoza (2010) memberikan 5 fungsi bahasa yang 4 di antaranya dikutip
dari Keraf (1988) dan 1 fungsi lainnya menurut pendapat pribadi, sebanyak 4
fungsi tersebut yaitu:

1. Sebagai alat Komunikasi


Fungsi komunikasi merupakan fungsi bahasa yang kedua setelah fungsi
ekspresi diri. Maksudnya, komunikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai
dengan ekspresi diri. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi, yaitu komunikasi tidak akan sempurna jika ekspresi diri tidak
diterima oleh orang lain. Oleh karena itu, Komunikasi tercapai dengan baik
bila ekspresi berterima, dengan kata lain, komunikasi berprasyarat pada
ekspresi diri.

2. Sebagai alat mengekspresikan diri


Pernyataan ekspresi diri, menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh
penulis atau  pembicara  sebagai eksistensi diri dengan maksud :
a.  Menarik perhatian orang lain (persuasif dan provokatif),
b.  Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c.  Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d.  Menunjukkan keberanian (convidence) penyampaikan ide. 
Fungsi ekspresi diri itu saling terkait dalam aktifitas dan interaktif
keseharian individu, prosesnya berkembang dari  masa  anak-anak, remaja,
mahasiswa, dan dewasa.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial


Fungsi  peningkatan  (integrasi) dan  penyesuaian (adaptasi)  diri  dalam
suatu  lingkungan  merupakan  kekhususan  dalam  bersosialisasi  baik dalam 
lingkungan  sendiri  maupun  dalam  lingkungan baru.  Hal  itu menunjukkan
bahwa bahasa yang digunakan sebagai sarana mampu menyatakan hidup
bersama dalam suatu ikatan (masyarakat).
Dengan demikian,  bahasa  itu  merupakan  suatu  kekuatan  yang  berkorelasi
dengan  kekuatan  orang  lain  dalam  integritas  sosial.  Korelasi  melalui
bahasa  itu  memanfaatkan  aturan-aturan  bahasa  yang  disepakati sehingga 
manusia  berhasil  membaurkan  diri  dan  menyesuaikan  diri sebagai
anggota suatu masyarakat.

4. Sebagai alat kontrol sosial


Kontrol sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan
tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam
komunikasi dan dapat saling memahami. Perilaku dan tindakan itu
berkembang ke arah positif dalam masyarakat. Hal positif itu terlihat
melalui kontribusi dan masukan yang positif.  Bahkan, kritikan yang tajam
dapat berterima dengan hati yang lapang jika kata-kata dan sikap
baik memberikan kesan yang tulus tanpa prasangka. Dengan control sosial,
Bahasa mempunyai relasi dengan proses sosial suatu masyarakat seperti
keahlian bicara, penerus tradisi atau kebudayaan, pengindentifikasi diri,
dan penanam rasa keterlibatan pada masyarakat bahasanya. 

Fungsi bahasa secara khusus :

1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.


Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan
komunikasi dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung
dapat menggunakan bahasa formal dan non formal.

2. Mewujudkan Seni (Sastra).


Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media
seni, seperti syair, puisi, prosa dan lain-lain. Terkadang bahasa yang
digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam
hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui
makna yang ingin disampaikan.

3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.


Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin
atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri
melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti.

4. Mengeksploitasi IPTEK.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan
selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya
dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.

C. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum
didalam :
a. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
b.  Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing
Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara
ialah Bahasa Indonesia”. Maka kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:
1. Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku,
agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Fungsi pemersatu ini (heterogenitas/kebhinekaan)
sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

2. Bahasa Nasional
Bahasa Nasional adalah fungsi jati diri Bangsa Indonesia bila berkomunikasi
pada dunia luar Indonesia.  Fungsi bahasa nasional ini dirinci atas bagian
berikut:
a. Lambang kebanggaan kebangsaan Indonesia
b. Identitas nasional dimata internasional
c. Sarana hubungan antarwarga, antardaerah, dan antar budaya, dan Pemersatu
lapisan masyarakat: sosial, budaya, suku bangsa dan Bahasa.  

3. Bahasa Negara
Bahasa negara adalah  bahasa  yang  digunakan  dalam administrasi negara
untuk berbagai aktivitas dengan rincian berikut:
a. Fungsi bahasa sebagai administrasi kenegaraan,
b. Fungsi bahasa sebagai pengantar resmi belajar di sekolah dan perguruan
tinggi,
c. Fungsi  bahasa  sebagai  perencanaan  dan  pelaksanaan pembangunan bagai
negara  Indonesi  sebagai  negara berkembang
d. Fungsi bahsa sebagai bahasa resmi  berkebudayaan  dan  ilmu teknologi
(ILTEK)

4. Bahasa Baku
Bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang digunakan dalam
pertemuan sangat resmi.  Fungsi bahasa baku itu berfungsi sebagai berikut:
a. Pemersatu sosial, budaya, dan bahasa,
b. Penanda kepribadian bersuara dan berkomunikasi
c. Penambah kewibawaan sebagai pejabat dan intelektual,
d. Penanda acuan ilmiah dan penuisan tulisan ilmiah.
Keempat  posisi  atau  kedudukan  bahasa  Indonesia  itu  mempunyai  fungsi
keterkaitan  antar  unsur.  Posisi dan fungsi tersebut merupakan kekuatan
bangsa Indonesia dan merupakan jati diri Bangsa Indonesia yang kokoh dan
mandiri. Dengan keempat posisi itu, bahasa Indonesia sangat dikenal di mata
dunia, khususnya tingkat regional ASEAN dengan mengedepankan posisi
dan fungsi bahaasa Indonesia, eksistensi bahasa Indonesia diperkuat dengan
latar  belakang  sejarah yang  runtut  dan argumentatif
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahasa Indonesia diambil dari rumpun Bahasa melayu yang mempunyai
fungsi dan kedudukan sebagai Bahasa negara dan Bahasa Komunikasi dalam
kehidupan bermasyarakat
B. SARAN
Dengan mengetahui sejarah, fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia maka
dalam berkomunikasi hususnya dilingkungan Pendidikan gunakanlah Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Anjarwati, J. 2019. Bahasa Indonesia: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Sejarah
https://bahasa.foresteract.com/bahasa-indonesia/2/ (diakses pada 3 Agustus 2020)

Belia, A. 2016. Asal Usul Bahasa Indonesia


https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/11/09/inilah-asal-usul-bahasa-
indonesia (diakses pada 3 Agustus 2020)

No name. 2019. Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu dan Sejarahnya


https://www.liputan6.com/citizen6/read/3876530/fungsi-bahasa-indonesia-
sebagai-pemersatu-dan-sejarahnya (diakses pada 3 Agustus 2020)

No name. 2014. Bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan di
lihat dari fungsi dan kedudukannya
http://dewirissa.blogspot.com/2014/09/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-
negara.html (diakses pada 7 Agustus 2020)

Roisah. 2013. Pengertian Sejarah Fungsi dan Kedudukan


http://roisah.weebly.com/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-
indonesia.html#:~:text=Bahasa%20Indonesia%20dinyatakan%20kedudukannya
%20sebagai,Bab%20XV%2C%20Pasal%2036). (diakases pada 3 Agustus 2020)

Supendi, D. 2020. Asal Usul Bahasa Indonesia dan Sejarah


https://www.harapanrakyat.com/2020/04/asal-usul-bahasa-indonesia-dan-
sejarahnya/ https://www.harapanrakyat.com/2020/04/asal-usul-bahasa-indonesia-
dan-sejarahnya/ (diakses pada 3 Agustus 2020)

Anda mungkin juga menyukai