Anda di halaman 1dari 3

SOP

PERAWATAN PASIEN HIV/AIDS


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah

Dosen Pengampu : Luluk Cahyanti, S.Kep.Ns, M.Kep

Nama : Riska Azizah

Kelas : 2B / D3 Keperawatan

Nim : 20181423
A. Pengertian
Merupakan kebijakan sebagai dasar pedoman dalam memberikan pelayanan perawatan pasien
HIV / AIDS
B. Tujuan
1. Agar pengelola perawatan dapat menyiapkan ruangan, tenaga dan peralatan yang
dibutuhkan untuk merawat pasien HIV/AIDS
2. Agar pelayanan perawatan dapat pasien HIV/AIDS dapat berjalan dengan baik, aman, tepat
dan cepat.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi petugas yang memberikan pelayanan kepada
pasien HIV/AIDS.
C. Prosedur

Alat:
1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Thermometer
Bahan
Alat Perlindungan diri

C. Kebijakan
1. Membantu program pengobatan
2. Memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

D. Langkah-langkah

1. Setiap ruangan yang merawat pasien HIV/AIDS diupayakan menyiapkan kamar khusus
HIV/AIDS yang memenuhi syarat sebagai berikut :
1.1. Cukup penerangan dan sirkulasi yang baik.
1.2. Ada kamar mandi, WC dan wastafel.
1.3. Alat kedokteran dan perawatan disendirikan.
1.4. Tersedia tempat sampah medik dan linen, kotor bertutup dan injakan yang dilapisi
plastik.
1.5. Tersedia alat pelindung diri dan cairan dekontaminasi / antiseptik.
1.6. Kasur dan bantal dilapisi plastik / vinil
1.7. Tersedia tempat pembuangan forum dan alat tajam habis pakai yang terbuat dari bahan
tidak tembus.
1.8. Tersedia ruang dekontaminasi

2. Setiap petugas yang memberikan pelayanan kepada pasien HIV / AIDS harus memenuhi
kriteria
2.1. Memahami tentang penyakit HIV/AIDS
2.2. Mampu menerapkan universal precaution
2.3. Berkepribadian matang
2.4. Tidak hamil, menderita penyakit infeksi dan kelainan kulit
3. Pelayanan keperawatan kepada pasien HIV/AIDS diberikan dengan memegang prinsip :
3.1. Pencegahan penularan penyakit melelui kewaspadaan universal (universal precaution)
3.2. Perawatan terpadu secara komprehensif dan berkesinambungan
3.3. Tidak diskriminatif dan menghakimi.
3.4. Memegang teguh rahasia jabatan
3.5. .Memberikan asuhan keperawatan dengan melibatkan pasien dan keluarga disertai
dukungan psikososial secara optimal.
4. Semua staf keperawatan tidak boleh memberikan informasi baik lisan dan atau tulisan
mengenai diagnosis pasien HIV/AIDS kepada pihak manapun.
5. Semua berkas rekam medik, alat perawatan, bahan dan limbah tercemar harus diberi tanda
khusus bulatan tutup warna merah.
6. Perawat wajib membuat laporan pasien HIV/AIDS & tim AIDS yang dirawat ke bagian Rekam
Medik dalam amplop tertutup sesuai formulir yang disediakan.

E. Dokumen Terkait

1. Rekam medis
2. Register pasien

Anda mungkin juga menyukai