KURIKULUM
DISUSUN OLEH:
Nim : 5191121002
FAKULTAS TEKNIK
2020
A. Pengertian Landasan Sosiologis
Tiap masyarakat memiliki norma dan adat kebiasaan yang harus dipatuhi. Norma
dan adat kebiasaan tersebut memiliki corak nilai yang berbeda-beda, selain itu masing-
masing dari kita juga memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Hal inilah yang
menjadi pertimbangan dalam pengembangan sebuah kurikulum, termasuk perubahan
tatanan masyarakat akibat perkembangan IPTEK. Sehingga masyarakat dijadikan salah
satu asas dalam pengembangan kurikulum.
1. Kebutuhan masyarakat
Kebutuhan masyarakat tak pernah tak terbatas dan beraneka ragam. Oleh
karena itu lembaga pendidikan berusaha menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang
terampil yang dapat dijadikan sebagai penggali kebutuhan masyarakat.
Masayarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu berkembang dan berubah.
Perubahan dan perkembangan nilai yang ada dalam masyarakat sering menimbulkan
konflik antar generasi. Dengan diadakannya pendidikan diharapkan konflik yang terjadi
antar generasi dapat teratasi.
Yang dimaksud dengan tri pusat pendidikan adalah bahwa pusat pendidikan dapat
bertempat di rumah, sekolah , dan di masyarakat. Selain itu mass media, lembaga
pendidikan agama, serta lingkungan fisik juga dapat berperan sebagai pusat pendidikan.
Dunia alam kodrat merupakan segala sesuatu di luar diri kita yang berpengaruh
sangat kuat dalam kehidupan kita, misalnya : penampakan alam (gunung,laut,dll).
Untuk mengubah dan mengatasi pengaruh tersebut maka kita harus dapat
menggunakan IPTEK dengan benar. Dengan demikian dalam mengembangkan
kurikulum hendaknya kita berusaha untuk memasukkan masalah-masalah yang berupa
gejala-gejala dalam alam kodrat.
Merupakan dunia yang paling kompleks, sebab selalu berubah dan dinamis.
Interaksi antar individu berjalan sangat aktif. Untuk itu diperlukannya norma dalam
pergaulan masyarakat agar interaksi dalat berjalan dengan baik.
Fungsi sistem dan lembaga pendidikan dari segi sosiologis bagi kepentingan
masyarakat
Kurikulum karakter bersumber pada nilai agama dan nilai sosial budaya yang
terpuji. Bangsa kita yang mayoritas muslim dan secara turun temurun hidup dalam
budaya yang harmonis serta gotong royong hendaknya menjadi acuan dalam
penyusunan kurikulum sehingga kurikulum kita semestinya berisi tentang pengamalan
agama yang benar, membudayakan kebiasaan gotong royong dan santun pada setiap
jenjang pendidikan.
C. Kesimpulan
Daftar Pustaka