Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Dian Anantya Paramita Putri

NIM : P0 5120219 060


KELAS : 2B
MK : MENEJEMEN BENCANA DASAR

A. Pengertian triase

Triage adalah suatu sistem pembagian/klasifikasi prioritas klien berdasarkan


berat ringannya kondisi klien/kegawatannya yang memerlukan tindakan segera.
Dalam triage, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (respon time) untuk
mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu ≤ 10 menit.
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau
penyakit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi.
Tindakan ini merupakan proses yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan
musibah massal. Proses triase inisial harus dilakukan oleh petugas pertama yang
tiba ditempat kejadian dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena
status triase pasien dapat berubah. Saat ini tidak ada standard nasional baku untuk
triase. Metode triase yang dianjurkan bisa secara METTAG (Triage tagging
system) atau sistim triase Penuntun Lapangan START (Simple Triage And Rapid
Transportation).
A. KLASIFIKASI TRIASE
Triase diklasifikasi berdasarkan pada :

a)      Tingkat pengetahuan


b)      Data yang tersedia
c)      Situasi yang berlangsung

1)      Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda. Adapun


klasifikasinya sebagai berikut :

a)      Prioritas 1 atau Emergensi


         Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi
dan intervensi segera
         Pasien dibawa ke ruang resusitasi
         Waktu tunggu 0 (Nol)
b)      Prioritas 2 atau Urgent

         Pasien dengan penyakit yang akut


         Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki
         Waktu tunggu 30 menit
         Area Critical care

c)      Prioritas 3 atau Non Urgent

         Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang
minimal
         Luka lama
         Kondisi yang timbul sudah lama
         Area ambulatory / ruang P3

d)     Prioritas 0 atau 4 Kasus kematian

         Tidak ada respon pada segala rangsangan


         Tidak ada respirasi spontan
         Tidak ada bukti aktivitas jantung
         Hilangnya respon pupil terhadap cahaya

2)      Klasifikasi Triage Dalam katogori system

a)      Prioritas 1 – Kasus Berat = segera ,kelas 1,berat ,emergency

b)      Prioritas 2 – Kasus Sedang = sekunder,klas 2,sedang &urgent

c)      Prioritas 3 – Kasus Ringan = dapat di tunda,klas 3,ringan,non urgent

d)     Prioritas 0 – Kasus Meninggal = mungkin meninggal ,klas 4 ,klas 0

3) Kode Warna Internasional Dalam Triage

a) Label merah (gawat darurat)


Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat
Contoh : gawat napas, gawat jantung, henti nafas, henti jantung dll
b) Label putih (gawat tidak darurat)
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak perlu tindakan
darurat.
Contoh : kanker stadium lanjut, TB, dll
c) Label kuning (darurat tidak gawat)
Pasien akibat musibah yang dating tiba-tiba, tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya
Contoh : luka sayatan dangkal, fraktur dll
d) Label hijau ( tidak gawat tidak darurat)
Pasien yang dating dengan keadaan tidak mengancam jiwa ( tidak
gawat) dan tidak membutuhkan pertolongan secepatnya
Contoh : luka lecet
e) Label hitam (meninggal “DOA”)
Pasien yang dating dengan keadaan meninggal ( Death Of Arrival)
 Klasifikasi dan penwntuan prioritas
1. Gawat : suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan yang
memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat
2. Darurat : suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi memerlukan
penanganan yang cepat dan tepat seperti kegawatan
3. Gawar darurat : suatu keadaan yang mengancam jiwa disebabkan oleh
gangguan ABC jika tidak segera maka akan meninggal
B. GOLDEN TIME TRIASE
Periode waktu setelah cedera traumatis di mana ada kemungkinan tertinggi
bahwa perawatan medis dan bedah yang tepat akan mencegah kematian.
Meskipun awalnya didefinisikan sebagai satu jam, periode waktu yang tepat
bergantung pada sifat cedera dan bisa lebih dari atau kurang dari durasi ini Sudah
diketahui dengan pasti bahwa peluang orang untuk bertahan hidup paling besar
jika mereka menerima perawatan dalam waktu singkat setelah cedera parah;
namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup
menurun setelah 60 menit. Beberapa menggunakan istilah ini untuk merujuk pada
prinsip inti dari intervensi cepat dalam kasus trauma, daripada arti sempit dari
periode waktu satu jam yang kritisy

Anda mungkin juga menyukai