Arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur :
Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas), dan tidak ada satu
unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern,arsitektur harus mencakup
pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapatdikatakan pula bahwa unsur fungsi
itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsurestetika maupun psikologis.
Sumber : Marcus Vitruvius Pollio. De Architectura.
Sebagai suatu karya seni, Arsitektur mempunyai arti yang lebih dalam dari sekedar
usaha pemenuhan kebutuhan fungsi semata – mata di dalam suatu rencana bangunan. Lebih
mendasar lagi, merupakan perwujudan nyata dari arsitektur sebagai wadah kegiatan manusia.
Bagaimanapun juga penyusunan dan organisasi unsur bentuk dan ruang akan menentukan
bagaimana arsitektur dapat meninggikan nilai suatu karya, suatu reaksi dan arti. Oleh
karenanya penyajian unsur – unsur bentuk dan ruang ini bukan merupakan tujuan akhir tetapi
sebagai sarana untuk memecahkan suatu masalah, merupakan tanggapan atas syarat – syarat
fungsi, tujuan dan ruang lingkupnya yakni secara arsitektur.
Sumber : Francis Dai-Kam Ching. Arsitektur : Bentuk, Ruang & Susunannya. Penerbit
Erlangga.
Arsitektur ialah sebagai vastuvidya (wastuwidya) yang artinya adalah ilmu bangunan.
Di dalam pengertian wastu terhitung juga tata bumi, tata lalu lintas (harsya, dhara, yana), tata
gedung, . Seni ini ialah suatu ilmu di dalam merancang bangunan. Arsitektur tersebut juga
dapat atau bisa merujuk kepada hasil dari proses perancangan tersebut.
Sumber : J.B. Mangunwijaya (1992).
Arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari sekedar fisik, tapi juga
menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata atur kehidupan sosial dan
budaya masyarkat, yang diwadahi dan sekaligus memperngaruhi arsitektur
Sumber : Amos Rappoport (1981).
Analisa Contoh :