Anda di halaman 1dari 2

Saya mulai bekerja disebuah sekolah pada bulan agustus tahun 2019, masih segar dan

semangat yang berkobar kobar karena sebuah komitmen, saya memiliki komitmen untuk menjadi
seorang pendidik. Melihat pendidikan sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa oleh karena
perubahan generasi, dimana setiap tahun ada perubahan dari dunia pendidikan akan ada orang yang
semakin naik dalam tingkat pendidikan yang ia miliki, juga akan ada orang yang berhasil menyelesaikan
pendidikannya. Melihat kondisi ini sangat penting dunia pendidikan untuk di perhatilkan lebih termasuk
untuk kesejahteraan orang – orang didalamnya, mulai dari peserta didik dan juga tenaga pendidiknya.

Bagaimana tidak karena kesejahteraan mereka sangat berpengaruh kepada tingkat pendidikan
dan pengetahuan mereka. Saya melihat kondisi sekarang peserta didik dan pendidik sangat jauh dari
kesejahteraan, namun saya minta maaf jika penglihatan saya ini salah, saya seorang pendidik atau yang
biasa disebut seorang guru. Dalam tempat kerja saya yang sekarang saya mendapati hal yang seperti itu
kesejahteraan pendidik yang sangat kurang bahkan sampai hak pendidik pun di ambil oleh pihak yang
berkuasa. Ya di tempat itu saya mendapati gaji yang tiap bulan dipotong dengan alasan denda
terlambat, salah mengucapkan bahasa inggris dan tidak bisa duduk selama pembelajaran berlangsung,
terlalu dekat dengan orang tua siswa. Alasan ini sungguh membuat saya geleng – geleng kepala, ya
untuk alasan keterlambatan saya sangat setuju kenapa tidak, seorang pendidik harusnya datang lebih
awal dari peserta didik karena pendidik adalah teladan bagi peserta didik.

Hal yang paling buat geleng – geleng kepala adalah pada saat pemberian gaji pada bulan juni
setiap Guru akhirnya gaji guru dipotong 30%, dengan alasan untuk memenuhi dana operasional sekolah,
seketika saya terdiam tidak berkata apa – apa dan berpikir, itu untuk apa???, untuk dana operasional
sekolah kenapa jadi gaji guru yang dipotong 30%?. Bagi saya ini tidak masuk akal tapi sekali lagi saya
minta jika untuk beberapa orang ini masuk akal, karena menurut saya siswa membayar uang sekolah
setiap bulan dengan full tidak ada potongan sama sekali, lalu kenapa gaji guru juga dipotong?.

Karena memang setiap bulan kita para guru jarang menerima gaji penuh satu bulan, akan ada
potongan denda yang di buat oleh pihak sekolah. Setelah satu tahun penuh bekerja disana dengan
penerimaan gaji yang tidak penah full setiap bulannya saya berpikir untuk berhenti dari sana, namun
saat kondisi pandemi sekarang ini membuat saya mengurungkan niat untuk berhenti. Karena dimasa
pandemi saat ini banyak orang yang berjuang untuk hidup dimana kondisi ekonomi juga sangat menurun
untuk semua kalangan. Saya bersyukur masih bisa bekerja karena masih banyak orang – orang yang
sangat merindukan pekerjaan.

Saya memilih bertahan sekalipun sudah banyak teman yang berkata dan berdoa supaya saya
bisa mengambil keputusan untuk berhenti. Masa pendidikan dengan tahapan satu tahun akan
mengalami pertukaran jenjang, dengan adanya kenaikan kelas dan libur semester. Hingga sampai pada
tahap sekarang sudah memulai semester baru tiba, dan kami guru sudah memulai mengajar selama dua
minggu pada bulan Juli, ya dua minggu bukan waktu singkat bagi saya. Mengajar secara online selama
dua minggu tidak terbayangkan berapa kuota internet yang sudah kami habiskan dan berapa jam mata
ini berhadapan dengan laptop ataupun handphone dalam setiap harinya. Beberapa sekolah membuat
jadwal piket guru – guru datang ke sekolah ada juga mungkin semua guru hanya mengajar dari rumah,
namun kami berbeda setiap hari kami harus kesekolah mengajar dari sekolah dengan kuota sendiri,
memang biasanya juga setiap hari guru harus datang kesekolah bukan.

Setelah dua minggu bekerja di bulan juli di tanggal 30 kami menerima pengumuman kalau
tanggal gajian kami di undur ke tanggal 15 bulan agustus dengan alasan masuk sekolah di bulan juli itu
tanggal 14, jadi gaji bulan juli di serahkan bulan agustus, gaji bulan agustus di serahkan di bulan
September. Mohon maaf apakah seperti itu system pemberian gaji yang benar?, padahal uang sekolah
di bayar full oleh peserta didik. Bagaimana kesejahteraan pendidik seperti ini?, mau makan apa?, pergi
kerja pakai apa?, membeli kuota dengan apa?. Saya tidak tahu apakah teman – teman guru merasakan
besarnya pembelian kuota yang setiap minggu harus beli kuota dengan harga 55rb sampai 75rb. Lalu
mengajar online dengan apa?

Memang pendidikan saat ini menjadi bisnis yang kuat untuk di kerjakan, karena pendidikan itu
sangat penting, seberapa mahalnyapun uang sekolah yang di berikan sebuah lembaga pendidikan para
orang tua pasti memasukkan anak kesayangannya disitu dilihat dengan kualitas pendidikannya. Jadi
bisnis dua pendidikan sangat subur untuk di kerjakan. Namun saya mau memberikan sesuatu kepada
para pemilik lembaga pendidikan jangan mengambil kesejahteraan bawahan, mereka juga manusia
sama seperti mu. Jika hak mereka kalian ambil apa yang menjadi milik mereka?

Saya berterimakasih kepada para pemiliki lembaga pendidikan yang membuat peluang kerja
untuk orang – orang yang mengembangkan kemampuannya dalam mengajar. Namun saya juga beharap
lihatlah kebawah mereka membutuhkan apa yang menjadi hak milik mereka. Saat saya mendengar gaji
bulan juli akan diberikan bulan agustus saya kembali terdiam karena ketidak adilan yang kembali
merajalela disana. Sampai kapan itu berakhir saya tidak tau, saya hanya berharap ada perubahan tapi
kemungkinan itu sulit untuk terjadi. Saat ini hanya bisa berkata Tuhan beri hati yang rela menerima apa
yang sedang terjadi. Pesan kesan saya sebagai seorang pengajar   

31 juli 2020 medan

Anda mungkin juga menyukai