Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Keperawatan Medikal Bedah

yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah, S.KEP NS, M.KEP

Oleh:

1. Eva Tusinadyah (P17220183053)


2. Mohammad Ibnu Bakti M (P17220184060)
3. Elvira Aulia Y.M (P17220184067)
4. Iqbal Fahmi Firmansyah (P17220184074)
5. Rere Puspitaningrum (P17220184082)
6. M. Ali Yafi (P17220184089)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

D3 KEPERAWATAN LAWANG

Juli 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
“Makalah Asuhan keperawatan pada lansia ”dengan baik.

Makalah ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk kami.
Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat kepada kami.
2. Ibu NURUL HIDAYAH, S.KEP NS, M.KEP sebagai dosen pembimbing
mata kuliah Bahasa Indonesia.
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam


penulisan laporan ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Dan saya mengucapkan terima kasih atas segala
dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Malang, 25 juli 2019

                                                                                          Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Flu burung........................................................................................3
2.2 Penularan............................................................................................................4
2.3 Diagnosis............................................................................................................5
2.4 Pengobatan.........................................................................................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran...................................................................................................................7

Daftar Pustaka .........................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini kita dihebohkan dengan ledakan satu jenis penyakit
pernapasan, kali ini adalah Avian Influenza atau sering disebut flu burung,
yang selain menyerang unggas ternyata juga menyerang manusia.
Dilaporkan flu burung pada unggas telah terjadi pada berbagai negara di
Asia dan Eropa, termasuk negara kita. Masyarakat tampaknya khawatir
apakah penyakit ini dapat merebak luas pada manusia nantinya. Flu
burung adalah penyakit influenza pada unggas, baik burung, bebek, ayam,
serta beberapa binatang lain seperti babi. Penyebab flu burung adalah virus
influenza, yang termasuk tipe A, subtipe H5, H7, dan H9. Virus H9N2
tidaklah menyebabkan penyakit berbahaya pada burung, tidak seperti H5
dan H7. Virus influenza pada umumnya, baik yang di manusia ataupun di
unggas, adalah dari kelompok famili orthomyxoviridae. Memang ada
beberapa tipe virus influenza pada manusia dan binatang, yaitu virus
influenza tipe A, B, dan C. Pada manusia virus A dan B dapat menjadi
penyebab wabah flu yang cukup luas, sementara virus C menyebar secara
periodik, ringan dan tidak menyebabkan wabah. Pada permukaan virus A
ada 2 glikoprotein yaitu haemaglutinin(H) dan neuraminidase(N). Tipe
virus itu dibagi lagi menjadi subtipe berdasar kelompok haemaglutinin(H)
dan neuraminidase(N), yaitu H1 sampai H15 dan N1 sampai N9.
Perbedaan H merupakan dasar subtipe. Influenza pada manusia sejauh ini
disebabkan oleh virus H1N1, H2N2, dan H3N2 dan virus avian
H5N1,H9N2, dan H7N7.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan flu burung?
2. Bagaimana penularan flu burung?
3. Bagaimana gejala yang timbul pada penderita flu burung?
4. Apa saja pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi flu burung?
1.3 Tujuan

1
2

1. Untuk mengetahui apa itu flu burung?


2. Untuk mengetahui bagaimana penularan flu burung?
3. Untuk mengetahui bagaimana gejala yang timbul pada penderita flu
burung?
4. Untuk mengetahui apa saja pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi
flu burung?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Flu Burung


Flu burung adalah suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh
burung kepada manusia. Dua jenis flu burung, yaitu H5N1 dan H7N9, sampai
saat ini menyebabkan wabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa
bagian Eropa.
Virus flu burung sebenarnya menyerang ungags, baik ungas liar
mapun ungags peternakan. Pertama kali flu burung dilaporkan menyerang
manusia pada tahun 1997 dengan jenis virus H5N1. Beberapa jenis virus flu
burung yang dapat menyerang manusia antara lain H9N2, H7N7, H6N1, dan
H10N8.
Jenis flu burung H5N1 telah menjangkit 860 sampai dengan Oktober
2017 dan menyebabkan kematian sebanyak 454 orang. Di Indonesia kasus flu
burung pertama kali menyebar pada tahun 2005. Hingga oktober 2017
terdapat 200 kasus flu burung H5N1 di Indonesia, dan menyebabkan
kematian sebanyak 168.

2.2 Penularan
Penularan flu burung dapat melalui antar unggas maupun unggas ke
manusia. Berikut penjelasannya:
1. Pada Unggas
Angka kematian akibat flu burung pada unggas bisa mencapai
100% dan sangat menular antar unggas, sehingga hal itu
menyebabkan ribuan bahkan jutaan unggas tewas. Riset
menunjukkan bahwa flu burung pada awalnya tidak terlalu ganas
dapat bermutasi 6-9 bulan hingga menjadi ganas. Penularannya
sendiri dapat terjadi dari peternakan ke peternakan lainnya. Misalnya
melalui burung-burung yang bermigrasi, perdagangan unggas antar
negara, serta cara-cara yang lain.
Menurut data yang telah dilaporkan bahwa dalam periode
November 20013 hingga Januari 2004 terdapat sekitar 4,7 juta ekor

3
4

mati di Indonesia. Penyakit tersebut di Indonesia sendiri selain


tercemar melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit juga
menyebar melalui bahan-bahan yang tercemar seperti alat-alat
peternakan, kendaraan yang mengangkut unggas, juga dari kandang
unggas tersebut. Unggas yang terinfeksi mampu menularkan setelah
2 minggu pertama. Masa inkubasinya berlangsung 1-3 hari. Flu
burung banyak merebak dimusim dingin saat udara sedang dingin,
sementara dalam bahan organik virus hidup lebih lama, dan dalam
tinja unggas dan dalam tubuh unggas sakit dapat hidp lama.
2. Pada Manusia
Virus flu burung mulai menyerang manusia di Hongkong pada
tahun 1997. Virus tersebut menyebabkan 18 orang dirawat dirumah
sakit dan 6 orang meninggal. Jadi jumlah kematian kasus tersebut
berjumlsh 30%.
Virus ditularkan melalui saliva dan feses unggas. Penularan
tersebut terjadi karena kontak fisik langsung maupun tidak langsung
antara manusia dengan unggas yang terinfeksi. Maksudnya, selain
tertular karena menyentuh unggas, penularan flu burung bisa terjadi
melalui kendaraan pengangkut binatang, alat-alat peternakan, serta
yang lainnya. Penularan tersebut juga dapat melalui pakaian yang
dikenakan termasuk sepatu yang digunakan para peternak yang
menangani kasus unggas yang sakit, dan melalui jual beli ayam
hidup di pasar serta berbagai mekanisme lainnya.
2.3 Diagnosis
Gejala flu burung pada dasarnya adalah sama dengan flu biasa lainnya ,
hanya saja cenderung lebih sering dan cepat menjadi parah. Mulai tertular dan
timbulnya gejala adalah sekitar 3 hari. Sementara dinyatakan bahwa masa
infeksius pada manusia adalah 1 hari sebelum 3-5 hari sesudah gejala timbul
gejala , pada anak dapat sampai 21 hari.
Gejala pada manusia yang tertular flu burung pada dasarnya sama
dengan flu pada umunya, hanya saja berpotensi menjadi berat dan fatal.
Seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala , dan nyeri sendi
5

sampai infeksi selaput mata (Conjungtivitis). Bila keadaan makin memburuk


maka dapat terjadi severe respiratory distress yang ditandai dengan sesak
nafas yang hebat , rendahnya kadar oksigen darah serta meningkatnya kadar
CO2. Keadaan ini umumnya terjadi karena infeksi flu kemudian menyebar ke
paru dan menimbulkan pneumonia . Radang paru (pneumonia) ini dapat
disebabkan oleh bateri yang kemudian juga masuk ke saluran nafas dan
menginfeksi paru yang memang sedang sakit akibat flu burung ini.
Kalau bicara tentang gejala yang di alami pasien , data yang terkumpul
sampai 2005 ini menunjukan sedikit perbedaan dengan gejala yang
dilaporkan pada awal 2004 lalu, setidaknya kini variasi gejala lebih luas.
Sementara itu perlu kembali diingatkan bahwa gejala flu burung sama dengan
flu biasa , hanya saja pada flu burung cenderung lebih sering dan cepat
menjadi memburuk dan dapat jadi pneumonia.
Secara Umum pneumonia adalah radang/infeksi di dalam
paru.penyakit ini dapat terjadi pada setiap orang , hanya memang lebih berat
pada anak-anak dan manula .
Kalau pneumonia dalam satu kelompok itu disebut pneumonia
clutser. Katakanlah 3 atau 4 orang dalam 1 keluarga maka disebut pneumonia
cluster. Pneumonia dibagi menjadi : pneumonia yang di dapat dari
masyarakat (community Acquired Pneumonia ) dan Pneumonia di dapat
dirumah sakit ( Hospital Acquired pneumonia ).

2.4 PENGOBATAN

Obat yang Diberikan dapat bersifat simtomatik sesuai gejala yang ada.
Bila ada batuk dapat diberikan obat batuk , kalau sesak dapat diberikan obat
jenis bronkodilator untuk melebarkan saluran nafas yang menyempit. Pasien
jugta harus mendapatkan terapi suportif , makan yang baik dan bergizi , bila
perlu di infus dan istirahat yang cukup. Dan tak lupa daya tahan tubuh pasien
haruslah ditingkatkan.
Selain itu dapat pula diberikan obat anti virus .Ada 2 Jenis yang
tersedia , yaitu kelompok M2 (Amantadine dan Rimantadine ).
6

Ada 5 hal yang dilakukan dalam penanganan pasien flu burung di


rumah sakit.
1. Pasien bersifat simtomatik , sesuai gejala yang ada.
2. Biasanya pasien juga mendapatkan obat/bantuan untuk mengatasi
keadaan umumnya yang lemah , misalnya dalam bentuk berbagai
jenis infus
3. Pasien seringkali datang dalam keadaan gawat sehingga perlu
diperlu diberikan obat obat khusus, misalnya golongan
kortikosteroid
4. Pasien biasanya diberikan pula obat anti virus
5. Kalau keadaan pasien terus memburuk maka bukan tidak
mungkin perlu dipasang alat ventilator sehingga proses
pernafasan dilakukan /dibantu secara mekanik oleh mesin ini.
6. Kini , berbagai laporan menyakini bahwa virus flu burung sudah
kebal terhadap amantadine dan rimantadine , artinya tidak
mempan lagi kalau diberikan obat itu , sehingga para ahli
menganjurkan pemberian obat anti virus oseltamitvir.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Flu burung adalah suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh
burung kepada manusia. Ada dua jenis flu burung, yaitu H5N1 dan H7N9.
Penularan flu burung dapat melalui antar unggas maupun unggas ke manusia,
Gejala flu burung pada dasarnya adalah sama dengan flu biasa lainnya , hanya
saja cenderung lebih sering dan cepat menjadi parah, dan Gejala pada
manusia yang tertular flu burung pada dasarnya juga sama dengan flu pada
umunya, hanya saja berpotensi menjadi berat dan fatal.
Obat yang diberikan pada penyakit ini dapat bersifat simtomatik
sesuai gejala yang ada, Pasien juga harus mendapatkan terapi suportif , makan
yang baik dan bergizi , bila perlu di infus dan istirahat yang cukup. Dan tak
lupa daya tahan tubuh pasien haruslah ditingkatkan.

3.2 Saran
Kami menyarankan kepada masyarakat agar selalu menjaga
lingkungan sekitarnya agar selalu bersih dan nyaman dipandang. Dan
disarankan agar tidak membeli unggas dalam keadaan hidup dan dibawa
pulang ke rumah, karena hal tersebut dapat berpotensi risiko penularan
penyakit flu burung dari unggas ke manusia.

7
Daftar Pustaka

Aditama, T. Y. (2006). Flu Burung di Manusia. Jakarta: Universitas Indonesia.


Dersarkissian, C. (2017). Frequently Asked Question About Bird Flu.
Mayo, C. (2017). Diseases and Conditions. Bird Flu (Avian Influenza).
Poovorawan, Y. (2003). Global Alert To Avian Influenza Virus Protection .
Pathogens and Global Health .
Suarez, D. L. (2010). Avian Influenza. In Animal Health (pp. 19-33).

Anda mungkin juga menyukai