Alat :
1. Object glass
Baru: direndam di deterjen lalu dicuci dg air mengalir seka dg ethanol 95%
Bekas: direndam di deterjen lalu panaskan pada 60 oC 20 menit cuci dg air
mengalir seka dg ethanol 95%
2. Pensil/pulpen
Bahan :
1. Darah tepi
Darah + EDTA maka gunakan < 2 jam
Darah segar maka gunakan < 4 jam
Prosedur :
1. Teteskan 1 tetes darah pada ujung kanan object glass (1cm dari tepi)
2. Letakkan spreader (object glass lain) di depan/sebelah kiri tetesan darah
3. Tarik spreader ke arah darah dan biarkan darah memenuhi tepi spreader
4. Geserkan spreader ke kiri dengan kemiringan sudut 25-30o
5. Kering anginkan 5 menit
6. Fixasi : teteskan ethanol tunggu 5-10 menit dan buang sisa ethanol di sediaan
7. Pewarnaan : Tetesi dengan giemsa:buffer 1:9 tunggu 15-20 menit
8. Bilas dengan air mengalir
9. Kering anginkan
Eosinofil
Meningkat pada :
- Infeksi cacing
- Alergi
Basofil
Meningkat pada :
- Polisitemia vera
- CML
Netrofil batang (imatur)
Shifting to the left
Meningkat pada :
- Autoimun
- Kemoterapi
Netrofil hipersegmentasi
Disebabkan :
- Anemia defisiensi
Vit.B12
- Anemia defisiensi folat
Limfosit
Meningkat pada :
- Infeksi viral
- Splenectomy
- Leukemia
- Lymphoma
Monosit
Meningkat pada :
- Inflamasi kronis
- Recovery phase
setelah netropenia
- Autoimun –SLE
Retikulosit
Usaha untuk meningkatkan sel
darah yang hilang. Meningkat
pada :
- Anemia hemolitik
- Perdarahan
Trombosit
Meningkat pada :
Reactive thrombocythemia
infeksi, kerusakan jar.,
inflamasi kronis, keganasan
Platelet clumping
Disebabkan :
- Antikoagulan EDTA
Eritrosit & variasi Mikrositik : Anemia defisiensi Fe, anemia peny. Kronis,
thalasemia
Target cell/Codocytes
Pada :
- Sickle cell
- Asplenia
- Hemoglobin disease
- Cholestasis
Spherocytes
Pada hereditary spherocytes
Fragmentocytes/Schystocytes
Pada :
- DIC
- TTP
- HUS
- Thrombotic
microangiopathy
hemolytic anemia
Hematopoiesis
a) Anemia
Parameter RBC:
- Hemoglobin/Hb absorbansi cyanomethemoglobin
Normal : 11,4 - 15,1 g/dL
- RBC count/RBC
Normal : 4,0 - 5,0 .106/µL
- Hematokrit/Hct rasio volume RBC : volume WB atau menghitung MCV x RBC
Normal : 38 – 42 %
- Mean corpuscular volume atau mean cell volume/MCV rerata volume
corpuscle atau sel darah merah dengan menghitung Hct/RBC (karena Hct
merupakan proporsi darah yang berbentuk sel)
Normal : 80 – 93 fL (fluid ounce)
- Mean cell hemoglobin/MCH Hb/RBC
Normal : 27 – 31 pg (pikogram)
- Mean cell hemoglobin concentration/MCHC Hb/Hct
Normal : 32 – 36 g/dL
Anemia dari bahasa Yunani artinya “without blood”. Manifestasi klinis dimana
kapasitas darah untuk transportasi O2 ke jaringan berkurang penurunan Hb, RBC,
dan Hct. Yang dievaluasi :
- MCV Ukuran RBC
- Sel abnormal mikroskopis
- Kadar leukosit dan PLT
- Hitung retikulosit kemampuan sumsum tulang untuk merespon thd anemia
- Peningkatan LDH Bukti destruksi RBC
- Bilirubin indirek Bukti destruksi RBC
Temuan Lab:
<< MCV, MCH, MCHC
<< SI (serum iron)
>> TIBC (total iron binding capacity binding ~ konsentrasi transferrin)
<< saturasi ferritin (%)
<< ferritin
<< hemosiderin
2. Thalasemia
Kelainan Hb karena produksi rantai alpha atau beta globin sangat rendah dimana
normalnya Hb tetramer (2 alpha + 2 beta)
Defisiensi Fe Thalasemia
RBC : <5,0 x 106/µL RBC : >5,0 x 106/µL
MCV : >70 fl MCV : <70 fl
RDW : >17% RDW : <17%
Mentzer index (MCV/RBC): <13
<< SI : <50 µg/dL SI : normal 50-160 µg/dL
>> TIBC : >450 µg/dL TIBC : normal 250-450 µg/dL
3.
Temuan Lab :
- Makrositik >> MCV
- << Retikulosit
- Netrofil hipersegmentasi
- Trombositopenia
- Netropenia
Temuan Lab:
RDW luas
N atau << MCV
>> MCHC
Peripheral Blood Smear spherocytes
Osmotic fragility secara in vitro menghitung lisis RBC yang ada di
larutan dengan osmolaritas rendah karena spherocytes membrannya
rapuh
Tx: splenectomy
b. Defek globin
c. Kelainan metabolik
- Defisiensi glucose-6 phosphatase (G6PD)
X linked mutation, berhubungan dg paparan primaquine atau sulfas
Bertugas mengkatalisis tahap awal pentose phosphate pathway
b) Trombositopenia