Anda di halaman 1dari 11

JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No.

2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA


DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI
SDN TANAH TINGGI 3 KOTA TANGERANG

Indah Kusuma Pradini¹ Bedjo Sujanto¹ Nurjannah¹


¹Manajemen Pendidikan, Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta
Email : indahkusumadini@gmail.com, bedjosujanto@unj.ac.id, jannah3005@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang yang bertujuan untuk mengetahui
implementasi program sekolah Adiwiyata dalam peningkatan mutu Pendidikan yang berkaitan mengenai
Kebijakan program sekolah Adiwiyata, Pelaksanaan program sekolah Adiwiyata, dan Faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan program sekolah Adiwiyata yang dilaksanakan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota
Tangerang. Metodologi yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Prosedur
pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber datanya kepala
sekolah, ketua tim adiwiyata, anggota tim adiwiyata dan guru. Analisis data dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data. Penelitian ini menunjukan bahwa sekolah tersebut telah berhasil meraih
penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri dengan mencanangkan 12 program kegiatan dalam adiwiyata
yaitu kegiatan setiap hari tanpa plastik, pengolahan IPAL sederhana sekolah, Kantin sehat, Pengolahan Bank
Sampah, program kegiatan JUMSIH (jumat bersih), pengolahan bank sampah, program pengolahan kompos,
komposter dan daur ulang 3R (reuse, reduce dan recycle) dll. Program tersebut diterapkan berdasarkan
komponen antara lain kebijakan berwawasan lingkungan; pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan;
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan.

Kata Kunci: Program Adiwiyata, dan Mutu Pendidikan

Abstract

This research was taken place in SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang with purpose to understanding the
implementation of Adiwiyata school programs in enhancing education quality that is related to the policy of
Adiwiyata school programs, the implementation of Adiwiyata school programs, supporting factors and obstacle
factors of implementation of Adiwiyata school programs in SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang. The
methodology that used is qualitative method with descriptive approach. Data collection procedure was
conducted through observation, in-depth interview, and documentation. Source of data is headmaster, team
head of Adiwiyata, member of Adiwiyata team, and teachers. Analysis conducted using data reduction, data
presentation, and data verification. This research shows that the school successfully achieved an award as
Adiwiyata Mandiri school by launching 12 adiwiyata programs including everyday without plastics, a simple
IPAL management at school, healthy canteen, waste bank management, JUMSIH program (a clean Friday),
compost management program, composter and 3R (reuse, reduce, and recycle), etc. The program was
implemented according to a number of components such as environmentally based policy; implementation of
environmentally based curriculum; environmental activities in participative basis and management of
environmentally friendly supporting activities.

Keywords: Adiwiyata programs, and Education Quality

122
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata. Dalam


PENDAHULUAN
mencapai tujuan program Adiwiyata,
Pembangunan nasional di bidang
ditetapkan 4 komponen program yang
pendidikan merupakan usaha
menjadi satu kesatuan utuh dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mencapai sekolah Adiwiyata, yaitu (1.)
meningkatkan kualitas manusia Indonesia
Kebijakan berwawasan lingkungan, (2.)
dalam mewujudkan masyarakat yang
Pelaksanaan kurikulum berbasis
maju, adil, dan makmur. Salah satu
lingkungan, (3.) Kegiatan lingkungan
permasalahan yang dihadapi oleh bangsa
berbasis partisipatif, (4.) Pengelolaan
Indonesia adalah rendahnya mutu
sarana pendukung ramah lingkungan.
Pendidikan. Pada dasarnya terdapat
Salah satu sekolah di Kota
berbagai faktor yang mempengaruhi
Tangerang yang menerapkan program
keberhasilan mutu pendidikan, antara lain;
Adiwiyata adalah SDN Tanah Tinggi 3
guru, siswa, sarana dan prasarana,
Kota Tangerang. Pada tahun 2016 telah
lingkungan pendidikan kurikulum dan
berhasil meraih penghargaan Adiwiyata
salah satu faktor yang mempengaruhi
Mandiri tingkat Nasional dari Kementrian
keberhasilan peserta didik adalah faktor
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bahwa
lingkungan.
dari keinginan untuk membentuk dan
Kondisi lingkungan sekolah yang
meningkatkan sikap dan perilaku yang
baik bertujuan menjadikan tempat kegiatan
peduli dengan lingkungan serta
pembelajaran yang kondusif dan
masyarakat sekitar, sekolah menyadari
meningkatkan penyadaran pada warga
dalam berperan memberi pengetahuan dan
sekolah untuk turut bertanggung jawab
mengajarkan pada siswa ilmu tentang
dalam upaya-upaya penyelamatan
lingkungan hidup dan pengelolannya.
lingkungan hidup dan pembangunan
Karena alasan tersebut SDN Tanah Tinggi
berkelanjutan. Karena hal tersebut
3 Kota Tangerang mengimplementasikan
Kementerian Lingkungan Hidup dan dan
program Adiwiyata, dengan
Kementerian Pendidikan Nasional
mencanangkan berbagai program sekolah
mencanangkan program pendidikan
untuk mendukung pelaksanaan program
lingkungan hidup yang dikemas dalam
Adiwiyata yaitu kegiatan setiap hari tanpa
Program Adiwiyata, pelaksanaannya diatur
plastik, pengolahan IPAL sederhana
dalam Peraturan Menteri Lingkungan
sekolah, Kantin sehat, Pengolahan Bank
Hidup No. 05 Tahun 2013 tentang
Sampah, program kegiatan JUMSIH
123
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

(jumat bersih), pengolahan bank sampah, tempat yang baik dan ideal di mana dapat
program pengolahan kompos, komposter diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
dan daur ulang 3R (reuse, reduce dan berbagai norma serta etika yang dapat
recycle) dll. menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju kepada
Penelitian ini difokuskan pada
cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Implementasi Program Sekolah Adiwiyata
dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Menurut Kementerian Lingkungan
SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang Hidup dan Kemendikbud (2012:3) tujuan
dengan beberapa subfokus yang telah program Adiwiyata adalah Mewujudkan
ditetapkan yaitu (1.) Kebijakan Program warga sekolah yang bertanggung jawab
Sekolah Adiwiyata dalam peningkatan dalam upaya perlindungan dan
mutu Pendidikan (2.) Pelaksanaan program pengelolaan lingkungan hidup melalui tata
sekolah Adiwiyata dalam peningkatan kelola sekolah yang baik untuk
mutu Pendidikan (3.) Faktor pendukung mendukung pembangunan berkelanjutan.
dan penghambat pelaksanaan program Hal ini berarti sekolah adiwiyata
sekolah Adiwiyata dalam peningkatan diupayakan menjadi sekolah atau tempat
mutu Pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 bagi warga sekolah untuk memperoleh
Kota Tangerang. pengetahuan, norma, dan etika sebagai
dasar menuju terciptanya kesejahteraan
A. Program Sekolah Peduli dan
hidup dan menuju cita-cita pembangunan
Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata)
berkelanjutan. Dalam program ini
1. Konsep dan Tujuan Adiwiyata
diharapkan setiap warga sekolah ikut
Pendapat menurut Iswari dan terlibat dalam kegiatan sekolah menuju
Utomo (2017:36) dalam Jurnal Ilmu lingkungan yang sehat serta menghindari
Lingkungan Hidup, program Adiwiyata dampak lingkungan yang negatif.
adalah program yang komprehensif
2. Landasan Kebijakan Program
melibatkan semua stakeholders baik di
Adiwiyata
sekolah dan masyarakat untuk membantu
Menurut Peraturan Menteri Negara
meningkatkan kepedulian lingkungan,
Lingkungan Hidup (2009:1) : tentang
khususnya para siswa. Menurut
pedoman pelaksanaan program adiwiyata
Kementerian Lingkungan Hidup dan
mengenai pengembangan kebijakan
Kemendikbud (2012:3). Adiwiyata
sekolah yang diperlukan untuk
mempunyai pengertian atau makna sebagai
124
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

mewujudkan sekolah peduli dan 3. Pelaksanaan Program Adiwiyata


berbudaya lingkungan antara lain: Menurut pendapat Maryani (2016)
1. Visi dan Misi Sekolah yang Peduli dan pelaksanaan program Adiwiyata
Berbudaya Lingkungan. diletakkan pada dua prinsip sebagai
berikut: 1) Partisipatif, seluruh komponen
2. Kebijakan Sekolah dalam
sekolah harus terlibat dalam keseluruhan
mengembangkan Pendidikan
proses yang meliputi perencanaan,
Lingkungan Hidup.
pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung
3. Kebijakan Peningkatan Sumber Daya
jawab dan perannya masing-masing; 2)
Manusia (SDM) baik Pendidikan
Berkelanjutan (sustainable), seluruh
maupun tenaga kependidikan di bidang
kegiatan harus dilakukan secara terencana
Pendidikan Lingkungan Hidup.
dan terus menerus secara komprehensif.
4. Kebijakan Sekolah dalam hal Program Adiwiyata mempunyai empat
penghematan sumber daya alam. indikator, yaitu: pengembangan kebijakan

5. Kebijakan Sekolah yang mendukung sekolah yang berwawasan lingkungan,

terciptanya Lingkungan Sekolah yang pengembangan kurikulum berbasis

Bersih dan Sehat. lingkungan, pengembangan kegiatan


lingkungan berbasis partisipatif, serta
6. Kebijakan Sekolah untuk
pengembangan dan atau pengelolaan
pengalokasian dan penggunaan dana
sarana pendukung sekolah yang ramah
bagi kegiatan yang terkait dengan
lingkungan.
lingkungan hidup
B. Konsep Mutu Pendidikan
Pembentukan kebijakan tersebut, 1. Konsep Mutu
melibatkan beberapa pihak, baik dari Menurut Hardjosoedarmo
sekolah utamanya guru, wakil kepala (2004:49) secara umum dikatakan mutu
sekolah, bagian kurikulum, dan komite adalah karakteristik produk atau jasa yang
sekolah. Selanjutnya agar dalam ditentukan oleh pemakai atau “customer”.
pelaksanaannya dapat diterima oleh semua Dan diperoleh melalui pengukuran proses
pihak, dilakukan sosialisasi kepada semua serta melalui perbaikan yang
pihak yang ada disekolah. berkelanjutan. Menurut Prihantoro (2012)
mutu merupakan bagian dari semua fungsi
usaha yang lain, seperti pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan, dan lain-
125
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

lain. Dalam kenyataanya penyelidikan sehingga akan menghasilkan lulusan yang


mutu adalah suatu penyebab umum yang mempunyai kemampuan, keterampilan,
alamiah untuk mempersatukan fungsi- dan pengetahuan yang sesuai dengan
fungsi usaha. Mutu merupakan suatu kebutuhan untuk terjun ke lingkungan
ukuran untuk menyatakan nilai atau hal masyarakat.
yang berupa standar ideal yang ingin Pendidikan yang bermutu dapat
dicapai dalam suatu proses. Dalam dilihat dalam nilai ouput atau kelulusan
menghasilkan suatu produk dan jasa yang siswa di dalam hal kemampuannya apakah
berkualitas melalui berbagai fungsi usaha kemampuan siswa tersebut sangat
dan proses yang berkualitas dapat diberdayagunakan dalam tenaga kerja
mempengaruhi kinerja dalam memenuhi dipasaran dan sesuai dengan kriteria serta
harapan atau kepuasan pelanggan. syarat yang telah di tentukan. Serta
2. Konsep Mutu dalam Pendidikan prestasi siswa dalam setiap sekolah yang
Menurut Azis (2017) mutu menentukan apakah sekolah bermutu dan
pendidikan merupakan dua istilah yang mutu pendidikan akan semakin maju dan
berasal dari mutu dan pendidikan, artinya berkembang. Tidak hanya dalam hal
menunjuk pada kualitas produk yang di kemampuan siswa tetapi dalam
hasilkan lembaga pendidikan atau sekolah. kemampuan para pendidik/staf dalam hal
Dapat di identifikasi dari banyaknya siswa pengembangan mutu.
yang memiliki prestasi, baik prestasi 3. Manajemen Mutu Terpadu dalam
akademik maupun yang lain,serta lulusan Pendidikan
relevan dengan tujuan. Selanjutnya Pendapat tentang mutu terpadu
menurut Sopiatin dalam buku Zazin dalam pendidikan oleh Franklin P.
(2011:66) bahwa mutu pendidikan secara Schargel dikutip oleh Syafarudin
multidimensi meliputi aspek mutu input, (2002:35) menegaskan Total Quality
proses, dan output. Oleh karenanya, Education is a process which involves
pengembangan pencapaian mutu harus focussing on meeting and exceeding
secara holistik dimulai dari input, proses customer expectations, continuous
dan output. Dengan demikian, mutu improvement, sharing responsibilities with
pendidikan adalah kebermutuan dari employees, and reducing scrap and rework.
berbagai layanan institusi pendidikan Dalam hal ini, mutu terpadu pendidikan
kepada siswa maupun staf pengajar untuk dipahami sebagai suatu proses yang
terjadinya proses pendidikan yang bermutu melibatkan pemusatan pada pencapaian
126
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

kepuasan harapan pelanggan pendidikan, METODOLOGI PENELITIAN


perbaikan terus-menerus, pembagian Metodologi yang digunakan adalah
tanggung jawab dengan para pegawai, dan metode kualitatif dengan pendekatan
pengurangan pekerjaan tersisa dan deskriptif. pendapat menurut Zuriah
pengerjaan kembali (ulang). (2006:47) Pendekatan deskriptif kualitatif
Dalam konteks aplikasi, konsep adalah memaparkan seluruh kejadian dan
manajemen mutu terpadu terhadap gejala-gejala, fakta-fakta secara sistematis
pendidikan ditegaskan Sallis dikutip oleh dan akurat mengenai sifat-sifat populasi.
Zazin (2011:57) yaitu “Quality Management Fokus penelitian ini adalah implementasi
is a philosophy improvement, wich can provide program sekolah Adiwiyata dalam
any educational institution with a set peningkatan mutu Pendidikan dan
ofpractical tools for meeting and exceeding subfokusnya mengenai (1.) Kebijakan
present and future customers need, wants and program sekolah Adiwiyata dalam
ecxpectations.” Manajemen mutu dalam peningkatan mutu pendidikan di SDN
pendidikan dapat saja disebutkan Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang. (2.)
“mengutamakan pelajar” atau "program Pelaksanaan program sekolah Adiwiyata
perbaikan sekolah”, yang mungkin dalam peningkatan mutu pendidikan di
dilakukan secara lebih kreatif dan SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang dan
konstruktif. (3.) Faktor pendukung dan penghambat
Beberapa konsep tersebut pelaksanaan program sekolah Adiwiyata
menjelaskan bahwa manajemen mutu dalam peningkatan mutu pendidikan di
terpadu pendidikan sebagai suatu proses SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang.
meningkatkan mutu pendidikan secara
Lokasi penelitian ini dilakukan di
berkelanjutan, perbaikan secara terus
SDN Tanah Tinggi 3 kota Tangerang yang
menerus, dan terpadu yang berorientasi
berlokasi di Jl. Daan Mogot I/13
pada pencapaian kepuasan harapan
Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan
pelanggan (peserta didik). Dalam rangka
Tangerang Kota Tangerang. Prosedur
memenuhi harapan pelanggan pendidikan
pengumpulan data melalui observasi,
ini, secara bertahap dan terus menerus
wawancara mendalam, dan dokumentasi.
memperbaiki kualitas lulusannya dengan
Sumber datanya kepala sekolah, ketua tim
didukung komponen terkait untuk
adiwiyata, anggota tim adiwiyata dan guru.
meningkatkan mutu tersebut.
Penelitian ini menggunakan analisis data

127
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

dengan model interaktif menurut Miles beberapa pihak. Kebijakan tentang


dan Huberman yang dikutip oleh Muri program Adiwiyata tertuang dalam SK
Yusuf (2014:407-409) yaitu: reduksi data, Kementerian Negara Lingkungan Hidup
penyajian data, dan kesimpulan yang kemudian disosialisasikan ke
(verifikasi). sekolah-sekolah dalam upaya mewujudkan
sekolah agar peduli dan berbudaya
lingkungan Surat Keputusan Nomor :
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kep.07/MENLH/06/2005 dan Nomor :
1. Kebijakan program sekolah 05/VI/KB/2005 yang pada tahun 2010
Adiwiyata dalam peningkatan mutu diperuntukkan bagi Kepala Dinas
Pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 Pendidikan Kabupaten dan Kota di seluruh
Kota Tangerang Indonesia, yang isinya secara garis besar
Peraturan yang melandasi kebijakan mengenai himbauan agar Pendidikan
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan Lingkungan Hidup (PLH) dilaksanakan di
yang dilaksanakan oleh SDN Tanah Tinggi sekolah mulai tingkat SD hingga SMA
3 Kota Tangerang meliputi Memorandum dengan mengintegrasikan materi
bersama antara Meneg dengan Mendiknas Lingkungan Hidup dalam kegiatan
No 0142/U/1996 dan No. Kep kurikuler dan ekstra kurikuler untuk
89/MenLH/5/1996, Kesepakatan Bersama mewujudkan sekolah berbudaya
KemenLH dengan Depdiknas KEP lingkungan.
7/MenLH/06/2005 dan No. Berdasarkan standar komponen
05/VI/KB/2005, UU No 20 Tahun 2003, pada pedoman pelaksanaan program
UU RI No. 32 Tahun 2009 pada tingkat adiwiyata, Kebijakan program sekolah
nasional kebijakan sekolah peduli dan Adiwiyata dalam peningkatan mutu
berbudaya lingkungan, Peraturan Menteri Pendidikan tersebut dijabarkan dalam
Lingkungan Hidup Republik Indonesia beberapa ketentuan kebijakan yang
Nomor 05 Tahun 2013 tentang pedoman meliputi 1.) kebijakan berwawasan
pelaksanaan program adiwiyata dan lingkungan memuat visi, misi dan tujuan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun sekolah berbasis lingkungan, 2.) Kebijakan
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Sekolah dalam Mengimplementasikan
Hal tersebut sesuai pendapat Adam Kurikulum Berwawasan Lingkungan 3.)
(2014:169) bahwa sekolah dalam Kebijakan Sekolah dalam
menentukan kebijakan melibatkan Mengimplementasikan Kurikulum
128
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

Berwawasan Lingkungan dan 4.) Total anggaran sekolah yang berasal pada
Kebijakan Pengadaan dan pengelolaan sumber dana BOS Pusat ditambah bantuan
sarana prasarana pendukung ramah dari dana komite sekolah dan kerjasama
lingkungan. kemitraan dengan pihak luar. Hal tersebut
2. Pelaksanaan program sekolah telah sesuai dengan ketentuan Standar
Adiwiyata dalam peningkatan mutu menurut Pedoman Pelaksanaan Program
pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 Adiwiyata berdasarkan Peraturan dari
Kota Tangerang Menteri Lingkungan Hidup Republik
Penerapan pelaksanaan program Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 bahwa
sekolah Adiwiyata memiliki kriteria yang Sekolah memiliki anggaran untuk upaya
dilihat dari komponen dan standarnya. perlindungan dan pengelolaan lingkungan
Komponennya antara lain: (1.) Kebijakan hidup sebesar 20% dari total anggaran
berwawasan lingkungan meliputi sekolah.
Kurikulum yang memuat upaya Komponen kedua mengenai
perlindungan dan pengelolaan lingkungan pelaksanaan kurikulum berbasis
hidup. Hal tersebut telah dilakukan oleh lingkungan dimana guru atau pendidik
SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang berkompetensi sehingga dalam
dengan memuat pelajaran lingkungan pengembangan pembelajaran yang
hidup dalam kurikulum sekolah. berkualitas berkaitan dengan lingkungan di
Berdasarkan pendapat Fadeli (2012:22) SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang
bahwa upaya memasukan pelajaran dilakukan pembelajaran aktif yang
lingkungan hidup dalam kurikulum diintergrasikan dengan lingkungan hidup
sekolah akan memberikan peran nyata bahwa tenaga pendidik atau guru di SDN
akan pentingnya lingkungan dalam Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang
Pendidikan nasional. Standar komponen mengembangkan pembelajaran terkait
lainnya dalam kebijakan berwawasan implementasi kurikulum berbasis
lingkungan mengenai rkas memuat lingkungan dengan mengangkat isu lokal
program dalam upaya perlindungan dan dan isu global yang kemudian di terapkan
pengelolaan lingkungan hidup. dalam RPP yang dibuat oleh guru.
Pelaksanaan RKAS di SDN Tanah Tinggi Menurut Amri (2013:57) dalam rangka
3 Kota Tangerang telah menganggarkan mendukung terwujudnya suasana proses
upaya perlindungan dan pengelolaan belajar mengajar yang berkualitas di
lingkungan hidup yaitu sebesar 20% dari sekolah dasar diperlukan adanya guru yang
129
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

professional dan berkompeten yang berbasis partisipatif memiliki standar


memiliki lima karakteristik, yaitu: 1.) untuk melakukan kegiatan perlindungan
Menguasai kurikulum, 2.) menguasai dan pengelolaan lingkungan hidup yang
semua materi pelajaran, 3.) terampil terencana bagi warga sekolah. Selain itu
menggunakan multi metode pembelajaran, juga sesuai dengan Kementerian
3.) memiliki komitmen yang tinggi Lingkungan Hidup (2012:16) bahwa
terhadap tugas, 4.) memiliki kedisiplinan kegiatan kreativitas dan inovasi dalam
dalam arti yang seluas-luasnya. upaya perlindungan dan pengelolaan
Berdasarkan standar komponen lingkungan hidup meliputi daur ulang
lainnya menurut kementerian lingkungan sampah, pemanfaatan dan pengolahan air,
hidup (2012:14) dalam buku pedoman karya ilmiah, hemat energi, dan energi
Adiwiyata yaitu Peserta didik melakukan alternatif. SDN Tanah Tinggi 3 Kota
kegiatan pembelajaran tentang Tangerang telah mengembangkan kegiatan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan kreativitas dan inovasi dalam hampir
hidup, dan peserta didik menerapkan seluruh kategori tersebut. Namun lebih
pengetahuan lingkungan hidup yang fokus pada sampah dan cara
diperoleh untuk memecahkan masalah pengelolaannya dengan melakukan
lingkungan hidup dalam kehidupan sehari- program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).
hari. Berdasarkan temuan penelitian di Dan Kegiatan perlindungan dan
SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang pengelolaan lingkungan hidup yang
bahwa peserta didik telah mampu dilakukan seperti komposter, pembibitan,
menerapkan pengetahuan tentang piket kelas, penerapan program 3R dll,
lingkungan hidup yang diperoleh dalam yang mana seluruh kegiatan tersebut
pemecahan masalah lingkungan hidup melibatkan seluruh warga sekolah dan
seperti pemecahan masalah isu lokal menjalin kemitraan berbagai pihak, seperti
ataupun isu global. orang tua, komite sekolah, DLH (Dinas
Komponen ketiga yaitu kegiatan Lingkungan Hidup), Puskesmas
lingkungan perlindungan berbasis kecamatan, RT/RW, Paguybuban, LSM
partisipatif. Kegiatan perlindungan dan lingkungan, organisasi pengepul sampah,
pengelolaan lingkungan hidup telah sesuai orang tua/ wali, komite sekolah.
dengan Kementerian Lingkungan Hidup Komponen keempat dalam
(2012:15) dalam pedoman pelaksanaan pengelolaan sarana pendukung ramah
adiwiyata bahwa kegiatan lingkungan lingkungan bahwa SDN Tanah Tinggi 3
130
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

Kota Tangerang telah menyediakan sarana dalam hal menyediakan media


dan prasarana untuk mengatasi pembelajaran yang kreatif dan menyusun
permasalahan lingkungan hidup dan sarana rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
prasarana pendukung pembelajaran berbasis lingkungan hidup dan kondisi
lingkungan hidup. Contohnya seperti lingkungan sekitar yang masih kurang
IPAL, green house, TOS (Tanaman Obat mendukung seperti masih terdapat
Sekolah), komposter, Lubang biopori dll. kebisingan di area sekolah dikarenakan
Kemudian Peningkatan kualitas letak sekolah berdekatan jalan raya
pengelolaan sarana prasarana ramah sehingga proses pembelajaran dapat
lingkungan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota terganggu.
Tangerang dilakukan dengan pemanfaatan
dan pemeliharaan lingkungan sekolah KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
dengan melibatkan seluruh warga sekolah Implementasi Program sekolah
bahkan masyarakat dan orang tua/wali Adiwiyata dalam peningkatan mutu
siswa. Pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota
3. Faktor pendukung dan penghambat Tangerang berkaitan mengenai Kebijakan
pelaksanaan program sekolah program sekolah Adiwiyata, Pelaksanaan
Adiwiyata dalam peningkatan mutu program sekolah Adiwiyata, dan Faktor
pendidikan di SDN Tanah Tinggi 3 pendukung dan penghambat pelaksanaan
Kota Tangerang. program sekolah Adiwiyata yang
Faktor pendukung dalam dilaksanakan di SDN Tanah Tinggi 3 Kota
implementasi program adiwiyata di SDN Tangerang. Implementasi tersebut
Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang antara dilakukan dengan berpedoman pada
lain kebijakan dari pemerintah, kondisi masing-masing komponen Adiwiyata
lingkungan sekitar, partisipasi dan yaitu; kebijakan sekolah berwawasan
dukungan warga sekolah, kemampuan lingkungan, kurikulum berbasis
guru, anggaran sekolah yang memadai, lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis
dan berbagai jenis kegiatan yang partisipatif dan pengelolaan sarana
dilakukan. Factor penghambat nya antara pendukung ramah lingkungan. Secara
lain masih adanya kekuranga dalam umum implementasi Program Adiwiyata
kepedulian dan partisipasi warga sekolah, dalam peningkatan mutu Pendidikan di
kurangnya kemampuan guru karena SDN Tanah Tinggi 3 Kota Tangerang
beberapa guru masih ada yang terkendala sudah dilaksanakan dengan baik sesuai
131
JGG- Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.7 No. 2 Desember 2018
p-ISSN: 2303-2332; e-ISSN: 2597-8020 DOI : doi.org/10.21009/jgg.072.03

standar dan perencanaan yang telah Management, Yogyakarta: Andi,


disusun dan berbagai program kegiatan 2004
adiwiyata yang telah dicanangkan Maryani, I. (2016). Evaluasi Pelaksanaan
sehingga dapat meningkatkan kualitas Program Sekolah Adiwiyata Ditinjau
sekolah yang berdampak pada peningkatan dari Aspek Kegiatan Partisipatif di
mutu Pendidikan. SDN Ungaran I Yogyakarta. Jurnal
Rekomendasi yang diajukan adalah Pemikiran Dan Pengembangan
dengan meningkatkan Kerjasama seluruh Sekolah Dasar (JP2SD), 1(3), 170–
warga sekolah SDN Tanah Tinggi 3 Kota 180.
Tangerang meliputi Kepala Sekolah, Panduan Adiwiyata. (2012). Sekolah
komite sekolah, orang tua, siswa, Peduli dan Berbudaya Lingkungan,
masyarakat sekitar sekolah, petugas Jakarta: Kerjasama Kementrian
kebersihan dan penjaga kantin serta Lingkungan Hidup dengan
seluruh siswa untuk semakin ditingkatkan Kementrian Pendidikan dan
karena memiliki peranan yang sangat Kebudayaan.
penting, untuk mencapai keberhasilan Prihantoro, R. (2012). Konsep
program-program kerja yang telah dibuat. Pengendalian Mutu. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu
Adam, Ahmad Fajarisma Budi. Analisis dalam Pendidikan Konsep, Strategis,
Implementasi Kebijakan Kurikulum dan Aplikasi, Jakarta: PT Grasindo.
Berbasis Lingkungan Hidup Pada Yusuf, A. Muri. (2014). Metode Penelitian
Program Adiwiyata Mandiri di SDN Kuantitatif, Kualitatif & penelitian
Dinoyo 2 Malang. Gabungan, Jakarta: Kencana
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/j Zazin, Nur. (2011). Gerakan Menata Mutu
mkpp/article/view/1915/2020 Pendidikan: Teori dan Aplikasi
Amri, Sofan. (2013). Peningkatan mutu Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Pendidikan sekolah dasar dan Zuriah, Nurul. (2006). Metodelogi
menengah, Jakarta; Prestasi Pustaka Penelitian Sosial dan Pendidikan:
Azis, A. (2017). Peningkatan mutu Teori-Aplikasi, Jakarta: Bumi
pendidikan. Jurnal Studi Islam: Aksara.
Pancawahana, 10(2).
Hardjosoedarmo, Soewarso. Total Quality
132

Anda mungkin juga menyukai