Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


MahaPanyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telahmelimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kamidapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang berat
badan .Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karenaitu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembacaagar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah
danmanfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. LatarBelakang....................................................................................1
B. Rumusanmasalah...............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Berat badan........................................................................................2
B. Alat mengukur berat badan................................................................3
C. Pengukuran berat badan.....................................................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................7
B. Saran .................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Berat badan ideal merupakan dambaan dari setiap manusia baik tua
maupun
muda, karena baik dari segi penampilan fisik maupun dari segi kesehatan.
Terutama
kaum muda lebih banyak yang mendambakan karena dengan berat yang
ideal
penampilan fisik akan menjadi lebih menarik. Berbagai cara dilakukan agar
dapat
mencapai berat badan yang ideal baik dari mengatur pola makan, diet ketat,
berolahraga yang teratur sampai dengan meminum obat-obatan .
Sering kali dijumpai di tempat-tempat seperti apotik, praktek dokter umum,
tempat kebugaran orang yang sedang menimbang berat badan dan
mengukur tinggi
badannya pada alat timbangan untuk mengetahui apakah berat badannya
telah ideal
atau tidak. Umumnya masyarakat masih banyak yang belum mengetahui
berapa berat
badan yang sesuai untuk dirinya dengan hanya menerka-nerka saja atau
hanya
melihat sebatas pandangannya untuk menentukan berat badannya. Hal ini
disebabkan
kurangnya penyebaran informasi untuk menentukan berat badan yang ideal.
Oleh
karena itu bagi yang tidak mengetahui perhitungan rumus berat badan ideal
akan
mengalami kesulitan dalam menentukan berat badan yang ideal untuk
dirinya.

ii
Dipasaran dapat kita jumpai alat pengukur tinggi dan berat badan masih
dalam
kemasan terpisah sehingga kurang praktis dalam penggunaan dan juga
dalam
efisiensi waktu serta biaya.
Untuk itu dirancang sebuah alat digital yang dapat mendeteksi berat badan
ideal dengan menggunakan ukuran tinggi badan dan ukuran berat badan
sebagai
acuan. Untuk mengukur tinggi badan digunakan sensor jarak ultrasonik.
Sedangkan
sensor berat (loadcell) digunakan untuk mengukur berat badan. Dengan
menggunakan ke dua sensor tersebut hasil yang didapatkan akan lebih
akurat. Hasil
output yang dihasilkan berupa data tinggi dan berat badan serta dilengkapi
dengan
status berat badan (gemuk, ideal, kurus, dan sangat kurus) yang akan
ditampilkan
pada layar LCD dan juga nyala lampu LED sesuai dengan statusnya

1.2 Rumusan masalah


1. mengapa digunakan parameter berat badan pada antropometri gizi?
2. apa saja alat yang digunakan untuk mengukur berat badan?
3. bagaimana cara pengukuran berat badan?

1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui cara menilai status gizi
2. untuk mengetahui alat alat mengukur berat badan
3. untuk mengetahui cara pengukuran berat badan

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A.Berat Badan

a. Pengertian Berat Badan


Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting pada
masa bayi dan balita. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Berat badan dipakai
sebagai indikator yang terbaik saat ini untuk mengetahui keadaan gizi
dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja,
pengukuran objektif dan dapat diulangi.

Antropometri (ukuran tubuh) merupakan salah satu cara langsung


menilai status gizi, khususnya keadaan energi dan protein tubuh seseorang.
Dengan demikian, antropometri merupakan indikator status gizi yang
berkaitan dengan masalah kekurangan energi dan protein yang dikenal
dengan KEP. Antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Konsumsi makanan dan kesehatan (adanya infeksi) merupakan
faktor lingkungan yang mempengaruhi antropometri

b. Penilaian Berat Badan


Penilaian berat badan berdasarkan usia menurut WHO
dengan standar NCHS (National Center for Health Statistics) yaitu
menggunakan persentil sebagai berikut: persentil kurang atau sama
dengan tiga termasuk kategori malnutrisi. Penilaian berat badan
berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu menggunakan
persentase dari median sebagai berikut: antara 89–100% dikatakan
malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut
(wasting). Penilaian berat badan berdasarkan tinggi menurut standar
baku NCHS yaitu menggunakan persentil sebagai berikut persentil
75–25% dikatakan normal, pesentil 10% dikatakan malnutrisi sedang,
dan kurang dari persentil dikatakan malnutrisi berat.

c. Pertumbuhan Berat Badan


Salah satu untuk mengetahui pertumbuhan balita terutama pada
ukuran berat badan dapat menggunakan ukuran atau standar yang
telah ditetapkan oleh WHO, sebagai berikut:
Tabel 2.1Rata-Rata Pertumbuhan Berat Badan
Menurut Tinggi Badan dan Umur
Usia bayi
(Tahun)
Tinggi Badan
(Cm)

ii
Berat Badan
(Kg)
Baru lahir 50 3
1 76 10
2 85 12
3 95 14
10

B.Alat mengukur berat badan

Timbangan badan bayi :

Nama nama timbangan berat badan yang pertama akan kita bahas adalah
timbangan badan bayi, untuk timbangan jenis ini memang lah biasa nya
terlihat pada posyandu , pukesmas, atau pun bidan bidan. yang mana
memang di khsuskan untuk menimbang serta mengetahui berat badan bayi
tersebut.

Timbangan Tinggi Badan :

Nama nama timbangan selanjut nya yang akan kita bahas kali ini adalah
timbangan tinggi badan, timbangan ini merupakan salah satu timbangan
yang tergolong simpel, di mana kita dapat memperoleh dua hasil sekaligus.
yaitu kita bisa mengetahui berat badan dan juga tinggi badan kita sekaligus
secara bersamaan.

Timbangan Neraca :

Nama nama timbangan selanjut nya yang akan kita bahas adalah timbangan
neraca, timbangan jenis ini memang sangat jarang kita temui dan juga jarang
memang di gunakan, di karenakan timbangan ini memang berbeda dengan
timbangan pada umum nya yang kita lihat.

C.pengukuran berat badan


Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan
atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang,
otot, organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status
gizi dan tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan
sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang diperlukan dalam
tindakan pengobatan.
Rumus Berat badan menurut umur
Lahir : 3,25 kg
3–12 bulan :
2

ii
Umur (Bulan ) + 9
1–6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
8
9
6–12tahun :
2
Umur (Tahun)x7 − 5

ii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah obesitas merupakan sebuah masalah kesehatan yang paling
mendesak,
yang telah menjadi epidemik global / epidemic global overweight baik di
negara
maju maupun negara berkembang. Banyak yang mengakui bahwa masalah
obesitas adalah masalah kesehatan yang sulit diatasi.
Hal ini disebabkan oleh kemajuan industrialisasi dan pesatnya arus
urbanisasi
yang telah mengubah perilaku masyarakat yang ada di perkotaan. Dengan
mempermudah usaha manusia melalui kemajuan teknologi yang ada,
menyebabkan manusia kurang bergerak / beraktifitas (sedentary lifestyle).

B. SARAN
Tidak selamanya apa yang kita anggap baik, adalah baik untuk dilakukan.
Begitu juga dengan masalah obesitas, dengan adanya kampanye ini
diharapkan ada perubahan pola pikir dari masyarakat mengenai obesitas
sehingga bahayanya dapat diminimalisir.
Sudah sepatutnya masyarakat belajar untuk cermat dan berfikir kritis akan
masalah yang timbul, sehingga apabila terjadi epidemik atau permasalahan
lainnya masyarakat dapat tanggap dan menyikapi permasalahan tersebut
dengan bijak.

ii

Anda mungkin juga menyukai