Posbindu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa dalam wilayah kerja puskesmas. (Departemen Kesehatan RI, 2005). tujuan Posbindu PTM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama kegiatan adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas. Posbindu adalah sebuah wadah, tempat pelayanan terpadu yang diperuntuhkan bagi lansia disuatu daerah tertentu yang didalamnya terdapat pelayanan kesehatan dan kegiatan peningkatan kesehatan serta kesejahteraan lansia yang dalam pelaksanaanya melibatkan peran masyarakat dan organisasi sosial. (Depkes RI, 2006) .
2. Bagaimana proses pembentukan posbindu?
Pada prinsipnya pembentukan Posbindu didasarkan atas kebutuhan masyarakat usia lanjut tersebut. Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam pembentukan posbindu dimasyarakat sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing daerah, misalnya mengambangkan kelompok-kelompok yang sudah ada seperti kelompok pengajian, kelompok jemaat gereja, kelompok arisan usia lanjut dan lain-lain. Pembentukan Posbindu dapat pula menggunakan pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Pendekatan PKM merupakan suatu pendekatan yang sudah umum dilaksanakan dan merupkan pendekatan pilihan yang dianjurkan untuk pembentukan Posbindu baru. Langkah-langkahnya meliputi: 1. Pertemuan tingkat desa 2. Survey mawas diri 3. Musyawarah Masyarakat Desa 4. Pelatihan kader 5. Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat 6. Pembinaan dan pelestarian kegiatan
3. Bagaimana pelaksanaan posbindu?
a. Satu hari sebelum pelaksanaan (Tahap Persiapan) 1. Mengadakan pertemuan kelompok untuk menentukan jadwal kegiatan. 2. Menyiapkan tempat dan peralatan yang diperlukan. 3. Membuat dan menyebarkan pengumuman mengenai waktu b. Hari Pelaksanaan 1. Melakukan pelayanan dengan sistem 5 meja atau modifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. 2. Aktifitas bersama seperti berolahraga bersama, demo masak, penyuluhan, sarasehan atau peningkatan ketrampilan bagi para anggotanya. c. Satu hari setelah pelaksanaan (Tahap evaluasi ) 1. Menilai kehadiran (para anggotanya, kader dan undangan lainnya) 2. Catatan pelaksanaan kegiatan 3. Masalah yang dihadapi 4. Mencatat hasil penyelesaian masalah Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan mencakup secara umum kegiatan pelaksanaan promotif dan preventif: Kegiatan Promotif Kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna, upaya promotif juga ditunjukan kepada keluarga dan masyarakat di lingkungan usia lanjut. Kegiatan ini berperan upaya penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat , pengetahuan tentang gizi usia lanjut, pengetahuan tentang proses denegeratif yang akan terjadi pada usia lanjut, upaya meningkatkan kesegaran jasmani serta upaya lain yang dapat memelihara kemandirian serta produktifitas usia lanjut. Kegiatan preventif Upaya yang dilakukan bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasi yang di akibatkan oleh proses degeneratif. Kegiatan yang di lakukan berupa deteksi dini kesehatan usia lanjut yang dapat dilakukan di kelompok, puskesmas.
4. Apa keuntungan mengikuti posbindu?
1. Masyarakt menjadi tahu pencegehan dan penemuan secara dini resiko penyakit tidak menular. 2. Masyarakat juga ikut serta dalam pencegahan dan bagaimana tidak lanjut penyakit tidak menular 3. Dengan adanya pospindu. Dapat terjadi terselengaranya penganan factor resiko penyakit tidk menular sesegera mungkin. 4. Terselengaranya pemantauan penyakit tidak menular sebaik mungkin 5. Memberikan semangat hidup bagi usia lanjut 6. Memberikan keringanan biaya pelayanan kesehatan bagi keluarga yang tidak mampu 7. Memberikan bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatanya, agar tetap sehat dan mandiri. (Depkes, 2007)