Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DINDA AVRILIA VIRASANTI

NIM : 170810201028
TEMATIK :PROGRAM INOVASI PENDUKUNG PEMBELAJARAN ANAK
SEKOLAH SAAT COVID 19

NARASI BERITA
Kabupaten Situbondo adalah Sebuah kabupaten di Jawa Timur yang memiliki luas
1.693 km2 , terdiri dari 17 kecamatan, 4 kelurahan, dan 132 desa (dari total 666 kecamatan,
,

777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur. Sebagian besar wilayahnya dikelilingi lautan.
Kabupaten Situbondo merupakan sebuah kota santi yang damai akan sholawat nariyah. Di
situbondo banyak sekali hasil laut yang dijadikan sebagai bahan kerajinan. Sehingga banyak
orang dari luar situbondo membeli kerajinan tersebut. Jadi dari sisi Wirausahanya sudah tidak
usah diragukan lagi karena tidak hanya kerajinan tangan tetapi juga ada batik, ikan asap dll
yang berbau laut. Kabupaten Situbondo terdiri dari banyak Desa. Salah satunya yaitu Desa
Sumberkolak, tempat saya tinggal dan mengabdikan diri saya dalam kegiatan KKN saat ini.
Di desa sumberkolak banyak orang yang berpendidikan tinggi. Salah satunya banyak
yang menjadi anggota Polri serta menjadi angkatan. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan
di Desa Sumberkolak sangatlah baik. Di desa sumberkolak tidak pernah meninggalkan
beberapa kegiatan yang membuat anak sekolah senang, contohnya Lomba karnaval demi
merayakan hari kartini kegiatan seperti ini membuat siswa berperan aktif dan mengingat pada
perjuangan pahlawan yang telah gugur, adapun juga lomba mewarnai, lomba olahraga antar
sekolah demi meningkatkan prestasi siswa dibidang non akademik.
Namun dengan terjadinya Pandemi covid 19 di tahun ini 2020 sangat membawa
dampak yang merugikan bagi sekolah atau siswa begitupun juga dengan guru. Karena
semakin banyaknya korban yang terpapar virus corona, kementerian pendidikan membuat
sebuah kebijakan baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan yaitu adanya pembelajaran
dari rumah atau sistem pembelajaran daring. Desa sumberkolak pun terkena dampak.
Sebenarnya siswa di desa sumberkolak banyak yang berprestasi namun dalam hal teknologi
tidak semua masyarakat terutama anak sekolah banyak yang menggunakan apalagi di dalam
melakukan pembelajaran. Akibatnya banyak guru yang kewalahan untuk belajar cara
mengoperasikan teknologi demi kelancaran sistem pembelajaran tersebut. Belum lagi siswa
yang tinggalnya di pelosok untuk mendapatkan sinyal demi melakukan pembelajaran daring
sangatlah susah. Adapun persepsi buruk dari orang tua para siswa yang tidak terima akan
kebijakan tersebut. Tetapi mau tidak mau kita semua harus menjalankan perintah dari
pemerintah. Hal tersebut menimbulkan rasa malas yang dihadapi semua siswa untuk
melakukan pembelajaran daring.
Melihat permasalahan ini, saya ingin memberikan inovasi dalam mengembangkan
kreatifitas seorang guru demi membangkitkan rasa semangat siswa dalam menjalankan
pembelajaran daring melalui media pembelajaran yang dimulai dari tanggal 1 Juli-14
Agustus. Salah satu cara yaitu diawali dengan cara memberi strategi kepada guru yang
nantinya akan disampaikan atau diaplikasikan kepada siswanya dan juga memperkenalkan
media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru untuk melakukan pembelajaran daring
tanpa harus memerlukan biaya banyak. Pertemuan dilakukan secara offline 2 kali dalam
seminggu dengan memperhatikan protokol kesehatan. Minggu pertama saya akan melakukan
Perkenalan diri dan sedikit memberi pandangan mengenai permasalahan pembelajaran daring
melalui video pribadi dan juga survei ke target. Minggu kedua saya akan melakukan
Perkenalan diri kepada target dan menjelaskan proker serta memberi sedikit gambaran
mengenai kreatifitas dengan memperhatikan protokol kesehatan dilanjutkan dengan
pertemuan kedua pemberian materi kreatifitas dan lebih dikembangkan dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Minggu ke tiga pertemuan pertama menjelaskan
kreatifitas kepada target bahwa dapat membuat pembelajaran daring menjadi menyenangkan
dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pertemuan 2 yaitu memberi tips atau cara
mengenai apa saja yang dilakukan jika ingin kreatifitas dalam pembelajaran daring dan
sedikit menambahkan cara penggunaan telegram untuk pembelajaran daring dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Minggu keempat Pertemuan 1 : Pengenalan Media
Pembelajaran Quipper kepada target dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pertemuan 2
yaitu melanjutkan pengenalan media pembelajaran quipper kepada target dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Minggu kelima Pertemuan 1 pengenalan Media
Pembelajaran Google Classroom kepada target dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Pertemuan kedua melanjutkan pengenalan media pembelajaran Google Classroom dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Minggu keenam Pertemuan 1 pengenalan Media
Pembelajaran Kippin School dengan memperhatikan protokol kesehatan. Pertemuan 2 yaitu
evaluasi melihat perkembangan target dalam menggunakan media pembelajaran dengan
memperhatikan protokol kesehatan. Dan minggu terakhir Laporan. Harapan saya, desa
sumberkolak menjadi desa yang lebih maju dan menjadi desa percontohan untuk desa lainnya
seperi slogan yang dimiliki oleh desa sumberkolak yaitu “Desa Idaman”. (Dinda Avrilia
V/KKN80/Sumberkolak/ER)
Salah Satu foto mengenai suasana Desa Sumberkolak.

Foto bersama guru (target) yang mengajar di salah satu sekolah menengah ke atas demi
melakukan survei namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai