Anda di halaman 1dari 11

COMPOUNDING AND DISPENSING

Pengkajian Resep
Kasus 1

Disusun Oleh:
GUSTIANI
G 701 18 024

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
PENDAHULUAN
Mengacu pada PMK No. 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek, pelayanan farmasi adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasi yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Jenis pelayana kefarmasian di apotek dibagi menjadi pengelolaan perbekalan farmasi (obat,
alkes, bahan medis habis pakai) dan pelayanan farmasi klinis. Adapaun pelayanan farmasi klinis
terdiri dari :
1. Pengkajian resep
2. Dispensing resep
3. Pelayana informasi obat
4. Konseling
5. Pelayanan kefarmasian di rumah (homecare)
6. Pemantauan terapi obat (PTO)
7. Dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
Berikut ini akan dipaparkan hasil compounding dan dispensing resep 1, tapi sebelum itu
perlu diketahui terlebih dahulu pengertian compounding dan Dispensing sebagai berikut :
Compunding adalah suatu pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyimpanan,
pencampuran, pembuatan obat dalam bentuk sediaan , pengemasan serta pemberian etiket.
Sedangkan
Dispensing adalah pekerjaan kefarmasian yang diawali dengan me-review resep untuk
mengoreksi apakah dosis dan indikasi obat sudah tepat, kemudian resep tersebut diserahkan
kepada pasien.
ANALISA RESEP 1

DWI PUSPITA SARI.S,si.Apt.,


RS IMC BINTARO
Praktek : Apotek ICHSAN
Jl. RAYA JOMBANG 56 Telp. 7456379

Jombang, 7 JULI /2020

R/ P-PRED Eye Drop No. I


S.d.d. 1 gtt 05

R/ Levocin Eye Drop No. I


S.d.d.1 gtt 05

Pro : Mahuyah
Usia :-

1. Skrining Resep

Persyaratan Checklist Keterangan

Nama Apoteker √ Dwi Puspita Sari,S,i.Apt.,

SIPA √ 446.4/0026/04/05/SIPA/Dinkes/2016
Jl. RAYA JOMBANG 56 Telp.
Alamat Apotek √ 7456379

Tanggal Penulisan Resep √ Jombang, 7 JULI /2020

Tanda tangan/paraf dokter -

Nama Pasien √ Mahuyah

Alamat Pasien - -

Umur Pasien - -
Jenis Kelamin Pasien - Wanita (Karena namanya Mahuyah.)
Berat Badan Pasien - (perlu ditanyakan untuk memastikan
-
kesesuaian dosis)
√ 1. P-Pren Eye Drop
Nama Obat
2. Levocin Eye Drop
Dosis Obat
- -
Jumlah yang Diminta √ 1. P-Pren Eye Drop ( 1botol )
2. Levocin Eye Drop ( 1botol )
Tanda tangan/paraf dokter
- -
1. P-Pren Eye Drop (1 tetes 5 kali
Cara Pemakaian √ /hari )
2. Levocin Eye Drop (1 tetes 5 kali
/hari)

2. Kesesuaian farmasetis
a. P-Pren Eye Drop

Bentuk sediaan : Larutan


Potensi : 0,6 ML
Dosis : teteskan pada mata 1-2 tetes 3-5 kali sehari
Stabilitas : Stabil
Inkompatibilitas :-
Pemberian : 1 tetes sebanyak 5 kali sehari
Cara Penggunaan : Diteteskan langsung pada mata yang sakit
b. Levocin Eye Drop
Bentuk sediaan :Larutan
Potensi : 5 ML
Dosis : 1 tetes sebanyak 3-5 kali/hari.
Stabilitas : stabil
Inkompatibilitas :-
Pemberian : 1 tetes sebanyak 5 kali sehari
Cara Penggunaan : Diteteskan langsung pada mata yang sakit

3. Aspek Klinis
a. P-Pren Eye Drop 0.6 ML
Zat aktif Prednisolone
Indikasi Iritasi dan peradangan pada mata
Keseuaian dosis -
Pemberian obat -
Kontraindikasi Hindari penggunaan Cendo P-Pred pada pasien
yang memiliki indikasi, Infeksi sistemik aktif,
Okular herpes simplex..
Efek samping Penglihatan kabur sementara, Mata berair juga
dapat terjadi, Menyengat atau membakar mata
selama 1 hingga 2 menit.
Mekanisme Obat ini bekerja dengan menurunkan respon sistem
imun tubuh (yang menyebabkan terjadinya reaksi
peradangan sebagai upaya untuk mengeluarkan zat
asing dari dalam tubuh). Obat ini meredakan gejala
peradangan pada mata seperti rasa gatal-gatal,
sensasi panas/perih, mata kemerahan, serta
pembengkakan
Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Kategori
Kehamilan : C
Interaksi obat Peningkatan risiko tendon dengan penggunaan
fluoroquinolon bersamaan

b. Levocin Eye Drop


Zat aktif Levofloxacin
Indikasi Pengobatan infeksi mata eksternal (di luar bola
mata)
Keseuaian dosis -
Pemberian obat -
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap kuinolon
Efek samping Daya penglihatan menurun sementara waktu,
sensasi seperti ada benda asing dimata, demam,
sakit kepala, rasa seperti terbakar pada mata,
fotofobia, iritasi, gatal pada kelopak mata, syok,
reaksi anafilaktoid
Mekanisme Mekanisme kerja obat ini adalah memberikan aksi
antibakteri dengan menghambat replikasi bakteri,
sehingga pertumbuhannya terhambat.
Perhatian HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hindari
penggunaan jangka lama. Tidak boleh diberikan
secara injeksi SK atau langsung diteteskan pada
bilik mata depan. Tidak boleh digunakan untuk
infeksi Staphylococcus aureus yang resisten
terhadap antibiotik betalaktam. Hamil dan laktasi

4. Sebab Penyakit Dan analisa DRPs


Sakit mata bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari iritasi, alergi, infeksi virus dan
bakteri, hingga cedera mata. Karena dilihat dari penggunaan tetes mata dan terapi
prednisolon dan livofloxacin, tetapi untuk diagnosa yang lebih pasti harus dilihat tanda
vital, hasil laboratorium, pemeriksaan fisik.
DRPs -/+ Keterangan
Obat tidak perlu - Senua obat diberikan sesuai indikasi :
- P-Pred Eye Drops
- Levocin Eye Drops
Salah obat - -
Overdosis - semua dosis telah dihitung dan masih
dalam rentang terapinya (tidak ada
overdose atau underdose)
Underdosis - semua dosis telah dihitung dan masih
dalam rentang terapinya (tidak ada
overdose atau underdose)
Efek samping obat - Obat baru akan digunakan shg belum
diketahui adanya efek samping. Perlu
dimonitoring (homecare) oleh apoteker,
setelah 3-4 hari hubungi pasien tanyakan
perkembangan kondisinya
Interaksi Obat - -
Ketidak patuhan - Untuk meminimalisir maka Px perlu
diberikan edukasi dengan baik, benar dan
jelas
Memerlukan terapi - -
tambahan
*Note :DRPs tidak ditemukan, perlu konfirmasi/ verifikasi kepada Px tentang kondisi
(gejala/tanda) yang dialami.

5. Perhitungan Dosis
 P-Pren Eye Drop
 Zat aktif : Prednisolone
 Jumlah : 1 botol
 Cara penggunaan : 1 tetes 5 kali sehari
 Dosis 1x : 1 tetes
 Dosis 1 hari : 5 tetes
 Lama penggunaan : -
 Levocin Eye Drop
a. Zat aktif : Levofloxacin
a. Jumlah : 1botol
b. Cara penggunaan : 1 tetes 5 kali sehari
c. Dosis anak 1 kali : 1 tetes
d. Dosis 1 hari : 5 tetes
e. Lama penggunaan : -

6. Penyiapan Obat
Pengambilan obat
No. Obat Jumlah yang diambil

1 P-Pren Eye Drop 1 botol


2 Levocin Eye Drop 1 botol

Pemberian etiket
a. Etiket Resep 1

APOTEK ICHSAN
Jl. RAYA JOMBANG 56 Telp. 7456379

Apoteker : Dwi Puspita Sari,S,i.Apt.,

SIPA : 446.4/0026/04/05/SIPA/Dinkes/2016

No : 001 Tanggal : 7 Juli 2020

b. Etiket Resep 2
APOTEK ICHSAN
Jl. RAYA JOMBANG 56 Telp. 7456379

Apoteker : Dwi Puspita Sari,S,i.Apt.,

SIPA : 446.4/0026/04/05/SIPA/Dinkes/2016

No : 002 Tanggal : 7 Juli 2020

7. Penyerahan Obat dan PIO


Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif
yang dilakukan oleh Apoteker kepada : dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya
serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit .
Dalam proses penyerahan obat, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan
untuk menjamin terlaksananya penyerahan obat yang benar kepada pasien dari petugas
penyerah obat, diantaranya :

a. Panggil pasien, konfirmasi kebenaran pasien dengan mencocokkan no antrian, nama


lengkap dan alamat pasien (mencegah kesalahan pasien, agar tercapai POR
(penggunaan Obat Rasional).
b. Cek kembali kesesuaian etiket dengan resep asli jenis obat, dosis obat, cara
pemakaian, jumlah, dll
c. Tanyakan berat badan pasien (penting karena masih anak-anak untuk menghitung
keseuaian dosis), tanyakan keluhan yang dialami pasien seperti muntah, diare dsb.
d. Informasi yang diberikan :
R/1 P-Pred Eye Drops 0,5 mg digunakan 8 kali sehari
R/2 Levocin Eye Drops 0,5 mg digunakan 8 kali sehari
e. Penyimpanan : simpan ditempat kering, terhindar dari cahaya, jauhkan dari jangkauan
anak-anak
f. Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu apakah pasien tersebut pernah mengkonsumsi
obat Tetes mata
g. Tanyakan alamat dan nomor telepon sehingga lebih mudah dihubungi.
h. Tanyakan apakah pasien menderita gangguan fungsi hati dan tumor
prolaktinomakontraindikasi

8. Terapi nonfarmakologi
1. Minum Jus Wortel
2. Bunga Labu
3. Konsumsi Madu Alami
4. Adas Manis Dan Ketumbar
5. Konsumsi Buah Almond
9. Konseling
Counseling Steps By Farmasi
Penggunaan tetes mata pada dewasa :
1. Cuci tangan lebih dahulu.
2. Jangan menyentuh ujung penetes.
3. Mata melihat ke atas.
4. Tarik kelopak mata bagian bawah sehingga terjadi bagian “penampungan”.
5. Letakkan penetes sedekat mungkin pada bagian mata yang akan diteteskan tanpa
menyentuh mata.
6. Teteskan sesuai dosis yang telah ditentukan.
7. Tutup mata sekitar dua menit. Jangan menutup mata terlalu rapat.
8. Kelebihan cairan dapat dibersihkan dengan kertas tissu.
9. Jika lebih dari satu jenis tetes mata atau lebih dari satu dosis yang digunakan, tunggu
sedikitnya lima menit sebelum tetesan berikutnya diberikan.
10. Tetes mata dapat menyebabkan rasa pedih tetapi seharusnya hanya berlangsung
selama beberapa menit. Jika berlangsung cukup lama, konsultasikan pada dokter atau
apoteker.

Penggunaan tetes mata pada anak-anak :


1. Minta anak bersandar dengan kepala lurus.
2. Mata anak dalam keadaan tertutup.
3. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan ke dalam sudut dalam mata.
4. Jaga agar kepala tetap tegak.
5. Bersihkan cairan yang berlebih.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012-2013. ISO Indonesia Vol. 47. ISFI Penerbitan: Jakarta.

Anonim.2011-2012. MIMS Indonesia edisi 11. BIP kelompok Gramedia penerbitan : Jakarta

American Pharmacist Association.2007.Drug Informatin Handbook.Lexi-comp.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian Dan Alat Kesehatan

Departemen Kesehatan RI. 20014. Permenkes No. 35. Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.

Badan pengawas obat dan makanan RI (2014). STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI


PUSKESMAS. Jakarta : BPOM

Anda mungkin juga menyukai