Oleh beberapa pihak, kurikulum 2013 dianggap menjadi solusi
perbaikan sistem pendidikan, didalamnya yang menuntut siswa
untuk lebih aktif memecahkan masalah melalui diskusi tanya jawab dan penemuan. Namun pada kenyataanya, dalam beberapa riset kurikulum 2013 yang tiap tahunnya direvisi itu dinyatakan sebagian gagal untuk diterapka, guru juga tidak mampu memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri aktif berdiskusi memecahkan masalah, lalu mengapa itu bisa terjadi dan bagaimana saran solusi menurut pandangan dari kelompok 3 (Kelompok 4)
1. belum meratanya bimtek kurikulum 2013 kepada guru
2. Budaya belajar siswa di Indonesia memang masih jauh dari tuntutan kurikulum 2013. Jika dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk mengeksplorasi materi pembelajaran secara mandiri. Namun, kendalanya adalah pada sumber belajar. Mau mengekplorasi materi dari buku belum ada buku acuan, mau melalui internet tak semua siswa memiliki sarana internet yang memadai. 3. Budaya mengajar guru. Dalam kurikulum 2013, sebenarnya tugas guru untuk mengajarkan materi sedikit berkurang karena siswa dituntut untuk aktif. Namun, kendalanya adalah pada budaya guru yang masih mengajar dengan budaya lama atau hanya menggunakan ceramah saja yang membuat siswa bosan. Dan alhasil kurikulum 2013 hanya kulitnya saja isi tetap kurikulum lama. Menurut kel 3, dari semua kurikulum yang pernah diterapkan pada pend. Kejuruan, kurikulum mana yang paling tepat digunakan dan dikembangkan untuk pendidikan kejuruan, mohon berikan alasan kenapa kurikulum tersebut tepat untuk pendidikan kejuruan, terima kasih. (Dari Kelompok 7)
Melihat sekarang merupakan era Revolusi Industri 4.0 maka
kurikulum yang diterapkan harus sinkron dengan keadaan saat ini, menurut kami kelompok 3 yang tepat penerapan kurikulum adalah kurikulum K13, yang menjadi dasar perubahan kurikulum lama ke kurikulum K13 yakni :
1. tantangan masa depan, seperti globalisasi, WTO, ASEAN
Community, APEC; masalah lingkungan hidup; kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan ekonomi kreatif dan lain-lain. 2. kebutuhan kompetensi masa depan, seperti, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda dan lain sebagainya. 3. ada fenomena negatif di masyarakat sebagai kekurangan kurikulum lama, seperti muncul perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkoba, plagiarisme, kecurangan dalam ujian, korupsi dan gejolak masyarakat.
Sehingga pemerintah mengembangkan kurikulum K13 dengan tujuan
untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan menciptakan kualitas penerus bangsa yang bermutu khususnya SMK yangmana lulusan tersebut harus tersebar di DUDI sesuai kompetensinya serta dapat mengurangi angka pengangguran.
Tujuan dan alasan utama pengembangan kurikulum 2013 oleh
pemerintah adalah sebagai berikut. Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berkomunikasi Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan jernih Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Menciptakan lulusan yang mampu menjadi warga negara yang bertanggung jawab Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Menciptakan lulusan yang memiliki minat luas dalam kehidupan Menciptakan lulusan yang memiliki kesiapan untuk bekerja Menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Menciptakan lulusan yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan Kemampuan-kemampuan tersebut di atas diharapkan dapat tercapai dengan penerapan kurikulum 2013. Berbagai keluhan dan kesulitan yang timbul di sekolah kemungkinan terjadi karena belum terbiasanya penerapan kurikulum tersebut dalam pembelajaran. Penerapan secara konsisten sangat diharapkan agar tujuan dan alasan pemerintah mengembangkan kurikulum 2013 Menurut Anda apakah kurikulum pendidikan vokasi Indonesia sekarang sudah sesuai dengan kebutuhan industri dan dapat menghasilkan SDM yang siap kerja di industri? (kelompok 6)
Pendidikan Vokasional belum meratanya serapan lulusan di DUDI,
hal ini dikarenakan dalam system penerapan kurikulum disekolah yang banyak terkendala di Sarana dan Prasarana pengembangan untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing, serta kurangnya DUDI didaerah sehingga hal ini menjadi faktor utama. Pemerintah sudah berperan untuk membantu lulusan membuka lapangan pekerjaan, merancang penyelarasan kurikulum dengan dunia kerja dan mengupayakan penyesuaian standar kompetensi nasional. Namun fakta menunjukkan bahwa SMK justru menjadi penyumbang tertinggi dalam angka pengangguran di Indonesia, hal ini menunjukkan terjadinya masalah ketimpangan dan relevansi kompetensi pendidikan kejuruan dengan dunia kerja. Berdasarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, secara garis besar disebutkan tentang perlunya menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan, menyempurnakan dan menyelaraskan kompetensi dalam kurikulum SMK sesuai kebutuhan pengguna lulusan. Selain itu juga dilakukan revitalisasi pendidikan vokasi terutama dalam penguatan pendidikan vokasi di bidang kelautan, pariwisata, pertanian, pendidikan kecakapan kerja, dan diklat keahlian ganda. Menurut kelompok 3 bagaimana solusi untuk mengatasi masalah karakter anak SD dalam pembelajaran daring, agar pembentukan karakter anak SD bisa terbentuk ? (Yosua, Kel.4) Ada beberapa cara pembelajaran menyenangkan yang dapat kita lakukan untuk anak SD selama belajar di masa pandemi, diantaranya, Mendongeng Virtual Kegiatan virtual kini sudah menjadi new normal atau kebiasaan baru, begitu juga dalam dunia pendidikan. Anak bisa mencarikan dongeng yang disajikan secara virtual. Saat ini, dongeng virtual sudah dengan mudah didapatkan. Jadi mendongeng tidak terasa membosankan lagi karena anak tidak hanya mendengar ceritanya, namun juga diberikan visualisasinya melalui gambar-gambar yang membantu tumbuh kembang otak sang buah hati. Belajar dengan Audio Visual adalah cara belajar yang cukup efektif, anak-anak akan suka melihat materi pendidikan atau nilai-nilai penting disajikan dalam bentuk yang menarik.
Tur Museum Secara Virtual
Berkunjung ke museum bukan hanya sebuah hiburan, namun juga sembari belajar. Karena keadaan tidak memungkinkan untuk membawa Si Kecil ke luar rumah, orang tua bisa mengajak mereka untuk tur museum secara virtual. Anda sebagai orang tua dapat menggunakan beberapa platform yang menyediakan jasa tur virtual ke museum di dalam dan luar negeri. Akan sangat asyik jika belajar dengan cara yang seperti ini.
Berikan Tugas atau Permainan dengan Sistem STEAM
Metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics) berfokus pada aspek kolaborasi, komunikasi, riset, mencari solusi, berpikir kritis, dan kreativitas. Sehingga, melalui metode STEAM, setiap murid dapat mengembangkan 5C, yakni Creativity, Collaboration, Communication, Critical Thinking, dan Character. Ada beberapa manfaat dari metode pembelajaran STEAM, antara lain: Anak belajar berproses, melihat pola, berlatih keterampilan berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi; Pembelajaran yang digunakan berbasis teknologi ilmiah dan kemampuan menyelesaikan masalah di dunia nyata; Anak dilatih untuk berani menyampaikan ekspresi diri, baik kritik maupun pendapat. Hal ini meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan non verbal anak, sehingga anak terbuka terhadap persepsi orang lain; Mengembangkan potensi anak untuk membuat koneksi antara bahan pembelajaran, desain pembelajaran, serta lingkungan di sekitarnya; Anak menemukan berbagai informasi sehingga menuntutnya untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap hal-hal baru. Mereka didorong untuk memecahkan masalah bersama guru dan teman sebayanya.
Membuat Pajangan di Rumah
Agar anak termotivasi dengan kegiatan membaca, setiap selesai membaca satu buku cobalah tugaskan mereka untuk membuat karya kreatif yang memuat isi buku yang sudah dibaca. Bentuknya bisa berupa poster, cerpen, puisi, atau sinopsis yang ditulis dengan kata-kata siswa sendiri. Selanjutnya, karya tersebut dapat dipajang di dinding kamar, tempat belajar, atau ditunjukkan kepada guru dan teman-temannya melalui grup kelas di WhatsApp. Sebagai orang tua, kita harus bisa menyampaikan pada anak bahwa kegiatan pembelajaran selama pademi ini kita lakukan untuk bisa memutus penyebaran virus COVID-19. Agar kita bisa saling menjaga satu sama lain. Di era wabah corona ini kurikulum nasional yaitu K-13 saat ini telah menjadi opsi/pilihan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Opsi lainnya yaitu menggunakan kurikulum darurat atau melakukan penyerdehanaan kurikulum secara mandiri. Menurut kelompok Anda bagaimana cara menentukan kurikulum yang tepat dari 3 opsi tersebut yang dapat dan berhasil diterapkan pada sekolah-sekolah selama pandemi ini? Terimakasih (Mohammad Naufal Fahmi, Kel. 10)
Cara penerapan yang tepat dari 3 opsi kurikulum tersebut pada
sekolah-sekolah harus kita perhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya, kita harus melihat kondisi seberapa darurat pandemi mewabah di daerah sekolah tersebut dan juga kita pertimbangkan tingkat kemampuan pendidikan di sekolah tersebut. Jadi memang ada sekolah yang masih bisa menggunkan kurikulum 2013, terkhusus yang di zona hijau dan berada pada lingkungan sekolah dengan pendidikan yang maju sebab didukung oleh fasilitas yang mampu menyediakan protokol kesehatan dan SDM yang mumpuni. Di beberapa daerah, kurikulum darurat bisa menjadi alternatif untuk daerah yang zona kuning dengan tingkat lingkungan pendidikan menengah, karna disini tuntutan pencapaian ketuntasan pembelajaran telah disederhanakan sehingga tidak terlalu membebani guru dan murid. Sedangkan untuk di daerah yang darurat atau zona merah dan minim akan pendidkan, opsi kurikulum dengan penyerderhanaan secara mandiri lebih tepat digunakan dan diterapkan. Apakah kurikulum 2013 menyusahkan bagi Siswa?, Dengan melihat Kondisi yg Ada dilapangan banyak keluhan dari Siswa bahwa ad beberapa Mata pelajaran Yang sulit di pahami dan beberapa tugas yg diberikan oleh guru terasa sulit melihat dari standar kurikulum 2013. Apa tanggapan anda mengenai hal demikian? Trima ksih sbelumnya (Uswatun Hasanah, Kel.9)
Tanggapan dari kami, memang setiap kurikulum itu ada kelebihan
dan kekurangannya, dari kurikulum 2013 memang menuntut siswa harus aktif baik secara diskusi maupun mengerjakan tugas. Namun hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan menyiapkan beberapa persiapan mulai dari gurunya sampai ke muridnya. Hal ini sebaiknya harus diselaraskan atau ada masa peralihan sembari mempersiapkan hal tersebut. Menurut kami pelajaran dan ilmunya itu tetap sama, namun karna menggunakan kurikulum yang berbeda sehingga dikemas dengan perkembangan zaman, maka diperlukan peran yang ekstra dari seorang guru disini.