Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN MENGHADAPI PENDEMI COVID 19

Disusun Oleh:

NAMA : DELIA PUSPITA


NIM : 20 00 004
FAKULTAS : DHARMA ACARYA
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA HINDU
MATA KULIAH : ILMU PENDIDIKAN
DOSEN : Dr. PRANATA,S.Pd,M.Si

INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG (IAHN – TP)


PALANGKA RAYA
TAHUN 2020.

i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,

Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Syujud Karendem Malempang.

Puji dan syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan limpah-Nya kepada saya dalam penulisan makalah ini yang berjudul
“PENDIDIKAN MENGHADAPI PENDEMI COVID 19 “.Sehingga dapat diselesaikan
tepat waktunya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
keterbatasannya waktu, pengalaman, dan pengetahuan saya dalam pembuatan makalah ini.
Dalam kesempatan ini, saya mohon kritik dan saran dari Bapak /Ibu Dosen yang bersifat
membangun saya, sehingga dapat dijadikan panduan dalam pembuatan makalah saya yang
selanjutnya.
Saya berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, bila ada kesalahan
dalam pembuatan makalah saya ini saya lanturkan permohonan maaf aya sebesar – besarnya.

Om Santi...Santi...Santi...Om,

Sahiy.

Palangka raya 12 oktober 2020

Delia Puspita

ii
DAFTAR ISI
JUDUL .....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHAULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................3
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Pendemi Covid 19.........................................................5
B.Dampak – dampak Negatif Covid -19 terhadap
Pendidikan di indodnesia.....................................................................................7
B. Dampak - dampak Positif Covid 19 terhadap
Pendidikan di Indonesia....................................................................................8

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN................................................................................................10
B. SARAN ............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULIAN

A. Latar belakang Masalah


Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit pada
hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan Virus Corona hingga
saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah kasus Virus Corona terus
bertambah dengan beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal.
Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan
gejala mirip Flu. kasusnya dimulai dengan pneumonia atau radang paru-paru misterius
pada Desember 2019.Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan
di pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus sebetulnya tidak
asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis yang mampu menginfeksi
manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual
berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi seperti ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Dengan latar belakang tersebut, Virus Corona bukan
kali ini saja memuat warga dunia panik. Memiliki gejala yang sama-sama mirip Flu,
Virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan infeks yang lebih parah dan gagal
organ.

Dalam upaya mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan


Maret 2020, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di
sekolah. Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas
penyebaran COVID-19 karena adanya interaksi secara langsung antara murid, guru, dan
orang tua dengan jarak yang dekat. Pada awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan
diberlakukan selama dua minggu. Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah
yang terusmeningkat memaksa sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah
(BDR) hingga setidaknya Oktober 2020. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini
membuat beberapa guru yang pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya

1
akan dilakukan dalam waktu singkat mengalami kesulitan karena tidak memiliki
persiapan yang memadai.

Pelaksanaan kegiatan BDR ini pun sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Menurut beberapa studi, variasi antarguru, antarsekolah, dan
antarlingkungan rumah juga mempunyai peran dalam menunjang atau menghambat
pelaksanaan. Namun, tidak diketahui bagaimana variasi aspek-aspek tersebut
memengaruhi ketimpangan dalam kesempatanbelajar di antara para murid dengan latar
belakang berbeda. Di berbagai negara, ketimpangan dalam kesempatan belajar telah
menjadi perhatian berbagai pihak dan menjadi fokus dalam penelitian pendidikan selama
masa pandemi.

Dalam rangka memperkaya diskursus terkait dengan upaya antisipasi terhadap


melebarnya ketimpangan hasil belajar yang diakibatkan oleh ketimpangan dalam
pelaksanaan Belajar dari Rumah akibat pandemi COVID-19, The SMERU Research
Institute akan menyelenggarakan webinar bertajuk “Belajar dari Rumah: Tantangan
dan Strategi Mengatasi Ketimpangan Pembelajaran Selama Pandemi COVID-19”.
Diskusi ini juga diharapkan dapat memperkaya usulan rekomendasi kebijakan yang dapat
dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi masalah pendidikan akibat dari krisis
COVID-19 saat ini.

Tapi ironisnya sejauh ini apakah pernah terbesit pertanyaan dalam seberapa besar
dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan di Indonesia? Efektifkah langkah belajar
dari rumah yang sudah berjalan selama ini? Bagaiamana kunci sukses pembelajaran
daring saat pendemi Covid-19 ini.

Hal inilah yang membuat dunia pendidikan kita menjadi berubah 180 derajat. Karena
satu satunya solusi yang bisa di tawarkan dengan melakukan pembelajaran daring (online
learning/online classroom). Hal ini seperti memberikan shock therapy bagi guru dan
siswa.

Banyak guru belum mengenal apa itu pembelajaran daring dan bagaimana
melakukannya, demikian pula dengan siswa masih belum familiar dengan pembelajaran
daring. Pemerintah memutuskan untuk membatalkan Ujian Nasional 2020. Usaha
menekan penyebaran Covid-19, sejak 16 Maret 2020 pemerintah memutuskan agar siswa-
siswinya belajar dari rumah.

2
Pembelajaran secara daring atau online learning merupakan pembelajaran jarak jauh
dengan menggunakan dengan perangkat komputer atau gadget dimana guru dan siswa
berkomunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan media komunikasi dan informasi.
Pembelajaran ini sangat bergantung dengan koneksi jaringan internet yang
menghubungkan antarperangkat guru dan siswa.

Kendala ketika pembelajaran daring adalah pola kebiasaan cara belajar mengajar
siswa dan guru yang sudah terbiasa belajar secara konvensional. Guru masih belum
terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas
dengan efektif, mudah diakses dan dipahami oleh siswa. Sedangkan siswa sangat
membutuhkan budaya belajar mandiri dan kebiasaan untuk belajar mengikuti komputer
atau gadget. Guru dituntut untuk mampu merancang atau mendesaian pembelajaran daring
yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat
dan sesuai dengan materi yang di ajarkan.

Pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah dan di masyarakat. Pembelajaran


yang menerpakan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik,
dimana saja adalah kelas. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatakan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pengakuan atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Pembelajaran daring sinkronus dengan Zoom Meeting berbantuan kuis asinkronus


melalui WhatsApp dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang diterapkan oleh guru
saat adanya pandemi virus corona. Pembelajaran ini diterapkan dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri dan pendekatan saintifik (scientific approach) yang
dilaksanakan secara sinkronus melalui Zoom Meeting.

Kunci sukses pembelajaran daring saat pendemi Covid-19 adalah pilihlah aplikasi
yang sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa. Misalnya Whatsapp Group. Aplikasi ini
cocok digunakan bagi pengajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat simpel
dan mudah diakses siswa. Contoh kegiatannya misalnya, guru PAUD memberikan tugas
kepada siswanya dengan memberikan video tutorial mewarnai melalui Whatsapp.

B. Rumusan Masalah

3
1. Bagaimana proses penyebaran Covid-19 di Indonesia?
2. Mengapa Covid-19 menjadi wabah pandemi?
3. Dari mana awal mula persebaran Covid-19?
4. Bagaimana dampak wabah Covid-19 terhadap kondisi sosial dan ekonomi penduduk
di Indonesia?
5. Bagaimana cara pencegahan Covid-19 oleh penduduk?

c. Tujuan pembelajaran

1. Memahami dan mengetahui gejala-gejala dari COVID-19.

2. Dapat mengaplikasikan cara mencegah penyebaran Virus Corona.

3. Memahami dan mengetahui apa itu COVID-19 dan apa yang harus kita

lakukan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian pendidikan Pendemi Covid 19

Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit yang
menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-
19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh
warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19.

Dengan ditetapkannya status global pandemic tersebut, WHO sekaligus


mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat internasional. Artinya, setiap rumah
sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat mempersiapkan diri menangani
pasien penyakit tersebut meskipun belum ada pasien yang terdeteksi.

pandemi adalah skala penyebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh
dunia. Namun, ini tidak memiliki sangkut paut dengan perubahan pada karakteristik
penyakitnya, sebagaimana dilaporkan The Guardian.

Pandemi juga memiliki level yang lebih tinggi dibanding epidemi atau keadaan ketika
suatu penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih
banyak dibanding yang normal terjadi.

Menyatakan suatu wabah sebagai pandemi artinya WHO memberi alarm pada
pemerintah semua negara dunia untuk meningkatkan kesiapsiagaan untuk mencegah
maupun menangani wabah. Ini dikarenakan saat sebuah pandemi dinyatakan, artinya ada
kemungkinan penyebaran komunitas terjadi.

Hampir semua orangtua di Indonesia pada saat ini, saya dan istri juga kebagian
tanggung jawab mendampingi anak kami belajar dari rumah. Kami dan banyak orangtua
harus mengakui bahwa menjelaskan berbagai mata pelajaran dan menemani anak-anak
mengerjakan tugas-tugas sekolah tidak semudah yang dibayangkan.
Kerja keras para guru dan dosen selama ini sungguh patut diapresiasi. Di tengah

5
pembatasan sosial akibat wabah covid-19, kita harus tetap semangat mengejar dan
mengajar ilmu pengetahuan. Hampir tidak ada yang menyangka, wajah pendidikan akan
berubah drastis akibat pandemi covid19.

Konsep sekolah di rumah (home-schooling) tidak pernah menjadi arus utama dalam
wacana pendidikan nasional. Meski makin populer, penerapan pembelajaran online (online
learning) selama ini juga terbatas pada Universitas Terbuka, program kuliah bagi
karyawan di sejumlah universitas dan kursus-kursus tambahan (online courses).

Tapi, kebijakan physical distancing untuk memutus penyebaran wabah, memaksa


perubahan dari pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah, dengan
sistem online, dalam skala nasional. Bahkan, ujian nasional tahun ini terpaksa ditiadakan.

Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar
secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan. Saya bersyukur
masih mampu memfasilitasi anak kami untuk pendidikan jarak jauh, tapi saya mendengar
keluhan banyak orangtua murid dan juga tenaga pendidik yang kesulitan, baik dalam
menyediakan perangkat belajar seperti ponsel dan laptop maupun pulsa untuk koneksi
internet.

Dengan kata lain, sistem pembelajaran online ini berpotensi membuat kesenjangan
sosial ekonomi yang selama ini terjadi, menjadi makin melebar saat pandemi. Kemenaker
(20/4) mencatat sudah lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang
dirumahkan atau diPHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orangtua kesulitan
menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka. Dalam situasi
yang lebih buruk, orangtua malah bisa berhadapan pada pilihan dilematis: memberi makan
keluarga atau membiayai pendidikan anak. Ini berpotensi membuat angka putus sekolah
meningkat.

Sejak kebijakan belajar dari rumah diterapkan secara nasional mulai tanggal 16 Maret
2020,muncul indikasi naiknya angka putus sekolah di berbagai tempat. Mulai dari Papua,
Maluku Utara, hingga Jakarta. Ini daerah-daerah yang tergolong zona merah dalam
penyebaran wabah. Angka putus sekolah dari kawasan perdesaan juga diperkirakan akan
naik.

6
Dalam jangka panjang, anak-anak yang putus sekolah ini memiliki kemungkinan lebih
besar untuk menganggur, baik secara tertutup atau terbuka. Ini bukan hanya secara
akumulatif akan menurunkan produktivitas nasional, tapi membuat mereka terjebak da-
mereka terjebak dalam lingkaran tidak berujung (vicious circle) kemiskinan struktural.

B. Dampak – dampak Negatif Covid 19 Terhadap Pendidikan di

Indonesia.

Sejak awal tahun 2020 hingga saat ini pandemik Covid-19 masih menyebar ke
seluruh wilayah Indonesia. Meskipun sudah melewati beberapa bulan lamanya terhitung
sejak awal Maret 2020 hingga saat ini Juli 2020. Sebagaimana yang disampaikan oleh juru
bicara pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19), bahwasannya hingga saat
ini kasus positif covid-19 terus bertambah mencapai angka lebih dari 70.000. Artinya,
keadan ini masih membutuhkan kesadaran kolektif untuk tetap waspada dan
meminimalisir kegiatan di luar rumah dan membiasakan diri melakukan kegiatan-kegiatan
di rumah.

Selain itu, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun harus
dilaksanakan secara daring (online) demi mencerdaskan anak bangsa. Hal tersebut
tentunya membutuhkan perhatian lebih dari orang tua untuk terlibat dalam memantau
setiap anak ketika belajar di rumah. Tentunya perubahan kegiatan belajar mengajar di
tengah pandemik Covid-19 ini menimbulkan dampak positif dan dampak negatif terhadap
pendidikan di Indonesia.

Dampak negatif yang dirasakan oleh para pelajar di tengah pandemik Covid-19 ini
adalah yang pertama tidak semua pelajar memiliki smartphone untuk melakukan belajar
online. Yang kedua wilayah yang jauh dari pusat kota sangat terganggu oleh jaringan yang
tidak stabil, sehingga sangat sulit untuk mengikuti belajar online secara bersamaan. Yang
ketiga tidak semua pelajar dapat belajar dengan efektif seperti di sekolah karena beberapa
faktor seperti tidak konsentrasi, kurang memahami materi dan kurangnya kerjasama
orangtua dalam memantau setiap anak untuk belajar di rumah.

Dengan demikian, harapannya setiap pelajar tetap belajar dan memiliki semangat
belajar yang tinggi di tengah pandemik covid 19. Karena ini merupakan sebuah tantangan

7
bagi para pelajar untuk menggapai cita-citanya. Bahwasannya, pelajar Indonesia tidak
boleh lalai dan lengah dalam belajar, karena para pelajar adalah aset Bangsa dan Negara.

Edukasi atau pendidikan harus tetap diperjuangkan dalam urutan pertama demi
terwujudnya Indonesia yang cerdas, maju dan bekeadaban. Sebagaimana yang
disampaikan oleh mantan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Daoed,
bahwasannya ketahanan dan kekuatan suatu bangsa terletak pada bidang pendidikan.

c. Dampak – dampak Positif Covid 19 Terhadap Pendidikan di Indonesia.

Dampak positif ini dapat memotivasi untuk melewati masa-masa sulit agar tetap fokus
meraih tujuan pendidikan Indonesia yang lebih maju.

1. Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan

Pandemi Covid-19 yang datang tak diudang, menyebabkan penutupan sekolah-


sekolah dalam upaya menghentikan pergerakkan pandemi. Sebagai gantinya, pemerintah
telah memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

Sistem PJJ yang berbasis teknologi tentu mengharuskan lembaga pendidikan, guru,
siswa bahkan orang tua agar cakap teknologi. Hal ini memicu percepatan transformasi
teknologi pendidikan di negeri ini. Ini tentu berdampak positif karena penggunaan
teknologi dalam pendidikan selaras dengan era Revolusi Industri 4.0 yang terus
merangsek maju.

2. Banyak Munculnya Aplikasi Belajar Online

Percepatan transformasi teknologi pendidikan karena pandemi Corona membuat


berbagai platform meluncurkan berbagai aplikasi belajar online guna mendukung PJJ.

Banyak munculnya aplikasi belajar online membuat belajar dari rumah tetap dapat
dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi belajar online dikembangkan dengan
penyediaan fitur-fitur yang memudahkan dalam melakoni belajar online.
Salah satu aplikasi yang memiliki fitur yang keren, user interface yang friendly, teruji,
dan andal adalah aplikasi eStudy. Aplikasi ini menjadi salah satu solusi PJJ yang sangat
recomended untuk digunakan.

8
3. Banyaknya Kursus Online Gratis
Kursus online gratis mulai marak di tengah pandemi Covid-19. Banyak lembaga
bimbingan belajar memberikan kursus online gratis atau ada yang memberikan dengan
potongan harga.

4. Munculnya Kreativitas Tanpa Batas


Pendemi Corona membuat ide-ide baru bermunculan. Para ilmuwan, peneliti, dosen
bahkan mahasiswa berupaya melakukan eksperimen untuk menemukan vaksi Covid-19.

Seperti yang dilakukan oleh alumni UGM yang membantu mengatasi kekurangan
masker dengan membuat masker yang bisa dicuci ulang. Tidak hanya itu, kreativitas lain
yang juga tidak kalah menarik, seperti mahasiswa Rumah Bahasa UI yang menjadi
relawan Covid-19 dan membantu mengedukasi masyarakat.

5. Kolaborasi Orang Tua dan Guru

Selama masa pandemi ini, peserta didik tentu akan menghabiskan waktu belajar di
rumah. Di mana ini menuntut adanya kolaborasi yang inovatif antara orang tua dan guru
sehingga peserta didik tetap bisa menjalani belajar online dengan efektif.

Selain itu, kolaborasi yang inovatif dapat mengatasi berbagai keluhan selama
menjalani belajar online. Ini akan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan baik
di masa kini maupun masa mendatang.

6. Penerapan Ilmu di Tengah Keluarga


Saat semua sekolah ditutup dan belajar di rumah, menjadi kesempatan bagi peserta
didik untuk menerapkan ilmu di tengah keluarga. Baik hanya sekedar membuka diskusi
kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang diperoleh kepada keluarga.
Ini berperan penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu
ilmu dengan cara aplikasi secara langsung. Ilmu yang diaplikasikan secara langsung akan
memberikan pengaruh tidak hanya pada yang mengaplikasikan namun juga bagi yang
menerima pengaplikasian.

9
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut.


Pendidikan merupakan proses penyadaran secara sistemik untuk pengembangan potensi
peserta didik menjadi manusia yang memiliki iman dan taqwa dan berilmu, kreatif, serta
mandiri. Proses ini dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang terencana yang melibatkan
peserta didik dan unsur pendidik dalam situasi interaksi secara edukatif dalam rangka
transformasi materi pembelajaran. Pendidikan merupakan konsep transformasi sistem
pendidikan tinggi menuju sistem digitalisasi yang ditunjang oleh sistem teknologi virtual
yang canggih. Perguruan Tinggi yang adaptif terhadap perubahan revolusi industri 4.0
melakukan resistematisasi kurikulum akademik, mendesain kebijakan pengembangan
disiplin ilmu.

B.Saran

Banyak orangtua kebingungan terhadap nasib pendidikan anak mereka saat pandemi
virus corona atau covid-19. Pemerintah telah mengumumkan sekolah dari rumah guna
menghindari penularan virus kepada anak-anak.

Melihat kondisi ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan anjuran
menjelang akhir masa tanggap darurat diberlakukan. IDAI membuat anjuran agar ada
solusi atas penyelenggaraan pendidikan anak usia dini serta anak usia sekolah dan remaja.

10
pembelajaran selama Covid-19. Melewati empat pekan belajar dari rumah tentunya
setiap guru memiliki pengalaman yang berbeda-beda pula, sehingga dapat menjadi catatan
penting bagi pendidikan kita di tanah air. Akhir kata, kita berdo‟a, semoga pandemi covid-
19 lekas berakhir, dan semua warga Indonesia, khusunya Aceh tercinta senantiasa sehat,
dan proses kehidupan dapat berjalan normal sebagaimana biasanya, guna dapat
menciptakan manusia-manusia baru yang memiliki pola pikir positif yang sarat solidaritas
sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Arif. (2020). Covid-19 dan Wujud Belajar Mandiri, pada halaman resmi
https://www.ayosemarang.com/read/2020/03/17/53770/covid-19-danwujud-belajar-mandiri
pada 8 Juni 2020, Pukul 13. 56 WIB. Albertus Adit. (2020). Pakar Difabel UNS: Begini
Pembelajaran di Rumah bagi ABK Saat Wabah Covid-19. Pada halaman website resmi
https://edukasi.kompas.com/read/2020/04/23/103258971/pakar-difabeluns-begini-
pembelajaran-di-rumah-bagi-abk-saat-wabah-covid-19 diakses pada tanggal 8 Juni 2020
Pukul 14:43 WIB Fakhrul Razi, dkk. (2020). Bunga Rampai Covid-19: Buku Kesehatan
Mandiri Untuk Sahabat Dirumah Aja, Jakarta: Penghimpun Profesional Kesehatan Muslim
Indonesia (Prokami), 2020. Safrizal ZA, dkk. (2020). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi
Covid 19 Bagi Pemerintah Daerah: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan Manajemen,
Jakarta: Tim Kementerian Dalam Negeri untuk Dukungan Gugus Tugas Covid-19, 2020.
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan Indonesia pada
websitehttps://www.kompasiana.com/riskasijabat/5eb7c990d541df68b42 1f 302/dampak-
pandemi-covid-19-terhadap-dunia-pendidikan-indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai