: telusuri
Disusun oleh:
Nama : Sofyan Asifudin
Nim : 0901070077
BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
FKIP
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Struktur dan
fungsi hewan” tanpa halangan apapun.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, maka saran
dan kritik yang dapat menyempurnakan makalah ini akan penyusun terima dengan
lapang dada, terlepas dari kekurangan itu, penyusun berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Hewan adalah organisme autotrof yang mengambil energi kimia dari dari makanan
yang dicernanya. Pada jaringan hewan, fungsi berkolerasi dengan struktur dan
sistem-yang satu dengan sistem organ yang lain saling mempunyai
ketergantungan. Ukuran tubuh dan bentuk tubuh hewan biasanya mempengaruhi
interaksi hewan dengan lingkungan, sedang sokongan fisik didarat bergantung
pada adaptasi proporsi dan postur tubuh.
Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel
menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat
ornganisasi terendah dalam kehidupan yang mampu hidup mandiri sebagai suatu
organisme. Organisme multiseluler yang memiliki sel-sel khusus dan mampu
membentuk jaringan yang merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi.
Pada sebagian hewan, kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional
yang disebut organ, dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama membentuk
sistem organ.
b. Tujuan
1. Mempelajari bagian-bagian pada hewan
2. Mempelajari fungsi bagian-bagian yang terdapat pada hewan
3. Mempelajari sistem kerja organ
c. Manfaat
1. Memahami jaringan-jaringan pada hewan
2. Menambah wawasan
3. Mengetahui bagian-bagian serta fungsi hewan
II. PEMBAHASAN
A. Jaringan
Jaringan tersusun atas beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Organ merupakan kumpulan berbagai jaringan (tidak selalu sama) yang bersatu
membentuk suatu material struktural dan fungsional tertentu. Sistem organ adalah
kelompok berbagai organ yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk
sebuah fungsi yang kompleks untuk kehidupan makhluk hidup.
Jaringan pembentuk organ manusia atau vertebrata terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1. Jaringan Epithelium (epithelial tissue)
Jaringan Epithelium merupakan jaringan penutup atau melapisi permukaan tubuh
organisme, baik lapisan luar atau lapisan dalam (endotelium).
Fungsi Jaringan Epithelium:
a. Absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus.
b. Sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat, ditemukan pada
kelenjar buntu.
c. Transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh darah dan
tubula ginjal.
d. Ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame, ditemukan pada kelenjar
keringat
e. Proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
f. Sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat indera
f. Jaringan tulang
Tulang sejati (osteon) terdiri atas sel tulang (osteosit) yang tersimpan dalam
matriks yang terdiri atas zat perekat kolagen dan endapan kalsium karbonat
(CaCo3) dan kalsium fosphat (Ca3(PO4)2. Proses meningkatnya kadar kapur
sehingga tulang menjadi keras disebut kalsifikasi atau osifikasi. Sel pembentuk
jaringan tulang disebut osteoblast. Setiap satuan sel tulang mengelilingi pembuluh
darah, limpha dan syaraf membentuk sistem havers.
Tulang rawan (cartilage) memiliki serat berkolagen yang sangat berlimpah, yang
tertanam dalam suatu matriks mirip karet yang tersusun atas suatu bahan yang
disebut kondroitin sulfat, suatu kompleks protein-karbohidrat kondroitin sulfat dan
kolagen disekresikan oleh kondrosit, sel-sel yang hanya terdapat pada ruangan
yang tersebar dalam matriks yang disebut lakuna. Pada anak-anak kartilago
berasal dari jaringan embrional (mesenchim), sedang pada orang dewasa berasal
dari dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung
konfroblast (pembentuk sel tulang rawan).
Ada 3 macam tulang rawan (cartilage)
1. Tulang rawan hialin (cartilago hialin), matriksnya bening atau transparan, jernih,
mengkilap, kebiruan. Tulang jenis ini terdapat di permukaan sendi, trakea, bronkia.
2. Tulang rawan fibrosa (berserabut) atau cartilago fibrosa, matriksnya berwarna
gelap dan keruh. Tulang jenis ini terdapat pada cakram antar ruas tulang belakang,
perlekatan ligamen tertentu pada tulang dan persendian tulang pinggang.
3. Tulang rawan elastis (cartilago elastin), matriksnya berwarna keruh kekuningan.
Tulang jenis ini terdapat pada daun telinga, epiglotis, pembuluih eustachius, laring.
Berdasarkan susunan matriks jaringan tulang dibedakan menjadi: jaringan tulang
spon (karang), bila matriknya berongga dan jaringan tulang keras (kompak), bila
matriksnya rapat atau keras.
Tulang mempunyai fungsi sebagai:
1. Penyusun rangka,
2. Tempat melekatnya otot,
3. Melindungi bagian tubuh yang lemah,
4. Sebagai alat gerak pasif,
5. Tempat pembentukan sel darah merah.
g. Jaringan darah
Darah beredar dari jantung dalam pembuluh darah nadi, vena dan kapiler ke seluruh
tubuh lalu kembali ke jantung. Darah tersusun atas plasma darah (cairan darah)
yang mengandung senyawa organik, senyawa anorganik, serum , air dan sel-sel
darah yang terdiri atas: erytrosit (sel darah merah), leucosit (sel darah putih),
trombosit (keping darah). Sel darah merah mempunyai fungs untuk membawa
oksigen, sedang sel ddarah putih memunyai fungsi dalam hal pertahanan untuk
melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, sedang keping darah mempunyai
fungsi untuk membantu dalam penggumpalan darah. Fungsi darah: mengangkut
sari makanan, hormon, gas per-nafasan dan sisa metabolisme, mencegah infeksi
kuman penyakit, menutup luka, menjaga stabilitas suhu tubuh.
3. Otot jantung
Otot jantung memiliki ciri-ciri sel berserabut, bercabang dan bergaris-garis, inti sel
berjumlah satu dan terletak di tengah, bentuk sel silindris bercabang-cabang. Otot
jantung termasuk otot tak sadar sehingga disebut otot involunter. Reaksi terhadap
rangsang lambat, sedang kerjanya teratur dan tahan lama. Otot ini berfungsi
sebagai kontraksi otot jantung. Hubungan antara cabang yang satu dengan yang
lain di sebut sinsitium.
4. Jaringan Syaraf
Jaringan berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh.
Jaringan ini dibentuk oleh sel-sel syaraf yang disebut neuron.
Neuron dibedakan atas:
1. Dendrit: penjuluran keluar dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan
ke badan sel.
2. Badan sel : bagian sel syaraf yang mengandung inti dengan nukleolus di
tangahnya. Badan sel syaraf terletak di pusat syaraf dan ganglion (kumpulan badan
sel syaraf).
3. Ganglion terletak di tempat-tempat tertentu seperti di kiri kanan sumsum tulang
belakang.
4. Neurit (akson) : penjuluran panjang dari badan sel yang berfungsi membawa
rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neurit memiliki selubung, yaitu:
1. Selubung mielin : selubung terdalam yang langsung membungkus neurit dan
terdiri atas fosfolipid. Selubung ini berfungsi sebagai isolator dan juga berperan
sebagai nutritif terhadap neurit.
2. Selubung neurilema (schwan) : terdiri dari sel schwan yang menghasilkan mielin.
Neurilema berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.
Antara neuron satu dengan neuron yang lain saling berhubungan. Tempat
hubungannya disebut sinapsis.
B. Organ
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling bekerjasama untuk
melaksanakan fungsi tertentu, misalkan organ usus terdiri dari 4 jaringan, yaitu :
1. Jaringan epitelium : tempat penyerapan sari makanan dan menghasilkan lendir.
2. Jaringan otot : menghasilkan gerakan peristaltik (meremas)
3. jaringan ikat (pembuluh darah) : mengangkut sari makanan.
4. jaringan syaraf : mengkoordinasi kerja jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan
ikat.
Berdasarkan letaknya organ dibedakan menjadi :
1. Organ luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga dll
2. Organ dalam : jantung, paru-paru, ginjal, pankreas, hati
C. Sistem organ
Sistem organ tersusun dari beberapa organ yang bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi tubuh tertentu.
1. Sistem sirkulasi (peredaran darah) : tersusun atas organ jantung, pembuluh
darah,
2. Sistem respirasi (pernafasan) : tersusun atas organ hidung, tenggorokan, paru-
paru.
3. Sistem pencernaan : tersusun atas organ mulut, faring, ternggorokan, lambung,
usus, pankreas, hati.
4. Sistem ekskresi (pengeluran) : tersusun atas organ ginjal, ureter, kantong kemih,
uretra.
5. Sistem koordinasi (syaraf) : tersusun atas organ otak, syaraf, simpul syaraf.
6. Sistem otot (gerak) : tersusun atas organ tulang, otot, syaraf.
7. Sistem reproduksi (perkembangiakan) : tersusun atas organ kelamin jantan,
kelamin betina.
8. Sistem endokrin : tersusun atas kelenjar buntu (tidak mempunyai saluran),
pituari, tiroid, paratiroid, pankreas, adrenal, kelenjar kelamin,
9. Sistem rangka : tersusun atas tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan dada,
tulang bahu, tulang pinggul, tulang anggota bagian atas dan bawah.
III. PENUTUP
a. Kesimpulan
1. Bagian dan fungsi hewan terbagi menjadi jaringan, organ dan sistem organ.
2. Jaringan terdiri dari jaringan epitel. Jaringan saraf, jaringan pengikat, dan
jaringan otot.
3. Organ terdiri dari organ luar dan organ dalam
4. Sistem organ tersusun oleh sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem
pencernaan, sistem ekskresi, sistem pencernaan, sistem otot, sistem reproduksi,
sistem endokrin, sistem koordinasi, sistem rangka,
b. Saran
1. Sistem jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
2 Lihat komentar
Publikasikan Pratinjau