Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen
Sekuriti yang berjudul “Sumber dan Tingkat Ancaman serta Resikonya” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sekuriti dengan tepat waktu.
Harapan kami selaku penulis, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan penambah wawasan serta memperkuat pemahaman bagi penulis
sendiri dan para pembaca mengenai materi Manajemen Sekuriti.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Manajemen Sekuriti yaitu, Ibu Novi Priyati yang telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk memenuhi serta menyelesaikan
tugas makalah ini.
           Melalui kata pengantar ini penulis meminta maaf apabila dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat kesalahan atau kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diperlukan demi
penyempurnaan makalah di waktu yang akan datang.

Bekasi, November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah keamanan merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem
informasi. Sayang sekali masalah keamanan ini sering kali kurang mendapat
perhatian dari para pemilik & pengelola sistem informasi. Seringkali masalah
keamanan berada di urutan kedua, bahkan di urutan terakhir dalam daftar hal-hal
yang dianggap penting. Apabila menggangu performansi dari sistem, seringkali
keamanan dikurangi / ditiadakan.

Pada era internet saat ini, informasi sangat mudah diperoleh dan
disebarluaskan. Oleh karena itu, informasi menjadi aset yang sangat berharga baik
bagi perseorangan, pemerintah maupun swasta. Informasi memiliki nilai dan
harus dilindungi, sehingga menjadi penting bagi individu untuk melakukan
perlindungan terhadap informasi. Informasi sangat berharga karena jika suatu
informasi tersebut berada di tangan pihak yang tidak berhak bisa disalahgunakan.
Sebagai contoh, jika data suatu perusahaan bisa diambil oleh pesaing bisnis bisa
digunakan sebagai alat untuk menjatuhkan perusahaan tersebut. Namun sampai
saat ini organisasi atau perusahaan belum sepenuhnya menyadari pentingnya
perlindungan informasi, karena masih banyak yang menganggap informasi bukan
bagian dari aset.

Sistem informasi merupakan aset perusahaan yang paling berharga. Sistem


yang baik akan meningkatkan produktifitas, efisiensi, meningkatkan pelayanan
pelanggan, dan mempermudah dalam pengambilan keputusan bagi manajemen.
Hal ini juga didukung dengan semakin meningkatnya kesadaran atas pentingnya
mengendalikan sistem informasi dalam manajemen perusahaan.

Untuk itu bersama tersusunya makalah ini, akan kita bahas sedikit tentang
Sistem Keamanan guna sebagai pengetahuan tambahan maupun referensi kita
dimasa yang akan datang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem keamanan ?
2. Apa tujuan dari sistem keamanan?
3. Apa saja jenis-jenis keamanan ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem keamanan
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari sistem keamanan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis keamanan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Keamanan


Menurut Lani Sidharta, sistem adalah suatu susunan komponen yang
membentuk suatu kegiatan yang berorentasi kearah tujuan yang sama dengan
melalui pengoperasiandan untuk memperoleh suatu informasi. Sedangkan
menurut Robert G, sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan


dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain.
Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap
serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker atau cracker, keamanan
rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap
kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.

Keamanan adalah kebutuhan dasar manusia prioritas kedua berdasarkan


kebutuhan fisiologis dalam hirarki Maslow yang harus terpenuhi selama
hidupnya, sebab dengan terpenuhinya rasa aman setiap individu dapat berkarya
dengan optimal dalam hidupnya.

Keamanan informasi memproyeksikan informasi dari ancaman yang luas


untuk memastikan kelanjutan usaha, memperkecil kerugian perusahaan dan
memaksimalkan laba atas investasi dan kesempatan usaha. Manajemen sistem
informasi memungkinkan data untuk terdistribusi secara elektronis, sehingga
diperlukan sistem untuk memastikan data telah terkirim dan diterima oleh user
yang benar.
2.2 Tujuan Sistem Keamanan

Sistem Keamanan dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu:

a) Kerahasiaan
Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya dari
pengungkapan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi
yang perku mendapatkan prioritas kerahasiaan yang tinggi mencakup sistem
informasi eksekutif, SDM, sistem informasi keuangan.

b) Ketersediaan
Sistem dimaksudkan untuk selalu siap dalam menyajikan data dan informasi
bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.

c) Integritas
Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan
gambaran yang lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.

2.3 Jenis-Jenis Keamanan

Ada banyak literatur dalam analisis dan pengkategorian keamanan, seperti:

2.3.1 Keamanan Fisik

Keamanan fisik (Biologic safety) merupakan keadaan fisik yang aman


terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik secara mekanis,
thermis, elektris maupun bakteriologis. Kebutuhan keamanan fisik merupakan
kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam kesehatan fisik,
yang pada pembahasan ini akan difokuskan pada providing for safety atau
memberikan lingkungan yang aman.

Tujuan dari keamanan fisik adalah untuk meyakinkan penyerang potensial


bahwa biaya kemungkinan serangan melebihi nilai membuat serangan itu,
misalnya bahwa konsekuensi dari sebuah serangan yang gagal mungkin melebihi
keuntungan. Kombinasi fitur keamanan berlapis menetapkan keberadaan teritorial.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keamanan Fisik

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk


melindungi diri dari bahaya kecelakaan yaitu usia, gaya hidup, status mobilisasi,
gangguan sensori persepsi, tingkat kesadaran, status emosional, kemampuan
komunikasi, pengetahuan pencegahan kecelakaan, dan faktor lingkungan.

1. Usia 
Individu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya
melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat perlu
untuk mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai
usia dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya.

2. Gaya Hidup 
Faktor gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya
diantaranya lingkungan kerja yang tidak aman, tinggal didaerah dengan
tingkat kejahatan tinggi, ketidakcukupan dana untuk membeli perlengkapan
keamanan,adanya akses dengan obat-obatan atau zat aditif berbahaya.

3. Status Mobilisasi 
Klien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot,
gangguan keseimbangan/koordinasi memiliki resiko untuk terjadinya cedera.

4. Gangguan sensori persepsi 


Sensori persepsi yang akurat terhadap stimulus lingkungan sangat
penting bagi keamanan seseorang. Klien dengan gangguan persepsi rasa,
dengar, raba, cium, dan lihat, memiliki resiko tinggi untuk cedera.

5. Tingkat Kesadaran 
Kesadaran adalah kemampuan untuk menerima stimulus lingkungan,
reaksi tubuh, dan berespon tepat melalui proses berfikir dan tindakan. Klien
yang mengalami gangguan kesadaran diantaranya klien yang kurang tidur,
klien tidak sadar atau setengah sadar, klien disorientasi, klien yang menerima
obat-obatan tertentu seperti narkotik, sedatif, dan hipnotik.
6. Status Emosional 
Status emosi yang ekstrim dapat mengganggu kemampuan klien
menerima bahaya lingkungan. Contohnya situasi penuh stres dapat
menurunkan konsentrasi dan menurunkan kepekaan pada simulus eksternal.
Klien dengan depresi cenderung lambat berfikir dan bereaksi terhadap
stimulus lingkungan.

7. Kemampuan Komunikasi 
Klien dengan penurunan kemampuan untuk menerima dan
mengemukakan informasi juga beresiko untuk cedera. Klien afasia, klien
dengan keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf, atau tidak bisa
mengartikan simbol-simbol tanda bahaya.

8. Pengetahuan pencegahan kecelakaan 


Informasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan keamanan.
Klien yang berada dalam lingkungan asing sangat membutuhkan informasi
keamanan yang khusus. Setiap individu perlu mengetahui cara-cara yang
dapat mencegah terjadinya cedera.

9. Faktor lingkungan 
Lingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko
menjadi penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.

2.3.2 Keamanan Informasi

Keamanan informasi menurut G. J. Simons adalah bagaimana usaha untuk


dapat mencegah penipuan (cheating) atau bisa mendeteksi adanya penipuan pada
sistem yang berbasis informasi, di mana informasinya sendiri tidak memiliki arti
fisik. Aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam suatu sistem untuk menjamin
keamanan informasi adalah informasi yang diberikan akurat dan lengkap (right
information), informasi dipegang oleh orang yang berwenang (right people),
dapat diakses dan digunakan sesuai dengan kebutuhan (right time), dan
memberikan informasi pada format yang tepat (right form). Dalam membuat
program keamanan informasi ada prinsip dasar yang harus dipenuhi agar sistem
tersebut handal. Prinsip dasar tersebut adalah:
 Kerahasiaan artinya informasi dijamin hanya tersedia bagi orang yang
berwenang sehingga pihak yang tidak berhak tidak bisa mengakses
informasi. Contoh kerahasiaan adalah seorang administrator tidak boleh
membuka atau membaca email milik pengguna. Selain itu kerahasiaan
harus menjamin data-data yang harus dilindungi penggunaan dan
penyebarannya baik oleh pengguna maupun administrator, seperti nama,
alamat, tempat tanggal lahir, nomor kartu kredit, penyakit yang diderita,
dan sebagainya.
 Integritas artinya informasi dijaga agar selalu akurat, untuk menjaga
informasi tersebut maka informasi hanya boleh diubah dengan izin pemilik
informasi. Virus trojan merupakan contoh dari informasi yang
integritasnya terganggu karena virus telah mengubah informasi tanpa izin.
Integritas informasi ini dapat dijaga dengan melakukan enkripsi data atau
membuat tanda tangan dijital (digital signature).
 Ketersediaan artinya adanya jaminan ketika pihak berwenang
membutuhkan informasi, maka informasi dapat diakses dan digunakan.
Hambatan dalam ketersediaan ini contohnya adalah adanya Denial of
Service Attack (DoS). DoS merupakan serangan yang ditujukan ke server,
di mana banyak sekali permintaan yang dikirimkan ke server dan biasanya
permintaan tersebut palsu yang menyebabkan server tidak sanggup lagi
melayani permintaan karena tidak sesuai dengan kemampuan sehingga
server menjadi down bahkan error.

Dengan terpenuhinya aspek-aspek sistem keamanan informasi dan prinsip


dasar penyusunan program keamanan informasi tersebut maka sumber daya
informasi terjamin dan terlindungi dari ancaman pihak-pihak yang tidak
berwenang yang akan memanfaatkan data dan informasi untuk kepentingan yang
merugikan organisasi atau perusahaan.
2.3.3 Keamanan Komputer

Keamanan komputer adalah keamanan informasi yang diaplikasikan pada


komputer beserta jaringannya, dengan tujuan untuk mencegah adanya penipuan
dalam sebuah sistem yang berbasis informasi. Keamanan komputer ini ditujukan
untuk melindungi dari pencurian informasi dan memelihara ketersediaan.

Yang harus diperhatikan dalam penerapan sistem keamanan komputer ini


adalah dengan memperkecil adanya celah penyusupan untuk menganggu sistem
yang sedang digunakan, baik itu adalah melalui personal computer, jaringan lokal,
maupun secara global. Untuk itulah maka harus dipastikan bahwa sistem dapat
berjalan dengan cukup memadai dan memperkecil kemungkinan permasalahan
dalam aplikasinya.

Beberapa hal yang dapat memicu terjadinya berbagai tindak kejahatan


melalui komputer adalah:

 Pengguna komputer dan media internet yang semakin lama semakin


meningkat secara drastis.
 Adanya penyalahgunaan software yang semula hanya dilakukan untuk
pengujian saja dari sebuah riset sistem dengan tujuan untuk mencari celah
yang pada akhirnya malah digunakan untuk melakukan scanning dengan
tujuan peretasan terhadap sistem lainnya.
 Semakin maraknya perangkat lunak untuk penyusupan yang banyak
beredar di internet.
 Desentralisasi server yang mana banyak sekali sistem yang harus
ditangani, namun terjadi keterbatasan SDM yang melakukannya.
 Banyaknya perusahaan yang menghubungkan jaringan LAN kepada
internet tanpa adanya tingkat pengamanan yang memadai dari pihak
perusahaan.
 Banyaknya bugs dalam software yang semestinya harus selalu dipantau
dan dilakukan riset untuk memperkecilnya.

Tindakan yang banyak dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan


keamanan system komputer adalah dengan cara membatasi (hak) akses secara
fisik terhadap penggunakan program (software) komputer, menetapkan
mekanisme pada perangkat lunak dan sistem operasional, menentukan strategi
pemrograman agar dapat menghasilkan program komputer yang lebih handal. Hal
ini harus dilakukan untuk mencegah adanya akses komputer dari orang yang sama
sekali tidak bertanggungjawab. Keamanan dari system komputer sangat penting
karena berhubungan dengan privacy, integrity, autentication, confidentiality, dan
availability.

2.3.4 Keamanan Financial

Keamanan ekonomi atau keamanan finansial adalah keadaan memiliki


pendapatan yang stabil atau sumber daya lain untuk menopang standar hidup kini
dan nanti. Keamanan ekonomi meliputi:

 Kemungkinan berlanjutnya solvabilitas


 Kepastian arus kas seseorang atau lembaga ekonomi, misalnya negara,
pada masa depan
 Jaminan pekerjaan

Keamanan finansial lebih mengacu pada pengelolaan uang dan tabungan


perorangan dan keluarga. Keamanan ekonomi cenderung mencakup dampak
tingkat produksi dan bantuan uang untuk pengangguran secara luas.

2.3.5 Keamanan Nasional

Keamanan nasional menunjuk ke kebijakan publik untuk memastikan


keselamatan dan keamanan negara melalui penggunaan kuasa ekonomi dan militer
dan penjalanan diplomasi, baik dalam damai dan perang. Secara prinsip, konsep
tersebut dikembangkan di Amerika Serikat setelah Perang Dunia Kedua. Untuk
mewujudkan kemanana nasional, sebuah negara harus mempunyai keamanan
ekonomi, energi, lingkungan, dan lain-lain. Ancaman keamanan tidak hanya
datang dari musuh tradisional seperti negara lain, melainkan juga datang dari
orang atau organisasi di luar sistem diplomatik sekarang ini seperti bandar
narkoba, perusahaan multinasional, dan lembaga swadaya masyarakat yang
berlainan dengan pemerintah.
Cara yang diambil untuk memastikan keamanan nasional termasuk:

 penggunaan diplomasi untuk mencari sekutu dan mengisolasi ancaman


 menggunakan kuasa ekonomi untuk melakukan atau memaksa kerja sama
 menjaga angkatan bersenjata yang efektif
 melakukan pertahanan sipil dan kesiapan darurat
 memastikan pemulihan cepat dan perbanyakan infrastruktur kritikal
 menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi dan mengalahkan atau
mencegah ancaman dan espionase, dan melindungi informasi rahasia
 menjaga budaya nasional yang tidak dikenal atau antinasionalisme,
terutama di ruang hiburan utama.
BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

https://bpptik.kominfo.go.id/2014/03/24/404/keamanan-informasi/

https://jasakeamananprofesional.wordpress.com/pengertian-keamanan-fisik/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keamanan_ekonomi

https://zahiraccounting.com/id/blog/mengapa-keamanan-komputer-dan-sistem-
informasi-akuntansi-sangat-penting/

Anda mungkin juga menyukai