Anda di halaman 1dari 1

Bersyukur adalah sikap hati yang muncul dari kedalaman diri untuk berterima

kasih atas apa yang diterima. Ada banyak hal yang dapat disyukuri dalam hidup. Namun
bagi sebagian orang, hal ini tidak mudah dilakukan. Hal itu disebabkan karena manusia
zaman sekarang sering memandang seolah-olah keberhasilan dan apa yang dimiliki saat
ini, semata-mata hasil usaha dan kerja kerasnya sendiri, lepas dari peran Tuhan di
dalamnya.
Salah satu faktor penyebabnya karena manusia zaman sekarang hampir tidak
menyempatkan diri untuk mengambil waktu merenungkan pengalaman hidupnya.
Seluruh waktu seolah habis untuk berbagai aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup.
Kalaupun masih sempat berdoa, lebih sering hanya sebagai kewajiban dan aturan yang
harus ditaati. Hal ini juga dialami remaja, yang kewajiban keagamaannya sering
terkalahkan dengan kebutuhan untuk berkumpul dengan teman atau bermain game.
Hanya manusia yang diberi kemampuan bersyukur. Manusia mampu bersyukur
karena sebagai Citra-Nya, Allah membekali manusia dengan akal budi dan hati nurani.
Semua itu memampukan manusia untuk senantiasa mencari Allah dan mengarahkan
hidup sesuai dengan kehendak Allah. Maka, selayaknyalah manusiapun bertumbuh
menjadi pribadi yang penuh syukur kepada-Nya.
Kisah Kesepuluh Orang Kusta dalam Lukas 17:11-19, hendak mengajak kita untuk
meneladan orang Samaria (satu dari 10 orang), yang setelah mengalami penyembuhan,
pergi bersyukur kepada Tuhan. Rasa syukur hendaknya diwujudkan melalui tindakan
nyata dalam kehidupan sehari-hari seperti menolong sesama yang menderita, menerima
keadaan/situasi yang ada, menjaga kesehatan dan kebersihan, peduli dengan keadaan
sekitar, bersyukur atas peristiwa hidup baik suka maupun duka.

Anda mungkin juga menyukai