Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yonatan Simbolon

NIM : 4183141062
Kelas : PSPB 2018 B
M,Kuliah : Evolusi

TUGAS EVOLUSI PERTEMUAN KE-5

Berdasarkan bukti fosil yang ditemukan, ada kecendrungan ukuran tubuh kuda semakin
besar (dari kuda primitif ke kuda modern), dan ada kecendrungan pemanjangan kaki depan dan
belakang serta tereduksinya jari-jari lateral dan pembesaran jari tengah. Jelaskan mengapa hal
tersebut bisa terjadi dalam evolusi kuda primitif menjadi kuda modern seperti sekarang ini! Coba
kaitkan dengan adanya perubahan lingkungan tempat hidupnya.
Jawab :
Evolusi pada kuda merupakan suatu contoh klasik evolusi morfologi, yang sejarahnya
ditelusuri dari catatan fosilnya sejak zaman Eosin (Eocene) di Amerika Utara dan sedikit dari
Eropa dan Asia. Fosil kuda termasuk cukup lengkap, karena kuda hidup berkelompok dalam
jumlah yang cukup besar, sehingga meninggalkan sejumlah besar fosil dari zaman ke
zaman. Kuda termasuk ke dalam ordo yang dikenal sebagai Perissodactyla, atau "hewan berkuku
ganjil", yang semua anggotanya memiliki kaki berkuku serta jumlah jari yang ganjil pada tiap
kakinya, selain juga bibir atas yang mudah bergerak dan struktur gigi yang serupa. Moyang awal
kuda modern berjalan dengan jari kaki yang melebar keluar, yang memudahkan mereka untuk
berjalan di atas hamparan tanah yang lembut dan lembap di hutan purba. Ketika
spesies rumput mulai muncul dan berkembang, para equid mulai berganti makanan dari dedaunan
menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi yang lebih kuat dan lebih awet. Pada saat yang
sama, seiring mulai munculnya stepa, para pendahulu kuda pun perlu memiliki kecepatan yang
yang lebih tinggi untuk melarikan diri dari pemangsa. Ini diperoleh melalui pemanjangan anggota
gerak dan terangkatnya beberapa jari dari tanah dalam suatu cara yang mengakibatkan berat tubuh
secara perlahan dipindahkan kepada jari terkuat, yaitu jari ketiga.
Fosil kuda tertua yang dikenal yakni Hyracotherium (Eohippus). Fosil hyracotherium yang
ditemukan di Eropa pada abad ke-18, oleh Richard Owen yang diberi nama dengan Hyracoterium
yang berarti “binatang seperti hyrax”. Hyracotherium telah ada sekitar 52 juta tahun lalu dan telah
tinggal di benua Amerika Utara. Hewan ini berukuran sebesar kancil atau anjing dan tingginya
hanya sekitar 30 cm. Memiliki kepala dan leher dan tulang belakang lengkungan berbentuk
tangguh yang relatif singkat. Diperkirakan kuda primitif ini memakan semak belukar apabila
ditinjau dari struktur giginya. Giginya yang berjumlah 22 pasang dengan tiga gigi pada setiap sisi
gigi seri, satu taring, empat gigi premolar, dan dengan tiga gigi geraham yang hanya terspesialisasi
sedikit untuk menggiling makanan. Kaki depannya terdiri dari empat jari dan satu rudimen,
sedangkan kaki belakangnya mempunyai tiga jari dan dua jari rudimen. Hyracotherium juga
memiliki otak kecil, ada juga lobus frontal kecil. Evolusi sudah mulai berjalan, lengan dan kaki
lebih panjang secara proporsional dengan tubuh sebagai kuda saat ini. Namun, beberapa dari
tulang kaki tidak stabil dan tidak memiliki fleksibilitas. Kaki, ada lima jari satu per masing-
masing, empat anggota tubuh depan, kaki belakang dibuat untuk tiga jari dan jari-jari kelima
pertama yang merosot dalam perjalanan evolusi. Kuku kaki tidak seperti anjing, dan dilengkapi
dengan kuku kecil.
Pada Zaman Oligosen sekitar 40 juta tahun silam, Hyracotherium mengalami kepunahan.
Akan tetapi, mamalia ini telah menurunkan keturunannya yang
dinamakan Mesohippus. Mesohippus berukuran lebih besar daripada Hyracotherium. Struktur
tubuh Mesohippus menunjukkan bahwa hewan ini telah beradaptasi dengan sangat baik untuk
hidup di padang rumput, hal ini ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah jari pada setiap
kaki Mesohippus menjadi tiga jari di setiap kakinya. Jari tengahnya juga lebih besar daripada jari-
jari lainnya. Selain itu, hewan ini juga memiliki kaki yang lebih kuat dan lincah dibandingkan
dengan Hyracotherium. Hewan ini memiliki leher yang agak panjang. Pada mulutnya, ditemukan
beberapa gigi pra-geraham yang hampir berkembang menjadi gigi geraham. Gigi seperti ini tentu
akan meningkatkan kemampuannya untuk mengunyah makanan.  
Masih pada zaman Oligosen, Miohippus (berarti "kuda kecil") adalah genus kuda
prasejarah. Miohippus tinggal di Amerika Utara selama zaman Oligosen. Sementara generasi
spesies ini hidup selama periode Miocene. Menurut Florida Museum of Natural History, diyakini
Miohippus hidup pada Miocene namun pernyataan tersebut salah. Penelitian yang lebih baru
memberikan bukti bahwa Miohippus sebenarnya hidup pada zaman Oligosen. Miohippus lebih
besar dari Mesohippus dan memiliki tengkorak yang sedikit lebih panjang. Fosa wajah nya adalah
lebih dalam dan lebih diperluas, dan sendi pergelangan kaki agak berbeda. Miohippus juga
memiliki puncak ekstra variabel pada geraham atasnya, yang memberikan area permukaan yang
lebih besar untuk mengunyah makanan ternak yang lebih ketat. Hal ini akan menjadi ciri khas dari
gigi kuda selanjutnya.
Pada pertengahan Zaman Miocene sekitar 25 juta tahun yang lalu, Hidup sejenis kuda yang
disebut Merychippus. Spesies kuda ini diperkirakan merupakan keturunan
dari Mesohippus. Seperti nenek moyangnya, Merychippus masih memiliki leher yang agak
panjang yang khas. Diduga, leher panjang ini berfungsi sebagai alat bantu saat ia merumput,
sehingga ia bisa merumput dengan tenang dengan posisi berdiri. Merychippus memiliki tiga jari
pada kaki belakangnya, dan empat jari pada kaki depannya. Kaki Merychippus berkembang
menjadi kaki yang panjang, agak berbeda dangan kaki yang dimiliki kuda zaman sekarang.
Sekarang, Merychippus telah punah. Penyebab kepunahannya diperkirakan akibat
perubahan iklim besar-besaran yang mengakibatkan terjadinya zaman es.
Kemudian sekitar 10 juta tahun yang lalu, semasa jaman Pliocene kuda berkembang menjadi
Pliohippus. Leluhur kuda jenis ini mempunyai satu jari atau satu tracak pada tiap kakinya.
Pliohippus merupakan hewan monodaktil (hewan bertracak tunggal) sejati yang pertama dalam
sejarah evolusi .
Akhirnya sekitar 2 juta tahun yang lalu, kuda seperti yang kita kenal sekarang yaitu Equus
caballus, muncul sebagai makhluk yang lebih besar. Namun sekitar 8 ribu tahun yang lalu, spesies
Equus ini punah di daratan Amerika Serikat dan tidak muncul lagi sampai orang-orang Spanyol
membawa kuda masuk ke benua Amerika pada tahun 1400-an.
Jari-jemari pada nenek moyangnya telah berkurang jumlahnya sampai tinggal satu jari di setiap
kakinya yang telah dilindungi oleh kuku yang sangat keras dan telah termodifikasi. Struktur kaki
kuda zaman  sekarangpun telah beradaptasi bukan hanya untuk hidup di padang rumput tetapi juga
untuk berlari dengan cepat. Jenis kaki ini membuat kuda dapat berlari dengan sangat cepat tanpa
khawatir akan resiko terkilir.
Perubahan dan perkembangan yang mengarah pada evolusi bentuk dan fungsi antara lain:
a.      Tubuh bertambah besar;
b.      Kepala bagian depan semakin panjang;
c.      Leher semakin panjang sehingga gerakannya semakin bebas;
d.    Perubahan geraham depan dan geraham besar sehingga sangat sesuai untuk makanan yang
berupa rumput;
e.      Anggota tubuh yang lain semakin bertambah panjang, sehingga sesuai dengan gerakan untuk
berlari cepat;
f.       Jari kaki mereduksi dari lima menjadi satu, sehingga dapat mendukung gerakan ketika
berlari cepat.
Kuda mulai berevolusi, ketika spesies rumput mulai muncul dan berkembang,
para equid mulai berganti makanan dari dedaunan menjadi rerumputan, yang berujung pada gigi
yang lebih kuat dan lebih awet. Evolusi kuda didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi
alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih
umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Anda mungkin juga menyukai