Anda di halaman 1dari 8

TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS

“TAHAPAN STUDI KELAYAKAN BISNIS”

Dosen Pengampu

Dr. Abd. Rohim, SE., M.Si., CRA

Disusun Oleh:

Pancarini Galuh Sukmawati (1762123)

AKUNTANSI KP2 2017

STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


PENDAHULUAN
Studi Kelayakan Bisnis adalah sebuah kegiatan yang mempelajari lebih mendalam
mengenai bisnis yang akan dilakukan dalam menentukan layak atau tidaknya usaha tersebut
untuk dilakukan (Kasmir dan Jakfar, 2016). Artinya melalui kegiatan Studi Kelayakan Bisnis
ini seorang pelaku usaha dapat mengetahui usaha atau bisnis yang dilakukan olehnya dapat
memberikan keuntungan apa tidak untuk direalisasikan. Dalam studi ini bisa dikatakan juga
sebagai sebuah penelitian bisnis, yang memiliki tahapan yang perlu dilakukan. Tahapan-
tahapan tersebut antara lain:

1. Penemuan Ide Proyek. Dalam penemuan ide ini, setiap bisnis atau usaha yang akan
dilakukan harus berpotensi untuk menguntungkan. Yang mana ide-ide ini harus dapat
memenuhi kebutuhan dari konsumen atau target pasar usaha.
2. Penelitian. Setelah ide-ide proyek dipilih, maka akan dilakukan penelitian. Penelitian
ini bisa melalui berbagai cara, misalnya melalui wawancara, observasi,penyebaran
quisioner, dokumentasi, ataupun riset.
3. Evaluasi Proyek Bisnis. Setelah dilakukannya sebuah penelitian/analisis, akan
dilakukan evaluasi mengenai ide-ide tersebut. Evaluasi ini perlu mempertimbangkan
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan. Contohnya pada aspek
Sumber Daya Manusia (SDM), aspek Pemasaran, aspek Lingkungan, aspek
Manajemen dan lainnya.
4. Pengurutan Usulan Proyek. Dalam pengurutan usulan ide-ide proyek yang sudah
dianalisis dan dievaluasi, pelaku usaha akan dapat menentukan prioritas proyek akan
direalisasikan nantinya.
5. Rencana Pelaksanaan. Ketika pelaku usaha sudah dapat menentukan prioritas proyek
yang akan dilakukan, dalam rencana pelaksanaan ini berupa rencana dalam
pembangunan, waktu pembangunan, ketersediaan dana dan manajemennya.
6. Pelaksanaan. Dalam pelaksanaan ide ini, ketika semua persiapan sudah dilakukan
maka ide proyek ini dapat direalisasikan.

Pembahasan yang akan dilakukan penulis dalam tugas Tahapan Studi Kelayakan
Bisnis ini adalah dengan melakukan studi terhadap 3 ide bisnis, yaitu bisnis Cuci Mobil,
bisnis Bengkel Variasi, dan bisnis Pommini. Dari ketiga bisnis ini penulis akan
mengidentifikasi manakah ide proyek yang memiliki peluang untuk direalisasikan tepatnya di
daerah Desa Pulorejo, Ngoro.
PEMBAHASAN

Berdasarkan tahapan-tahapan yang sudah dijabarkan diatas, maka untuk melakukan


Studi Kelayakan Bisnis penulis akan membahas dengan menjabarkan setiap tahapannya
sebagai berikut:

I. Tahap Penemuan Ide Proyek

A. Bisnis Cuci Mobil

Ide proyek cuci mobil didapat karenakan didaerah sekitar Desa Pulorejo, Ngoro
belum ada tempat cuci khusus untuk mobil. Banyak warga yang memiliki mobil, namun jika
ingin mencucikan harus pergi ke Ngoro terlebih dahulu dan itu memakan waktu sekitar 15-
20 menit. Belum lagi karena di Ngoro satu-satunya tempat cuci mobil, maka kemungkinan
besar pelanggan akan antri. Oleh karena itu, penulis berpikiran untuk memulai ide bisnis Cuci
Mobil ini. Ide yang akan penulis kembangkan yaitu menjadikan tempat cuci mobil lebih
menarik dari tempat cuci mobil pada umumnya. Pelayanan untuk bisnis cuci mobil ini bukan
hanya jasa pencucian, tetapi juga penjualan bahan dan alat pembersih mobil yang bisa
digunakan pelanggan untuk merawat mobilnya secara mandiri. Bisnis ini tentunya akan
bekerjasama dengan banyak pihak karena untuk mendapatkan peralatan-peralatan yang baik
juga membutuhkan persiapan dan financial yang baik pula. Peluang usaha ini akan membuka
kesempatan kerja untuk warga sekitar.

B. Bisnis Bengkel Variasi

Ide proyek bengkel variasi ini tentunya akan berbeda dengan bengkel-bengkel pada
umumnya. Karena sudah banyak bengkel di daerah Desa Pulorejo, Ngoro. Maka ide
pendirian Bengkel Variasi akan menampilkan hal berbeda yaitu dengan menjalin kerjasama
dengan perusahaan otomotif dengan resmi. Bengkel inipun tidak hanya untuk motor tetapi
juga untuk mobil sehingga lebih kompleks. Tidak hanya melakukan jasa perbaikan, bengkel
ini juga akan menjual banyak peralatan otomotif lainnya. Sehingga pelanggan tidak perlu
menunggu servise/perbaikan tetapi juga bisa membeli sparepat/kebutuhan lainnya kapanpun.
Akan disediakan juga tempat tunggu yang nyaman. Selain itu konsep dan ide bisnis bengkel
ini juga akan melayani service panggilan, dimana apabila pelanggan enggan untuk datang,
maka dapat melakukan service dirumah. Peluang usaha ini tentunya akan membuka
kesempatan kerja untuk lulusan SMK di desa sekitar.
C. Bisnis Pom Mini

Ide proyek untuk Pom Mini berawal dari minimnya Pom Mini yang ada di kawasan
Desa Pulorejo, Ngoro. POM yang cukup jauh dari Desa juga menjadi alasan adanya ide
proyek bisnis ini karena menegingat pentingnya kebutuhan bensin untuk masyarakat. Tempat
pendirian Pom Mini ini juga akan strategis sehingga memungkinkan adanya keuntungan yang
didapat. Ide bisnis ini akan berbeda dengan Pom Mini lainnya karena akan dilakukan secara
“Self Service” dimana pembeli akan mengisi bensinnya sendiri tanpa ada petugas.namun
akan tetap ada pengawasan melalui CCTV yang akan dipasang. Pom Mini hanya akan
diperuntukkan untuk motor saja dan dengan tipe bensin Pertalite dan Pertamax.

II. Tahap Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis berupa observasi yang dilakukan disekitar tempat
yang rencananya akan dilakukan realisasi salah satu dari ketiga ide bisnis tersebut. Setelah
melakukan observasi untuk memudahkan penulis dalam pengambilan keputusan maka
dilakukan analisis SWOT. Analisis SWOT ini terdiri dari strenght (Kekuatan), weakness
(Kelemahan), opportunities (Peluang), dan threats (Ancaman). Analisis ini merupakan
sebuah proses perencanaan yang dilakukan pelaku usaha untuk membantu
organisasi/perusahaannya dalam menghadapi/mengatasi tantangan yang akan dihadapi.
Berikut analisis SWOT yang dilakukan oleh penulis:

NO ANALISIS A. Bisnis Cuci Mobil B. Bisnis Bengkel C. Bisnis Pom Mini


SWOT Variasi
1 Strenght  Belum ada bisnis  Tidak hanya bengkel  Di daerah Desa
(Kekuatan) cuci mobil di Desa motor, tapi juga Pulorejo hampir tidak
Pulorejo, hanya cuci bengkel untuk ada bisnis usaha Pom
motor saja mobil. Mini
 Lokasi yang akan  Dapat melakukan  Jarak dengan Pom
digunakan sangat service panggilan. Pertamina cukup jauh.
strategis dan cukup  Dengan adanya  Lokasi yang akan
luas lahannya. inovasi penjualan digunakan sangat
 Untuk pelayanan sparepart akan strategis..
jasa cuci mobil tidak menarik banyak  Menggunakan sistem
memerlukan pelanggan. “Self Service” dan
keahlian khusus  Terdapat ruang dilengkapi dengan
 Dengan inovasi tunggu yang CCTV keamanan.
yang juga menjual nyaman.
peralatan/bahan cuci  Lokasi yang
mobil mandiri akan strategis.
menarik banyak  Kerjasama dengan
pelanggan. perusahaan otomotif
secara resmi.
2 Weakness  Membutuhkan  Membutuhkan  Hanya menjual bensin
(Kelemahan) peralatan dan bahan modal awal yang Pertalite dan
dengan standart besar karena Pertamax.
kualitas yang baik. peralatan yang  Khusus untuk motor
 Modal usaha yang digunakan. saja
diperlukan untuk  Tenaga kerja yang  Perizinan untuk
memulai bisnis ini harus memiliki menjadi
akan sangat besar. keahlian khusus disrtributornya sulit.
 Pemasangan CCTV
 Bisnisnya yang dinilai
illegal
 Membutuhkan
peralatan khusus yang
mahal
3 Opportunities  Bisnis ini akan  Selalu dibutuhkan  Semua orang
(Peluang) selalu dicari oleh pemilik motor membutuhkan bensin
pelanggan, karena atau mobil untuk kendaraannya.
jasa pencucian yang  Bisa digunakan
lebih bersih daripada sebagai bisnis
mencuci sendiri sampingan
4 Threats  Dengan mulai  Sudah banyak usaha  Rawan tindak
(Ancaman) berkembangnya bengkel motor kriminalitas dan
bisnis ini maka ataupun mobil di kecelakaan kerja.
pesaingnya juga desa.
semakin banyak.
III. Tahap Evaluasi Proyek Bisnis
Dalam evaluasi proyek ini adalah dengan mempertimbangkan beberapa aspek, seperti
aspek Sumber daya manusia, aspek kesempatan kerja, aspek keuangan, aspek teknis, dan
aspek hukum dan lingkungan.

NO ASPEK A. Bisnis Cuci Mobil B. Bisnis Bengkel C. Bisnis Pom Mini


EVALUASI Variasi
1 Sumber Daya Akan ada syarat minimal Dikarenakan dalam hal Karena konsep/sistem
Manusia (SDM) dalam operasional bisnis service/perbaikan yang digunakan adalah
cuci mobil ini mulai dari memerlukan keahlian “Self Service” maka
pimpinan, administrasi, khusus, maka akan ada SDM yang digunakan
bagian produksi, dan syarat minimalnya dalam hanya bagian admin
bagian lapangan. Dan operasional perusahaan. dan keuangan saja.
tentunya akan ada Baik itu bagian keuangan
pelatihan kerja juga. atau administrasi,
lapangan, produksi, dan
lainnya. Juga akan ada
pelatihan kerja.
2 Kesempatan Kesempatan kerja yang Akan membuka Tidak membuka
Kerja ditawarkan cukup besar kesempatan kerja kepada kesempatan kerja untuk
untuk warga/masyarakat lulusan SMK yang orang lain.
sekitar. Dalam hal ini akan memiliki keahlian khusus
membantu membuka di bidang otomotif. Dan
lapangan pekerjaan juga. tidak menutup
kemungkinan lulusan
lainnya.
3 Teknis Terdapat pertimbangan Dalam hal service atau Dalam pengisian bensin
mengenai teknis dalam perbaikan tentunya harus dengan sistem “Self
pencucian mobil dimana ada teknis nya. Selain itu Services” akan sedikit
cara pencucian, peralatan semua peralatan harus rumit untuk orang-
atau teknologi dan bahan sesuai standar. orang awam, tetapi
yg digunakan harus sesuai akan ada
standar. panduan/gambar
pengisiannya.
4 Hukum dan Untuk pendirian bisnis ini Pendirian bisnis ini bisa Bisnis ini dilakukan
Lingkungan tentunya harus sesuai saja sebagai bentuk secara
dengan badan hukum badan hukum CV. Dan perorangan/pribadi.
usaha. Contohnya dengan jika melakukan kerja Namun dalam urusan
didirikan badan usaha CV sama dengan perusahaan hukum dan perizinan
(Comanditaire lain harus akan mengalama
Venootschap). Dalam memperhatikan hukum kendala, karena bisnis
aspek lingkungannya, juga. Perlu ini disebut bisnis
harus memperhatikan air memperhatikan aspek illegal. Keamanan
buangan atau limbah lingkungan. produk bensinnya juga
cucian tersebut agar tidak tidak dapat dipercaya
mencemari lingkungan 100%. Untuk aspek
sekitar. lingkungan akan sangat
membayakan apalagi
jika ditempat strategis,
karena mudah terbakar
pula. Jadi diperlukan
alat pemadam sebagai
bentuk antisipasi.
5 Keuangan Mempertimbangkan Dalam bisnis ini juga Perlu memperhatikan
hitungan biaya dalam memperhatikan biaya yang digunakan
usaha ini cukup besar, mengenai investasi awal untuk membeli dipenser
dimana memerlukan biaya dan modal kerja, karena untuk bensin, CCTV,
investasi awal dan modal pastinya akan dan peralatan
kerja,perhitungan income membutuhkan biaya penunjang lainnya.
dan cashflow yang juga yang besar pula.
perlu diperhatikan.
6 Pasar Tidak terlalu banyak Banyak pemilik motor Tidak banyak yang
pemilik mobil di daerah yang tentunya memilih mengisi bensin
Desa Pulorejo, Ngoro. memerlukan di Pom Mini
service/perbaikan
berkala.
IV. Tahap Pengurutan Usulan Proyek

Dalam pengurutan usulan ide proyek ini, akan diurutkan prioritasnya berdasarkan
petimbangan hasil dari evaluasi dan analisa. Prioritas proyeknya yaitu:
1. Bisnis Bengkel Variasi

2. Bisnis Cuci Mobil

3. Bisnis Pom Mini

Jadi bisnis yang akan direalisasikan oleh penulis adalah Bisnis Bengkel Variasi.

V. Rencana Pelaksanaan

Dalam rencana pelaksanaan realisasi ide bisnis Bengkel Variasi, yang perlu dilakukan
antara lain survey mengenai tempat/lokasi yang akan digunakan. Kemudian melakukan
rencana untuk pembangunan, dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang akan dibutuhkan. Dan
tidak lupa untuk mengajukan perizinan usaha.

Tempat yang digunakan adalah menyewa ruko yang cukup luas dan lokasinya yang
strategis, di seberang jalan utama. Sebelum membeli perkakas bengkel, terlebih dahulu
melakukan survey untuk tempat distributor alat-alat bengkel yang digunakan agar mendapat
penawaran yang bagus. Dalam hal perizinan pendirian tempat usaha, akan memperhatikan
prosedur-prosedur yang berlaku. Untuk dana yang diperlukan berasal dari utang bank, dan
juga akan mencari investor.

Selain itu juga untuk rencana organisasinya akan mencari dan merecruit SDM yang
mumpuni mulai dari bagian operasional (administrasi & keuangan), manajemen, pemasaran,
bagian lapangan dengan mulai membuka lowongan pekerjaan dengan syarat-syarat minimal
yang dipertimbangkan.

VI. Pelaksanaan

Setelah rencana pelaksanaan berupa pembangunan dan melengkapi fasilitas serta


merecruit pegawai selesai, maka bisnis ini bisa mulai dijalankan. Mengenai
kekurangan/evaluasi dari rencana akan dilengkapi sambil berjalannya bisnis. Untuk
pelaksanaannya sendiri antara lain:

SUMBER MATERI

Jakfar, SE., MM, Dr. Khamir, SE., MM. 2016. Studi Kelayakan Bisnis ed.Revisi. Jakarta.
Prenadamedia Group.

Anda mungkin juga menyukai