Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

DOSEN PEMBIMBING :

LUSI ANDRIANI,M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELAS A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KEBIDANAN

TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya serta kemudahan–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konseling
kesehatan reproduksi remaja. Tujuan lain dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan akademis serta meningkatkan rasa tanggung jawab
kami sebagai seorang mahasiswa.

Kami menyadari makalah yang sederhana dan singkat ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran dari semua pihak sangat membantu demi
terciptanya karya yang lebih baik dimasa-masa yang akan datang. Semoga dengan segala
keterbatasan yang ada pada kami, makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua
pihak.Terima kasih.

Bengkulu,14 September 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Gizi Keluarga................................................................2


B. Tujuan dan manfaat kesehatan gizi keluarga....................................................3
C. Kebutuhan Gizi Remaja dan Keluarga.............................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan salah satu keberhasilan bagi
bangsa kita, di karenakan para remaja yang ada di negara ini sekarang sudah mempunyai
kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu memacu perkembangan pola berfikir para remaja
tersebut. Akan tetapi globalisasi seperti itu akan berdampak negative terhadap kesehatan para
remaja, walaupun secara globalisasi para remaja saat ini memberi keuntungan bagi bangsa
Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan suatu kegiatan kita memerlukan
adanya energi di dalam tubuh kita.Semakin banyak energi yang ada pada tubuh kita, maka
semakin banyak kegiatan yang bisa kita lakukan. Tetapi dengan keadaan yang saat ini serba
instant, serba mudah, maka gizi yang seimbang sangatlah susah di capai untuk anak dan
remaja yang aktif sehingga kesehatanpun terabaikan.
Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berbeda pada masa/usia antara
anak-anak dan dewasa.Remaja adalah kelompok orang yang berusia 10-19 tahun. Perubahan
fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada masa remaja akan mempengaruhi status
kesehatan dan gizi remaja tersebut. Salah satu area penting dalam kesehatan Reproduksi
Remaja.Kesehatan Reproduksi Remaja (Adolescent Reproductive Health) adalah upaya
kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam
mewujudkan kesehatan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan membantu
remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara
asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi baik itu berupa gizi lebih
maupun gizi kurang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kesehatan gizi keluarga?
2. Apa tujuan dan manfaat kesehatan gizi pada keluarga?
3. Apa saja kebutuhan gizi keluarga dan remaja?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Gizi Keluarga


Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Gizi
secara etimologi berasal dari bahasa arab “Ghidza” yang artinya makanan. Menurut dialek
mesir “Ghidza” dibaca “Ghizi” atau popular di Indonesia disebut “Gizi”. Gizi atau makanan
didefinisikan sebagai subtansi organic yang dibutuhkan makhluk hidup untuk bertahan
hidup, menjaga fungsi normal darisistemtubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan dan
melakukan aktivitas.keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Keluarga merupakan tatanan masyarakat terkecil dan paling inti dengan


beranggotakan bapak, ibu, dan anak-anak. Di sinilah tata cara nilai, norma, kepedulian dan
kasih sayang terbina sejak dini. Dalam keluarga, sumber daya dimiliki dan dimanfaatkan
untuk memenuhi berbagai kebutuhan termasuk kebutuhan fisik yang paling dasar yaitu
makan dan minum. Ditingkat keluarga juga dilakukan pengambilan keputusan tentang
makanan, gizi dan kesehatan dilaksanakan. Masalah yang terjadi ditingkat keluarga seperti
gizi kurang, gizi buruk, anemia dan sebagainya, sangat erat kaitannya dengan perilaku
keluarga yang bersangkutan selain akar masalah adalah kemiskinan.

Salah satu yang berperan dalam mewujudkan kesehatan keluarga adalah status
gizi.Asupan zat gizi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan anggota keluarga akan
membatu keluarga mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan
masalah gizi lebih maupun gizi kurang.

Kesehatan gizi keluarga adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis yang berhubungan dengan pemenuhan gizi keluarga.

2
B. Tujuan Dan Manfaat Kesehatan Gizi Keluarga

Pembinaan keluarga sadar gizi sadar gizi adalah melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan keluarga agar terwujud keluarga yang sadar gizi.Tujuan pembinaan
keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalah:

1. Menimbang balita ke posyandu secara berkala.


2. Mampu mengenali tanda-tanda sederhana keadaan kelainan gizi (gizi kurang dan gizi lebih).
3. Mampu menerapkan susunan hidangan yang baik dan benar, sesuai dengan Pedoman Umum
Gizi Seimbang (PUGS).
4. Mampu mencegah dan mengatasi kejadian atau mencari rujukan, manakala terjadi kelainan
gizi di dalam keluarga.
5. Menghasilkan makanan melalui pekarangan.

Dalam penyusunan menu makanan perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

1. Jumlah makanan harus sesuai dengan jumlah anggota keluarga


2. Makanan harus dapat menyediakan zat-zat gizi
3. Makanan harus dalam jangkauan keuangan keluarga
4. Hidangan harus dinikmati oleh seluruh keluarga
5. Menyusun daftar menu

C. Kebutuhan Gizi Remaja dan Keluarga


Berikut ini beberapa kebutuhan zat gizi remaja.
1.Energi
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi adalah
aktivitas fisik seperti olahraga.Remaja yang banyak melakukan olahraga memerlukan
asupan energi yang lebih banyak dibandingkan yang kurang aktif. Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi VII (WKNPG VII) tahun 2004 menganjurkan angka
kecukupan gizi ( AKG ) energi untuk remaja putri sebesar 2.000 - 2.200 kkal
sedangkan untuk pria sebesar 2.800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar
60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras,
terigu, dan hasil olahannya ( makaroni, spaghetty, umbi-umbian, jagung gula dan lain –
lain).
Beberapa studi menunjukkan ada hubungan antara pertumbuhan dengan asupan
kalori. Kebutuhan energi pada pria pada umumnya cenderung meningkat terus menerus

3
dengan cepat 3.470 kkal perhari sampai mereka mencapai usia 16 sampai 19 tahun
kebutuhan tersebut berkurang hingga 2.900 kkal perhari. Kebutuhan energi pada
perempuan memuncak pada usia 12 tahun hingga 2.550 kkal perhari dan kemudian
menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Kebutuhan energi ini didasarkan pada
tahap – tahap perkembangan fisiologis bukan usia kronologis.
2.Protein
Sumber protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan badan,
pembentukan jaringan – jaringan baru dan pemeliharaan tubuh.Protein juga berguna
untuk menjernihkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi kecerdasan. Sumber protein
diperoleh dari sumber hewani (daging, ayam, ikan dan telur ) dan nabati ( tumbuh –
tumbuhan seperti kacang – kacangan, biji – bijian, tahu dan tempe ).
Kebutuhan protein pria pada akhir masa remaja lebih tinggi dibanding
perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein remaja 1,5 – 2,0
gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48 – 62 gr per hari untuk
perempuan dan 55 – 66 per hari untuk pria. Perhitungan besarnya kebutuhan akan
protein berkaitan dengan pola tumbuh, bukan usia kronologis.
3.Lemak
Lemak berguna sabagai cadangan energi, pelarut vitamin A, D, E dan K,
pelumas persendian , pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit dan pemberi cita
rasa pada makanan. Lemak dapat diperoleh dari minyak goreng, mentega, susu, daging,
dan ikan. Makanan yang berlemak berlebihan seperti gajih, daging berlemak, kulit
ayam, susu berlemak, keju dan mentega tidak di sarankan karena bisa mengganggu
kesehatan. Konsensus terbaru di USA merekomendasikan anak lebih dari 2 tahun untuk
mengonsumsi lemak <30% per hari (33gr/1000 kkal), lemak jenuh <10% dan kolesterol
<300mg guna mencegah penyakit jantung pada masa dewasa.
4.Vitamin
Kebutuhan vitamin pada masa remaja meningkat karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat maka kebutuhan
beberapa vitamin pun meningkat.Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-
buahan.Kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk
mengatur pengolahan bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan
tersebut.Biasanya banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah –
buahan.Padahal makanan tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh. Vitamin yang di
butuhkan antara lain vitamin B6, Asam Folat. B12, A, C dan E. Vitamin – vitamin ini

4
di butuhkan untuk membantu meningkatkan metabolisme karbohidrat menjadi energi.
Untuk sintesis DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12,
sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Vitamin A,C,
dan E diperlukan untuk pembentukan dan penggantian sel.
5.Mineral
Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan selama masa
pertumbuhan dan remaja.Berikut ini mineral yang dibutuhkan oleh remaja.
a) Kalsium
Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi
muskular, skeletal dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa
anak dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan sekitar 50% masa
tulang dewasa dicapai pada masa remaja.AKG kalsium untuk remaja dan
dewasa muda adalah 600 -700 mg per hari untuk perempuan dan 500 – 700 mg
per hari untuk pria.
Sumber kalsium paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber
kalsium lainnya adalah kacang – kacangan, sayuran hijau, makanan, yang
difermentasi (tempe, oncom,tauco dan sebagainya) dan ikan – ikanan (ikan teri,
bandeng,dan sebagainya).

b) Besi ( fe )
Kebutuhan zat besi pada masa remaja juga meningkat karena terjadinya
pertumbuhan cepat.Kebutuhan besi pada remaja pria untuk ekspansi volume
darah dan peningkatan konsentrasi hemoglobin. Pada masa ini pria memerlukan
1,0 – 2,5 mg/hari. Setelah dewasa kebutuhan tinggi akan besi terutama
disebabkan kehilangan zat besi selama masa menstruasi. Hal ini mengakibatkan
wanita lebih rawan terhadap anemia berat daripada pria. Pada wanita zat besi
yang di butuhkan maksimum adalah 1,5 mg/hari, namun sebenarnya 1,3 mg/hari
dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang pada saat menstruasi.
Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau mereka dengan
kehilangan besi yang meningkat akan mengalami anemi gizi besi. Defisiensi
mungkin merupakan limiting factor untuk pertumbuhan remaja, mengakibatkan
tingginya kebutuhan mereka akan zat besi. Hal lain yang perlu di ingat adalah
bioavailability dari makanan umumnya sangat rendah yaitu <10%.

5
Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi,
remaja dengan defisiensi besi maka penyerapan besi akan lebih efisien
dibandingkan yang tidak defisiensi besi. Yang dapat meningkatkan penyerapan
besi dari sumber nabati adalah vitamin C serta sumber hewani tertentu (daging
dan ikan ) sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan besi antara lain
adalah cafein, tanin, fitat,zinc, dan lain – lain. AKG besi untuk remaja dan
dewasa muda wanita 19-26 mg setiap hari sedangkan untuk pria 13-23mg
perhari. Makanan yang banyak mengandung zat besi adalah hati, daging, merah
( sapi, kambing, domba), daging putih (ayam dan ikan ), kacang – kacangan dan
sayuran hijau nabati.

c) Seng ( Zn )
Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja
terutama untuk remaja pria. Pertumbuhan fisik dan kematangan seksual pada
remaja yang kekurangan seng akan terhambat. Indonesia Nutrition network
(2002) menyebutkan AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa
muda baik perempuan maupun pria. Makanan sumber seng bisa diperoleh dari
ikan, kerang – kerangan dan sayur – sayuran.Asupan seng yang terbatas
berpengaruh pada perkembangan karakteristik seks sekunder misalnya
tumbuhnya jerawat yang banyak. Mineral – mineral lain yang dibutuhkan oleh
remaja adalah magnesium, iodine, fosfor,tembaga, krom, kobalt dan flour.
6. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk tubuh. Energi ini tidak hanya
digunakan untuk melakukan pergerakan fisik, tapi juga berkonsenterasi di sekolah dan
berpikir saat belajar.Remaja dianjurkan untuk mendapatkan 50% atau lebih energinya
dari karbohidrat. Namun, hanya 10-25% nya yang disarankan didapatkan dari
karbohidrat sederhana seperti nasi putih. Sisanya, sebaiknya didapatkan
dari karbohidrat kompleks yang ada pada nasi merah, gandum, ataupun umbi-umbian.
7. Serat
Serat penting dikonsumsi untuk menjaga fungsi organ pencernaan dan
menurunkan risiko seseorang terkena penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung
koroner, dan diabetes melitus tipe 2.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesehatan gizi keluarga adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis yang berhubungan dengan pemenuhan gizi keluarga. Beberapa kebutuhan zat gizi
remaja yaitu energi, protein, lemak, vitamin, mineral, karbohidrat,dan serat

B. Saran
Meskipun kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

7
Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat
Bina Gizi Masyarakat.
Almatsir, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pt. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Arisman. 2010. Gizi dalam daur kehidupan Edisi 2, EGC, Jakarta.
Bintanah, Sufiati, dkk. 2016. Perhitungan Kebutuhan Gizi Individu. NextBook. Semarang.
Daftar Bahan Makanan Penukar. 2009. Petunjuk Praktek Praktis Perencanaan Makanan
Sehat, Seimbang, Bervariasi. Edisi Kedua. FKUI.
Drummond,KE. 2004. Nutrition for Food Service & Culinary Professionals. 5 th John Wiley
Sons, Inc. USA.

Anda mungkin juga menyukai