Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 KEGUNAAN METODE PENARIKAN SAMPEL

Pengetahuan, sikap dan perilaku kita sesuai pada pengembangan sampel-


sampel yang sangat luas. Hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
penelitian ilmiah. Pendapat seseorang tentang suatu institusi yang melakukan
transaksi setiap hari, ditentukan setelah ia satu atau dua kali melakukan transaksi
tersebut yang telah ada sejak beberapa tahun.
Buku ini memuat penghitungan dasar-dasar teori yang dibuat untuk
memberikan latar belakang metode pengambilan sampel (metode sampling).
Dalam penggunaan yang lebih besar, sesuai dengan tujuan teori ini, populasi
tentang informasi yang perlu diinginkan memang terbatas dan ditentukan batasnya
(finite and delimited) seperti penduduk kota, mesin-mesin di pabrik, ikan-ikan di
dalam danau. Dalam kasus ini, informasi yang layak didapat dengan
mengumpulkan pencacahan lengkap atau sensus atas partisipasi tersebut.
Administrator membiasakan diri menggunakan sensus-sensus dengan mula-mula
menggunakan curiga terhadap sampel-sampelnya dan enggan untuk
enggunakannya dalam berbagai sensus. Meskipun sikap demikian akan memakan
waktu lama, hal ini dapat menjadi lebih baik dengan membue daftar keuntungan-
keuntungan dari penarikan sampel sebagai perbandingan dengan pemecahan
lengkap.

Mengurangi Biaya

Jika data yang telah didapat berasal dari sebagian kecil populasi, maka
pengeluaran atau biaya akan lebih murah daripada melakukan sensus lengkap.
Dengan populasi besar, hasil yang cukup akurat dapat diperol dari sampel yang
didapatkan dengan fraksi yang kecil dari populasi. Di Amerika Serikat banyak
survei penting yang dilakukan oleh pemerintah dengan menggunakan sampel
sekitar 105.000 orang, atau sekitar 1 orang dalam 1240 orang. Survei-survei yang
digunakan untuk memperoleh kenyataan yang berkaitan pada kebijaksanaan
penjualan dan periklanan dalam penelitian pasar dapat menggunakan sampel
hanya beberapa ribu.

Kecepatan Lebih Besar

Dengan alasan yang sama, data dapat dikumpulkan dan diringkas lebih
cepat dengan sebuah sampel daripada dengan penghitungan lengkap. Hal ini
merupakan sebuah pertimbangan yang penting bila membutuhkan informasi
secara cepat.

Cakupan Lebih Besar

Dengan jenis tertentu dalam pemeriksaan secara tepat terhadap tenaga


yang dilatih atau peralatan yang dispesialisasikan, dan yang dibatas
ketersediaannya, harus digunakan untuk memperoleh data. Sensus lengkap
tidaklah praktis digunakan, karena itu pilihannya adalah antara memperoleh
informasi dengan penarikan sampel atau tidak untuk seluruhnya. Maka survei-
survei yang bertumpu pada penarikan sampel haruslah lebih besar cakupannya
dan fleksibel mengenai jenis informasi yang dapa diperoleh. Pada sisi lain, jika
informasi yang akurat diinginkan untuk beberapa subbagian dari populasi, ukuran
sampel yang dibutuhka kadang-kadang menjadi besar, sehingga pencacahan
lengkap memberikan penyelesaian yang lebih baik.

Tingkat Ketelitian Lebih Besar

Sebuah sampel mungkin memberikan hasil yang lebih teliti daripada


pencacahan lengkap, jika dipakai tenaga-tenaga yang berkualitas baik dan diberi
latihan yang intensif, serta pengawasan terhadap pekerjaan lapangan diperketat,
selanjutnya hasilnya dapat diproses dengan baik jika volume pekerjaan dikurangi.

1.2 BEBERAPA KEGUNAAN DARI SAMPEL SURVEI

Sampel survei dapat diklasifikasikan dalam 2 jenis-deskriptif dan analitik.


Survei deskriptif bertujuan mendapatkan keterangan tertentu mengenai kelompok
yang besar, misalnya jumlah laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang menonton
sebuah acara di televisi. Survei analitik. melakukan perbandingan antara untuk
membentuk atau membuktikan daannya. Survei fertilitas, misalnya, dilakukan
untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak yang direncanakan oleh
pasangan suami-istri, sikap suami-istri terhadap rencana ini, alasan menentukan
sikap tersebut, dan tingkat keberhasilan vang dicapai (Kiser dan Whelpton, 1953).

Perbedaan antara survei deskriptif dan survei analitik tentu tidak dapat
dinyatakan secara jelas. Kebanyakan survei mengumpulkan data yang memenuhi
kedua tujuan tersebut. Rersamaan dengan meningkatnya jumlah survei deskriptif,
terlihat juga ada kenaikan pada survei-survci yang terutama untuk tujuan analitik,
khususnya pada penelitian mengenai perilaku manusia dan kesehatan. Survei
mengenai keadaan gigi sekolah sebelum dan sesudah fluoridasi air, tentang tingkat
kematian dan penyebab kematian para perokok dengan jumlah yang berbeda, dan
hasil penelitian besar mengenai keampuhan vaksin Salk polio yang mungkin
dibutuhkan. Penelitian oleh Coleman (1966) mengenai persamaan ke sempatan
pendidikan pada sekolah negeri, berisikan gresi yang memperkirakan peranan
relatif dari karakteristik sekolah. atar-belakang keluarga, dan pandangan anak-
anak terhadap berbagai pembentukan pemerintah dengan subkelompok-
subkelompok itu dan hipolesis mengenai alasan perbe murid beberapa analisis
hasil ujian.

1.3 TAHAP-TAHAP PENTING DALAM SURVEI SAMPEL

Seperti pembahasan sebelumnya mengenai peranan teori dalam sampel


survei, secara singkat akan dijelaskan mengenai tahap-tahap yang dilakukan
dalam perencanaan sebuah survei. Survei-survei mempunyai masalah yang
beraneka ragam. Untuk memilih sebuah sampel dari 5000 kartu, yang tersusun
rapi dan diberi nomor dalam file, merupakan pekerjaan yang mudah. Akan tetapi
timbul masalah mengenai sampel penduduk suatu daerah yang bisa dicapai
dengan alat transportasi melalul air dan menembus hutan, tidak ada peta,
terdapatnya 15 bahasa daerah yang berlainan, dan penduduk daerah ini selalu
curiga terhadap pendatang dar luar. Masalah-masalah yang rumit dalam suatu
survei dapat menjadi t berarti atau tidak diperhatikan sama sekali pada survei
lainnya.
Tahap-tahap penting dalam sebuah survei dikelompokkan secars kasar
menjadi 11 topik.

Tujuan Survei

Sebuah pernyataan yang jelas mengenai tujuan survei dirasakan sangat


membantu. Tanpa hal ini dalam sebuah survei yang kompleks akan mudah
melupakan tujuan jika perhatian tertuju pada perencanaan dan membuat keputusan
yang bertentangan dengan tujuannya.

Populasi Yang Disampelkan

Kata populasi digunakan untuk menyatakan kumpulan dari mana sampel


dipilih. Definisi populasi mungkin tidak menimbulkan masalah jika penarikan
sampel dilakukan dari kelompok bola lampu listrik yang digunakan untuk
memperkirakan lamanya sebuah bola lampu menyala. Akan tetapi, dalam
pemilihan sampel dari sebuah populasi pertanian akan muncul kasus-kasus batas
(borderline cases). Kasus seperti ini seharusnya ditangani secara praktis:
pelaksana survei harus dapat memutuskan di lapangan tanpa banyak keraguan,
apakah unit yang meragukan itu merupakan bagian dari populasi tersebut atau
tidak.
Populasi disampelkan sama dengan populasi yang memuat informasi yang
dibutuhkan (populasi sasaran). Kadang-kadang untuk alasan praktis atau
keuntungan, populasi disampelkan lebih kecil daripada populasi sasaran. Jika
demikian harus diingat bahwa kesimpulan yang diambil dari sampel berasal dari
sampel populasi. Pertimbangan mengenai kesimpulan yang diterapkan untuk
populasi sasaran tergantung pada informasi lainnya. Informasi tambahan yang
dapat dikumpulkan mengenai perbedaan antara populasi disampelkan dan
populasi sasaran sangat membantu.

Data Yang Dikumpulkan

Ada baiknya memeriksa apakah semua data sesuai dengan tujuan survei
dan tidak ada data pokok yang dihilangkan. Seringkali ada kecenderungan,
khususnya mengenai populasi manusia, untuk membuat banyak pertanyaan, tetapi
beberapa pertanyaan itu kemudian tidak dianalisis. Kuesioner yang terlalu panjang
akan menurunkan kualitas jawaban terhadap pertanyaan penting menjadi tidak
penting.

Anda mungkin juga menyukai