Anda di halaman 1dari 5

KAITAN GLOBALISASI DAN DAYA SAING DAN KEMISKINAN

SERTA KAITAN DAMPAK DAN PENGARUHNYA

KELOMPOK 4

PENYUSUN :

1. MARSELIA I UNAWEKLA (201874036)

2. GERID SOLISSA (201874040)

3. CHARUNIA ISTIMEWA (201874044)

4. RAJMI R ASSEL (201874138)

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena


pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan
internet, merupakan factor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling
ketergantungan (interdepensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Meski sejumlah pihak
menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah
globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula
pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi.  Pada akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung
sangat cepat. Istilah globalisasi makin sering digunakan sejak pertengahan tahun 1980-an dan
lebih sering lagi sejak pertengahan 1990-an. Pada tahun 2000, Dana Moneter
Internasional (IMF) mengidentifikasi empat aspek dasar globalisasi: perdagangan dan transaksi,
pergerakan modal dan investasi, migrasi dan perpindahan manusia, dan pembebasan
ilmu pengetahuan.  Selain itu, tantangan-tantangan lingkungan seperti perubahan iklim, polusi
air dan udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada hubungannya
dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan
tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.
Daya saing adalah konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan, sub-
sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan atau jasa yang diberikan
dalam pasar. Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing strategis setiap
perusahaan. Sedangkan pada level perusahaan, daya saing dibentuk dengan cara melakukan
proses penciptaan nilai tambah (value added creation) secara berkesinambungan.

Kemampuan yang dimaksud adalah :

1. kemampuan memperkokoh pangsa pasarnya,


2. kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya,
3. kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti,
4. kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

Daya saing wilayah menunjukkan kemampuan suatu wilayah menciptakan nilai tambah untuk
mencapai kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka
pada persaingan domestik dan internasional

Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar


seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral
dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Penyebab kemiskinan :

1. Tingkat pendidikan rendah


2. Terbatasnya lapangan pekerjaan
3. Malas bekerja
4. Beban hidup keluarga
5. Keterbatasan SDA maupun Modal
6. Laju pertumbuhan penduduk
7. Distribusi tidak merata
Dampak kemiskinan :

1. Kriminalitas meningkat
2. Angka kematian tinggi
3. Akses pendidikan tertutup
4. Pengangguran semakin banyak
5. Munculnya konflik di Masyarakat

KAITAN GLOBALISASI DAN DAYA SAING SERTA DAMPAKNYA

PADA KEMISKINAN

Globalisasi merupakan kondisi yang menciptakan suatu keniscayaan bagi negara-negara,


kekuatannya tidak bisa ditandingi oleh sistem regulasi yang tertutup, globalisasi juga bisa
membuat negara tersebut maju dan globalisasi juga bisa membuat negara tersebut menjadi
miskin. Logical Framework of Globalization adalah bagaimana dunia ini merupakan dunia tanpa
batas, dan globalisasi juga menciptakan keterbukaan terutama dalam perdagangan
Internasional, sehingga globalisasi di klaim oleh pecinta globalisasi sebagai formula untuk bisa
memajukan negara yang miskin, berkembang dan menjadi negara yang maju.

Globalisasi merupakan kunci dari pembangunan, globalisasi secara ekonomi didasarkan pada
mekanisme pasar global, sehingga mekanisme itu dirangsang oleh perkembangan teknologi
sehingga mendorong transformasi ekonomi, sehingga akan mengurangi kemiskinan.

Realitas yang terjadi adalah Indonesia yang belum mampu membendung pasar bebas dan hal
tersebut merupakan suatu keniscayaan serta sewaktu-waktu akan siap menghancurkan dan
membinasaknnya. Dalam hal pertanian pun negara kita belum bisa mampu membendung
produk-produk dari luar yang mempunyai nilai kompetitif lebih dibandingkan dengan produk
pertanian negara kita, maka kita sering menjumpai buah-buahan import, padi import, kedelai
import dan produk pertanian import lainnya di sekitar kita sampai-sampai di pasar tradisional
pun ada

Globalisasi telah menciptakan pertumbuhan bagi negara-negara di Asia dengan ditunjukan oleh
banyaknya orang yang sejahtera karena eksport industrialisasi, tetapi banyak juga mengagap
bahwa dengan globalisasi orang tereksploitasi oleh prosesnya. Oleh karena itu globalisasi bagi
negara berkembang dalam hal ini Indonesia merupakan suatu potret suram akibat keganasan
globalisasi, hal yang kasat mata adalah semakin miskinnya orang Indonesia.

Perubahan mekanisme dunia menuju pasar bebas telah menjadi suatu mekanisme dominan
terhadap proses hubungan antar negara, sehingga negara tersebut harus bisa terpacu untuk
berkompetisi, kompitisi yang tidak sehat sering mewarnai dalam proses ekonomi atau
perdagangan, sehingga sering terjadi proses protek-memprotek, klaim-mengklim hasil produk,
dan yang paling nyata adalah negara berkembang sering dirugikan karena prosesnya, proses
tersebut melalui mekanisme yang di buat oleh lembaga internasional dalam hal ini WTO.

Kemiskinan dan globalisasi memang sudah lama menjadi bahan perdebatan, bukan
hanya di kalangan ekonom-ekonom dalam negeri, tapi juga dunia. Perdebatannya pun tak
pernah jauh-jauh dari bagaimana dampak globalisasi terhadap kemiskinan; menekan
kemiskinan atau justru memperbesar kemiskinan.

Sejak proses globalisasi mulai berlangsung, kondisi kehidupan di hampir semua negara
terkesan meningkat, apalagi jika diukur dengan indikator-indikator lebih luas. Namun, seringkali
pula peningkatan itu hanya ada dalam perjanjian di atas kertas. Negara-negara maju dan kuat
memang bisa meraih keuntungan, tapi tidak negara-negara berkembang dan miskin.
Pengalaman sudah membuktikan sejak proses globalisasi bergulir muncul pula isu-isu seperti
perdagangan global yang tidakfair. Dalam kondisi tersebut, negara-negara berkembang dan
miskin berulang kali terjebak jeratan utang yang justru jadi beban.

  Banyak sekali masyarakat di Indonesia yang hidup penuh dengan kesusahan bukan
hanya di pedesaan bahkan di ibukota pun sangat banyak mereka harus tinggal di bantaran
sungai dan sungai tersebut digunakan sebagai tempat melakukan aktivitas sehari-hari seperti
mencuci, mandi dll, atau mereka tinggal dirumah yang belum teraliri listrik, hal ini dapat
mencerminkan bahwa globalisasi tidak berdampak apapun bagi mereka yang tinggal dipelosok
desa.

Pada intinya semua penyebab terjadinya era Globalisasi ini adalah karena kegiatan


ekonomi antar Negara yang semakin terbuka sehingga memudahkan Negara-negara di dunia
untuk saling berinteraksi, menjalin kerja sama dalam bermacam bidang yang mengakibatkan
masuknya budaya-budaya baru, pengetahuan baru, hal-hal baru.
Globalisasi berdampak pada masuknya ideology, produk, hingga pola pikir dunia luar
sehingga membuat adanya persaingan barang dan jasa. Masyarakat yang mampu beradaptasi
dengan hal ini dapat bertahan. Dampak globalisasi terhadap ekonomi contohnya industry
rumah tangga seperti sepatu, baju, kain , dan lain-lain jika tidak meningkatkan mutu maka bisa
saja colaps (bangkrut).

Dalam zaman globalisasi kreatifitas dan inovasi sangat diperlukan untuk persaingan,
contohnya masyarakat dulu lebih suka ke mall, matahari, gian dan lain-lain, namun pada karena
adanya dampak globalisasi sekarang sudah ada Shoppe, Tokopedia, dan olshop lainnya itulah
dampak globalisasi hal lainnya juga adalah jika dulu masyarakat berpergian menggunakan ojek,
angkutan umum sekarang masyarakat bisa menggunakan Grab, Gojek, dan lain-lain karena hal
inilah maka berdampak pada kemiskinan karena secara tidak langsung akan mengurangi
ekonomi masyarakat yang tetap mempertahankan profesi yang sudah tidak lagi berkembang di
era glabalisasi tidak mampu beradaptasi dengan kemanjuan globalisasi.

Inti dari dampak globalisasi dan daya saing pada kemiskinan secara tidak langsung
adalah tidak mampunya bersaing dengan dunia luar maka menyebabkan usaha yang didirikan
bangkrut, usaha uang bangkrut mrngakibatkan PHK dan lain-lain, PHK menimbulkan banyak
penganguran, dengan semakin meningkatnya pengangguran maka tingkat kemiskinan juga akan
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai