Anda di halaman 1dari 6

I.

PERTANYAAN :

A. Bagaimana menurut antum mengenai pancasila sebagai sistem filsafat terhadap kehidupan
masyarakat indonesia?
B. Apa yang menjadi faktor pertumbuhan dan perkembangan paham-paham kebangsaan di
Indonesia?
C. Bagaimana pemahaman ideologi bangsa terhadap kehidupan mahasiswa saat ini?
D. Bagaimana menurut pendapat antum mengenai pancasila sebagai paradigma kehidupan
berbangsa dan bernegara?
E. Bagaimana pandangan antum menyangkut omnibus law yang dipersepsikan sudah
melenceng dari isi UUD 1945 yang berisi akan membawa rakyat ke gerbang pintu
kemerdekaan?

II. JAWABAN

A. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai sistem filsafat terhadap kehidupan masyarakat
Indonesia?
Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki
fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantungan. Filsafat adalah
upaya manusia mencari kebijaksanaan hidup dalam membangun peradaban manusia.
Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bernegara Indonesia.
Pancasila dalam filsafat digunakan sebagai objek dan subjek. Objek untuk dicari landasan
filosofi nya dan subjek untuk mengkritisi aliran filsafat yang berkembang. Maka dari itu
Pancasila harus menjadi orientasi pelaksanaan sistem politik dan pembangunan nasional. 
Kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya mempelajari betul apa makna landasan
filosofi Pancasila dan juga mengkritisi prinsip-prinsip kehidupan kita dengan melihat
Pancasila, bukan ketika ada prinsip hidup kita yang berlawanan dengan Pancasila kita malah
ingin mengganti ideologi Pancasila tersebut.
Pancasila memiliki 3 landasan pijak filosofis yaitu Ontologis, Epistemologis, dan
Aksiologis. Ontologis dalam filsafat adalah tentang hakikat yang paling mendalam dan paling
umum(mendasar). Epistemologis adalah tentang sifat dasar pengetahuan. Aksiologis adalah
tentang penelitian tentang nilai-nilai.
Landasan Ontologis Pancasila adalah pemikiran filosofis atas sila-sila Pancasila sebagai
dasar filosofis negara Indonesia. Menurut Sephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, ontology
bergadapan dengan sifat makhluk hidup, dimana ada 3 mainstream utama yaitu
determinisme, pragmatism, dan kompromisme.
Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia sebagai Ontologis, pada :
Sila ke-1: Hal kebebasan beragama dan menghormati satu sama lain.
Sila ke-2: Setiap orang memiliki martabat, HAM, keadilan yang sama.
Sila ke-3: Ada perbedaan tapi tetap satu (rasa kebangsaan Indonesia)
Sila ke-4: Sistem demokrasi melalui musyawarah demi tercapainya mufakat untuk
menghindari dikotomi mayoritas dan minoritas.
Sila ke-5: Seharusnya, tidak ada kemiskinan dalam negara merdeka (adil secara social)
Landasan Epistemologis Pancasila artinya nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman
bangsa Indonesia yang kemudian disintesiskan melalui pandangan komprehensif kegidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
Menurut Little John dan Foss, pengetahuan muncul melalui rasionalisme dan atau
empirisme, yang memiliki 2 tingkatan yaitu pengetahuan mutlak dan pengetahuan relative.
Berdasarkan Epistemologi (pengetahuan), Filosofi Pancasila pada sila ke:
1. Pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia.
2. Pengalaman ditindas penjajah selama berabad-abad.
3. Pengalaman terpecahbelah nya bangsa atas adu domba Belanda melaluit politik Devide
et Impera.
4. Pengalaman budaya turun menurun bangsa Indonesia dalam bermusyawarah mufakat.
5. Pengalaman budaya turun menurun bangsa Indonesia dalam bergotong royong.
Landasan Aksiologis Pancasila artinya nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila. Pancasila mengandung spiritualitas, kemanusiaan, solidaritas, musyawarah, dan
keadilan. 
Pancasila merupakan sumber nilai untuk memahami hidup berbangsa dan bernegara secara
utuh. Nilai-nilai dari Pancasila berdasarkan filosofinya yaitu sila ke:
1. Kualitas monoteis, spiritual, kekudusan, dan sakral.
2. Martabat, harga diri, kebebasan, dan tanggung jawab.
3. Solidaritas dan kesetiakawanan.
4. Demokrasi, musyawarah, mufakat, dan berjiwa besar.
5. Kepedulian dan gotong royong.

B. Apa yang menjadi faktor pertumbuhan dan perkembangan paham-paham kebangsaan di


Indonesia?

Pertumbuhan paham kebangsaan Indonesia tidak secepat dan semudah yang kita
bayangkan. Bangsa Indonesia harus melalui proses yang panjang, dimulai dari masa
prakolonial, masa penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang, hingga masa
setelah kemerdekaan Indonesia. Berhubungan dengan pemahaman bangsa Indonesia tersebut,
terdapat dua pendekatan. Yang pertama yaitu pendekatan yang dipelopori oleh Sutan Takdir
Alisyahbana. Ia mengemukakan bahwa dalam memahami bangsa kita ini, Indonesia harus
dilihat sebagai suatu bangsa yang baru terlepas dari keterkaitan dengan sejarah masa lalu
Sriwijaya, Majapahit, Mataram, dan sebagainya. Indonesia yang baru yaitu Indonesia yang
rasional, maju, dan mirip dengan orang barat.
Menurut pendapat Sanusi Pane dkk. bahwa suatu bangsa tak mungkin menjadi betul-betul
baru dengan meninggalkan sama sekali warisan-warisan sejarah masa lalu. Bangsa ini
terbentuk dari sejarah-sejarah masa lalu yang kemudian mewariskan nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi kultur dan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,
sejarah tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia pada saat ini.
Pertumbuhan dan perkembangan paham kebangsaan Indonesia dibentuk oleh
penggalan-penggalan sejarah dari bangsa Indonesia sejak masa penjajahan, masa-masa
merebut kemerdekaan, masa-masa mempertahankan kemerdekaan, masa orde lama masa
orde baru, masa reformasi sampai sekarang.  

C. Bagaimana pemahaman ideologi bangsa terhadap kehidupan mahasiswa saat ini?

Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' dan 'Social
Control' Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman
hidup di dalam masyarakat dan kehidupan akademik, mahasiswa juga diharapkan tetap terus
menempa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif,
percaya diri, inovatif, dan memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat pengabdian terhadap
masyarakat, bangsa dan negara yang tinggi.
Untuk dapat menerapkan Pancasila mahasiswa di harapkan dapat memahami Pancasila
dengan mengikuti mata kuliah pendidikan kewarganegaraan, Adapun peran yang dapat di
lakukan mahasiswa dalam menerapkan pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara adalah sebagai berikut:
1. Mewariskan nilai-nilai ideal pancasila kepada generasi muda di bawahnya.
2. Membekali diri dengan pendidikan yang berlandaskan Pancasila
3. .Memperkuat jati diri sebagai sebuah Bangsa.
4. Penguatan nilai etik dan nasionalisme generasi muda.
5. Pengambil peran dalam pengentasan dalam kemiskinan dan pendidikan.
Keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi kampus dapat mengembangkan pengetahuan di
bidang moralitas dan social, mahasiswa yang kritis terhadap suatu masalah akan melahirkan
masalah intelektual yang mampu menciptakan ide-ide dan gagasan baru yang bersifat positif,
dalam organisasi dapat menerapkan sila ke 4 kemusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratn dan perwakilan, disini mahasiswa juga dapat
mempersiapkan diri jadi pemimpin.

D. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara?

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara yang berbentuk republik
dan merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sebuah negara pasti memiliki
suatu prinsip atau pedoman yang sangat fundamental dalam menjalankan kehidupan
ketatanegaraannya. Pancasila merupakah landasan fundamental bangsa Indonesia dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 
Pancasila dijadikan sebagai suatu kerangka berpikir dalam mengambil suatu kebijakan
pemerintah untuk bangsa Indonesia. Pancasila tercipta sebagai hasil dari sebuah proses
pemikiran yang panjang dari para pendiri bangsa Indonesia (founding father). 
Para pendiri bangsa memiliki cita-cita dan tujuan untuk membangun bangsa Indonesia
yang lebih maju kedepannya dan agar negara ini mampu bersaing dengan negara-negara lain
yang ada di dunia.
Pancasila sebagai paradigma kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara
umum merupakan sebuah pola pikir yang dijadikan sebagai landasan untuk mencapai tujuan
pembangunan nasional. 
Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berisi tujuan nasional serta tujuan
internasional bangsa Indonesia. Yang berisikan beberapa tujuan yaitu, melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
serta mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. 
Sedangkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial merupakan tujuan internasional bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai paradigma dalam penyelenggaraan kehidupan ketatanegaraan dan
pembangunan nasional menimbulkan suatu konsekuensi bahwa segala kebijakan yang
diambil pemerintah utuk pembangunan nasional haruslah didasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap sila pancasila. Secara umum pancasila mengandung nilai-nilai
normatif yang dijadikan sebagai ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia. 
Sehingga tidaklah salah jika kemudian pancasila sebagai paradigma dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dijadikan sebagai tolak ukur dalam
sebuah penyelenggaraan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan suatu
upaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah haruslah berlandaskan dengan nilai-nilai
luhur yang terkandung dalam Pancasila. Pembangunan yang ada di Indonesia haruslah
bertujuan  semata-mata untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia sesuai dengan
cita-cita luhur para pendiri bangsa yang terkandung di setiap sila-sila dalam pancasila.
Pancasila merupakan suatu paradigma dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Paradigma menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan
kerangka berpikir atau model dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma sendiri muncul
pada awalnya karena sering digunakan dalam ilmu filsafat. 
Namun dalam perkembangannya istilah paradigma sering dikaitkan dengan suatu model
atau pola dalam kerangka berpikir yang mengandung suatu orientasi nilai dalam kerangka
bertindak. Paradigma merupakan suatu metode yang dipakai untuk penelitian atau dijadikan
sebagai sumber hukum suatu ilmu sehingga kita dapat menentukan ciri dan sifat suatu ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Pancasila digunakan sebagai paradigma dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, karena pancasila mengandung suatu konotasi yang sesuai jika
dikaitkan dengan pengertian sebuah paradigma itu sendiri, yakni pancasila merupakan suatu
kerangka berpikir, kerangka bertindak, yang mengorientasikan nilai-nilai yang terkandung di
dalam sila-sila pancasila. 
Pancasila dijadikan sebagai pola dasar atau tolak ukur dalam pembangunan nasional.
Pembangunan nasional bangsa Indonesia haruslah bertujuan untuk menciptakan keadaan
masyarakat yang tertib, aman, damai, makmur, adil dan sejahtera, dengan
mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kelima sila pancasila, yakni
masyarakat yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan
berkeadilan.
Sesuatu yang dianggap sebagai paradigma sama artinya bahwa sesuatu tersebut telah
dijadikan sebagai tolak ukur. Pancasila sebagai sebuah paradigma dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara telah dijadikan sebagai tolak ukur dari
sebuah ketercapaian pembangunan nasional bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai paradigma berfungsi sebagai arah dalam menentukan kebijakan dalam
pembangunan nasional. Kebijakan tersebut meliputi semua bidang, baik itu kebijakan
dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. 
Dalam perkembangannya paradigma tidak hanya dipakai dalam suatu bidang keilmuan
saja, akan tetapi berekspansi mencakup semua bidang kehidupan yang ada terutama dalam
menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Jika menyelami lebih dalam tentang apa itu sebenarnya hakekat pembangunan nasional,
maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan nasional adalah suatu pembangunan yang
bertujuan untuk menciptakan keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat Indonesia. 
Pembangunan yang tidak hanya ditujukan untuk pembangunan infrastruktur saja, akan
tetapi pembangunan yang dapat memanfatkan kekayaan sumber daya alam yang dimiliki
negara Indonesia, serta pembangunan sumber daya manusianya baik melalui bidang
pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain. 
Landasan pokok pembangunan nasional di Indonesia berdasarkan pada pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Adapun terdapat tujuh asas
dalam pola dasar pembangunan nasional Indonesia yaitu, asas kekeluargaan dan usaha
bersama, asas kemanfaatan, asas adil dan merata, asas kesadaran hukum, asas kehidupan
yang seimbang, asas percaya pada diri sendiri, dan asas demokrasi.
Selain itu ada lima modal yang dimiliki bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional
yaitu, faktor geografis, faktor demografi, sosial, dan budaya, faktor flora dan fauna, faktor
hidrografi, faktor tipografi, dan faktor klimatografi. 
Dilihat dari letak geografisnya, negara Indonesia memiliki posisi yang strategis yaitu,
Indonesia terletak diantara dua benua besar di dunia yakni, benua asia dan benua Australia,
dan dua samudra yakni samudra hindia dan samudra pasifik, sehingga merupakan jalur ramai
yang dipakai dalam lalu lintas perdagangan dunia. Indonesia yang terletak tepat digaris
khatulistiwa juga dikaruniai iklim tropis yang sangat cocok untuk bercocok tanam sehingga
sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. 
Selain itu flora dan fauna di Indonesia sangat beragam jenisnya.  Tanah di Indonesia juga
sangat subur karena Indonesia merupakan (ring of fire) daerah yang dikelilingi oleh jalur
pegunungan berapi, yang menghasilkan abu vulkanis yang membuat tanah di Indonesia
sangat subur dan di dalam bumi Indonesia kaya akan sumber daya alam mineral dan tambang
hasil letusan gunung berapi. 
Selain itu Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari wilayah
perairan atau hampir semua wilayah di Indonesia dikelilingi oleh lautan, sehingga wilayah
Indonesia sangat kaya akan sumber daya lautnya, hasil ikan yang melimpah, serta tambang
minyak bumi yang terkandung di dalamnya. 
Semua itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk negara Indonesia
yang patut kita syukuri. Lima hal tersebut dapat dijadikan sebagai modal untuk membangun
bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, berdaulat, dan lebih maju kedepannya.
Namun, apalah artinya semua anugerah yang dimiliki bangsa Indonesia itu, jika tidak
diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusianya untuk mengolahnya. Maka dari itu
pembangunan nasional harus memiliki keterkaitan atau relevansi dengan keadaan yang
dimiliki Indonesia saat ini. 
Untuk menciptakan pembangunan nasional yang sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa,
maka utamanya pembangunan dibidang pendidikan yang harus lebih diutamakan oleh
pemerintah Indonesia. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas maka
pendidikan menjadi faktor penting dalam pembangunan nasional sebuah bangsa. 
Tidak hanya faktor pendidikan yang berpengaruh untuk terciptanya sumber daya manusia
yang cerdas, akan tetapi asupan nutrisi dan gizi baik juga harus terpenuhi, untuk
mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup, maka faktor ekonomi juga harus diperbaiki
pemerintah harus menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk mengurangi tingkat
pengangguran dan kriminalitas, selain itu fasilitas pelayanan kesehatan juga harus lebih
ditingkatkan. 
Jangan menciptakan sistem birokrasi yang rumit dan bertele-tele, jangan juga membeda-
bedakan antara orang kaya dan orang miskin, jangan ada lagi sistem diskriminasi, dan
wujudkan equality before the law persamaan kedudukan dimata hukum dan pemerintahan,
agar pembangunan nasional yang baik dapat terwujud.
Namun, kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia seringkali disalahgunakan dan
dimanfaatkan sebagian orang untuk kepentingan beberapa kelompok elite politik tertentu atau
untuk memeperkaya diri sendiri. 
Sedangkan sudah jelas tertuang dalam pasal 33 ayat 2 UUD NRI tahun 1945 yang
menyatakan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 
Namun kekuasaan yang diberikan ini seringkali disalahgunakan sehingga bangsa dan
negara ini merugi akibat ulah oknum tertentu yang diberi kuasa oleh rakyat namun lupa akan
nasib rakyatnya dan memikirkan nasibnya sendiri, hal ini tentu tidak sejalan dengan prinsip
terbentuknya sebuah bangsa yakni, kepentingan bersama haruslah diletakkan diatas
kepentingan pribadi. 
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa ini yang akan menggantikan para
penguasa yang ada saat ini untuk menjalankan pemerintahan sebuah negara harus dibekali
ilmu yang pandai, bukan hanya cerdas dalam bidang keilmuan saja, namun juga  baik dalam
segi karakter, karakter yang baik akan membentuk sifat dan perilku yang baik. 
Hal ini bertujuan agar kita tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan pra
oknum tertentu dalam pemerintahan. Kita harus mencontoh sikap para pendiri bangsa ini
yang rela mengorbankan dengan segenap hati jiwa, raga, bahkan harta kekayaan yang dimilki
untuk memperoleh kemerdekaan bagi sebesar-besarnya kemakmuran seluruh rakyat
Indonesia.

E. Bagaimana pandangan antum menyangkut omnibus law yang dipersepsikan sudah


melenceng dari isi UUD 1945 yang berisi akan membawa rakyat ke gerbang pintu
kemerdekaan?

MAAF, BELUM SEMPAT MEMBACA ISI DARI UNDANG-UNDANG OMNIBUS


LAW.
BIASANYA ORANG BERPENDAPAT SESUAI KEPENTINGAN ORANG ITU.
KARENA ITU, PENDAPAT ORANG SANGAT SUBYEKTIF.

Anda mungkin juga menyukai