Anda di halaman 1dari 3

Jawaban Tugas Personal ke-2

(Minggu 7/ Sesi 11)


Nama : Dimas Rafi Ramaharmuzi
NIM : 2301944696

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12, spasi: 1,5.
Kita semua mengetahui bahwa Indonesia memiliki sangat banyak keberagaman. Untuk itu,
sangat dibutuhkan pengamalan paham multikulturalisme.Menurut Anda bagaimana
pernyataan tersebut? Bagaimana pendapat Anda sendiri tentang multikulturalisme di
Indonesia?.

Jawaban

Menurut pendapat Saya, benar dibutuhkannya pengamalan multikulturalisme. Untuk


dapat memahami keberagaman budaya di Indonesia dibutuhkan pengamalan
multikulturalisme, seperti bersosialisasi dengan masyarakat dengan latar suku, ras, agama,
adat istiadat, bahasa, dll yang beragam tentu bukanlah hal yang mudah, perbedaan paham dan
pendapat akan sering terjadi, sehingga cepat atau lambat akan timbul konflik.
Multikulturalisme berasal dari dua kata, yaitu multi (banyak/beragam) dan kultural
(budaya atau kebudayaan), yang secara etimologi dapat berarti keberagaman budaya. Budaya
yang mesti dipahami, adalah bukan budaya dalam arti sempit, melainkan mesti dipahami
sebagai semua bagian manusia terhadap kehidupannya yang kemudian melahirkan banyak
wajah, seperti sejarah, pemikiran, budaya verbal, bahasa dan lain-lain.
Multikulturalisme adalah sebuah filosofi yang juga ditafsirkan sebagai ideologi yang
menghendaki adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status
sosial politik yang sama dalam masyarakat modern.Bangsa Indonesia melalui para founding
fathers, dengan amat briliant dan dengan kearifantelah lama mencermati dan mengantisipasi
adanya berbagai perbedaan tersebut. Mereka telah merumuskan konsep multikulturalsime
dalam bingkai nan amat elok melalui semboyan “Bhineka Tunggal Ika”. Sebuah konsep
yangme-ngandung makna yang luar biasa, baik makna secara eksplisit maupun implisit.
Secara eksplisit, semboyan tersebut merujuk pada keanekaragaman yang dimiliki oleh
bangsa ini, sebagai sebuah bangsa yang multikultural akan tetapi bersatu dalam satu kesatuan
yang kokoh.
Secara implisit “Bhineka Tunggal Ika” mampu memberikan dorongan moral dan
spiritual kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa bersatu padu melawan segala
bentukketidakadilan dan rongrongan dari pihak luar yang mencoba mengobok-obok bangsa
ini.
Indonesia memiliki Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pancasila adalah sebuah
kenyataan sejarah yang tak dapat dipungkiri telah berkontribusi amat besar terhadap
keberlangsungan bangsa hingga saat ini. Melalui Pancasila—bangsa Indonesia—dengan sila-
sila yang terkandung di dalamnya mampu menampilkan sistesis harmonis antara berbagai
keragaman yang ada di negeri ini; pluralitas agama, multikultural, kemajemukan etnis, serta
ideologi sosial politik.
Pancasila—sebagai sebuah ideologi—oleh karenanya sangat diharapkan mampu menjadi
jalan tengah sekaligus jembatan yang akan menjembatani perbedaan yang ada. Mampu
mengakomodasikan seluruh kepentingan kelompok sosial yang multi etnis dan agama.
Termasuk membuka diri dalam memberikan ruang berkembangnya ideologi sosial politik
yang pluralistik.

Di balik indahnya keragaman suatu masyarakat heterogen, kita harus menyadari bahwa
ada bahaya besar yang mengintai. Sudah menjadi pengetahuan umum jika perbedaan bisa
memicu konflik. Sesuatu yang terlihat kecil dan sepele bisa menjadi besar jika kedua belah
pihak telah menyimpan dendam dan menyadari bahwa mereka sangat “berbeda”. Di
Indonesia, konflik di antara masyarakat bukan hanya menjadi sekadar potensi;tetapi sudah
menjadi konflik yang cukup meresahkan. Sudah ada beberapa konflik suku yang memakan
cukup banyak korban. Konflik antara suku Madura dan Dayak pada tahun 2001 berawal dari
rasa iri suku Dayak karena transmigran dari Madura memperoleh lebih banyak kesempatan
kerja dan secara implisit menjadi lebih makmur daripada suku asli Kalimantan sendiri.
Pemicu konflik ini masih tidak jelas karena berbagai sumber mengatakan hal yang berbeda.
Tapi yang jelas, konflik ini terlihat seperti perang. Mereka saling membunuh dan bahkan
membawa kepala korban-korban mereka. Selain suku, agama juga sampai sekarang masih
menjadi suatu topik yang sensitif di Indonesia. Sejumlah kelompok fanatik masih
mempermasalahkan adanya keberagaman agama di Indonesia. Bahkan dengan cara-cara yang
keras seperti melarang umat tersebut beribadah dan merusak rumah-rumah ibadah. Contoh
konkrit adalah GKI Taman Yasmin.

Untuk dapat menyelesaikan konflik yang terjadi pula dibutuhkan pengamalan


multikuluralisme seperti dengan cara akomodasi. Akomodasi adalah usaha untuk mencapai
penyelesaian dari suatu pertikaian ataupun konflik oleh pihak-pihak yang bertikan dan
mengarah pada kondisi ataupun keadaan selesai nya suatu konflik atau pertikaian tersebut.
Apabila akomodasi diawali dengan upaya-upaya oleh pihak-pihak yang bertikai untuk saling
menurangi sumber pertentangan antara dua belah pihak, sehingga intensitas konflik mereda.
Terdapat beberapa macam akomodasi, seperti :

 Koersi
Proses akomodasi yang proses pelaksaannya dilakukan dengan cara paksaan ataupun
menggunakan kekerasan.
 Kompromi
Proses akomodasi yang membuat kedua belah pihak saling mengurangi tuntutan atau
ekpektasi mereka sehingga sumber ketegangan berkurang agar masalah ataupun konflik
dapat terselesaikan.
 Arbitrasi
Proses akomodasi yang dilakukan dengan menghadirkan pihak ketiga sehingga
menjadi penengah pertikaian diantara kedua belah pihak yang berkonflik.
 Media Proses
Akomodasi yang merupakan penyelesaian pertikaian antara dua kelompok atau lebih
yang kedua belah pihak tidak sanggup mencapai kesepakatan sehingga kedua belah pihak
yang berkonflik menghadirkan pihak ketiga agar konflik terselesaikan.
Kejadian-kejadian ini harusnya membuat kita sadar bahwa seharusnya kita mempunyai
sikap toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga harus
kita ilhami dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menjadi pajangan semata. Sebagai
masyarakat Indonesia, memahami paham multikulturalisme tentu juga menjadi hal yang
penting. Indonesia. Apakah yang ada di pikiran kita saat mendengar kata itu? Mungkin yang
terbayang adalah kesemrawutan tempat sebagian besar dari kita tinggal, berbagai problem
hukum yang tidak kunjung usai, dan banyak hal-hal negatif lainnya. Tapi mungkin juga
terbayang betapa indahnya Indonesia dengan segala keberagaman budayanya. Bagaimana
tidak? Kita merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 13.487 pulau dan terdiri
dari kurang lebih 300 suku yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Keberagaman
masyarakat di Indonesia tidak hanya terhenti di banyaknya jumlah suku, tetapi juga
beragamnya agama dan pendapat masing-masing individu.

Anda mungkin juga menyukai