Anda di halaman 1dari 12

Judul

Abstrak

Kata Kunci:

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Buku ajar ditujukan sebagai kelengkapan proses pembelajaran dengan ciri ruang
lingkupnya dibatasi kurikulum dan silabus. Penulisan buku ajar berorintasi pada transformasi
pengetahuan yang sistematis dan terstruktur. Format buku ajar meliputi tata letak dan
sistematika. Buku ajar merupakan bagian dari kelengkapan atau sarana pembelajaran yang
memiliki misi menghantarkan materi sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum
digunakan oleh para guru, namun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan
untuk mengembangkannya. Hal ini karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan
pembelajaran yang sudah jadi dan beredar dipasaran. Hal tersebut tidaklah keliru, namun
ketergantungan tersebut menyebabkan para guru menjadi tidak kretif untuk menulis dan
mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapinya. Karena
materi ajar cetak yang selama ini digunakan adalah suatu penyeragam untuk semua siswa
yang ada diseluruh Indonesia, baik yang tinggal dikota-kota besar maupun yang didaerah
perdesaan. Untuk itu sangatlah penting bagi guru memiliki pengtahuan dan kemampuan yang
memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan
belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum –dalam hal ini kebijakan
memberlakukan kurikulum 2013. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja
menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah
bahan ajar yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah
bahan ajar yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi
kurikulum. Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit
diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk
mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa
pengalaman ataupun pengetahuan sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik
orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku,
media masa, internet, dan lain-lain.
Pada pelaksanaan kurikulum 2013 sebagian besar materi atau buku ajar sudah disiapkan
oleh pemerintah pusat, meskipun materi atau bahan ajar sudah tersedia bukan berarti guru
tidak perlu mengembangkan bahan sendiri sebagai bahan ajar pengayaan. Bagi siswa,
seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu
membuat bahan ajar pengayaan untuk menjadi pedoman bagi siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kesesuaian buku teks fisika SMA kelas X ditinjau dari aspek isi materi gerak
parabola dengan KI dan KD kurikulum 2013?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kesesuaian buku teks fisika SMA kelas X dengan KI dan KD
Kurikulum 2013 sebagai bahan ajar yang baik.

BAB II
Kajian Teoritis tentang Bahan Ajar

Pembelajaran adalah suatu proses yang dapat mengembangkan seluruh


potensi siswa. Menurut Festiyed (2015:160) menyatakan bahwa pembelajarandalam
kurikulum 2013 harus dilakukan dalam pola yang terintegrasi. Salah satu
tugas guru dalam proses pembelajaran adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik dengan menggunakan
bahan ajar yang sesuai

Berdasarkan Permendikbud nomor 8 tahun 2016 dinyatakan bahwa :


1. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan terdiri atas buku teks pelajaran
dan buku non teks pelajaran
2. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan wajib memenuhi nilai/norma
positif yang berlaku di masyarakat
3. Buku yang digunakan oleh satuan pendidikan wajib mengandung kriteria
penilaian sebagai buku yang layak digunakan oleh satuan pendidikan Dari penjelasan di atas
diketahui bahwa untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional guru sebagai fasilitator harus inovatif dalam proses
pembelajaran. Selain itu guru juga sebagai pendidik dan orang tua bagi peserta
didik di sekolah (Buchori, 2015: 369). Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan membuat bahan ajar.
Bahan Ajar Cetak
Pada abad ke-21, siswa dituntut untuk mengembangkan kompetensi generik
(kreativitas, komunikasi, pendidikan karakter, literasi dan pemikiran kritis) agar
tujun pembelajarn tercapai (Festiyed,2018:2). Untuk mencapai tujuan tersebut
guru harus pandai memilih bahan ajar yang tepat digunakan pada saat
pembelajaran. Bahan ajar merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh guru
untuk mempermudah dalam proses pembelajaran. Bahan ajar dirancang sebagai alat yang
dapat membantu guru dan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran lebih efektif (Festiyed,
2018:444). Bahan ajar bersifat sistematis, unik dan spesifik. Bahan ajar bersifat
sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Bahan
ajar bersifat unik artinya bahan ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan
dalam proses pembelajaran tertentu, dan bahan ajar bersifat spesifik artinya isi
bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya untuk mencapai kompetensi tertentu
dari sasaran tertentu.
Definisi Bahan Ajar
Bahan ajar didefinisikan sebagai segala bentuk bahan, baik tertulis maupun tidak tertulis,
yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan proses
pembelajaran
dan menjadi bahan untuk dipelajari oleh peserta didik dalam rangka mencapai standar
kompetensi
yang telah ditentukan. Bahan ajar berisikan seperangkat materi yang disusun secara sistematis
sehingga guru dan peserta didik dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran (Pannen
2001)
dalam suasana dan lingkungan yang nyaman untuk belajar. Sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
merupakan materi pembelajaran yang lazim untuk disusun secara sistematis menjadi bahan
ajar
yang siap saji untuk dipelajari oleh peserta didik. Melalui bahan ajar yang tersusun sistematis,
setiap peserta didik dapat belajar secara efektif untuk memahami dan menerapkan norma
(aturan,
sikap dan nilai-nilai), melakukan tindakan/keterampilan motorik, serta menguasai
pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan proses) sehingga standar kompetensi pembelajaran
dapat
tercapai. Selain berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan peserta didik dalam menjalankan
semua aktivitas pembelajaran, bahan ajar juga berisi substansi kompetensi dan menjadi alat
evaluasi
pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Bahan ajar dapat disusun dari berbagai macam sumber belajar (benda, data, fakta, ide, orang,
dan sebagainya) yang potensial untuk dipelajari atau memiliki potensi untuk menimbulkan
suasana
dan proses belajar. Sumber bahan ajar dapat berasal dari berbagai disiplin ilmu baik dari
rumpun
ilmu alam maupun sosial. Kedalaman cakupan dan keluasan isi materi ajar harus
dipertimbangkan
secara seksama sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kondisi kemampuan awal peserta
didik.
Pengembangan bahan ajar perlu disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku, khususnya
yang
terkait dengan kompetensi, standar materi dan indikator pencapaian. Selain itu penyusunan
bahan
ajar juga tetap memperhatikan karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang meliputi
lingkungan
sosial, budaya, geografis maupun tahapan perkembangan siswa. Agar peserta didik mampu
mempelajari isi materi ajar secara utuh dalam kegiatan pembelajaran, maka beberapa
prasyarat
dapat diberlakukan sebelum pelaksanaan proses pembelajaran. Sebagai contoh untuk belajar
Mekanika Bahan, maka mahasiswa harus sudah lulus mata kuliah Kalkulus dan Geometri
Analitik.
Prasyarat fisik kadang-kadang juga diperlukan, contohnya untuk belajar seni suara maka
peserta
didik semestinya tidak tuna wicara. Evaluasi dan pengembangan bahan ajar perlu dilakukan
secara
berkala agar dapat menjawab dan memecahkan masalah serta mengatasi kesulitan dalam
belajar

Karakteristik Bahan Ajar


Bahan ajar yang baik harus berisikan substansi yang memadai dan disajikan secara sistematis
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Substansi bahan ajar harus sesuai dengan kurikulum.
Kurikulum yaitu seperangkat program yang harus ditempuh siswa dalam penyelesaian
pendidikannya. Kurikulum sekurang-kurangnya meliputi aspek tujuan/kompetensi yang ingin
dicapai, metoda, dan penilaian yang digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mencapai
tujuan itu maka bahan-bahan ajar harus terorganisasi secara baik, tidak hanya dalam satu
mata
kuliah, tetapi dalam seluruh rangkaian mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa.
Pengulangan
materi ajar yang berlebihan akibat tumpang tindihnya bahan ajar di berbagai mata kuliah,
perlu
dihindari. Bahan ajar juga harus menganut azas ilmiah yaitu disusun dan disajikan secara
sistematis dan metodologis. Kaidah-kaidah penulisan ilmiah semestinya tetap dipertahankan.
Substansi bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan peserta didik sehingga harus
disusun
sesuai dengan tingkat berfikir, minat, dan latar sosial budaya di mana peserta didik tersebut
berasal.
Bahan ajar disusun sedemikian rupa sehingga mudah dicerna dan dikuasai oleh peserta didik.

A. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak


Bahan ajar merupakan sumber belajar esensial dan penting yang diperlukan
pembelaja-ran dari mata pelajaran di sekolah untuk mendo-rong efisien guru dan
meningkatkan kinerja sis-wa. Dengan bahan ajar membuat pembelajaran lebih
menarik, praktis, dan realistik. Disamping itu penggunaan bahan ajar dalam
pembelajaran memungkingkan baik guru dan siswa dapat ber-patisipasi secara aktif
dan membuat pembelajaran lebih efektif. (Asrizal 2017)
Pembelajaran cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi
atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan
menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang
berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang tercangkup dalam mata
pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran.
Beradasarkan (Ikrayenti 2013) Bahan ajar merupakan bagian penting dalam
pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.
Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik materi ajar
B. Karakteristik Bahan Pembelajaran Cetak
Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak memiliki
karakteristik yaitu sebagai berikut:
 Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instruction), artinya bahan ajar
cetak harus mempunyai kemsampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk
membantu para siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru
maupun secara mandiri.
 Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained), artinya memuat hal-hal yang
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Struktur Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar cetak terdiri atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan,
sehingga menjadi sebuah bangunan yang utuh yang layak disebut bahan ajar.
Susunan atau bangunan inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar.
Secara umum, terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajara, yaitu judul,
petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
latihan, tugas atau langkah kerja dan penilaian. Sebagaimana telah disebutkan
bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur yang berbeda.
C. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Cetak
 Judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompetensi dasar atau materi
pokok yang harus dicapai siswa.
 Untuk menyusun bahan ajar cetak, ada enam hal yang perlu dimengeri yaitu:
 Susunan tampilannya jelas dan menarik.
 Bahasa yang mudah dimengerti.
 Mampu menguji pemahama.
 Adanya stimulan.
 Kemudahan dibaca.
 Materi Instruksional.
Bahan ajar cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam
kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian
informasi (Kemp dan Dayton, 1985). Contohnya, handout, buku, modul, lembar
kerja siswa, brosur, leafet, wallchart, foto atau gambar, dan model atau maket.

Pengertian Buku Ajar


Buku ajar adalah yaitu buku ynag disusun, untuk proses pembelajaran, dan
beisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan ,yang telahdisusun
secara sistematis. Struktur dan urutannya sistematis, menjelaskan tujuan
instruksional yang akan dicapai, memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi
kesukaran siswa dengan meyediakan bimbingan belajar, memberi latihan yang
cukup, menyediakan rangkuman, berorientasi kepada siswa secara individual.
Bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari sendiri oleh siswa karena
sistematis dan lengkap. pendukung aktivitas pembelajaran yang bermuatan kecerdasan
komprehensif atau
menyeluruh (Asrizal, 2017: 74).
Buku ajar merupakan suatu kesatuan unit pembelajaran yang berisi
informasi, pembahasan serta evaluasi. Buku ajar yang tersusun secara sistematis
akan mempermudah peserta didik dalam materi sehingga mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran. Buku ajar ini tidak hanya memuat judul, KD,
materi pokok, informasi pendukung dan latihan buku ajar dapat dijadikan sebagai

Buku Teks
Dalam kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper,
either printed or blank, fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran
kertas, baik cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa
juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
mendefinisikan buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau
kosong (Setiawan, 2010).
Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya. Sementara itu, buku
sebagai bahan ajar didefinisikan sebagai buku yang berisi suatu ilmu
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku teks
pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang pengarang atau tim
pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. Pendidik diberi
kesempatan untuk memilih buku teks mana yang mereka anggap paling sesuai
dengan peserta didiknya (Nasution, 1987).
Secara umum, buku dibedakan menjadi empat jenis (Surahman, 2014:24),
Yakni Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber
untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
 Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,
misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
 Buku pegangan, yaitu buku yang bias dijadikan pegangan guru atau pengajar
dalam melaksanakan proses pengajaran.
 Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan
berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
Kemudian secara khusus, buku teks pelajaran (sebagai bahan ajar) dibedakan
menjadi dua macam yaitu buku teks utama dan buku teks pelengkap
(Mohammad, 2010:16). Buku teks utama berisi bahan-bahan pelajaran suatu
bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok bagi peserta didik dan
pendidik. Sedangkan buku teks pelengkap adalah buku yg sifatnya membantu
atau merupakan tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik
dan peserta didik.
Dari uraian diats dapat kita pahami bahwa pada dasarnya, buku adalah bahan
tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kertas yang dijilid dan diberi kulit
(cover), yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematis oleh
pengarangnya. Sementara, yang disebut dengan buku teks pelajaran adalah buku
yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang
tertuang dalam kurikulum, dimana buku tersebut digunakan oleh peserta didik
untuk belajar.
a. Fungsi buku teks pelajaran
1. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik
2. Sebagai bahan evaluasi
3. Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum
4. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
digunakan pendidik, dan
5. Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan
b. Tujuan buku teks pelajaran
1. Memudahkan pendidik dalam meyampaikan materi pembelajaran
2. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran
atau mempelajari pelajaran baru, dan
3. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
c. Unsur-unsur buku sebagai bahan ajar
Sebagai bahan tertulis dalam bentuk lembaran-lembaran kerts yang dijilid
dan diberi kulit (cover) yang menyajikan ilmu pengetahuan yang disusun
secara sistematis oleh pengarangnya, buku teks pelajaran tersusun atas
beberapa komponen-komponen tertentu. Susunan komponen ini juga disebut
sebagai struktur buku teks.
Bahan ajar buku teks pelajaran ini tersusun atas lima komponen, yaitu
judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan,
serta penilaian. Jadi, dalam membuat buku teks pelajaran, maka kelima
komponen utama itu harus ada. Selain itu, isi kandungannya juga harus
mengacu kepada kompetensi dasar yang telah ditetapkan berdasrakan
kurikulum yang berlaku .
d. Langkah-langkah menyusun buku teks pelajaran yang menarik
1. Pedoman atau kaidah dalam menyusun buku teks pelajaran
2. Langkah-langkah penyusunan buku teks pelajaran
3. Memperhatikan kurikulum dengan cara menganalisisnya.
4. Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan standar-standar
kompetensi yang akan disediakan oleh buku kita.
5. Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek
yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.
6. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.
7. Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang
disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
8. Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.
9. Memperbaiki tulisan menjadi menonjol.
10. Berikan ilustrasi gambar, tabel, diagram atau sejenisnya yang mendukung
proposional.
e. Standar pengembangan buku teks pelajaran
1. Standar yang berkaitan dengan aspek materi yang harus ada dalam setiap
buku pelajaran adalah sebagai berikut:
 Kelengkapan materi;
 Keakuratan materi;

BAB V
Kesimpulan
Bahan pembelajaran cetak diartikan sebagai perangkat bahan yang
memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran
cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau
teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya
serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Karakteristik bahan
pembelajaran cetak adalah sebagai berikut.
 Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional).
 Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained).
 Mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional material).
Berbagai macam bahan pembelajaran cetak yang dapat dikembangkan
untuk SD, yaitu Handout, Modul, Work book/Lembar Kerja Siswa (LKS),
Buku teks, dan Jurnal.
B. Saran
Semoga uraian tentang Pengembangan Bahan Ajar Cetak dapat membantu
para guru dalam proses pengajaran. Materi ini patut dipahami bagi seorang guru
karena bahan pembelajaran cetak sangat membantu siswa mencapai ketuntasan
materi belajar sesuai dengan irama belajarnya masing- masing. Setelah
mempelajari uraian materi diatas secara tuntas, guru diharapkan dapat :
Mendeskripsikan konsep bahan pembelajaran cetak, Memahami berbagai macam
bentuk bahan pembelajaran cetak, Memahami cara mengembangkan bahan
pembelajaran cetak untuk membantu guru dalam mencapai kemampuan-
kemampuan tersebut di atas.
Saran

DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2015. Panduan kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
Diva Press. (Anggota IKAPI).
Asrizal,A. dkk. (2017). “Pengaruh Buku Ajar Bermuatan Kecerdasan
Komprehensif dalam Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
Kompetensi Fisika Peserta Didik Kelas X Sman 9 Padang”. Jurnal Pillar Of
Physics Education, Vol. 9. Hal. 73-80

Asrizal, A. Festiyed,F. dkk. (2018). “Effectiveness of Integrated Science


Instructional Material on Pressure in Daily Life Theme to Improvedigital
Age Literacy Of Students”. Journal of Physics: Conference Series. Hal 1-7.
doi :10.1088/1742-6596/1006/1/012031
Festiyed,F.et all. (2018). “The Development Of Integrated Science Instructional
Materials To Improve Students Digital Literacy In Scientific Approach.”.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Hal. 442-450. Vol 7, No, 4. DOI: 10.
15294/ JPII. V7i4. 13613.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKA
N/194601291981012-PERMASIH/PENGEMBANGAN_BAHAN_AJAR.pdf
(diaskes pada tanggal 1 September 2019)

Anda mungkin juga menyukai