Anda di halaman 1dari 7

Perubahan ketiga undang undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan menyatakan

bahwa :

a. Menteri keuangan menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran


pajak yang terutang untuk suatu saat atau masa pajak bagi masing masing jenis
pajak, paling lama 15 hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa
pajak.
b. Kekurangan pembayaran pajak yang terutang berdasarkan surat pemberitahuan
pajak penghasilan harus dibayar sebelum surat pemberitahuan pajak penghasilan
disampaikan.
c. Pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
pembayaran atau penyetoran pajak sesuai huruf a dikenakan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% per bulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo
pembayaran sampai dengan tanggal pembayaran dan bagian dari bulan dihitung
penuh 1 bulan.
d. Atas pembayaran atau penyetoran pajak yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
penyampaian surat pemberitahuan tahunan.
e. Surat tagihan pajak, surat kepentingan pajak ketetapan pajak kurang bayar serta
ketetapan pajak kuang bayar tambahan, dan surat keputusan keberatan, surat
keputusan pembetulan putusan banding serta putusan peninjuan kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah harus dilunasi dalam
jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.
f. Bagi wajib pajak usaha kecil dan wajib pajak didaerah tertentu, jangka waktu
pelunasannya tagihan pajak sesuai ketentuan huruf e dapat diperpanjang paling
lama menjadi 2 bulan yang ketentuanya diatur dengan atau berdasarkan perturan
menteri keuangan.
g. Direktur jendral pajak atas permohonan wajib pajak dapat memberikan persetujuan
untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan
pambayaran sebagaimana dimaksud pada huruf b paling lama 12 bulan yang
pelaksanaanya diatur dengan atau berdasarkan peraturan menteri keuangan.
h. Setiap wajib pajak membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan perpajakn dengan tidak menggantungkan pada
adanya surat ketetapan pajak.
i. Jumlah pajak yang terutang menurut surat pemberitahuaan yang disampaikan oleh
wajib pajak adalah jumlah pajak ang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan perpajakan.
j. Apabila direktur jenderal pajak mendapatkan bukti jumlah pajak yang terutang
menurut surat pemberitahuan tidak benar, direktur jendral pajak menetapkan
jumlah pajak yang terutang.

Pembayaran pajak di kelompokan menjadi

1. Pembayaran masa
2. Pembayaran kekurangan pajak setelah berakhirnya tahun pajak/bagian tahun pajak
3. Pembyaran karena adanya surat tagihan pajak, surat ketetapan pajak kurang bayar,
surat ketetapan pajak bayar tambahan, surat keputusan pembetulan, surat
keputusan keberatan, putusan banding

Pembayaran kekurangan berdasarkan surat pemberitahuan tahunan (PPh pasal29)

Kekurangan pembayaran wajib pajak yang terutang berdasarkan surat pemberitahuan


tahunan harus dibayar lunas paling lambat tanggal 25 bulan ketiga untuk wajib pajak
orang pribadi dan tanggal 25 bulan ketiga untuk wajib pajak badan setelah tahun pajak
atau bagian tahuan pajak berakhir, sebelum surat pemberitahuan itu disampaikan.

Pembayaran karena adanya penagihan (STP, SKPKB, SKPKBT, SK Keberatan, Putusan


Banding)

Surat tagihan pajak, surat ketetapan pajak kurang bayar, surat ketetapan pajak bayar
tambahan, dan surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, putusan
banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi
dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal diterbitkan.

Pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak

Wajib pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk hal hal berikut ini:
1. Mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang dalam surat tagihan
pajak, surat ketetapan pajak kurang bayar, dll.
2. Pajak penghasilan pasal 29, kepada direktur jendral pajak dalam hal ini kepala kantor
pelayanan pajak tempat wajib pajak terdaftar, apabila wajib pajak mengalami
kesulitan lekuiditas atau mengalami keadaan diluar kekuasaannya, sehngga tidak
dapat memenuhi kewajiban pajaknya waktunya.
Setiap permohonan wajib pajak dapat diberikan bukti penerimaan dengan
menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan keputusan dirjen pajak.
Wajib pajak yang mengajukan permohonan harus memenuhi syarat berikut ini:
1. Bersedia memberikan jaminan yang besarnya ditetapkan berdasarkan
pertimbangan kepala kantor pelayanan pajak, kecuali apabila kepal kantor
pelayanan pajak menganggap tidak perlu jaminan dapat berupa bank garansi,
perhiasan, kendaraan bermotor, gadai dari barang bergerak lainnya, penyerahan
hak milik secara kepercayaan, hipotik, penanggungan utang oleh pihak ketiga,
sertifikat deposito.
2. Tidak mempunyai tunggakan pajak yang telah jatuh tempo.

Dalam hal permohona wajib pajak diterima seluruhnya atau sebagian, maka kepala
kantor pelayanan pajak atas nama dirjen pajak menerbitkan :

1. Surat keputusan angsuran pembayaran pajak dengan masa angsuran:


a. Paling lama 12 bulan sejak diterbitkannya keputusan tersebut untuk
permohonan sebagaimana dimaksud huruf a
b. Paling lama sampai dengan bulan terakhirtahun pajak berikutnya untuk
permohonan sebagaimana yang dimaksud di huruf b.
2. Surat keputusan penundaan pembayaran pajak dengan masa penundaan
a. Paling lama 12 bulan sejak diterbitkannya keputusan tersebut, untuk
permoohonan sebagaimana dimaksud huruf a
b. Paling lama 3 bulan sejak akhir batas waktu penyampaian surat
pemberitahuan tahunan untuk permohonan sebagaimana yang dimaksud
huruf b

Keputusan atas pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak


1. Direktur jenderal pajak menerbitkan surat keputusan atas permohonan untuk
mengangsur atau menunda pembayaran pajak yang terutang berupa menerima
seluruhnya atau sebagian atau penolakan dalam jangka waktu 7 hari permohonan
diterima dengan lengkap.
2. Apabila jangka waktu 7 hari sejak permohonan diterima dengan lengkap telah lewat,
direktur jenderal pajak tidak memberi suatu keputusan, maka permohonan wajib
pajak dianggap diterima
3. Pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak hanya diajukan satu kali untuk
setiap pajak yang terutang
4. Masa angsuran atau penundaan diberikan tidak melebihi jangka waktu 12 bulan.

Pengambila kelebihan pembayaran pajak

1. Kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ketentuan bahwa apabila


ternyata wajib pajak mempunyai utang pajak , langsung diperhitungkan untuk
melunasi terlebih dahulu hutang pajak tersebut.
2. Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanya surat keputusan keberatan,
keputusan pembetulan, serta surat keputusan pemberian imbalan bunga
dikembalikan kepada wajib pajak dengan ketentuan jika ternyata wajib pajak
mempunyai hutang pajak, langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu
utang pajak tersebut
3. Pengambilan kelebihan pembayaran pajak dilakukan paling lama 1 bulan sejak
permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak diterima sehubungan
dengan diterbitkanya surat ketetpan pajak lebih bayar
4. apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak setelah jangka waktu satu bulan,
pemerintah memberikan imbalan bunga 2%perbulan atas keterlambatan dan
berakhir sampai dengan saat dilakukan pengembalian kelebihan
5. selain permohonan pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak paling
lama 12 bulan sejak surat permohonan diterima secara lengkap
6. apabila setelah 12 bulan durektur pajak tidak mengambil keputusan, permohonan
pengembalian kelebihan pembayran pajak dianggap dikabulkan dan paling lama 1
bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.
Imbalan bunga

1. apabila surat ketetapan pajak lebi bayar terlambat diterbitkan, kepada wajib pajak
diberi imbalan bunga 2% per bulan dihitung sejak berakhirnya jangka waktu 1 bulan.
2. apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidana di bidang perpajakan
mendapakan imbalan bunga 2% per bulan untuk paling lama 24 bulan.

Surat keputusan pengambilan pendahuluan kelebihan pajak

1. direktur jenderal pajak setelah melakukan penelitian atas permohonan pengambilan


kelebihan pembayaran pajak dari wajib pajak dengan criteria tertentu, menerbitkan
surat keputusan pengambilan pendahuluan kelebihan pajak paling lama 3 bulan
sejak permohonan diterima secara lengkap untuk pajak penghasilan, dan palng lama
1 bulan sejak permohonan diterima secara lengkap untuk pajak pertambahan nilai.
2. Criteria tertentu yang dimaksud meliputiP:
a. Tepat waktu dalam enyampaian surat pemberitahuan
b. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis paajak
c. Laporan keuangan di audit oleh akuntan public
d. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana perpajakan
e. Wajib pajak dengan criteria tertentu ditentukan oleh direktur jendra pajak
3. Wajib pajak yang dapat diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak adalah:
a. Wajib pajak orang pribadi yang tidak menjalakan usaha atau pekerjaan bebas
b. Wajib pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dengan
jumlah peredaran usaha dan jumlah lebih bayar sampai dengan jumlah tertentu
c. Wajib pajak badan dengan jumlah peredaran usaha dan jumlah lebih bayar
sampai dengan jumlah tertentu
d. Pengusaha kena pajak yang menyampaikan surat pemberitahuan masa pajak
pertambahan nilai dengan jumlah penyerahan dan jumlah lebih bayar sampai
dengan jumlah tertentu
e. Batasan jumlah peredaran usaha, jumlah penyerahan , dan jumlah lebih bayar
sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diatur dengan atau berdasarkan peraturan
menteri keuangan
4. Direktur jendrl pajak dapat melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak dengan
kriteria tertentu, dan menerbitkan surat ketetapan pajak setelah melakukan
pengambilan pendahuluan kelebihan pajak
5. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan
6. Wajib pajak dengan criteria tertentu tidak dapat di berikan pengambilan
pendahuluan kelebihan pembayaran pajak

Cara pembayaran pajak

Pembayaran pajak dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Membayar sendiri pajak terutang


a. Mambayar angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25)
b. Pembayaran PPh 29 setelah akhir tahun
2. Melalui pemotongan dan pungutan oleh pihak lain (PPh pasal 4(2), PPh pasal 15, PPh
pasal 21, 22, dan 23 serta PPh pasal 26)
3. Melalui pembayaran pajak luar negeri
4. Pemungutan ppn oleh pihak penjual atau pihak yang ditunjukan pemerintah
5. Pembayaran pajak pajak lainnya
Pemotongan / pemungutan
Selain pembayaran bulanan yang dilakukan sendiri, ada pembayaran bulanan yang
dilakukan dengan mekanisme pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak
ketiga. Adapun jenis jenis pajak penghasilan yang pembayarannya melalui
pemotongan/pemungutan adalah
1. PPh pasal 21
2. PPh pasal 22
3. PPh pasal 23
4. PPh pasal 26
5. PPh final pasal 4 ayat 2
6. PPh pasal 15
7. Pajak pertambahan nilai
8. Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM)
Pembayaran pajak dengan menggunakan e-billing

System ini merubah pola pembayaran dari system manual ke billing system melalui layanan
online. Si stem billing system adalah system yang menerbitkan kode billing untuk
pembayaran atau penyetoraan penerimaan negara secara elektronik , tanpa perlu membuat
surat setoran (surat setoran Pajak/SSP,surat setoran bukan pajak /SSBP,surat Setoran
pengambilan Belanja/SSPB)manual. MPN G2 diharapkan mendukung pelaksanaan cash
management yang baik dengan menyajikan informasi penerimaan negara secara real time
yang di dukung keandalan teknologi informasi dan penerapan Treasury Single Account.

Manfaat penggunaan Billing system anatara lain : Mempermudah dan menyederhakan


proses pengisian data dalam rangka pembayaran/ penyetoran penerimaan negara,
menghindari kemungkin terjadinya human eror dalam perekaman data pembayaran dan
penyetoran oleh petugas bank/pos persepsi, dan memberikan kemudaahaan fleksibilitas
cara pembaarannyan, membajar pajak tidak perlu antri dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja.

Manfaat penggunaan e-billing

1. Lebih mudah
a. Wajib pajak tidak harus lagi mengantri di loket teller
b. Wajib pajak tidak perlu lagi membawa lembaran SSP ke bank atau kantor pos
persepsi
c. Wajib pajak dapat melakukan transaksi pembayaran pajak hanya dalam waktu
hitungan menit
2. Lebih akurat
a. System akan membimbing anda dalam pengisian SSP elektronik dengan tepat
dan benar sesuai dengan transaksi perpajakn anda, sehingga kesalahan data
pembayaran seperti kode akun pajak dan kode setoran
b. Kesalahan input data yang bisa terjadi di teller dapat terminalisasi karena data

yang akan muncul pada layar adalah data yang telah anda input sendiri sesuai
dengan transaksi perpajakan anda yang benar.

Anda mungkin juga menyukai