Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HATIMATUL HUSNA

NIM : 1710411320017
KELAS : MANDIRI I

Buatlah catatan atas tulisan Covid 19: Ujian Policy Choice. Tulis 2 halaman 1,5 spasi . beri
pandangan kalian terkait pilihan kebijakan saat ini di Indonesia dan atau di Kalsel.

Covid 19 : Ujian Policy Choice

Oleh: Dr Taufik Arbain, M.Si

(Ketua Pusat Studi Kebijakan Publik ULM)

Menurut saya terkait tulisan yang bapak tulis sangat realita sesuai dengan keadaan kita
sekarang, khususnya di Indonesia sendiri, data yang bapak gunakan juga up to date (terkini).
Dari segi bahasa yang bapak tuliskan juga mudah dimengerti. 3 point sangat penting bagi
saya dan memberikan pemahaman serta penjelasan yang lebih untuk dapat saya pahami dan
pelajari.

1. Secara teoritis, pilihan kebijakan sebenarnya beranjak dari peta pemikiran analisis
kebijakan publik yang merujuk pada empat perspektif kebijakan yakni kebijakan sebagai
fenomena politis, deliberative, teknis dan strategis (Howlett dan Ramesh, 1995). Peta
pemikiran analis kebijakan ini bagi para analis kebijakan/elit Negara/Pemerintah
memberikan ruang yang leluasa dalam mengembangkan model dan metode sampai pada
pilihan kebijakan (public policy). Namun demikian, para analis selalu dihadapkan pada
situasi dilematis perspektif mana yang harus dipakai untuk menghasilkan analisis yang
komprehensif dalam sebuah situasi yang berubah-ubah bahkan mencekam sebagaimana
kasus covid 19 ini. Output pilihan kebijakan komprehensif yang dihasilkan
memperhitungkan semua faktor yang mempengaruhi dan diorientasikan pada ekspektasi
kenyamanan objek kebijakan.
2. Lockdown yang malu-malu
Sebenarnya realitas hari ini secara nyata kita telah melakukan lockdown yang malu malu,
meski tetap bersikukuh dengan sebutan social distancing. Fenomena adanya otoritas pada
kepolisian membubarkan kerumunan, gelaran pernikahan dengan maklumat sanksinya
peliburan sekolah, hingga otoritas daerah melakukan langkah buka tutup kawasan secara
otonom bisa dikatakan microlockdown. Langkah ini sebenarnya ibarat menyelesaikan
masalah sambil menggali energi penyelesaian masalah, karena aspek ketidaksiapan sedari
awal. Kita memberikan apresiasi siasat Negara meningkatkan anjuran social distancing

TUGAS HATIMATUL HUSNA (MANDIRI I) 1


naik setingkat berupa anjuran physical distancing, memulai rapid test massal,
meningkatkan kapabilitas fasilitas kesehatan, membeli stok avigan dan klorokuin, serta
contact tracing yang hasilnya tak dibuka ke umum sebagaimana diberitakan.
3. Harapan besar publik saat ini, selain pro-konta pilihan kebijakan, tentu saja diperlukan
komunikasi kebijakan oleh elit Negara yang memberikan rasa nyaman. Publik sangat
berempati dengan barisan depan kesehatan paramedic yang terbatas dan berjuang
membahu.
PANDANGAN :

Pandangan saya sendiri terkait pilihan kebijakan di Indonesia dalam hal adanya Virus Corona
ini, pemerintah sedari awal yang sudah menyadari adanya virus ini di Indonesiasejak di
umumkan kasus pertama pada Sabtu, 2 Maret 2020 tindakan pemerintah pada saat itu
menganggap biasa saja dibuktikan dengan sikap pemerintah yang tidak ingin menimbulkan
kegaduhan yang telah diputuskan pada rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan beberapa
hari sebelum kasus pertama diumumkan. Pada 15 Maret 2020 diputuskan kebijakan terkait
“Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah perlu
terus untuk kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran covid-19”. Sampai
saat ini dengan keadaan kita Indonesia yang sekarang wabah ini sangat berkembang pesat,
Indonesia negara kepulauan tidak menutup kemungkinan penyebaran virus ini terjadi di
setiap daerah, karena seperti yang saya ketahui bahwa hampir bagian di Indonesia sudah
tersebar atau terkena dampak dari virus corona. Peralatan medis yang mendukung untuk para
petugas medis melaksanakan tugasnya untuk merawat dan mengobati orang yang positif
corona pun minim peralatannya, pandangan beberapa masyarakat di daerah yang minim
untuk edukasi pemerintah pusat atau daerah menganggap remeh akan wabah virus corona ini,
edukasi mengenai risiko penularan virus corona dan kebijakan pemerintah terkait jarak sosial
(sosial distancing), belum  optimal dilakukan oleh perangkat pemerintah baik pusat maupun
daerah akibatnya berita hoax pun banyak tersebar di media masa.

Pemerintah menyosialisasikan kebijakan social distancing dan melibatkan partisipasi


masyarakat seluas-luasnya, untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran virus corona.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta para stakeholders lainnya harus mampu dan
bersinergi bersama-sama masyarakat dengan meningkatkan koordinasi dan segera mengambil
keputusan strategis untuk mencegah penyebaran virus corona dan dampaknya demi
keselamatan seluruh rakyat Indonesia.

TUGAS HATIMATUL HUSNA (MANDIRI I) 2

Anda mungkin juga menyukai