BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab tingginya angka kematian di dunia dan sampai saat ini, penyakit ini
atau tidak adanya insulin menjadikan glukosa tertahan di dalam darah dan
Diabetes Mellitus di dunia saat ini mencapai 422 juta orang, prevalensi global
meningkat 8,5%. Tahun 2016, sekitar 1,6 juta kematian secara langsung
disebabkan oleh Diabetes dan 2,2 juta kematian yang disebabkan komplikasi
1
mencapai 6,9% (sekitar 12.191.564 jiwa dari estimasi jumlah penduduk
Indonesia umur ≥15 tahun) atau meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan
tahun 2007 yaitu sebesar 5,7% (10.071.292 jiwa). Angka kejadian Diabetes
sebesar 2,1% (605.974 kasus), tertinggi kedua terjadi di Jawa Tengah sebesar
1,6% (385.431 kasus) dan paling rendah terjadi di Papua Barat yaitu sebesar
5.560.440 penduduk
tercatat sebanyak 572 kasus dan laporan terakhir 2018 jumlah kasus
2016 tercatat sebanyak 227 kasus, tahun 2017 menurun menjadi 54 kasus
dan pada tahun 2018 tercatat sebagai kasus Diabetes Mellitus terbanyak
di Kota Metro yaitu ditemukan sebanyak 326 kasus (Dinkes Kota Metro,
2018).
karena kadar glukosa sangat tinggi, ketoasidosis atau keracunan zat keton
2
sebagai hasil metabolime lemak dan protein terutama terjadi pada Insulin
3
Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), koma hipoglikemia akibat terapi
kelainan pada jantung dan pembuluh darah seperti miokard infark maupun
darah otak atau stroke, gangren diabetika karena adanya neuropati dan terjadi
Penyebab pasti dari penyakit Diabetes Mellitus sampai saat ini belum
etnik, hipertensi, perilaku makan, dan kurang olah raga (LeMone, Burke, &
Bauldoff, 2016). Selain beberapa faktor risiko tersebut, tingkat stres juga
darah (Apriyanti, 2014). Stres merupakan reaksi atau respons tubuh terhadap
2011).
yang terjadi pada penderita Diabetes Mellitus menjadi dasar akan pentingnya
kadar glukosa darah senormal mungkin dengan diet seimbang, olahraga, dan
penggunaan obat hipoglikemik oral (OHO) atau insulin (Black & Hawks,
2014). Selain itu, penderita Diabetes juga harus tetap menjaga pola hidup
sehat lainnya yaitu dengan menghindari stres karena secara fisiologis, stres
Diabetes Mellitus, stres akan menyebabkan gula darah menjadi lebih tidak
banyak terbukti dapat menurunkan kadar gula darah. Salah satunya adalah
saraf otonom dan sistem saraf pusat serta meningkatkan aktivitas parasimpatis
faktor keyakinan filosofis atau agama yang dianut oleh seseorang. Fokus
dengan menggunakan ritme yang teratur disertai sikap yang pasrah. Ungkapan
yang digunakan dapat berupa nama-nama Tuhan atau kata yang memiliki
yang kuat (Solehati & Kosasih, 2015). Selain itu ungkapan seperti zikir dan
doa dari sudut pandang ilmu kesehatan mental merupakan terapi psikiatrik,
setingkat lebih tinggi daripada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan zikir dan
membangkitkan harapan dan percaya diri pada diri klien atau penderita, yang
pada gilirannya kekebalan tubuh dan kekuatan psikis meningkat (Hawari,
2011).
teknik relaksasi terbukti efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa
bahwa pada hasil analisis didapatkan p-value 0,001 (0,05) artinya relaksasi
Mellitus.
Metro saat ini masih berfokus pada upaya mengendalikan kadar gula darah
melalui diet dan penggunaan obat hipoglikemik oral atau insulin sehingga
B. Rumusan Masalah
Diabetes adalah gaya hidup tidak sehat. Penatalaksanaan Diabetes sendiri saat
ini berfokus pada upaya mengendalikan kadar gula darah agar tetap dalam
batas normal baik melalui terapi farmakologi maupun non farmakologi yang
Sjahranie Samarinda?
C. Tujuan Penelitian
A. Diabetes Mellitus
kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (Smeltzer, 2018).
dari luar (virus, zat kimia tertentu, dll). Desensitasi atau penurunan reseptor
glukosa yang sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan fungsi sel (Tarwoto
dkk., 2012).
8
Diabetes Mellitus tipe 2 sebelumnya disebut Non Insulin Dependent
(IDDM) atau Diabetes Mellitus onset anak-anak adalah Diabetes yang ditandai
menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
perubahan dalam dirinya. Perubahan seperti sering buang air kecil (poliuria),
badan menurun tanpa sebab yang jelas. Diabetes merupakan penyakit yang
kondisi ini meliputi resistensi insulin, kadar kolesterol yang tinggi dan tekanan
darah tinggi. Mereka yang memiliki tekanan darah yang lebih tinggi 3 kali
sebagai berikut:
10
a. Adanya tanda dan gejala Diabetes Mellitus ditambah kadar gula darah
b. Gula darah puasa atau Fasting Blood Sugar (FBS) lebih besar atau sama
c. Hasil Glucose Tolerant Test (GTT) lebih besar atau sama dengan 200
Tabel 2.1
Kriteria Diabetes Mellitus (ADA, 2010).
Kadar gula
darah Bukan Belum pasti
DIABETES
(mg/dl) DIABETES DIABETES
MELLITUS
MELLITUS MELLITUS
Sewaktu Plasma vena <100 mg/dL 100-199 mg/dL ≥ 200 mg/dL
Darah <90 mg/Dl 90-199 mg/dL ≥ 200 mg/dL
kapiler
Puasa Plasma vena <100 mg/dL 100-125 mg/dL ≥ 120 mg/dL
Darah <90 mg/dL 90-99 mg/dL ≥ 100 mg/dL
kapiler
(American Diabetes Association 2010 dalam Tarwoto dkk., 2012).
ini terjadi pada 5% s.d 10% penderita Diabetes Mellitus. Pasien sangat
antigen leukosit manusia (HLAs) dan adanya autoimun antibody sel islet
terjadinya kerusakan sel beta itu ini tidak jelas. Ketidakmampuan sel beta
tidak dapat disimpan dalam hati dan tetap berada dalam darah sehingga
dan trigliserida.
Normalnya insulin terikat oleh reseptor khusus pada permukaan sel dan
Diabetes tipe 2 reaksi dalam sel kurang efektif karena kurangnya insulin
perkembangan lambat dan terkadang tidak terdeteksi, tetapi jika gula darah
penglihatan.
malnutrisi, biasanya pada penduduk yang miskin. Diabetes tipe ini dapat
1) Adanya gejala malnutrisi seperti badan kurus, berat badan kurang dari
Mellitus.
Tabel 2.2
Perbedaan ciri-ciri dari Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2
Ciri-ciri Tipe 1 Tipe 2
Nama lain
Insulin dependent Diabetes Non insulin dependent Diabetes
Mellitus (IDDM), juvenile Mellitus (NIDDM)
Diabetes.
Umur kejadian
Umumnya terjadi pada usia 30 Biasanya terjadi setelah umur 30
tahun, tetapi dapat terjadi pada tahun, tetapi dapat terjadi pada
semua umur masa anak-anak.
Insiden
Kurang dari 10% Sampai dengan 90%
Tipe kejadian
Biasanya berat, dengan cepat Mungkin asimtomatik, kejadian
terjadi hiperglikemia. berlahan, tubuh beradaptasi
terhadap keadaan hiperglikemia
Produksi insulin Sedikit atau tidak ada Dibawah normal, normal atau diatas
normal
Berat badan saat Ideal atau kurus 85% obesitas, dapat pula terjadi
kejadian pada berat badan ideal.
Ketosis Resisten terhadap kerosis, dapat
Mudah terjadi ketosis, jarang
terjadi jika terkontrol terjadi jika disertai infeksi atau
stres.
Manifestasi Poliuria, polidipsia, Jarang terjadi, manifestasi ringan
polyphagia, kelemahan dari Hiperglikemia.
Managemen diet Penting dan utama Penting dan utama
Managemen Penting dan utama Penting dan utama
aktivitas
Pemberian insulin Tergantung insulin untuk 20-30% pasien membutuhkan
mempertahankan hidup insulin
Pemberian agen Tidak efektif Efektif
oral hipoglikemik
(Tarwoto dkk., 2012)
4. Etiologi dan Faktor Resiko
gangguan sistem imunitas, kelainan insulin dan adanya kelainan sel beta
pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel beta melepas
insulin. Salah satu efek utama akibat kurangnya insulin adalah berkurangnya
pada dinding pembuluh darah dan berkurangnya protein dalam jaringan tubuh.
badan minimal 20% lebih berat dari berat badan yang diharapkan atau
2) Gula darah tinggi. Gula darah tinggi yang tidak ditatalaksana dapat
keras dan risiko untuk penyakit jantung dan Diabetes pun lebih tinggi.
6) Kebiasaan diet yang buruk. Pola makan yang buruk seperti terlalu
2012).
(Apriyanti, 2014).
Diabetes dan penyakit jantung yang lebih tinggi. Hal itu sebagian
2016).
densitas tinggi, kadar tinggi dari trigliserida, protein reaktif C naik, dan
gula darah puasa lebih dari 110 mg/dl meningkatkan risiko Diabetes
sebagai berikut:
sifatnya, kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing.
Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu
penderita, terutama pada waktu malam hari (Wijaya & Putri, 2013).
tubuh kekurangan cairan (dehidrasi), hal ini merangsang pusat haus yang
justru sering disalah tafsirkan. Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang
panas atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu
Rasa lapar yang semakin besar sering timbul pada penderita Diabetes
d. Penurunan berat badan dan rasa lemas. Penurunan berat badan yang
disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga
yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak
dan otot sehingga menjadi kurus (Wijaya & Putri, 2013). Kelemahan dan
lancar, termasuk pada mata yang dapat merusak retina serta kekeruhan
pada lensa (Tarwoto dkk., 2012). Pada fase awal Diabetes sering dijumpai
kacamatanya berulangkali agar tetap dapat melihat dengan baik (Wijaya &
Putri, 2013).
pada kulit sehingga menjadi gatal, jamur dan bakteri mudah menyerang
daerah kemaluan dan daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah
sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang sepele seperti
luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti (Wijaya & Putri, 2013).
ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara terus
6. Komplikasi
a. Komplikasi akut
1) Hiperglikemia
asidosis yang terjadi dapat menyebabkan koma dan kematian jika tidak
et al., 2016).
3) Hipertensi
pada usia dini, berkembang dengan cepat, dan frekuensinya sama pada
pembuluh darah besar dan arteri kecil dan arteriol, serta perubahan
jari kaki dan kaki. Gangren biasana mulai dari ibu jari kaki dan
6) Nefropati diabetik
7) Perubahan Mood
a. Pengobatan farmakologi
tidak dapat mencapai kadar glukosa darah normal atau hampir normal.
Obat antiDiabetes termasuk sulfoniurea, biguanid, meglitinid,
b. Terapi Pembedahan
pankreas dari kerabat yang masih hidup, seringkali sebagai bagian dari
pankreas buatan yang ditanam secara internal atau sel-sel beta buatan
baru ditempatkan pada arteri dan vena iliaka, dimana insulin dapat masuk
c. Pengaturan diet
penurunan berat (LeMone et al., 2016). Sementara Black & Hawks (2014)
tahap kehidupan.
Tidak ada panduan khusus untuk diet Diabetes tipe 2, tetapi selain
dengan ukuran yang sama, berjarak sekitar 4-5 jam setiap kali makan,
dengan satu atau dua kali kudapan. Penyandang DM tipe 2 juga harus
sama pada setiap kali makan atau kudapan setiap hari, berdasarkan pada
dalam makanan memiliki efek terbesar dalam kadar glukosa darah pasca
pada saat latihan fisik energi yang dipakai adalah glukosa dan asam lemak
bebas. Jenis latihan fisik yang dapat digunakan adalah olahraga seperti
umur), lamanya 20-45 menit (Tarwoto dkk., 2012). Program aktivitas fisik
gula darah pasien Diabetes Mellitus adalah relaksasi Benson yaitu metode
relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson seorang ahli peneliti medis
dan meditasi bagi kesehatan sehingga teknik ini dikenal dengan nama
B. Relaksasi Benson
1. Definisi Relaksasi
2015).
(difokuskan pada ungkapan tertentu berupa nama-nama Tuhan atau kata yang
digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri atau
unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata yang merupakan sugesti bagi pasien
yang diyakini dapat mengurangi cemas yang sedang pasien alami (Solehati &
Kosasih, 2015).
faktor keyakinan filosofis atau agama yang dianut oleh seseorang. Fokus dari
menggunakan ritme yang teratur disertai sikap yang pasrah. Ungkapan yang
tanpa melibatkan unsur keyakinan terhadap hal-hal tersebut. Selain itu, efek
saja, tetapi pada tingkat mampu menghilangkan nyeri. Relaksasi benson dapat
Ungkapan seperti zikir dan doa dari sudut pandang ilmu kesehatan
biasa. Hal ini dikarenakan zikir dan doa mengandung unsur spiritual
penurunan kadar gula darah adalah 53,6 mg/dl dan nilai signifikansi p-value
menurunkan kadar gula darah pada pasien Diabetes karena dapat menekan
glukosa, sehingga asam amnino, laktat, dan pirufat tetap disimpan di hati
adrenal sehingga dapat menekan pembentukan glukosa baru oleh hati, selain
itu lipolisis dan katabolisme karbohidrat dapat ditekan yang dapat menurunkan
sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi Benson, dimana rata-rata kadar
produksi berlebih pada hormone kortisol yaitu suatu hormon yang melawan
efek insulin dan menyebabkan kadar gula darah tinggi, jika seseorang
mengalami stress berat yang dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang
glukosa lebih sulit untuk memasuki sel dan meningkatkan gula darah. Pada
dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh vena dan nadi untuk
keadaan rileks secara umum pada manusia. Perasaan rileks akan diteruskan ke
penderita Diabetes Mellitus merasa lebih rileks dan nyaman (Juwita et al.,
2016).
c. Pasien dapat memusatkan diri selama 10-15 menit pada ungkapan yang
telah dipilih.
a. Langkah pertama
yang memiliki arti khusus bagi pasien tersebut. Fungsi ungkapan ini
b. Langkah kedua
relaksasi Benson.
3) Pikiran pasien jangan sampai terganggu oleh apa pun termasuk karena
c. Langkah ketiga
sewajarnya.
mata kuat-kuat.
d. Langkah keempat
tubuh pasien
f. Langkah keenam
g. Langkah ketujuh
ini cukup dilakukan selama 5-10 menit. Tetapi jika menginginkan waktu
Lakukan teknik ini dengan frekuensi dua kali sehari sampai pasien merasa
C. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori (Nabyl, 2012; Nurgiwiati, 2015; Solehati &
Kosasih, 2015; Black & Hawks, 2014; Tarwoto dkk, 2012;
LeMone et al., 2016).
D. Kerangka Konsep
E. Mekanisme
1. Identifikasi Pertanyaan
b. Analisa PICOT
P ( Problem and Patient ) : Pasien Penderita Diabetes Mellitus
I ( Intervention ) : Relaksasi Benson
C ( Comparation ) : Tidak ada perbandingan
O (Outcame) : Penurunan Gula Darah
T ( Time ) : Dilakukan selama 2 kali dalam sehari selama 3 hari
dari tanggal 3 Januari - 5 Januari 2020
c. Pertanyaan Klinis
Apakah Intervensi Relaksasi Benson dapat menurunkan gula darah pada
penderita Diabetes Mellitus?
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
Kel. Eksperimen 01 x 02
Kel. Kontrol 01 - 02
Keterangan:
1 : Pengukuran GDS sebelum perlakuan
2 : Pengukuran GDS setelah diberi perlakuan
X : Perlakuan relaksasi Benson
- : Tidak diberi perlakuan.
42
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain.
sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu
Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah
1. Populasi
tahun 2018.
2. Sampel
Keterangan:
t = Banyak kelompok perlakuan
r = Jumlah replikasi
r-1 ≥ 15 + 1 r ≥ 16/1
r ≥ 16
a. Kriteria inklusi
1) Beragama Islam
b. Kriteria eksklusi
1) Penderita DM tipe I
relaksasi Benson
F. Etika Penelitian
garis besar menurut Milton (2019 dikutip Palestin dalam Notoatmodjo, 2012)
ditimbulkan
kapan saja
untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh
inclusiveness)
bagi subjek.
1. Instrumen Penelitian
2012). Instrumen atau alat untuk pengambilan data kadar gula darah
data yang diambil langsung dari responden dan skunder yaitu data yang
1. Pengolahan Data
sebagai berikut:
d. Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah ada, baik
(Notoatmodjo, 2012).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
Jika pada penelitian ini kedua kelompok data berdistribusi normal (uji
uji paired t-test. Namun, jika data tidak berdistribusi normal maka
I. Jalannya Penelitian
sebagai berikut:
1. Tahap Awal
penelitian, tujuan, manfaat, dan ruang lingkup serta desain penelitian yang
akan digunakan. Setelah proposal diseminarkan dan telah lulus uji etik
sebagai berikut:
karakteristik responden.
Benson sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu selama 7 hari
pengolahan data.
3. Tahap Akhir
terkait.
BAB IV
dengan luas wilayah 4,18 km2 yang terdiri dari 2 Kelurahan yaitu :
terdekat adalah < 1 km dan yang terjauh adalah > 2 Km yaitu Imopuro
menuju Ibukota Propinsi dan Ibu kota Kabupaten seluruhnya berupa jalan
54
dan Prolanis. Program-program tersebut tidak luput dari peran kader yang
dalam sebulan.
di Puskesmas ini.
B. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Rata-rata Usia dan Lama Menderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Metro Pusat Tahun 2019
Karakteristik N Mean ± SD
Min CI;95%
-
Max
Usia (tahun)
Intervensi 18 52,0 ± 11,262 31-65 46,40-57,60
Kontrol 18 58,33 ± 11,386 38-77 52,67-64,00
Lama DM (bulan)
Kelompok
Karakteristik Intervensi Kontrol N %
f % f %
Jenis Kelamin
Laki-laki 4 22,2 7 38,9 11 30,6
Perempuan 14 77,8 11 61,1 25 69,4
Total 18 18 36 100
Pekerjaan
IRT 12 66,7 9 50,0 21 58,3
PNS 2 11,1 2 11,1 4 11,1
Tani 1 5,6 3 16,7 4 11,1
Wiraswasta 3 16,7 4 22,2 7 19,4
Total 18 18 36 100
Pendidikan
PT 1 5,6 1 5,6 2 5,6
SD 6 33,3 8 44,4 14 38,9
SMA 7 38,9 4 22,2 11 30,6
SMP 4 22,2 5 27,8 9 25,0
Total 18 18 36 100
2. Analisis Univariat
berikut:
adalah 212 mg/dl, kadar gula darah terendah 110 mg/dl dan tertinggi
adalah 153,06 mg/dl, kadar gula darah terendah 97 mg/dl dan tertinggi
3. Uji Normalitas
normal maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik
dan jika tidak berdistribusi normal maka statistik yang akan digunakan
adalah uji statistik non parametrik. Pada penelitian ini, jumlah sampel
Tabel 4.5
Uji Normalitas Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Mellitus Sebelum dan Sesudah Perlakuan
Shapiro Wilk
Kelompok N
(sig.)
Intervensi
Pretest 18 0,075
Posttest 18 0,065
Kontrol
Pretest 18 0,145
Posttest 18 0,544
4. Analisis Bivariat
digunakan uji paired sample t-test dengan taraf signifikan p< (0,05)
pada hasil uji paired sample t-test didapatkan selisih rata-rata sebesar
188,72 mg/dl. Pada hasil uji paired sample t-test didapatkan selisih
rata-rata kadar gula darah sebesar -6,444 mg/dl dengan p-value 0,507
a. Usia
Diabetes Mellitus adalah 52-58 tahun. Hal ini sejalan dengan penelitian
(2016) bahwa usia di atas 30 tahun kadar gula darah akan naik 1-2
mg/dl/tahun pada saat puasa dan naik 5,6-13 mg/dl pada saat 2 jam setelah
makan.
b. Lama Menderita
intervensi adalah 28,06 bulan dan kelompok kontrol 41,83 bulan. Hasil uji
tidak ada hubungan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Restada
(2016) bahwa tidak ada hubungan antara lama menderita dengan kualitas
kontrol 25 orang (69,4%) dan laki-laki 11 orang (30,6%). Hal ini sejalan
uji statistik pada penelitian itu disimpulkan bahwa ada hubungan yang
pendapat Haryati dan Geria (2014) bahwa secara teoritis kadar lemak pada
laki-laki dewasa rata-rata 15-20 % dari berat badan total, sedangkan pada
risiko terjadinya Diabetes Mellitus pada perempuan 3-7 kali lebih tinggi
d. Pekerjaan
kelompok yang bekerja. Akan tetapi hasil dapat terjadi bias karena
ibu rumah tangga. Pada responden yang termasuk usia ≥ 45 baik pada jenis
kelamin laki –laki atau perempuan aktifitas fisiknya relatif lebih ringan
bekerja.
e. Pendidikan
212,00mg/dl, kadar gula darah terendah 110 mg/dl dan tertinggi 442
menghasilkan cukup insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
(polifagia) dan berat badan menurun tanpa sebab yang jelas. Diabetes
ke sistem tubuh yang lain, kondisi ini meliputi resistensi insulin, kadar
kolesterol yang tinggi dan tekanan darah tinggi. Mereka yang memiliki
tekanan darah yang lebih tinggi 3 kali lebih besar ditemukan pada
mg/dl, kadar gula darah terendah 97 mg/dl dan tertinggi 256 mg/dl.
mg/dl, kadar gula darah terendah 105 mg/dl dan tertinggi 276 mg/dl.
insulin (Black & Hawks, 2014). Selain itu, penderita Diabetes juga harus
tetap menjaga pola hidup sehat lainnya yaitu dengan menghindari stres
kadar gula darah, salah satunya adalah relaksasi Benson. Respon relaksasi
kali sehari selama 7 hari mampu menurunkan kadar gula darah penderita
Pada hasil uji paired sample t-test didapatkan selisih rata-rata kadar
selisih rata-rata kadar gula darah kelompok kontrol adalah sebesar 6,444
relaksasi Benson.
Harvard yang mengkaji beberapa manfaat doa dan meditasi bagi kesehatan
sehingga teknik ini dikenal dengan nama teknik Relaksasi Benson (Benson
dengan ritme teratur disertai sikap pasrah (Solehati & Kosasih, 2015).
Ungkapan seperti zikir dan doa dari sudut pandang ilmu kesehatan mental
diri pada diri klien atau penderita, yang pada gilirannya kekebalan tubuh
dilakukan Juwita dkk (2016) juga menunjukkan bahwa pada hasil analisis
gula darah pada pasien Diabetes karena pada relaksasi ini terdapat
yang dianut oleh penderita Diabetes Mellitus dimana fokus dari relaksasi
Hormone kortisol yaitu suatu hormon yang melawan efek insulin dan
berat yang dihasilkan dalam tubuhnya, maka kortisol yang dihasilkan akan
menyatakan setuju dengan sukarela untuk ikut serta dalam penelitian tanpa
tekanan atau paksaan dari pihak manapun. Peneliti memeriksa gula darah
mandiri sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari dan peneliti datang kembali
ceklis yang diberikan kepada pasien untuk diisi setelah melakukan terapi.
71
BAB V
A. Kesimpulan
yang paling banyak sebagai ibu rumah tangga yaitu 21 orang dari total
B. Saran
71
upaya yang dapat dilakukan guna mengontrol kadar gula darah salah
Diabetes Mellitus tentang cara mengontrol kadar gula darah melaui terapi
Relaksasi Benson.
mahasiswa.
5. Bagi peneliti lain yang ini melakukan penelitian yang berkaitan dengan
luas.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, M. (2014). Meracik Sendiri Obat & Menu Sehat Bagi Penderita
Diabetes Melitus. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Dinkes Kota Metro. (2018). Laporan Penyakit Tidak Menular (PTM) Kota Metro.
Kota Metro Lampung.
Erni Setiyorini, Ning Arti Wulandari. (2017). hubungan lama menderita dan
kejadian komplikasi dengan kualitas hidup lansia penderita Diabetes
Mellitus tipe 2, dari
https://pdfs.semanticscholar.org/3ea/652c883bc854018d6c6612fa84388a56
b9a7.pdf
Gratia S.N. Iroth. Grace D. Kandou, Nancy S.H, Malonda. (2017). Hubungan
Antara Umur Dan Pola makan dengan kejadian diaetes Mellitus tipe 2 pada
pasien rawat jalan di wilayah kerja puskesmas tenga kecamatan tenga, dari
https://ejournalheath.com/index.php/medkes/article/viewFile/374/365
Hasdianah. (2012). Mengenal Diabetes Mellitus Pada Orang Dewasa dan Anak-
anak dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kaviani, M., Bahoosh, N., Azima, S., Asadi, N., Sharif, F., & Sayadi, M. (2014).
The Effect of Relaxation on Blood Sugar and Blood Pressure Changes of
Women with Gestational Diabetes: A Randomized Control Trial. Iranian
Kemenkes RI. (2016). Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kemenskes RI.
Kuswandi, A., Sitorus, R., & Gayatri, D. (2008). Pengaruh Relaksasi Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 12(2), 108–114.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. (M. T. Iskandar, Ed., B. Angelina, E. K. Yudha, P. E.
Karyuni, & N. B. Subekti, Penerj.) (Edisi 5, Vol. 2). Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Solehati, T., & Kosasih, C. E. (2015). Konsep & Aplikasi Relaksasi dalam
Keperawatan Maternitas. (Anna, Ed.). Bandung: PT. Refika Aditama.
LAMPIRAN
75
76
Waktu Penelitian
No. Keterangan Maret April Mei Juni Juli
15-31 1-11 12-30 1-25 26-31 1-10 11-25 26-30 1-6 8-13 15 16-20 21-31
1 Penyusunan dan
uji proposal
2 Perbaikan
proposal dan uji
etik
3 Pengurusan dan
izin adminitrasi
penelitian
4 Pengumpulan
data
5 Analisis dan
penafsiran data
6 Penyusunan
laporan akhir
7 Perbaikan hasil
penelitian
8 Sidang skripsi
9 Perbaikan hasil
skripsi
10 Pengumpulan
skripsi
76
MAJELIS PENDIDIIt AN T! NGGI
SSIOEAX 7IXGGI IEUU IES£ZA1AN
(S7\X«›)
MUHANNAOIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
7ERAttRgDlTASl "B" BAX-PT
ND. glt : 84C/9KJBAN-PT/A krad/PTfYI/2fi14
Alsmat : Jalen Makem KN. Gfiallb No. 112 Temp. / Fax. (072 22557 Pringsewu L•-pung 35373
I JI1L•1Tâ f £tRt,k a pclaksanauo peByusunao Skrip i mehasisña STD Kes Mubammadiyab Pringsewu
1.:ii! i j'. rug; Priigram Studf S1 1 lmu Kepemviatan (Konversi) Tnhun .4kademik 20 I 8f2O19, knmi
in il i iii Sep:tea Kepale Dinas Kesehzitan ivletro P«s»r. untuk dapst memberikan * Pr• •9urvcy
i.cp:if u Mahasiswa mrsebtrt clibawah ini :
NI : l420l20t7J9SP
M : IV (Empet)
Um ifi ion surat pcmlohonao ini kami sampaikan atas P.orhetian dan L=rjasamanya yang baik
knn i Hcapk‹in tcrin\» kasih.
77
I r6sir‹*:f,f:/*:.'«. ...u'f'.••,*GyrI y,*•»•,/.»‹'.*'‹f.*•*in/f:.;*ffc.s'su/prIuy.rr'l,{i}i'vfi•'z›.‹'u.iV
78
PEMEIWNTABKOTAMETRO
DINASKESEAATAN
3¥Icn Jeod..AJmx4 Y••t K 0z Vatp g¥72Sj 44a64 F•s f0 ¥¥}4¥¥ I
MBTRO
3. Yang bersangkutm
4. Araip
79
KOJTE ET£K PENELITIAN KESEHATAN(XEPXj
STIKes.MUHAMMADIYA2j PRINGSEWU LAMPUNC
Jl.KH.Gh•lib to.1 1 • Pringsowu Lnnipung Tr ip: (07?,9) ** 537
Email : kepk.stikesmpl@gmail.com
Nnrnor: 104fEEPK/STIKesMPL/05/2tj19
\’uiiJ: bcrtaiidu .tsngan di bawnh ini, keiun Komite etik Penelitian KesefuHan STI Kes
ñluliornmudis str Pringses*m. setelah dilnksnnakon pemeriksian due penilaiJ ushun penc t
iiiit
Nat,.:*
LILIK KURNIA TI
KIk'1
: 14201201 719?
Unpii disc uj I:i petaksanaann› a selama tidsk bertenlnngan den¿cn nilai - nilai kemontisisxo dan
koctv elik penelitian. .
80
MAJ ELIS PE NDIDI KAN TING GI
SEX0£AX TIXGGI ILXV E£SEXATAX (STIX4‹)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
NO. SK : 546/SK/BA N-PT/A Fred/PT/VI/20SS
Alamat Jalan Makam KH. Ghalib No, 112 Telp. / Fax. (0729) 22537 Prlngsewu LaFnpung 35373
Dernikian s=mt perm x ao in› kmi sampalknn a\a hotian dan ketj asamonya yang baik
kazHi ucapLan terima kastlt.
,Yes
. 909724
81
PEME TAH KOTA METRO
DINAS KESEHATAN
Jalan lend. Atnica Yanl No. 02 'felp tirzsj 44454 Metro Paz (0J25) 43S31
www,zaetrokota.go.id
NIP. 197008192002122003
82
82
INFORMASI
Saya adalah Lilik Kurniati mahasiswa yang berasal dari STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung yang sedang melakukan penelitian untuk mengetahui adakah
pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah penderita
diabetes mellitus dan mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini,
keikutsertaan Anda dalam penelitian ini bersifat sukarela, jadi Anda dapat
memutuskan untuk berpartisipasi atau sebaliknya.
Tujuan Penelitian:
Mengetahui pengaruh relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah
penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas Metro.
Tata Cara/Prosedur:
Adapun pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut:
a. Peneliti menjelaskan kepada calon responden yang telah memenuhi kriteria
sampel tentang tujuan, manfaat, prosedur pengumpulan data serta menanyakan
kesediaan calon responden. Bagi yang bersedia menjadi responden, peneliti
memberikan informed consent dan responden diminta untuk
menandatanganinya. Selain itu, responden juga diminta untuk mengisi data
diri sebagai gambaran karakteristik responden.
b. Peneliti melakukan pengukuran pertama (pretest) kadar gula darah pada
kelompok intervensi maupun kelompok kontrol.
c. Selanjutnya peneliti mengajarkan tentang cara melakukan teknik relaksasi
Benson kepada kelompok intervensi sesuai dengan standar operasional
prosedur dan meminta responden untuk menerapkanya 2 kali sehari selama 7
hari. Sementara kelompok kontrol diminta untuk melakukan rutinitas seperti
baisa.
83
83
d. Setelah responden menjalan relaksasi Benson sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, peneliti melakukan pengukuran kembali (posstest) kadar gula
darah baik pada kelompok intervensi maupun pada kelompok kontrol dan data
yang telah terkumpul selanjutnya akan dilakukan pengolahan data.
Prosedur alternatif:
Tidak ada
Kerahasiaan data:
Dalam penelitian ini peneliti melindungi privacy dan kerahasiaan identitas atau
yang diberikan nama inisial yang dicantumkan dalam lembar observasi.
Kesukarelaan:
Responden yang mengikuti penelitian secara sukarela berhak mengundurkan diri.
Pertanyaan:
Apabila responden ada pertanyaan bisa hubungi
Nama : Lilik Kurniati
No Hp : 081279191805
Saya dengan sukarela memilih untuk ikut serta dalam penelitian ini tanpa
tekanan/paksaan siapapun. Saya akan diberikan salinan lembar penjelasan dan
formulir persetujuan yang telah saya tandatangani untuk arsip saya.
Saya setuju:
Ya/Tidak*)
Tanda tangan (bila
Tgl.:
tidak bisa dapat
digunakan cap jempol)
Nama Peserta :
Usia :
Alamat :
Nama Peneliti :
Nama Saksi :
A. KARAKTERISTIK
Umur...............................................tahun
Suku : ............
Pekerjaan PNS/Polri/TNI
:
Wiraswasta
Tani
Perguruan Tinggi
Pendidikan Terakhir
SMA/SMK
:
SMP
SD
Tidak Sekolah
Lama DM.......................................bulan
RELAKSASI BENSON
Waktu Pelaksanaan
No Hari Tanggal Pagi Sore
Cek List Pukul Cek List Pukul
1
Metro,...................................
Peneliti
LILIK KURNIATI
142012017 195P
91
Kelompok Intervensi
KGD
Umur Jenis Lama DM KGD Pretest
No Inisial Pendidikan Pekerjaan Posttest
(tahun) Kelamin (Bulan) (mg/dl)
(mg/dl)
1 Ny. R 31 Perempuan SMA IRT 12 171 143
2 Ny. S 49 Perempuan PT PNS 24 176 168
3 Ny. W 43 Perempuan SMA Wiraswasta 36 442 256
4 Tn. M 64 Laki-laki SMA PNS 8 220 145
5 Ny. H 64 Perempuan SMP IRT 36 171 100
6 Tn. R 51 Laki-laki SMP Wiraswasta 8 190 160
7 Ny. N 51 Perempuan SD IRT 7 204 201
8 Ny. J 63 Perempuan SD IRT 60 114 106
9 My. SK 60 Perempuan SMA IRT 12 234 162
10 Ny. MH 65 Perempuan SMP IRT 24 140 130
11 Ny. MI 31 Perempuan SMA IRT 48 278 210
12 Tn. S 51 Laki-laki SMA Wiraswasta 18 110 99
13 Ny. G 35 Perempuan SMP IRT 24 300 157
14 Ny. T 50 Perempuan SD IRT 120 307 140
15 Tn. SW 49 Laki-laki SD Tani 8 134 97
16 Ny. SH 60 Perempuan SD IRT 24 157 115
17 Ny. SW 54 Perempuan SMA IRT 24 202 134
18 Ny. WH 65 Perempuan SD IRT 12 266 232
Kelompok Kontrol
KGD
Umur Jenis Lama DM KGD Pretest
No Inisial Pendidikan Pekerjaan Posttest
(tahun) Kelamin (Bulan) (mg/dl)
(mg/dl)
1 Ny. B 54 Perempuan SMP Wiraswasta 36 166 158
2 Ny. E 54 Perempuan SMA IRT 60 162 148
3 Ny. SA 55 Perempuan SD IRT 216 202 207
4 Ny. P 48 Perempuan SMA IRT 24 260 231
5 Tn. E 52 Laki-laki SD Wiraswasta 12 151 229
6 Ny. M 53 Perempuan SMA IRT 36 103 137
7 Tn. S 70 Laki-laki PT PNS 60 383 276
8 Ny. S 67 Perempuan SD IRT 60 138 139
9 Ny. L 67 Perempuan SMA PNS 60 214 268
10 Tn. W 77 Laki-laki SD Tani 72 184 182
11 Ny. P 75 Perempuan SD IRT 12 100 165
12 Ny. S 63 Perempuan SD IRT 6 99 105
13 Tn. M 68 Laki-laki SMP Wiraswasta 36 120 147
14 Tn. K 69 Laki-laki SMP Wiraswasta 6 112 125
15 Tn. M 45 Laki-laki SD Tani 15 250 240
16 Tn. P 50 Laki-laki SMP Tani 12 203 190
17 Ny. M 45 Perempuan SMP IRT 6 234 235
18 Ny. W 38 Perempuan SD IRT 24 200 215
92
i
Karakteristik Responden
Bound 54.50
Mean Median
129.647
Variance
11.386
Std.
38
Deviation
77
Minimum
39
Maximum
19
Range .036 .536
Interquartile -1.098 1.038
Range Skewness
Kurtosis
Lama_DM Intervensi Mean 28.06 6.418
95% Confidence Interval Lower 14.51
for Mean 41.60
Bound
5% Trimmed Upper 24.12
24.00
Mean Median Bound
741.467
Variance
27.230
Std.
7
Deviation
120
Minimum 113
Maximum 25
Range 2.529 .536
Interquartile 7.604 1.038
Range Skewness
Kurtosis
Kontrol Mean 41.83 11.511
93
ii
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsb
Usia Lama_DM
Mann-Whitney U 111.000 136.500
Wilcoxon W 282.000 307.500
Z -1.615 -.814
Asymp. Sig. (2-tailed) .106 .416
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .111a .424a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Kelompok
94
iii
Jenis_Kelamin * Kelompok
Jenis_Kelamin * Kelompok Crosstabulation
Kelompok
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2- sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.178a 1 .278
Continuity Correctionb .524 1 .469
Likelihood Ratio 1.190 1 .275
Fisher's Exact Test .471 .235
N of Valid Cases 36
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Pekerjaan * Kelompok
Crosstab
Kelompok
Chi-Square Tests
95
iv
Chi-Square Tests
Pendidikan * Kelompok
Crosstab
Kelompok
Intervensi Kontrol Total
Pendidikan PT Count 1 1 2
% within Kelompok 5.6% 5.6% 5.6%
SD Count 6 8 14
% within Kelompok 33.3% 44.4% 38.9%
SMA Count 7 4 11
% within Kelompok 38.9% 22.2% 30.6%
SMP Count 4 5 9
% within Kelompok 22.2% 27.8% 25.0%
Total Count 18 18 36
% within Kelompok 100.0% 100.0% 100.0%
Chi-Square Tests
96
v
Uji Normalitas
Cases
Valid Missing Total
Descriptives
Kelompok Statistic Std. Error
KGD_Pretest Intervensi Mean 212.00 19.562
95% Confidence Interval Lower 170.73
for Mean 253.27
Bound
204.89
5% Trimmed Upper
196.00
Mean Median Bound
6888.000
Variance
82.994
Std.
110
Deviation
442
Minimum
332
Maximum 116
Range 1.267 .536
Interquartile 2.127 1.038
Range Skewness
Kurtosis
Kontrol Mean 182.28 16.973
95% Confidence Interval for Lower Bound 146.47
Mean
Upper Bound 218.09
5% Trimmed Mean 175.75
Median 175.00
Variance 5185.624
Std. Deviation 72.011
Minimum 99
Maximum 383
Range 284
Interquartile Range 101
Skewness 1.189 .536
97
vi
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
98
vii
Paired T-
Test Paired Samples Statistics
99
M/\JELIS PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STlKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU — LAMPUNG
PROGRAM STUDI S l KEPERAWATAN
Jalan Makam KB. Gholib No.112 Telp./Fax/10 '29f 22S37 Pringsewu Lampung 35373
LEMBAR KONSUL
NIM
PROGRAM STUDI
PEMBIM&ING
JUDUL
100
PROCiHAM STUDI Sr ILMU KI:PfiRAwa rw
LEMBAR KONSU L
URAFAN Bf MB£NGAN
BAB
NO IT‹t NGCAL
101
TANGGAL
102
TANGGAL URAIAN BIMBtNGAN
103
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN |
STIKe5) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU —
LAMPUNG
PROGRAM STUOI S I KEPERAWATAN
Jalan Makam KH. Gholib No.112 Telp./Fax/{0729) 22S37 Pringsewu Lampung 35373
LEMBAR KONSULTASI
NAMA
NIM
PROGRAM STLIDi
PEMBJMBING
104
NO TANGGAL
105
xiv
106