Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN KEPERAWATAN
PERAN DAN FUNGSI MANAJER

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Stase


Manajemen keperawatan program profesi ners
Stikes Bina Putera Banjar

   

Disusun oleh:
Risnawati, S.Kep
4012200021

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERABANJAR


PROGRAM STUDI NERS ANGKATAN KE-15
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Jl. MayjenLiliKusumah-Sumanding Wetan No. 33 Kota Banjar


Tlp (0265) 741100 Fax (0265) 744043
web: www.stikesbp.ac.id
PERAN DAN FUNGSI MANAJER

A.    PENGERTIAN MANAJER


   Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin
berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,”
terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latinmanus yang
berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang
berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
   Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
   Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber
daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti
bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman. ( Ahmad Elqorni, 2009 ).

B.     TINGKATAN MANAJER


1.      Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer, bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO
(Chief Financial Officer).
2.     Manajemen tingkat menengah (middle management) mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat
dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau
mandor (foreman).

C.    Peran-peran Manajerial


1.      Peran Interpersonal (Interpersonal Role)
Dalam peran interpersonal terdapat tiga peran pemimpin yang muncul secara
langsung dari otoritas formal yang dimiliki pemimpin dan mencakup hubungan
interpersonal dasar, yaitu:
a.       Peran sebagai yang dituakan (Figurehead Role)
Karena posisinya sebagai pemimpin suatu unit organisasi, pemimpin harus
melaksanakan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu penting,
menghadiri pernikahan anak buahnya, atau menjamu makan siang pelanggan
atau kolega.Kegiatan yang terkait dengan peran interpersonal sering bersifat
rutin, tanpa adanya komunikasi ataupun keputusan penting.Meskipun
demikian, kegiatan itu penting untuk memperlancar fungsi organisasi dan
tidak dapat diabaikan oleh seorang pemimpin.
b.      Peran sebagai pemimpin (Leader Role)
Seorang pemimpin bertanggungjawab atas hasil kerja orang-orang dalam unit
organisasi yang dipimpinnya. Kegiatan yang terkait dengan itu berhubungan
dengan kepemimpinan secara langsung dan tidak langsung. Yang berkaitan
dengan kepemimpinan secara langsung antara lain menyangkut rekrutmen
dan training bagi stafnya. Sedang yang berkaitan secara tidak langsung antara
lain seorang pemimpin harus memberi motivasi dan mendorong anak
buahnya. Pengaruh seorang pemimpin jelas terlihat pada perannya dalam
memimpin. Otoritas formal memberi seorang pemimpin kekuasaan potensial
yang besar; tetapi kepemimpinanlah yang menentukan seberapa jauh potensi
tersebut bisa direalisasikan.
c.       Peran sebagai Penghubung (Liaison Role)
Literatur manajemen selalu mengakui peran sebagai pemimpin, terutama
aspek yang berkaitan dengan motivasi. Hanya baru-baru ini saja pengakuan
mengenai peran sebagi penghubung, di mana pemimpin menjalin kontak di
luar rantai komando vertikal, mulai muncul. Hal itu mengherankan,
mengingat banyaktemuan studi mengenai pekerjaan manajerial menunjukkan
bahwa pemimpin menghabiskan waktunya bersama teman sejawat dan orang
lain dari luar unitnya sama banyak dengan waktu yang dihabiskan dengan
anak buahnya; sementara dengan atasannya justru kecil. Pemimpin
menumbuhkan dan memelihara kontak tersebut biasanya dalam rangka
mencari informasi. Akibatnya, peran sebagai penghubung sering secara
khusus diperuntukkan bagi pengembangan sitem informasi eksternalnya
sendiri yang bersifat informal, privat, verbal, tetapi efektif.

2.      Peran Informasional (Informational Role)


Dikarenakan kontak interpersonalnya, baik dengan anak buah maupun dengan
jaringan kontaknya yang lain, seorang pemimpin muncul sebagai pusat syaraf
bagi unit organisasinya. Pemimpin bisa saja tidak tahu segala hal, tetapi
setidaknya tahu lebih banyak dari pada stafnya. Pemrosesan informasi merupakan
bagian utama (key part) dari tugas seorang pemimpin. Tiga peran pemimpin
berikut ini mendiskripsikan aspek irformasional tersebut.
a.      Peran sebagai monitor (Monitor Role)
Sebagai yang memonitor, seorang pemimpin secara terus menerus memonitor
lingkungannya untuk memperoleh informasi, dia juga seringkali harus
’menginterogasi’ kontak serta anak buahnya, dan kadangkala menerima
informasi gratis, sebagian besar merupakan hasil jaringan kontak personal
yang sudah dikembangkannya. Perlu diingat, bahwa sebagian besar informasi
yang diperoleh pemimpin dalam perannya sebagai monitor datang dalam
bentuk verbal, kadang berupa gosip, sassus, dan spekulasi yang masih
membutuhkan konfirmasi dan verifikasi lebih lanjut.
b.      Peran sebagai disseminator (Disseminator role)
Sebagian besar informasi yang diperoleh pemimpin harus dimanfaatkan
bersama (sharing) dan didistribusikan kepada anak buah yang
membutuhkan.Di samping itu ketika anak buahnya tidak bisa saling kontak
dengan mudah, pemimpinlah yang kadang-kadang harus meneruskan
informasi dari anak buah yang satu kepada yang lainnya.
c.       Peran sebagai Juru bicara (Spokesman Role)
Sebagai juru bicara seorang pemimpin mempunyai hak untuk menyampaikan
informasi yang dimilikinya ke orang di luar unit organisasinya.

3.      Peran Pengambilan Keputusan (Decisional Role)


Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan
masukan dasar bagi pengambilan keputusan. Sesuai otoritas formalnya, hanya
pemimpinlah yang dapat menetapkan komitmen organisasinya ke arah yang baru;
dan sebagai pusat syaraf organisasi, hanya dia yang memiliki informasi yang
benar dan menyeluruh yang bisa dipakai untuk memutuskan strategi
organisasinya. Berkaitan dengan peran pemimpin sebagai pengambil keputusan
terdapat empat peran pemimpin, yaitu:
a.      Peran sebagai wirausaha (Entrepreneur Role)
Sebagai wirausaha, seorang pemimpin harus berupaya untuk selalu
memperbaiki kinerja unitnya dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
di mana organisasi tersebut eksis. Dalam perannya sebagai wirausaha,
seorang pemimpin harus selalu mencari ide-ide baru dan berupaya
menerapkan ide tersebut jika dianggap baik bagi perkembangan organisasi
yang dipimpinnya.
b.      Peran sebagai pengendali gangguan (Disturbance handler Role)
Peran sebagai pengendali gangguan memotret keharusan pemimpin untuk
merespon tekanan-tekanan yang dihadapi organisasinya. Di sini perubahan
merupakan sesuatu di luar kendali pemimpin. Dia harus bertindak karena
adanya tekanan situasi yang kuat sehingga tidak bisa diabaikan. Pemimpin
seringkali harus menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merespon
gangguan yang menekan tersebut. Tidak ada organisasi yang berfungsi begitu
mulus, begitu terstandardisasi, yaitu telah memperhitungkan sejak awal
semua situasi lingkungan yang penuh ketidakpastian. Gangguan timbul bukan
saja karena pemimpin bodoh mengabaikan situasi hingga situasi tersebut
mencapai posisi kritis, tetapi juga karena pemimpin yang baik tidak mungkin
mengantisipasi semua konsekuensi dari setiap tindakannya.
c.       Peran sebagai yang mengalokasikan sumberdaya (Resource allocator Role)
Pada diri pemimpinlah terletak tanggung jawab memutuskan siapa akan
menerima apa dalam unit organisasinya. Mungkin, sumberdaya terpenting
yang dialokasikan seorang pemimpin adalah waktunya.Perlu diingat bahwa
bagi seseorang yang memiliki akses ke pemimpin berarti dia bersinggungan
dengan pusat syaraf unit organisasi dan pengambil keputusan.Pemimpin juga
bertugas untuk mendesain struktur organisasi, pola hubungan formal,
pembagian kerja dan koordinasi dalam unit yang dipimpinnya.
d.      Peran sebagai negosiator (Negotiator Role)
Banyak studi mengenai kerja manajerial mengindikasikan bahwa pemimpin
menghabiskan cukup banyak waktunya dalam negosiasi.Sebagaimana
dikemukakan Leonard Sayles, negosiasi merupakan way of life dari seorang
pemimpin yang canggih.Negosiasi merupakan kewajiban seorang pemimpin,
mungkin rutin, tetapi tidak boleh dihindari.Negosiasi merupakan bagian
integral dari tugas pemimpin, karena hanya dia yang memiliki otoritas untuk
bisa memberikan komitmen sumberdaya organisasi, dan hanya dia yang
memiliki pusat syaraf informasi yang dibutuhkan dalam melakukan negosiasi
penting.
D.    FUNGSI MANAJEMEN
5  fungsi manajemen yg paling penting menurut Handoko (2000:21) yg
berasal dari klasifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial
menurut Henri Fayol
1.     Planning, Planning atau perencanaan merupakan pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program
prosedur metode sistem anggaran dan standar yg dibutuhkan utk mencapai tujuan.
2.      Organizing, Organizing atau pengorganisasian ini meliputi:
a. Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan
untuk mencapai tujuan organisasi.
b.      Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang
akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
c. Penugasan tanggung jawab tertentu
d Pendelegasian wewenang yg diperlukan kepada individu-individu utk
melaksanakan tugasnya.
3.     Staffing, Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan
dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan
dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
4.    Leading, Leading atau fungsi pengarahan adl bagaimana membuat atau
mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka
lakukan.
5.    Controlling, Controlling atau pengawasan adl penemuan dan penerapan cara dan
alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dgn yg telah
ditetapkan.

E.     KETERAMPILAN MANAJER


Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1.      Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk
membuat rencana kerja.
2.      Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan
membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada
tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3.      Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah.Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua
keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1.      Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004,
sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan
bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu,
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per
menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan
sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji
yang jauh lebih kecil dari Frankfort.Namun demikian, waktu yang mereka
miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.      Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah
yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer
atas (top manager).Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan
keputusan.Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk
menyelesaikannya.Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang
ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir,
manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.

F.   BEDA PEMIMPIN DAN MANAJER


1.      Pengertian Pemimpin
         Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang
sehingga orang tersebut mempunyai kemampuan untuk Mendorong Orang lain
bersedia dan dapat menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan
kepadanya  ( Ordway Tead ).
          Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan ( Stogdill ).
2.      Tugas - tugas pimpinan :
a.       Sebagai pengambil keputusan
b.      Sebagai pemikul tanggung jawab
c.      Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual
d.      Bekerja dengan atau melalui orang lain
e.       Sebagai mediator, politikus, dan diplomat.
3.      Peranan pemimpin terhadap kelompok:
a. Sebagai penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok
dalam melakukan tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab
dan memotivasi, mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan serta
merupakan penghubung jaringan kerja di luar kelompok.
b. Sebagai inovator atau pembaharu
c. Sebagai pemberi informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di
lingkungan organisasi, menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan
dan mewakilikelompok sebagai pembicara.
d. Menghimpun kekuatan
e. Merangsang perdebatan masyarakat
f. Membuat kedudukan perawat di media massa
g. Memilih suatu strategi utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat
h. Mempertahankan kegiatan
i. Memelihara formaf desentralisasi organisasi
j. Mendapatkan dan mengembangkan data penelitian yang terbaik
k. Mempelajari pengalaman

Anda mungkin juga menyukai