Anda di halaman 1dari 2

Trust fall

1. Memulai dengan strategi masing-masing di awal yang cukup baik (dengan berdiskusi
lebih dahulu, bisa mengambil peran dan mengutarakan pendapat sesuai dengan porsinya
masing-masing di kelompok).
2. Saat pelaksanaan game berbeda dengan strategi awal, anak-anak cenderung melihat dan
menirukan strategi yang dilakukan oleh kelompok lain, sehingga strategi yang mereka
buat sebelumnya tidak dilaksanakan. Ketiga kelompok tersebut akhirnya melakukan
strategi yang sama.
3. Beberapa anak berinisiatif sendiri menjadi trust dan fall. Apabila teman dari kelompok
tersebut takut menjadi fall, anak-anak lain yang menjadi trust menyemangati dengan
caranya sendiri. Hal ini cukup bagus bagi hubungan anak-anak dan tim secara
menyuluruh.
4. Cukup berinisiatif dan berani untuk mencoba dan bergantian menjadi fall meskipun harus
diulang beberapa kali karena masih belum bisa percaya diri,dan beberapa anak masih
takut untuk menjatuhkan diri hal ini dilihat dari instruksi yang tidak dijalankan oleh
beberapa anak seperti tidak menutup mata dan tidak jatuh dengan badan yang tegak.
5. Percaya kepada diri sendiri dan kepada teman dalam permainan ini masih belum
dilakukan secara baik oleh anak-anak. Sehingga masih sering terjadi rasa takut dan
strategi yang kurang benar.

Marshmellow challenge

1. Game ini mulai menunjukkan kekompakan masing-masing kelompok.


2. Anak-anak sangat antusias untuk melakukan game ini, hal ini ditunjukan dengan raut
wajah senang dan mengajukan pertanyaan mengenai game apa yang akan dilakukan
selanjutnya.
3. Setelah pembagian marsmellow kepada kapten kelompok, kapten lalu menjelaskan
kepada kelompok mengenai mekanisme pengerjaan game ini. Masing-masing kelompok
memperhatikan dan mendengarkan dengan serius intruksi dari kapten
4. Kemudian kelompok mendiskusikan strategi yang akan digunakan untuk menyusun
marshmellow dengan caranya masing-masing
5. Selama proses pengerjaan masing-masing kelompok mengerjakan dengan strategi di
awal. Kelompok satu mengerjakan pondasi rangkaian dengan sangat baik. Kelompok dua
cukup baik dan kelompok tiga kurang memperhatikan pondasi rangkaian.
6. Selama proses pengerjaan semua anak-anak terlibat langsung dan bekerjasama satu sama
lain. Akan tetapi mereka juga melihat pengerjaan dari kelompok lain.
7. Kelompok satu yang melakukan awalan yang sangat baik akhirnya mengulang rangkaian
karena salah satunya melihat rangkaian bangunan dari kelompok lain, kurang percaya diri
dengan bangunan yang telah dibuat dari awal. Kurang memperhatikan estimasi waktu
yang telah ditentukan. Kurang percaya dengan proses.
8. Kelompok tiga dengan strategi yang kurang bagus karena bentuk pondasi yang tidak
beraturan tetapi berhasil menyusun bangunan paling tingga dan memenangkan permainan
ini. Beberafa faktor yang membuat mereka menang adalah anak-anak sangat percaya diri
apa yang mereka lakukan. Meskipun bentuk bangunan bisa dikatakan kurang baik tetapi
mereka percaya dengan apa yang meraka lakukan. Pondasi yang tidak kokoh mereka
perbaiki dengan berbagai cara. Mereka tidak menghiraukan bangunan yang dibuat oleh
kelompok lain. Meskipun oleh pemateri diberikan tekanan bahwa bangunan itu tidak kuat
dan diberikan stimulus bahwa bangunan itu harus dirubah. Mereka tetap yakin dan tidak
menghiraukan pemateri dan tetap menjalankan proses pengerjaan sampai waktu habis.

Refleksi

1. Dalam setiap sesi permainan, anak-anak menunjukkan pemahaman yang baik tentang
maksud dan tujuan dari permainan
2. Mereka dapat memberikan pendapat mengenai apa yang mereka lakukan
3. Antusiasme dari anak-anak sangat baik meskipun waktu sudah semakin malam.

Anda mungkin juga menyukai