BERBAGAI SISTEM
Penatalaksanaan
Setiap trauma tajam harus dilakukan tindakan
eksplorasi untuk menilai adanya cedera ureter dan
cedera yg lain, yang paling penting adl melakukan
tindakan pengaliran urine yg ekstravasasi dan
menghilangkan obstruksi. Rekonstruksi ureter
bergantung pd jenis, bentuk, luar serta letak cedera.
Prinsip Rekonstruksi ureter adl debridemen, spatulasi,
isolasi anastomosis dari kontaminasi bila disertai
cedera usus, pemakaian bidai dalam anastomosis bila
perlu dan pengaliran daerah retroperitoneal.
Trauma Buli-Buli
Penatalaksanaan
• Bila pasien datang dengan syok harus diatasi
dengan pemberian cairan intra Vena atau Darah.
Bila kondisi stabi lakukan reparasi buli-buli.
Kegawatan Non-Trauma Sistem
Perkemihan (Urosepsis)
Penatalaksanaan
Penanganan penderita urosepsis harus cepat dan adekuat,
padaprinsipnyapenanganan terdiri dari:
Penanganan gawat (syok); resusitasi ABC
PemberianAntibiotika
Resusitasi cairandanelektrolit
Tindakan definitive (penyebab urologik)
Nosokomial urosepsis dapat dicegah dengan langkah-langkah;
pengurangan hari rawat inapdi rumahsakit, pelepasan lebih
awal kateterurin, menghindari kateterisasi uretra yang tidak
perlu, pemasangan kateterdengan tehnik steril,perhatikan
tehnik aseptik harian untuk menghindari infeksi silang (EAU,
2013).
Kegawatan Non-Trauma Sistem
Perkemihan (Retensi Urine)
Penatalaksanaan
Urin yang tertahan lama dalam buli-buli
secepatnya harus dikeluarkan karena jika
dibiarkan akan menimbulkan beberapa masalah
yaitu: infeksi saluran kemih, kontraksi otot buli-buli
menjadi lemah, dan timbul hydroureter dan
hidronefrosis yang selanjutnya menimbulkan gagal
ginjal. Urin dapat dikeluarkan dengan cara
kateterisasi, sitostomi, atau pungsi suprapubik.
Tindakan penyakit primer penyebab retensi urin
dikerjakan setelah keadaan pasien stabil
Manajemen Kegawatdaruratan
Sistem Pencernaan (Internal Bleeding
Penatalaksanaan
• Resusitasi Cairan: Kumbah lambung dengan
menggunakan normal saline.
• Perdarahan dari pembuluh darah (varises atau
kelainan varises) yang persisten dengan;
vasopresin 20 menit, pemasangan
sengstagen/blakemore tub, skleroterapi
• Perdarahan akibat ulkus; pemberian obat
antasida, dekompresi gaster, injeksi epinefrin di
lokal, pembedahan darurat
Manajemen Kegawatdaruratan
Sistem Pencernaan
(Trauma Abdomen)
Penatalaksanaa
Pengkajian yang dilakukan untuk menentukan
masalah yang mengancam nyawa, harus mengkaji
dengan cepat apa yang terjadi di lokasi kejadian.
Paramedik mungkin harus melihat apabila sudah
ditemukan luka tikaman, luka trauma benda
lainnya,maka harus segera ditangani, penilaian awal
dilakukan prosedur ABC jika ada indikasi. Jika
korban tidak berespon, maka segera buka dan
bersihkan jalan napas.
Lanjutan.....