Anda di halaman 1dari 10

ek

SIPIL’ MESIN ’ARSITEKTUR ’ELEKTRO

PENCEMARAN UDARA DALAM ANTISIPASI TEKNIS


PENGELOLAAN SUMBERDAYA LINGKUNGAN
Iwan Setiawan Basri *

Abstract
In the environment, human and environmental resources are unity. Environmental resources as a
need has limitation, therefore its use needs to be managed sustainably and appropriately so that
it can also be enjoyed by future generations. This paper is a literature study with the topic air
pollution in the anticipation of the technical management of environmental resources. Using
methodology descriptions from various sources in a systematic way.
Based on this study there are five chemical elements hazardous air pollutants, namely: (a) Ozone
(O3), (2) Oxide Carbon (CO and CO2), (3) Sulfur Oxides (SO2 and SO3), (4) Oxides of Nitrogen (NO,
NO2, and N2O), and (5) Molecular particles (dust, acids, pesticides, etc). It requires different
approaches in the management of air pollution, but most importantly, it always starts from the
planning, control and monitoring and evaluation.
Key words : Air Pollution, Air Environmental Management

Abstrak
Di dalam lingkungan hidup terdapat manusia dan sumberdaya lingkungan yang merupakan
satu kesatuan. Sumberdaya lingkungan sebagai kebutuhan memiliki keterbatasan maka dalam
pemanfaatannya perlu dikelola secara berkesinambungan dan tepat sehingga dapat juga
dinikmati generasi masa datang. Tulisan ini adalah studi literatur dengan tema pencemaran
udara dalam antisipasi teknis pengelolaan sumberdaya lingkungan. Metode yang digunakan
adalah diskripsi dengan menguarai secara sistematik dari berbagai sumber
Berdasarkan studi ini terdapat lima unsur kimia berbahaya pencemar udara, yaitu : (1) Ozone
(O3) , (2) Oksida Karbon (CO dan CO2), (3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3), (4) Oksida Nitrogen
(NO, NO2, dan N2O), serta (5) Partikel Mokuler (debu, asam, pestisida, dll). Diperlukan pendekatan
yang berbeda dalam pengelolaan pencemaran udara, namun yang terpenting selalu dimulai
dari perencanaan, pengendalian dan pemantauan serta evaluasi.
Kata Kunci : polusi udara, pengelolaan lingkungan udara

1. Pendahuluan sumberdaya alam yang tersedia dapat


Di dalam lingkungan hidup berkesinambungan sehingga dapat
terdapat manusia dan sumberdaya pula dinikmati generasi masa datang.
lingkungan yang merupakan satu Manusia memiliki kemampuan dalam
kesatuan. Sumberdaya lingkungan menghubungkan masa lalu, masa
sebagai kebutuhan jasmani dan rohani sekarang dan bahkan masa depan
memiliki keterbatasan sehingga dalam dengan memperhatikan
pemanfaatannya perlu dioptimalkan perkembangan-perkembangan sampai
guna kemaslahatan manusia, namun saat ini dapat meramalkan kejadian
dibalik semua ketersediaan dan masa yang akan datang sehingga
keterbatasan yang dimilikinya perlu perkiraan masa depan dapat
dikelola secara tepat sehingga diperhitungkan sedini mungkin.

* Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Lingkungan
(Iwan Setiawan Basri)

Keberadaan teknologi yang kita kehilangan udara ? tidak ada


ditemukan manusia menyebabkan angin, awan, hujan, dan api, Anda tidak
terjadinya terjadi kemajuan-kemajuan di dapat melihat matahari, tidak dapat
segala kehidupan manusia, akan tetapi menjumpai tanaman dan hewan.
keberadaan teknologi yang ditemukan Selanjutnya ditulis bahwa jika
manusia tersebut membawa dampak tidak udara, radiasi matahari sangat
terhadap menurunnya kualitas berbahaya, suhu mengalami fluktuasi
lingkungan, seperti pencemaran udara. antara 100 0C pada siang hari dan –185
Udara merupakan sumberdaya 0C pada malam hari, jadi tanpa udara,

sumberdaya lingkungan yang selalu anda pun tidak ada, Udaralah yang
tersedia dimuka bumi yang rentang mengatur lingkungan kita dan sifat-sifat
dengan pencemaran. Seiring dengan dunia seperti apa yang dimiliki sekarang.
semua itu upaya penurunan kualitas Laju pembangunan dewasa ini seakan
lingkungan sangat penting, oleh karena tidak dapat ditahan, tidak terkecuali
itu pencemaran udara dalam antisipasi pembangunan di sektor industri
teknis pengelolaan sumberdaya khususnya di kota-kota besar. Demikian
lingkungan menjadi topik tulisan ini pula halnya meningkatnya
Mengetahui unsur-unsur atau pembangunan di sektor-sektor lain serta
jenis-jenis pencemaran udara dalam terusnya bertambah jumlah penduduk
antisipasi teknis pengelolaan dengan segala aktifitas serta mobilitas
sumberdaya lingkungan. mengakibatkan pengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap
penurunan kualitas lingkungan, yakni
2. Metode Penelitian pencemaran udara. Kondisi seperti ini
maka diperlukan perencanaan
Tulisan ini adalah studi literatur pengendalian, pemantauan dan
dengan tema pencemaran udara evaluasi dalam pengelolaan lingkungan
dalam antisipasi teknis pengelolaan guna menjaga kestabilan dan
sumberdaya lingkungan. Metode yang ketersediaan sumberdaya yang
digunakan adalah diskripsi yang diurai termanfaatkan manusia, seperti dalam
secara sistematik dari berbagai sumber, bentuk antisipasi teknis.
sehingga didapatkan gambaran Dhamono (2004) dalam sebuah
mengenai bentuk-bentuk antisipasi tulisannya yang berjudul Polusi Udara
teknis pengelolaan pencemaran udara menyebutkan bahwa terdapat lima
sesuai jenisnya atau unsurnya. unsur-unsur kimia berbahaya sebagai
pencemar udara yang penting, yaitu :
1) Ozone (O3) ,
3. Hasil dan Pembahasan
2) Oksida Karbon (CO dan CO2),
3.1 Udara, Sumberdaya yang 3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3),
Termanfaatkan 4) Oksida Nitrogen (NO,NO2, dan N2O),
Cutter (dalam Fandeli, 2004) 5) Partikel Mokuler (debu, asam,
mengklasifikasikan udara sebagai pestisida, dll).
sumberdaya alam yang kehadirannya
atau suplainya konstan/relatif konstan Pembangunan diberbagai
berapapun jumlahnya dimanfaatkan, sektor sampai saat ini telah dipetik
walaupun selalu tersedia udara hasilnya oleh manusia diperlihatkan
merupakan sumberdaya yang sangat dengan makin meningkatnya taraf
penting artinya. Sementara itu 2000) hidup, namun sesungguhnya dibalik ini
bahwa dapatkah kita bayangkan jika semua hasil sampingan akibat
pembangunan tersebut membawa

121
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 120 - 129

neraka bagi kehidupan, yakni akan sangat membantu terciptanya


penurunan kualitas lingkungan yang pembangunan yang berwawasan
mungkin saja akan memperdek umur lingkungan dan berkelanjutan.
bumi ini.
Kegiatan industri dan
3.2 Sumber-sumber Pencemaran Udara
transportasi yang merupakan bagian
Pencemaran udara terjadi
kegiatan pembangunan yang menjadi
akibat dilepaskannya zat pencemar dari
sumber pencemaran udara dan paling
berbagai sumber ke udara. Sumber-
dominan dewasa disamping sumber
sumber pencemaran udara dapat
lainnya seperti kebakaran hutan. Hal ini
bersifat alami ataupun dapat pula
menjadi masalah bagi kehidupan
antropogenik (aktifitas manusia).
manusia, terutama yang tinggal kota-
Peraturan pemerintah mengenai
kota besar yang banyak industri dan
pengelolaan udara di Indonesia pada
padat transportasi bermotor yang
PP No. 41/1999 mendefinisikan sumber
kesemuanya mengeluarkan gas atau
pencemaran udara sebagai setiap
partikel yang dapat menyebabkan
usaha dan atau kegiatan yang
pencemaran udara.
mengeluarkan bahan pencemar ke
Emil Salim dalam Basuki (1992)
udara dengan menyebabkan udara
bahwa dalam mendukung
tidak berfungsi sebagaimana mestinya,
pembangunan yang berkelanjutan
dan kemudian peraturan pemerintah ini
diperlukan langkah-langkah sebagai
menggolongkan sumber pencemaran
berikut :
udara atas lima, yakni :
1) Pengelolaan sumberdaya alam perlu
1) Sumber bergerak : sumber emisi
dilakukan sedemikian rupa sehingga
yang bergerak atau tetap pada
merupakan keterpaduan yang tidak
suatu tempat yang berasal dari
merusak.
kendaraan bermotor
2) Memahami keterbatasan lingkungan
2) Sumber bergerak spesifik : serupa
untuk menyerap pencemaran yang
dengan sumber bergerak namun
diakibatkan penggunaan yang tidak
berasal dari kereta api, pesawat
tepat.
terbang, kapal, laut dan kendaraan
3) Berusaha menggunakan
berat lainnya.
sumberdaya alam dan energi
3) Sumber tidak bergerak : sumber emisi
seefisien mungkin dalam penerapan
yang tetap pada suatu tempat.
pembangunan seterusnya.
4) Sumber tidak bergerak spesifik :
4) Penerapan studi kelayakan
serupa dengan sumber tidak
lingkungan suatu proyek yang akan
bergerak namun berasal dari
dibangun disamping studi kelayakan
kebakaran hutan dan pembakaran
ekonomi.
sampah.
5) Mengembangkan peran masyarakat
5) Sumber gangguan : sumber
dalam pembangunan dengan
pencemar yang menggunakan
pertimbangan bahwa sumberdaya
media udara atau padat untuk
alam harus digunakan untuk
penyebarannya, sumber ini berupa
kemakmuran rakyat yang sebesar-
dari kebisingan, getaran, kebauan
besarnya.
dan gangguan lain.
Dengan dengan kepedulian
dan pemahaman masyarakat serta Nurdin, et.al (2004) bahwa
stakeholders lainnya seperti yang pengklasifikasian atau penggolongan
diuraikan di atas, serta dampak yang pencemaran berdasarkan WHO, yakni
ditimbulkan oleh pencemaran udara pencemaran udara atas sumber tidak

122
Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Lingkungan
(Iwan Setiawan Basri)

bergerak, sumber bergerak dan sumber 3.3 Udara dan Kualitasnya


dalam ruangan. Soemarwoto (2004) bahwa
udara merupakan campuran berbagai
gas, uap air dan debu. Gas oksigen kita
perlukan untuk pernapasan dan pada
umumnya kadarnya mencukupi, karena
itu kualitasnya lebih berkaitan dengan
kadar gas yang mempunyai efek
terhadap kesehatan manusia dan fungsi
ekologi udara.
Di bagian lain diuraikan pula
bahwa gas dalam udara berasal dari
berbagai sumber, dekomposisi bahan
organik menghasilkan berbagi gas
’ karena kondisi sanitasi lingkungan hidup
Gambar 1. Sumber Pencemaran Udara kita belum baik. Pembakaran sampah
Tidak bergerak dan bahan bakar dari rumah tangga,
kendaraan bermotor dan industri
merupakan sumber penting
pencemaran udara.
Kualitas udara yang masih bersih
menurut Sastrawijaya (2000) terdiri dari
susunan komposisi gas-gas seperti pada
Tabel 1, Sementara itu Pada bagian lain
Nurdin, et.al (2004) penggolongan
kualitas udara didasarkan pada Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU)s
seperti yang terinci pada Tabel 2.

Gambar 2. Sumber Pencemaran Udara


bergerak

Tabel 1. Komposisi udara bersih dan kering


Macam gas Volume (%)
- Nitrogen, N2 78
- Oksigen O2, 21 Argen, Ar 0,94
- Karbondioksida, CO2 0.03
- Helion, He 0,01
- Neon, Ne 0,01
- Xenon, Xe 0,01
- Kripton, Kr 0,01
- Metana, Karbon monoksida, sedikit sekali
- Amoniak, NH, Nitrat Oksida, sedikit sekali
- Hidrogen sulfide, H2S sedikit sekali
Sumber : A. Tresna Sastrawijaya, 2000, Pencemaran Lingkungan,
Rineka Cipta, Jakarta. 2000,

123
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 120 - 129

Tabel 2. Indeks Standar Pencemaran Udara


Kategori Rentang Penjelasan

Tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek


bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak
Baik 0 -50
berpengaruh pada tumbuhan, bangunan atau
nilai estetika
Tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh
pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi
Sedang 51-100
berpengaruh terhadap pada tumbuhan yang
sensitif dan nilai estetika
Tingkat kualitas udara yang bersifat merugikan
pada manusia ataupun kelompok hewan yang
Tidak Sehat 101 – 199
sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada
tumbuhan ataupun nilai estetika
Tingkat kualitas udara yang dapat merugikan
Sangat
200 – 299 kesehatan pada sejumlah segment populasi yang
Tidak Sehat
terpapar
Tingkat kualitas udara yang berbahaya yang
Berbahaya > 300 secara umum dapat merugikan kesehatan yang
serius pada pupulasi
Sumber : Dede Nurdin, et.al, 2004, dikutip dari Definisi Indeks Standar Pencemar Udara

3.4 Pencemaran Udara dan Sering terdengar rumor


Pengelolaan Lingkungan ditengah kita bahwa biarkan saja
a. Pencemaran Udara lingkungan tercemari (udara) asalkan
industri dapat berkembang pesat, di
Tempat terjadi pencemaran
bagian lain terdengar pula bahwa
udara dapat di rumah rumah,
tidak dibutuhkan kemajuan industri
Industri/pabrik, transportasi
dengan mengorbankan lingkungan
(kendaraan bermotor, kantor,
udara. Kedua rumor di atas
kebakaran hutan , dan seterusnya.
merupakan hal yang serius, maka
Dalam Setiawan (2009) bahwa
kedua perlu disatukan dalam
pencemaran udara secara
pengelolaan udara yang rasional
akumulatif dan simultan juga dapat
sehingga dapat dicapai
terjadi di dalam ruang maupun luar
keseimbangan antara kepentingan
ruangan luar ruangan, perkotaan
jangka pendek, menengah dan
hingga ke tingkat regional bahkan
panjang.
sudah menjadi gejala global.
Rasional dan optimal
Selanjutnya Setiawan (2009)
merupakan kata-kata yang cukup
menyebutkan peristiwa terjadinya
mudah diucapkan, termasuk dalam
pencemaran saat ini, termasuk
pengelolaan sumberdaya udara
pencemaran udara adalah
akan tetapi sangat sukar untuk
umumnya karena aktifitas manusia
dilakukan karena udara tidak
dalam memenuhi kebutuhan, baik
nampak dan dinamis. Ruslan H (1998)
pemenuhan kebutuhan primber
bahwa obyek pengelolaan
maupun sekunder.
lingkungan udara, yaitu lingkungan

124
Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Lingkungan
(Iwan Setiawan Basri)

yang bersifat dinamis atau tidak b. Antisipasi Teknis Pengelolaan


tentu, dinamis karena tergantung Lingkungan Udara
satu sama lain, tidak tentu Upaya-upaya pengelolaan
dikarenakan atmosfir yang selalu lingkungan udara dari gas-gas
berubah, sehingga kesulitan ini pencemaran dapat dilakukan
merupakan pemicu yang sangat dengan berbagai tindakan dan
dinamis dalam mencapai pendekatan non teknis dan teknis.
pelaksanaan pembangunan. Pendekatan non teknis dapat
Udara yang kita nikmati setiap berupa penerapan instrumen
hari secara gratis tidak dapat dikotak- kebijakan mengenai pengelolaan
kotakkan, pencemaran yang terjadi sumberdaya alam dan lingkungan,
satu tempat akan dirasakan pula standar baku mutu, peningkatan
dampaknya ditempat lain. kesadaran pada semua elemen
Pencemaran yang dihasilkan oleh masyarakat (stakeholder) penting
satu orang akan dihirup pula yang kelestarian lingkungan hidup,
lain. Sehingga dengan konsekuensi sedangkan dari segi teknis adalah
yang demikian, menjaga kualitas dengan penerapan teknologi.
udara halus menjadi perhatian kita
semua. • Polusi Udara oleh Gas Ozone (O3)
Sastrawijaya (2000) bahwa dan Pengelolaannya
pencemaran udara digolongkan Polusi Udara bahwa Ozon (O3)
kedalam tiga kategori, yakni ; merupakan molekul kimia dari 3
1). Pergesekan permukaan, adalah atom yang saling melekat dan
penyebab utama pencemaran merupakan bahan yang berenergi,
partikel padat di udara dan bila ozon bersinegri dengan bahan
ukurannya dapat bermacam- maka dengan cepat
macam mengeluarkan energi kimia yang
2). Penguapan, merupakan kuat, dan karena bentuk molekul
perubahan fase cairan gas, polusi ozon adalah energi solar (matahari)
udara banyak disebabkan zat-zat dengan reaksi photokimia dari
mudah yang mudah polutan maka akan meningkatkan
menguap/tidak nampak konsentrasi ozon yang puncaknya
3). Pembakaran, merupakan reaksi terjadi pada tengah hari, Bila telah
kimia yang berjalan mencapai 0,08 ppm akan
cepat/dinamis dan menganggu kesehatan bila kondisi
membebaskan energi, cahaya, tersebut berlanjut sampai delapan
atau panas, sehingga dengan jam. (Dhamono, 2004)
kondisi perubahan yang begitu Untuk mengantisipasi polusi udara
cepat dan dinamis inilah dan akibat menipisnya lapisan ozon
tidak nampak menjadi dalam maka langkah-langkah yang dapat
pengelolaan udara. dilakukan dengan mengurangi
atau meniadakan penggunaan
Udara dikatakan tercemari Chlorofluorocarbon (CFC) pada
jika telah melewati batas baku mutu produksi industri-industri, misalnya
udara ambien (udara bersih) seperti pada kemasan aerosol dan mesin
makin meningkatnya konsentrasi pendingin sehingga diperlukan
karbondioksida (CO2) di udara yang modifikasi mesin pengguna CFC
dapat mengakibatkan naiknya suhu dari alat-alat tersebut.
bumi.

125
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 120 - 129

• Polusi Udara oleh Oksida Karbon kota, dan atau penanaman


(CO dan CO2) dan pohon (vegetasi) yang mana
Pengelolaannya fungsi dari vegetasi ini adalah
Sumber pencemaran yang paling kemampuannya menyerap zat
banyak di muka bumi ini adalah pencemar CO2 karena saat
gas buang yang dihasilkan oleh berfotosintesa memiliki
industri dan kendaraan bermotor kemampuan menyerap panas
berupa Karbondioksida (CO2), yang menyebabkan udara di
dan bahkan sumber pencemaran sekitarnya menjadi dingin.
gas pencemar ini berasal dari Sejalan dengan itu Pherson (1998)
rumah yang disebabkan gas bahwa yang memiliki permukaan
memasak, pemanas ruang serta daun (crown canopy) 1.000 m2
asap rokok dan juga kebakaran, menyerap sejumlah CO2 di udara
walaupun tidak beracun gas ini menghasilkan sejumlah cukup
tetapi dapat berakibat naiknya untuk keperluan bernafas satu
suhu bumi. orang selama satu tahun. Suatu
CO2 yang terdapat dalam udara kawasan yang memiliki tutupan
akan digunakan oleh makhluk tumbuhan seluas 39 % akan
hidup, sebagian juga akan mampu menyerap CO2 sebesar
melarut dalam laut. CO2 juga 119 t/ha dan pada daerah
akan bereaksi di udara dengan lainnya yang terdapat tutupan
batu silikat yang mengalami sekitar 21 % hanya memiliki
kehancuran iklim, terbentuklah kemampuan penyerapan CO2
CaCO2 dan batu kapur serta sekitar 40 t/ha. Selanjutnya
CaCO3 yang berakibat disebutkan untuk lebih
terganggunya daur siklus karbon mengoptimalkan peran
di udara dan CO2 banyak vegetasi/hutan dapat dilakukan
mengabsorpsi energi thermal dengan langkah-langkah :
yang seharusnya kembali ke
1) Menanam pohon yang
angkasa. CO2 kan menyimpang
memiliki kemampuan
energi ini sehingga menyebabkan
menyerap zat pencemar
suhu naik dan menurut
udara C02.
perhitungan dalam waktu 500
2) Sesegera mungkin mengganti
tahun suhu akan naik 22 0C
pohon yang mati dengan
(Sastrawijaya ,2000)
tanaman yang baru.
Basuki (1992) menyebutkan
3) Menciptakan
bahwa pengelolaan Pencemaran
keanekaragaman hayati pada
Udara berdasarkan Badan
suatu lokasi hutan kota, umur
Proteksi Lingkungan (EPA)
dan jenis yang berbeda
menentukan standar kandungan
sehingga luas permukaan
CO di udara, yakni konsentrasi
daun/canopy dapat berlanjut.
karbonmonoksida harus tidak
4) Memilih jenis tanaman yang
melebihi 9 ppm selama delapan
sesuai dengan jenis tanah dan
jam berturut-turut dan tidak boleh
iklim lokal sehingga dapat
dalam periode waktu satu jam.
tumbuh subur dan pada
Upaya pengelolaan lingkungan
akhirnya dapat menyerap CO2
udara seperti di atas dapat
serta sedikit memerlukan
dilakukan dengan program
perawatan.
konservasi hutan, program hutan
5) Mempertimbangkan jangka

126
Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Lingkungan
(Iwan Setiawan Basri)

waktu tumbuh, karena jenis manusia. Upaya pengelolaan


tanaman yang memiliki lingkungan udara untuk
kecepatan tumbuh cepat mengantisipasi kondisi
memiliki pula kesempatan pencemaran yang disebabkan
untuk menyerap CO2. oleh oksida belerang yakni
dengan melakukan pembersihan
• Polusi Udara oleh Oksida Belerang atau pemberantasan SO2 di
(SO2 dan SO3) dan industri yang menghasilkan gas
Pengelolaannya buang oksida belerang seperti di
Standar SO2 dituliskan untuk kilang minyak, industri batu bara
daerah perindustrian dan dan lain sebagainya walaupun
permukiman perlu dibedakan teknologi ini harus dibayar mahal.
terinci pada Tabel 3.
Sastrawijaya (2000) menegaskan • Polusi Udara oleh Oksida Nitrogen
bahwa oksida belerang (NO,NO2, dan N2O) dan
merupakan gas jernih yang tak Pengelolaannya
berwarna, gas ini menyengat dan Polusi udara dengan oksida
amat membahayakan manusia, nitrogen telah mencapai angka
kedalam daur belerang termasuk yang cukup signifikan, yakni
S02, H2S, dan H2SO4 yang sekitar 10 % dari semua gas-gas
merupakan asam dan garam pencemar udara, namun dibalik
yang merupakan aerosol tetes air semua itu peran dan fungsi
di udara, selanjutnya gas H2S nitrogen sangat mat penting
diproduksi oleh pembusukan dalam siklus kesetimbangan alam,
bahan organik, letusan gunung yakni sekitar 78 %.
api, dan sedikit industri. Jumlah Dalam buku Pencemaran
SO2 karena oksida H2S adalah 80 Lingkungan yang ditulis oleh
% sisanya 20 % SO2, dan yang dari Sastrawijaya (2000) dijelaskan
manusia adalah bahan bakar bahwa kilat dan kosmis juga
yang mengandung belerang mampu mengikat nitrogen dan
dan pelelehan non-fera, kilang membentuk senyawa dengan
minyak, industri batu bara, dan unsure lain, sehingga
lain sebagainya. menghasilkan senyawa yang
Senyawa belerang yang sangat bermanfaat untuk
terkandung di udara dapat pertumbuhan tanaman dan
menyebabkan hujam asam dan hewan, siklus ini sangat kompleks
akan menimbulkan pencemaran sehingga banyak yang tidak
lingkungan yang berbahaya bagi diketahui pasti dan dalam proses
tanaman, hewan dan bahkan manusia telah mengganggunya.

Tabel 3. Konsentrasi maksimum SO2 dengan Waktu


Konsentrasi Maksimum SO2
Periode rata-rata
Permukiman Industri/Dagang
Satu Jam 0,025 bpj 0,40 bpj
24 Jam 0,10 bpj 0,20 bpj

127
Jurnal SMARTek, Vol. 8, No. 2, Mei 2010: 120 - 129

Tabel 3. (lanjutan)
Konsentrasi Maksimum SO2
Periode rata-rata
Permukiman Industri/Dagang
Satu tahun 0,02 bpj 0,05 bpj
Sumber : A. Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, Rineka
Cipta,Jakarta. 2000

• Polusi Udara oleh Partikel Mokuler mengantisipasi pencemaran


dan Pengelolaannya udara oleh partikel Mokuler
Partikel Mokuler yang tersuspensi adalah dengan menampung
di udara sangat berbahaya bagi partikel dalam bejana terbuka
kesehatan manusia. Sumber- atau lempeng kaca yang diberi
sumber partikel Mokuler adalah perekat, sehingga partikel yang
cerobong asap pabrik dan jatuh dapat ditimbang dan
partikel ini akan tersuspensi dianalisis sehingga dapat
beberapa hari di udara ditentukan bentuk antisipasinya.
tergantung dari besar kecilnya
partikel, makin kecil partikelnya
maka makin lama pula 4. Kesimpulan
kesempatan untuk tinggal di Udara adalah sumberdaya
udara dan untuk partikel yang lingkungan yang suplainya
lebih besar akan cepat turun ke konstan/relatif konstan berapapun
permukaan tanah disekitar jumlahnya dimanfaatkan. Walaupun
sumbernya. selalu tersedia udara merupakan
Ukuran partikel-partikel dimulai sumberdaya yang sangat penting
dimulai dari 0,1 sampai dengan artinya, oleh karenanya mengetahui,
10 mikron dan partikel ini berasal memahami serta melakukannya cara-
dari proses alam dan dari limbah cara antisipasi pencemaran udara
yang jumlahnya makin meningkat dalam pengelolaan sumberdaya
dengan peningkatan jumlah lingkungan.
penduduk. Partikel dapat berupa Terdapat lima unsur-unsur kimia
karbon, jelaga, abu terbang, berbahaya sebagai pencemar udara
lemak, minyak dan pecahan yang penting, yaitu :
logam.
Upaya pengelolaan lingkungan 1) Ozone (O3) ,
udara untuk mengantisipasi 2) Oksida Karbon (CO dan CO2),
kondisi pencemaran tersebut 3) Oksida Belerang (SO2 dan SO3),
yang disebabkan oleh partikel
4) Oksida Nitrogen (NO,NO2, dan N2O),
Mokuler yakni dengan penerapan
teknologi penyaringan, seperti 5) Partikel Mokuler (debu, asam,
pada cerobong asa-sapa industri pestisida, dll).
dengan memasang filter yang Dari kelima unsur-unsur penting
saringan lebih dari ukuran partikel pencemar udara ini diperlukan metode
mokuler yang dihasilkan pabrik dan cara pendekatan yang berbeda
tersebut sehingga dapat dalam pengelolaannya, diantara
menangkap partikel yang halus. adalah antisipasi teknis sesuai dengan
Salah satu cara untuk karakteristik zat pencemar tersebut.

128
Pencemaran Udara dalam Antisipasi Teknis Pengelolaan
Sumber Daya Lingkungan
(Iwan Setiawan Basri)

Namun yang paling penting selalu


dimulai dari perencanaan,
pengendalian dan pemantauan serta
evaluasi. Bukan dilakukan yang sifatnya
sesat atas dasar keperluannya tetapi
untuk kepentingan lingkungan
kelangsungan lingkungan hidup yang
lebih lama.

5. Daftar Pustaka
Dhamono, 2004, Polusi Udara,
www.pelagi.com, 25 Sept. 2005
Fandeli, Chafid, 2004, Strategi
Pengelolaan Sumberdaya
Alam, PPS Ilmu Lingkungan
UGM, Yogyakarta.
Ruslan, 1988, Ekologi Lingkungan
Pencemar, Staya Wacana,
Semarang
Setiawan B, Iwan, Bahan Ajar Ilmu
Lingkungan, Jurusan Teknik
Arsitektur UNTAD, 2009
Mc.Pherson, 1998, Carbon Dioxide by
Urban Forest, Journal
Arboriculture 24(4),
Nurdin, Dede dkk, 2003, Udara Bersih Hak
Kita Bersama, www.pelagi.com,
25 Sept. 2005
Sastrawijaya, A.Tresna, 2000,
Pencemaran Lingkungan, PT.
Rineka Cipta, Jakarta
Soemarwoto, Otto, 2004, Atur Diri Sendiri
; Paradigma Baru Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Gadjah
Mada University Press,
Yogyakarta
Tri Basuki, Kris, 1992, Pengelolaan
Pencemaran Udara, Yayasan
Lingkungan Hidup, Yogyakarta

129

Anda mungkin juga menyukai