Anda di halaman 1dari 6

IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp.

1~5
ISSN: 1978-1520  1

PENGARUH KOMPOSISI TERHADAP SIFAT MEKANIK


KERAMIK BERPORI MENGGUNAKAN DEBU VULKANIK
GUNUNG SINABUNG

Tengku Jukdin Saktisahdan1, Moraida Hasanah2, Supriono Siregar3


1,2,3
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNA, Kisara n Sumatera Utara
e-mail: *1moraidahasanah@yahoo.com, 2jukdinsaktisahdan@yahoo.co.id,
3
suprionosiregar@yahoo.com

Abstrak : Telah dilakukan penelitian untuk pembuatan keramik berpori yang memanfaatkan
bentonit, debu vulkanik Gunung Sinabung dan karbon aktif. Pembuatan sampel dilakukan
dengan tahap pengayakan masing masing bahan dengan ukuran 100 mesh dan pencampuran
dengan menggunakan metode dry press dengan beban 5 ton selama 10 menit. Perbandingan
komposisi bentonit, debu vulkanik Gunung Sinabung dan karbon aktif yaitu (80:0:20),
(75:5:20), (70:10:20), (65:15:20) dan (60:20:20). Karakterisasi sifat mekanik kuat tekan
sebesar 3,02 MPa – 6,66 MPa dan kekerasan sebesar 117,112 MPa- 187,639 MPa.

Kata kunci : Keramik Berpori, Debu Vulkanik Gunung Sinabung, Sifat Mekanik

1. PENDAHULUAN

Keramik adalah sebuah bidang utama yang khusus dengan perlakuan mineral non
logam oleh berbagai proses, termasuk panas, untuk menghasilkan sifat estetika atau berfaedah
(Norton,1974). Sebagai klasifikasi, keramik keras, tahan aus, rapuh, rentan terhadap panas
berlebih, tahan api, isolator listrik dan termal, sebagian transparan, non magnetik, secara
kimiawi stabil, dan tahan oksidasi. Karena secara umum, akan ada pengecualian, beberapa
keramik elektrik dan termal yang cukup konduktif, sementara yang lain bahkan superkonduktor
(Barsoum,1997). Salah satu jenis keramik yang sering digunakan untuk filter gas buang adalah
keramik berpori.
Keramik berpori adalah keramik yang sengaja dibuat mempunyai rongga-rongga kecil
yang dapat dirembesi oleh fluida dan berfungsi sebagai media filter. Keramik berpori ini relatif
lebih tahan terhadap perubahan suhu tinggi, korosi dan kontaminasi bahan lain, sehingga dapat
digunakan sebagai media filter, antara lain air limbah, gas buang, penuangan logam cair (seperti
timah) dan lainnya (Sebayang, 2009).
Bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat keramik seperti kaolin, clay,
feldspar dan kuarsa serta bentonit. Bentonit alam merupakan alumina slikat terhidrasi dengan
unsur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah dari senyawa yang dikandungnya.
Bentonit berarti Tanah liat yang mengadung senyawa hidrat alumiino slikat dengan unsur –
unsur utama alkali tanah dan mempunyai sifat penukaran ion serta kemampuan absopsi yang
tinggi. Sehingga mineral bentonit terdiri dari beberapa jenis mineral, berstuktur tiga dimensi dan
mempunyai pori yang dapat diisi oleh molekul air.(Putri, 2013).
Selain itu salah satu bahan yang dapat digunakan yaitu debu vulkanik gunung Sinabung
yang berada di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Akibat dari letusan gunung Sinabung
ini banyak material yang dikeluarkan salah satunya debu vulkanik.
Penelitian yang telah dilakukan Nain Felix Sinuhaji (2011), debu vulkanik gunung
Sinabung mengandung silika (SiO2) sebanyak 59,92%. Oleh karena itu debu vulkanik gunung
Sinabung dapat digunakan untuk bahan baku keramik sebagai pengganti dari kuarsa.

Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
2  ISSN: 1978-1520

Oleh karena itu pada penelitian ini diupayakan pembuatan keramik berpori dengan
memanfaatkan debu vulkanik Gunung Sinabung, bentonit dan karbon aktif.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Peralatan dan Bahan


Serbuk bentonit, serbuk debu vulkanik gunung Sinabung diambil dari desa Berastepu
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo dan serbuk karbon aktif, ayakan 100 mesh, neraca,
jangka sorong, High Temperature Furnance, Cetakan Sampel, Universal Testing Machine.

2. 2.Prosedur Penelitian
Bahan baku berupa bentonit, debu vulkanik dan karbon aktif diayak masing-masing 100
mesh serta aquadest. Selanjutnya masing-masing bahan ditimbang, kemudian dibuat
perbandingan komposisi bentonit, debu vulkanik dan karbon aktif seperti pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Perbandingan Komposisi Bahan Keramik Berpori

No. Bentonit Debu Vulkanik Karbon Aktif


(%berat) Gunung Sinabung (% berat)
(% berat)
1 80 0 20
2 75 5 20
3 70 10 20
4 65 15 20
5 60 20 20

Serbuk bentonit,debu vulkanik dan karbon aktif diayak menggunakan ayakan ukuran
100 mesh. Kemudian campuran bahan baku tersebut diaduk hingga homogen dengan
menambahan aquadest. Setelah campuran bahan baku merata, selanjutnya dimasukkan
kecetakan.
Cetakan berbentuk pelet dengan diameter 3 cm dengan tinggi 4 cm, tebal 2,3 cm, lalu di
press sebesar 5 ton selama 5 menit, kemudian cetakan dibuka sampel dikeluarkan dan
dikondisikan di ruang terbuka selama 7 hari. Kemudian semua sampel dibakar dalam furnace
pada suhu 1100 oC selama 2 jam, furnace dimatikan dan ditunggu selama 24 jam, sampel
dikeluarkan siap untuk dikarakterisasi sifat mekanik (kuat tekan dan kekerasan) serta
karakteristik mikrostruktur.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kuat Tekan

Kekuatan tekan suatu material adalah kemampuan material dalam menahan beban/gaya
mekanik sampai terjadinya kegagalan.Kuat tekan suatu bahan merupakan perbandingan
besarnya beban maksimum yang dapat ditahan oleh beban.Pengaruh kuat tekan menggunakan
alat Universal Testing Machine (UTM). Untuk pengukuran kuat tekan mengacu pada standard
ASTM C 733 dan dihitung dengan persamaan berikut :

(1)

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page


IJCCS ISSN: 1978-1520  3

Dimana :
P : Kuat tekan (N/m2)
Fmaks : Gaya maksimum (N)
A : Luas permukaan sampel (m2)

Hubungan kuat tekan keramik terhadap komposisi debu vulkanik Gunung Sinabung
ditunjukkan seperti gambar 1.
Kuat Tekan (MPa)

7
6
5
4
3
2
1
0
0 5 10 15 20 25
Debu Vulkanik Gunung Sinabung (%)

Gambar 1. Hubungan antara komposisi Debu Vulkanik Gunung Sinabung dengan nilai kuat
tekan keramik berpori

Dari gambar 1 menunjukkan pengaruh penambahan komposisi debu vulkanik Gunung


Sinabung dengan kuat tekan keramik berpori. Nilai kuat tekan meningkat pada campuran debu
vulkanik Gunung Sinabung 0 % - 15 %. Nilai kuat tekan maksimal berada pada 15 % debu
vulkanik Gunung Sinabung sebesar 6,66 MPa.

3.2 Kekerasan

Kekerasan adalah ketahanan material terhadap deformasi plastis yang diakibatkan


tekanan. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya untuk material yang dalam
penggunaanya akan mangalami pergesekan dan deformasi plastis. Deformasi plastis yaitu suatu
keadaan dari material diberikan gaya maka struktur mikro dari material tersebut sudah tidak bisa
kembali ke bentuk semula. Lebih ringkasnya kekerasan didefinisikan sebagai kemampuan suatu
material untuk menahan beban identasi atau penetrasi (penekanan).

(6)
Dimana :
VHN : Kekerasan
d : Panjang diagonal rata-rata jejak bujur sangkar (mm)
P : Beban (kg/mm2)

Hubungan komposisi debu vulkanik Gunung Sinabung terhadap kekerasan keramik


ditunjukkan seperti gambar 2.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
4  ISSN: 1978-1520

Kekerasan (MPa)
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0 5 10 15 20 25

Debu Vulkanik Gunung Sinabung (%)

Gambar 2. Hubungan komposisi debu vulkanik gunung sinabung terhadap nilai kekerasan
keramik berpori

Dari gambar 2 menunjukkan pengaruh penembahan komposisi debu vulkanik Gunung


Sinabung dengan kekerasan dari keramik. Kekerasan keramik berpori meningkat pada
komposisi 0 % - 15 % kemudian meningkat kembali pada komposisi 15 %. Nilai kekerasan
maksimal pada komposisi 15 % sebesar 187,639 MPa.

3.3 Karakteristik Mikrostruktur


Hasil analisis pengujian SEM keramik berpori dengan penambahan 0% dan 20% debu
vulkanik Gunung Sinabung dengan suhu pembakaran 1100 oC selama 2 jam ditunjukkan pada
gambar berikut :

Gambar 3 Gambar Mikrostruktur Keramik Berpori dengan penambahan 0% Debu Vulkanik


Gunung Sinabung

Dari pengujian SEM, terlihat struktur permukaan keramik berpori 0% debu vulkanik
Gunung Sinabung. Dari gambar 3, sebaran pori-pori pada keramik berpori terlihat tidak merata
sehingga mempengaruhi sifat fisis dan sifat mekanik keramik yang telah dibuat.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page


IJCCS ISSN: 1978-1520  5

Gambar 4 Gambar Mikrostruktur Keramik Berpori dengan penambahan 20% Debu Vulkanik
Gunung Sinabung

Dari pengujian SEM, terlihat struktur permukaan keramik berpori 20% debu vulkanik
Gunung Sinabung. Dari gambar 4, sebaran pori-pori pada keramik berpori terlihat lebih merata
serta partikel penyusun keramik berpori saling terikat dari keramik berpori 0% debu vulkanik
Gunung Sinabung.

4. KESIMPULAN

Dari hasil-hasil uji keramik berpori yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan penambahan komposisi debu vulkanik Gunung Sinabung nilai susut massa serta
susut volume cenderung meningkat dengan seiring bertambahnya komposis debu vulkanik
Gunung sinabungnilai kuat tekan yang terbaik berada pada komposisi 15 % sebesar 6,66
MPa.
2. Pada nilai kekerasan juga cenderung mengalami peningkatan juga seperti pada nilai kuat
tekan. Nilai kuat tekan terbaik berada pada komposisi 15 % penambahan debu vulkanik
Gunung Sinabung sebesar 187,639 MPa.
3. Dari hasil pengujian SEM terlihat struktur permukaan keramik berpori 20% debu vulkanik
Gunung Sinabung. Sebaran pori-pori pada keramik berpori terlihat lebih merata serta
partikel penyusun keramik berpori saling terikat dari keramik berpori 0% debu vulkanik
Gunung Sinabung.

5. SARAN

Pada penelitian ini disarankan agar pada cetakan sampel sering dilumasi pelumas agar
pada proses pencetakan sampel tidak mudah pecah.

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Barsoum,M.W. 1997. Fundamentals of Ceramics. New York. McGraw Hill Companies, Inc.

[2] Norton, F. H. 1974. Elements of Ceramics. Reading. Addison-Wesley Publishing Company

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
6  ISSN: 1978-1520

[3] Putri, Endang M. 2013. Pemanfaatan Bentonit Alam Sebagai Bahan Pengisi Pada Komposit
Polipropilena Untuk Bahan Teknik. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

[4] Sebayang, P. Dkk.2009. Pengaruh Penambahan Serbuk Kayu Terhadap


Karakteristik Keramik Cordirite Berpori Sebagai Bahan Filter Gas
Buang. Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia.Volume 7 No. 1.ISSN No.
0854-3046 : 25-38.

[5] Sinuhaji, N.F. 2011. Analisis Logam Berat dan Unsur Hara Debu Vulkanik Gunung
Sinabung Kabupaten Karo-Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.
Medan.

[6] Surest, A. H. Dkk. 2008. Pengaruh Suhu, Konsentrasi Zat Aktivator Dan Waktu Aktivasi
Terhadap Daya Searap Karbon Aktif Dari Tempurung Kemiri. Jurnal Teknik Kimia
Universitas Sriwijaya. No. 2 Vol. 15 : 17-21

[7] http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sinabung. Diakses tanggal : 22 April 2015.

[8] http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Sinabung. Diakses tanggal : 22 April 2015.

IJCCS Vol. x, No. x, July 201x : first_page – end_page

Anda mungkin juga menyukai