Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
JURUSAN MATEMATIKA
2020
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah “MencariOperasi-Operasi Matriks dan
Persamaan Linear pada Aplikasi Matlab” pada mata kuliah Praktikum Komputasi.
Kami juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Praktikum
Komputasi Ibu Marlina Setia Sinaga M.Si. yang sudah memberikan bimbingannya kepada
kami selama perkuliahan sehingga kami dapat memahami materi-materi perkuliahan serta
dapat mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini. Dengan diberikannya tugas ini, semoga
kami dapat lebih lagi dalam memahami topik dan materi yang terkait pada mata kuliah
Praktikum Komputasi
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini
dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
Bab I………………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang……………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 1
C. Tujuan………………………………………………………………………. 2
Bab II……………………………………………………………………………….. 3
Bab III………………………………………………………………………………. 19
A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 19
B. Saran………………………………………………………………………... 19
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..…. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi
numerik. Pada awalnya, program ini merupakan interface untuk koleksi rutin-rutin numerik
dari proyek LINPACK dan EISPACK, namun sekarang merupakan produk komersial dari
perusahaan Mathworks, Inc. MATLAB telah berkembang menjadi
sebuah environment pemrograman yang canggih yang berisi fungsi-fungsi built-in untuk
melakukan tugas pengolahan sinyal, aljabar linier, dan kalkulasi matematis lainnya.
MATLAB juga berisi toolbox yang berisi fungsi-fungsi tambahan untuk aplikasi khusus .
MATLAB bersifat extensible, dalam arti bahwa seorang pengguna dapat menulis
fungsi baru untuk ditambahkan pada library ketika fungsi-fungsi built-in yang tersedia
tidak dapat melakukan tugas tertentu. Kemampuan pemrograman yang dibutuhkan tidak
terlalu sulit bila Anda telah memiliki pengalaman dalam pemrograman bahasa lain seperti
C, PASCAL, atau FORTRAN.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengambilan anggota matriks pada aplikasi matlab.
2. Bagaimana cara mencari operasi-operasi matriks (perkalian, pertambahan,
pengurangan) pada aplikasi matlab.
3. Bagaimana cara mencari matriks kuadrat pada aplikasi matlab.
1
4. Bagaimana cara mencari perkalian korespondensasi matriks pada aplikasi matlab.
5. Bagaimana cara mencari transpose matriks pada aplikasi matlab.
6. Bagaimana cara mencari pembagian left dan pembagian right pada aplikasi matlab.
7. Bagaimana cara mencari persamaan linear pada aplikasi matlab.
C. Tujuan
1. Untuk pengambilan anggota matriks pada aplikasi matlab.
2. Untuk mencari operasi-operasi matriks (perkalian, pertambahan, pengurangan) pada
aplikasi matlab.
3. Untuk mencari matriks kuadrat pada aplikasi matlab.
4. Untuk mencari perkalian korespondensasi matriks pada aplikasi matlab.
5. Untuk mencari transpose matriks pada aplikasi matlab.
6. Untuk mencari pembagian left dan pembagian right pada aplikasi matlab.
7. Untuk mencari persamaan linear pada aplikasi matlab.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jika kita ingin mengambil baris kedua pada matriks di atas, maka dapat menggunakan
syntax berikut:
>> A(2,:) => tekan enter
ans =
6 9 => maka benar terdapat 6 9 pada baris kedua
Cara ini dapat dilakukan untuk memperoleh baris pada suatu matriks
c. Pengambilan Kolom dari Matriks
7 10
Misalkan A = [ ]
6 9
Jika kita ingin mengambil kolom pertama pada matriks di atas, maka dapat menggunakan
syntax berikut:
>> A(:,1) => tekan enter
ans =
7 7
=> maka benar terdapat pada kolom pertama
6 6
𝐴 = (:,1) menunjunkkan “:” pada bagian baris agar baris tidak terikut pada hasil, dan 1 pada
bagian kolom agar menghasilkan kolom pertama.
Jika kita ingin mengambil kolom kedua pada matriks di atas, maka dapat menggunakan
syntax berikut:
>> A(:,2) => tekan enter
ans =
10 10
=> maka benar terdapat pada kolom kedua
9 9
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun berdasarkan urutan baris dan
kolom, serta dibatasi oleh sebuah tanda kurung. Pada bagian ini akan membahas perkalian
matriks dengan matriks dan juga perkalian suatu bilangan dengan matriks.
4
kedua. Berdasarkan definisi hasil perkalian matriks A berukuran m x r dengan matriks B
berukuran r x n adalah matriks AB berukuran m x n yang entri-entri ditentukan dari hasil
kali entri baris A dengan kolom B yang bersesuaian lalu dijumlahkan. Dapat dirumuskan
sebagai berikut.
𝑔 ℎ
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎𝑔 + 𝑏𝑖 + 𝑐𝑘 𝑎ℎ + 𝑏𝑗 + 𝑐𝑙
AB = [ ] [𝑖 𝑗] = [ ]
𝑑 𝑒 𝑓 𝑑𝑔 + 𝑒𝑖 + 𝑓𝑘 𝑑ℎ + 𝑒𝑗 + 𝑓𝑙
𝑘 𝑙
Contoh : Misalkan diketahui matriks A dan B, yang kemudian dihitung hasil kalinya
72 67
12 16 28
A=[ ] dan B = [97 23]
43 78 45
12 45
Maka dapat menggunakan syntax berikut untuk menghitungnya dengan cepat
menggunakan aplikasi matlab
ans =
2752 2432
11202 6700
Perlu diketahui untuk perkalian matriks A dengan B, ukuran baris A harus sama dengan
ukuran kolom B.
Kita juga dapat melakukan cara yang sama untuk perkalian matriks ordo 2x2 dan 3x3 pada
aplikasi matlab
• Perkalian suatu bilangan dengan matriks
Berdasarkan definisi perkalian matriks A dengan suatu bilangan c menghasilkan
(product) cA
𝑎1,1 𝑎1,2 𝑐𝑎1,1 𝑐𝑎1,2
c [𝑎 𝑎2,2 ] = [𝑐𝑎2,1 𝑐𝑎2,2 ]
2,1
Contoh : Misalkan diketahui suatu bilangan dan matriks kemudian dihitung hasil
perkaliannya.
3 4
a = 7 dan B = [−3 2]
0 1
Maka dapat menggunakan syntax berikut:
» a = 7; B = [3 4; -3 2; 0 1];
» a*B
5
ans =
21 28
−21 14
0 7
b. Penjumlahan Matriks
• Penjumlahan matriks dengan matriks
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓 𝑎+𝑒 𝑏+𝑓
[ ]+[ ]=[ ]
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ 𝑐+𝑔 𝑑+ℎ
Contoh : Misalkan diketahui matriks A dan B, kemudian anda akan mencari nilai A+B
1 2 5 6
A=[ ] dan B = [ ]
3 4 7 8
» A = [1 2; 3 4]; B = [5 6; 7 8];
» A+B
ans =
6 8
10 12
Jika dilakukan secara manual untuk memastikan benar atau tidak jawabannya akan sama dan
benar.
contoh : Misalkan diketahui suatu bilangan dan matriks kemudian dihitung hasil
penjumlahannya.
2 1
d = 2 dan C = [ ]
5 3
6
Maka dapat menggunakan syntax berikut:
» d = 2; C = [2 1; 5 3];
» d+C
ans =
4 3
7 5
c. Pengurangan Matriks
• Pengurangan matriks dengan matriks
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓 𝑎−𝑒 𝑏−𝑓
[ ]-[ ]=[ ]
𝑐 𝑑 𝑔 ℎ 𝑐−𝑔 𝑑−ℎ
Contoh : Misalkan diketahui matriks A dan B, kemudian anda akan mencari nilai A+B
5 6 1 2
A= [ ] dan B = [ ]
7 8 3 4
» A = [5 6; 7 8]; B = [1 2; 3 4];
» A-B
ans =
4 4
4 4
Jika dilakukan secara manual untuk memastikan benar atau tidak jawabannya akan sama dan
benar.
7
contoh: Misalkan diketahui suatu bilangan dan matriks kemudian dihitung hasil
penjumlahannya.
2 1
d = 5 dan C = [ ]
5 3
» d = 5; C = [2 1; 5 3];
» d-C
ans =
3 4
0 2
C. Matriks Kuadrat
Matriks kuadrat adalah matrik yang memiliki banyak kolom dan baris yang sama.
Pengoperasian matrik kuadrat pada aplikasi matlab sebagai berikut.
5 7
Misalkan A =[ ]
3 4
Misalkan kita ingin mencari kuadrat matriks, maka kita ketikkan pada aplikasi matlab
>>B=A*A=> lalu tekan enter
ans =
46 63
=> B =[ ]
27 37
Untuk lebih jelas dapat dilohat pada gambar berikut.
8
Jika banyaknya baris dan kolom pada matriks tidak sama, maka saat dioperasikan akan terjadi
error. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
D. Korespondensi Satu-Satu
Korespondensi satu satu dalam pengertiannya terhadap Matriks dimisalkan kita mempunyai
matriks A dan B dengan nilai :
Matriks A :
|2 4|
|6 8|
Matriks B :
|3 5|
|7 9|
C = A*B
Maka :
9
C(baris1, kolom2) = A(baris1, kolom1) * B(baris1, kolom2) + A(baris1, kolom2) * B(baris2,
kolom2)
Korespondensi satu-satu merupakan fungsi yang memetakan anggota dari himpunan A dan B,
dimana semua anggota A dan B dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A
berpasangan dengan tepat satu anggota B serta setiap anggota B berpasangan dengan tepat satu
anggota A. Jadi banyak anggota himpunan A dan B harus sama atau n(A) = n(B).
Pada korespondensi satu-satu setiap elemen di matriks A dikalikan ke tiap-tiap element matriks
B.
Contoh :
C = A*B
Kita coba terapkan perkalian tersebut pada MATLAB. Pertama kita buat sebuah file. Kemudian
kita membuat matriks A dan B sesuai dengan contoh diatas.
Kita memiliki 2 matriks, yaitu A dan B. Kemudian kita akan melakukan perkalian
korespondensi satu-satu antara matrik A dan B.
10
Untuk melakukan perkalian korespondensi satu-satu di MATLAB, kita dapat menggunakan
rumus C = A.*B . Dimana A. berarti setiap komponen di matrik A dikalikan dengan setiap
komponen matrik B. Jadi hasilnya sebagai berikut :
E. Transpose Matriks
Transpose adalah sebuah matriks yang terbentuk dari pertukaran tempat antara baris dan kolom
pada matriks awal. Berdasarkan definisi transpose matriks A berukuran n x m dapat
disimbolkan dengan AT. Untuk menentukan transpose matriks dengan matlab dapat dilihat
pada contoh berikut.
>> A = [1 2 ; 3 4 ; 5 6]
Enter
1 2
>> A= [3 4]
5 6
>>A’
Enter
ans =
1 3 5
2 4 6
F. Pembagian Matriks
Pembagian Matriks (Array Division)
Pembagian Matriks pada MATLAB menggunakan fundamental dari aljabar linear. Sebelum ke
Array Division perlu diketahui tentang
11
1. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks persegi yang diagonal utamanya adalah 1 dan
elemen lainnya adalah 0. Dalam konsep aljabar linear setiap matriks yang dikalikan
matriks identitas hasilnya matriks itu sendiri.
𝑎𝑏 10 𝑎𝑏
[ ][ ] = [ ]
𝑐𝑑 01 𝑐𝑑
2. Invers Matriks
Invers matriks A dapat didefinisikan sebagai matriks bujur sangkar B sedemikian
hingga matriks A dioperasikan A x B = B x A = I, dimana I adalah matriks Identitas.
Sedemikian B disimbolkan dengan 𝐴′
𝑎𝑏 𝑒𝑑 10
𝐴𝐴′ = [ ][ ] = [ ]
𝑐𝑑 𝑓𝑔 01
𝑎𝑏 𝑒𝑑 10
𝐴′𝐴 = [ ] [ ] = [ ]
𝑐𝑑 𝑓 𝑔 01
Anda dapat mencari invers suatu matriks menggunakan
syntax inv(variabel) menggunakan MATLAB. Misalkan anda akan mencari invers
matriks A yang didefinisikan sebagai berikut;
35
𝐴=[ ]
12
» A=[3 5; 1 2]
A=
35
12
» B=inv(A)
B=
2.0000 -5.0000
-1.0000 3.0000
3. Determinan Matriks
Determinan matriks adalah fungsi khusus yang mengasosiasikan suatu bilangan real
dengan suatu matriks bujur sangkar. Determinan matriks MATLAB menggunakan
12
fundamental aljabar liner sebagai konsep dasarnya. Untuk menghitung determinan
suatu matriks berukuran mxn anda dapat menggunakan syntax det(variabel).
Misalkan anda akan menghitung determinan matriks E yang berukuran 5 x 5
» E = [1 2 3 4 5; 6 7 8 9 1; 1 2 3 3 4; 1 2 6 7 8; 1 4 7 9 8]
E=
12345
67891
12334
12678
14798
» det_E = det(E)
det_E =
114
MATLAB mempunyai 2 jenis pembagian yaitu right division (/) dan left division (\).
Right Division
Misalkan anda mempunyai matriks A dibagi dengan matriks B menghasilkan matriks C dapat
dirumuskan sebagai berikut
𝐶 = 𝐴𝐵 −1
𝐶 = 𝐴/𝐵
Misalkan diketahui
12 67
𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
34 89
Sehingga nilai C dapat dihitung dengan syntax berikut
» A=[1 2; 3 4];B = [6 7; 8 9];
» A/B
ans =
3.5000 -2.5000
13
2.5000 -1.5000
Left Division
Misalkan anda mempunyai matriks A dibagi dengan matriks B menghasilkan matriks C dapat
dirumuskan sebagai berikut
𝐶 = 𝐴−1 𝐵
𝐶 = 𝐴\𝐵
Misalkan diketahui
11 45
𝐴 = [ ] dan 𝐵 = [ ]
32 78
Sehingga nilai C adalah
» A = [1 1; 3 2]; B=[4 5; 7 8];
» A\B
ans =
-1 -2
57
G. Persamaan linier
A. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Diketahui sistem persamaan linear sebagai berikut
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 12
2𝑥 + 7𝑦 + 2𝑧 = 28
8𝑥 + 2𝑦 − 7𝑧 = 4
Hitunglah nilai x,y,z ?
Sebelum anda menyelesaikan persamaan linear dengan MATLAB anda perlu mengubah
bentuk persamaan itu dalam bentuk matriks. Ini menggunakan konsep aljabar linear, sebagai
berikut
3 2 1 𝑥 12
[2 7 2 ] [𝑦] = [28]
8 2 −7 𝑧 4
Maka diperoleh
𝑥 3 2 1 −1 12
[𝑦] = [2 7 2 ] [28]
𝑧 8 2 −7 4
14
Atau
3 2 1
[𝑥 𝑦 𝑧 ] [2 7 2 ] = [12 28 4]
8 2 −7
Maka diperoleh
3 2 1 −1
[𝑥 𝑦 𝑧] = [12 28 4] [2 7 2]
8 2 −7
Dengan menggunakan konsep array division pada MATLAB diperoleh solusi matriks X
dengan entri x,y,z sebagai berikut
A=
321
272
8 2 -7
» B = [12; 28; 4]
B=
12
28
4
» X=A\B
X=
1.3245
3.0993
1.8278
15
menggunakan right division
» A = [3 2 8; 2 7 2; 1 2 -7]
A=
328
272
1 2 -7
» B = [12 28 4]
B=
12 28 4
» X =B/A
X=
2-6-3-matriks
Anda dapat menyelesaikan soal di atas dengan mudah sama dengan cara sistem persamaan
linear tiga variabel di atas.
16
Membentuk matriks sistem persamaan
2-6-4-matriks
Syntax yang diperlukan untuk menghitung soal di atas dengan solusi penyelesaian X adalah
sebagai berikut
» A = [1 2 3 1; 3 5 7 4; 4 1 1 3; 6 7 5 2]
A=
1231
3574
4113
6752
B=
9
12
23
0
» X = A\B
X=
11.8824
-17.5294
12.9412
-6,6471
Jadi, nilai a = 11,8824 ; b = -17,5294 ; c = 12,9412 dan d = -6,6471
17
Anda dapat menyelesaikan persamaan linear dengan MATLAB untuk jumlah variabel yang
lebih banyak, dengan membuat bentuk matriks persegi dari sistem persamaan lalu
menggunakan Array Division untuk menghitung solusinya.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matlab adalah salah satu aplikasi yang sangat berguna dan membantu dalam
menyelesaikan materi matematika dengan baik. Matlab adalah bagian salah satu program
komputer yang bisa digunakan dalam membantu perhitungan baik dari perhitungan mudah
hingga perhitungan yang rumit.
Aplikasi matlab adalah salah satu aplikasi yang mudah digunakan dalam melakukan
pekerjaan matematis termasuk dalam membuat grafik, plot dan bahkan hitungan yang lebih
rumit lainnya.untuk menggunakan matlab dengan baik kita harus menggunakan matlab
sesuai dengan ketentuannya oleh karena itu harus dipelajari secara teori dan langsung
dipraktekkan pada lembar kerja matlab.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
https://m-edukasi.menantisenja.com/2013/10/operasi-matriks-pada-matlab.html
https://www.advernesia.com/blog/matlab/membuat-matriks-dengan-menggunakan-matlab/
Waryanto, Nur Hadi, S.Si. 2007. Pengenalan Program Matlab Menggunakan Operasi‐Operasi
20