KEPEMIMPINAN
(Menurut Agama Islam)
Disusun Oleh :
1. Aas Ashari
2. Huri Herwoko
3. Ade Isnanto
4. Fitria Sintami
5. Dede Suhendar
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
“Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas
kepemimpinannya.” Mungkin kata-kata tersebut yang paling cocok dan pas bagi setiap
orang muslim di seantero jagad raya ini. Kenapa tidak, manusia diturunkan di bumi ini
adalah sebagai khalifah yang memakmurkan dan menyemarakkan dunia. Mungkin kita
juga sepakat bahwa pada setiap individu manusia muslim adalah seorang pemimpin.
Yakni memimpin dirinya sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
semangat bagi setiap muslim yang peduli akan iman yang diembannya. Jika kita
menoleh jauh ke belakang tentang sejarah awal Islam, tentulah kita akan menemukan
banyak pelajaran yang luar biasa apabila diaplikasikan dalam dunia modern sekarang,
dan para sahabat-sahabatnya. Dan bagaimana cara pemilihan seorang pemimpin pada
saat itu.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka yang menjadi pokok
yang menganut paham atau prinsip ini, tidak lengkap rasanya selagi ada kesempatan,
kalau tidak pernah (meski sekali) menjadi orang penting, dihormati dan dihargai
masyarakat.
Maka tidaklah heran banyak yang mencalonkan diri menjadi pejabat ekskutif maupun
legislatif dan sebagainya sebagai impian dan obsesi semua orang. Mulai dari kalangan
Parahnya lagi, mereka kurang (tidak) memiliki pemahaman yang benar tentang hakikat
sehingga orang lain yang dipimpinnya dapat saling bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
keadaan orang lain yang dipimpinnya saling bekerja sama untuk mencapai tujuan.
bawahannya.
memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain untuk
perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi maupun lebih lebih rendah
daripada nya dalam berfikir dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin
1. Dasar Tauhid
penyebaran islam kepada seluruh umat manusia. Dalam al–Qur’an dasar ini dijelaskan
dalam berbagai surat dan ayat, diantaranya QS. Al-Ikhlas ayat 1- 4:
٤ َولَ ۡم َي ُكنلَّهُۥ ُكفُ ًواأَ َح ۢ ُد ٣لَ ۡم َيل ِۡد َولَ ۡميُولَ ۡد ٢ص َم ُد
َّ ٱللَّهُٱل ١قُ ۡله َُوٱللَّهُأ َ َح ٌد
Artinya: 1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. 2. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3. Dia tiada beranak dan tidak pula
١٦٣ِۖدٓاَّل إِ ٰلَ َهإِاَّل ه َُوٱلرَّ ۡح ٰ َم ُنٱلرَّ حِي ُمٞ ٰ َوحٞ َوإِ ٰلَ ُه ُك ۡمإِ ٰلَه
Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia
ِين َءا َم ُن ٓو ْاأَطِ يعُو ْاٱللَّ َه َوأَطِ يعُو ْاٱلرَّ سُولَ َوأ ُ ْولِيٱأۡل َ ۡم ِرمِن ُك ۡۖم َفإِن َت ٰ َن َز ۡع ُت ۡمفِي َش ۡي ٖء َف ُردُّوهُإِلَىٱللَّ ِه َوٱلرَّ ُسوإِل ِن ُكن ُت ۡم ُت ۡؤ ِم ُنو َن ِبٱللَّ ِه َو ۡٱل َي ۡومِٱأۡل ٓخ ۚ ِِر ٰ َذلِ َك َخ ۡي
َ ٰ َٓيأ َ ُّي َهاٱلَّذ
٥٩ ر َوأَ ۡح َس ُن َت ۡأ ِوياًلٞ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
Pada prinsip ini bahwa manusia memiliki derajat yang sama dimata Allah, hanya saja
yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dalam ajaran
QS. Al-Hujurat: 13 :
١٣يرٞ ارفُ ٓو ۚ ْاإِ َّنأ َ ۡك َر َم ُك ۡمعِندَٱللَّ ِهأ َۡت َق ٰى ُك ۡۚمإِ َّنٱللَّ َه َعلِيم ٌَخ ِب
َ ُوب َاو َق َبٓا ِئلَلِ َت َع َ ٰ َٓيأ َ ُّي َهاٱل َّناسُإِ َّن
ُ اخلَ ۡق ٰ َن ُكممِّن َذ َك ٖر َوأُن َث ٰى َو َج َع ۡل ٰ َن ُك ۡم
ٗ شع
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara
kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
golongan. Semua sama dan tidak ada yang berbeda. Islam juga melindungi hak-hak
kemanusiaan siapapun dia, muslim atau non muslim, selama mau hidup bersama dan
Prinsip ini untuk menggalang dan mengukuhkan semangat persatuan dan kesatuan
umat Islam. Hal ini didasarkan pada ajaran Islam dalam al-Qur’an Surat Ali Imran ayat
103:
ٱع َتصِ مُو ْا ِب َح ۡبٱِلللَّ ِه َجم ِٗيع َاواَل َت َفرَّ قُو ۚ ْا
ۡ و َ
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
Dalam QS. Ali Imran ayat 159 Allah menegaskan tentang pentingnya bermusyawarah
Artinya: dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
Artinya: Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Assyuro atau musyawarah diartikan sebagai meminta pendapat kepada orang yang
berkompeten dalam urusannya, atau meminta pendapat umat atau orang-orang yang
Dengan pengertian demikian maka umat Islam menjadikan musyawarah sebagai dasar
musyawarah juga umat islam dapat memilih dan mencalonkan kandidat yang memiliki
sikap keadilan dan dianggap memiliki kompetensi dalam kepemimpinan untuk
Atas dasar prinsip ini pemimpin harus menegakkan persamaan hak segenap warganya;
maksudnya seorang pemimpin memiliki kewajiban menjaga hak-hak rakyat dan harus
Prinsip ini didasari firman Allah swt. Pada Surat an-Nahl ayat 90:
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.
Kelima prinsip atau dasar tersebut harus senantiasa dijadikan landasan dalam
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
ۡاٱس َت ۡخلَ َفٱلَّذِي َنمِن َق ۡبل ِِهم َّ ٰ ِين َءا َم ُنو ْامِن ُك ۡم َو َع ِملُو ْاٱل
ۡ صل ٰ َِح ِتلَ َي ۡس َت ۡخلِ َف َّنه ُۡمفِيٱأۡل َ ۡرضِ َك َم َ و َعدَٱللَّهُٱلَّذ َ
Artinya: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
Artinya: Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka
bumi.
َ َو َي ۡو َم َن ۡب َع ُثفِي ُكأِّل ُمَّةٖ َش ِهي ًدا َعلَ ۡي ِهمم ِّۡنأَنفُسِ ِه ۡۖم َو ِج ۡئ َن ِاب َك َش ِه ًيدا َعلَ ٰى ٰ َٓهؤُ ٓاَل ۚ ِء َو َن َّز ۡل َن
šِلššاعلَ ۡي َك ۡٱل ِك ٰ َت َبت ِۡب ٰ َي ٗنالِّ ُكلِّ َش ۡي ٖء َوه ُٗد َىو َر ۡح َم ٗة َوب ُۡش َر ٰىل ِۡلم ُۡس
٨٩ِين
َ م
Artinya; (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al
Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar
Artinya: Tidak boleh taat terhadap kemaksiatan, sesungguhnya ketaatan itu hanya
kepada kebajikan.
Pemimpin memang dibutuhkan oleh umat, baik masyarakat kecil, apalagi masyarakat
besar karena dengan adanya pemimpin umat akan lebih teratur dan menjadi
Oleh sebab itu Islam selalu membimbing pemeluknya agar hidup bersama pemimpin,
misalnya imam shalat, imam safar, amil zakat, pemimpin haji, pemimpin rumah tangga,
Dalilnya sebagaimana disebutkan ayat diatas, dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, sabdanya:
Artinya: "Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai
Seorang suami juga pemimpin atas keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas
rumah suaminya dan anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap
Pemimpin ideal yang memiliki ciri kepemimpinan Islam merupakan dambaan bagi
setiap orang. Sebab pemimpin itulah yang akan membawa maju-mundurnya suatu
kata lain bahwa tujuan suatu kepemimpinan adalah untuk menciptakan rasa aman,
kepemimpinan hukumnya wajib. Akan tetapi para pakar masih berbeda pendapat
tentang apakah itu wajib secara rasional atau secara syar’i. sebagian kelompok
berpendapat bahwa itu hukumnya wajib secara rasio karena memang akal menyeru
untuk menghilangkan kezhaliman, kerusakan dan perpecahan yang timbul dari sebuah
kelompok atau masyarakat. Sebagian yang lain berpendapat bahwa hukumnya wajib
b) Laki-laki
g) Menasehati rakyat
j) Lemah lembut
wafatnya Baginda Rasul. Para sahabat telah memberi penekanan dan keutamaan
dalam melantik pengganti beliau dalam memimpin umat Islam. Umat Islam tidak
seharusnya dibiarkan tanpa pemimpin. Sayyidina Umar R.A pernah berkata, “Tiada
Islam tanpa jamaah, tiada jamaah tanpa kepemimpinan dan tiada kepemimpinan tanpa
taat”.
Pentingnya pemimpin dan kepemimpinan ini perlu dipahami dan dihayati oleh
setiap umat Islam di negeri yang mayoritas warganya beragama Islam ini, meskipun
Indonesia bukanlah negara Islam. Allah SWT telah memberi tahu kepada manusia,
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al Baqarah: 30)
Allah SWT untuk mengemban amanah dan kepemimpinana langit di muka bumi. Ingat
dimuka bumi. ”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah SWT dan ta`atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah SWT (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah SWT dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An-Nisa: 59) Ayat ini
menunjukan ketaatan kepada ulil amri (pemimpin) harus dalam rangka ketaatan kepada
sebagai kedaulatan tertinggi dalam negara. Ketentuan ini tertuang dalam firman-Nya
yang berbunyi :
Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa
Konsep kepemimpinan adalah konsep yang dimiliki oleh ajaran islam dalam
beberapa Aspek:
a) Aspek pengaruh.
Dalam ajaran islam, pemimpin yang tidak memiliki pengaruh akan menyebabkan
hilangnya kepercayaan umat pada pemimpin tersebut. Bisa menjadi contoh yaki
kholifah Abu Bakar, Umar Bin khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib.
b) Aspek Kerohanian,
sebagai pemimpin agama, hal demikian ini bisa ditunjukkan bagaimana Nabi
Muhammad SAW, beliau adalah seorang pemimpin rakyat dilain sisi beliau juga
c) Aspek karasteristik.
BAB III
Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam pun dimulai. Berbeda
dengan periode Mekkah, pada periode Madinah, Islam merupakan kekuatan politik.
Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah.
Nabi mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai
kepala negara. Dengan kata lain, dalam diri nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan
spiritual dan duniawi. Kedudukannya sebagai rasul secara otomatis merupakan kepala
Negara.
Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu (Madinah), maka
antara lain:
1. Pembagunan masjid, selain sebagai tempat ibadah masjid juga digunakan
Anshar.
Dari perjalanan sejarah Nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad
SAW, di samping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik
dan administrasi yang cakap. Hanya dalam sebelas tahun menjadi pemimpin politik,
yakni pada masa Khulafaur Rasyidin; Abu Bakar ditetapkan berdasarkan pemilihan
kepala negara terdahulunya, Usman ibn Affan ditetapkan berdasarkan pemilihan dalam
suatu dewan formatur, dan Ali ibn Abi Thalib ditetapkan berdasarkan pemilihan
Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan
menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau
menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat belum lagi jenazahnya
dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani
Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin
maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Namun,
dengan semangat yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat
keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam.
2. Khalifah Umar ibn Khattab
Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, beliau bermusyawarah
dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai gantinya dengan
Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk
memilih salah seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah
Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad ibn Abi Waqqas, dan Abdurrahman ibn Auf. Setelah
Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Usman sebagai khalifah,
melaui persaingan yang agak ketat dengan Ali ibn Abi Thalib.
Setelah Usman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib
sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya,
yang dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat gubernur
keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Usman kepada
tipu daya, tidak dengan suara pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan
secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk
monarchi di Persia dan bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah,
namun dia member interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan
tersebut. Dia menyebutnya “khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat
oleh Allah.
kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri
dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad saw.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhamad ibn Ali ibn Abdullah
ibn al-Abbas. Kekuasaanya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, dari tahun
132 H (750 M) s.d. 656 H (1258 M). selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan
yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan oerubahan politik, sosial, dan budaya.
BAB IV
tidak memberikan pemberian. Tetapi al-Qur’an hanya memaktubkan tata nilai. Demikian
pula as-Sunnah. Nabi tidak menetapkan peraturan secara rinci mengenai prosedur
pergantian kepemimpinan umat dan kualifikasi pemimpin umat. Dalam bab ini akan
dikemukakan beberapa Firman Allah dan Sabda Nabi yang berkaitan dengan
pembahasan.
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antar mereka. (QS.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan
gaya yang baik untuk mengurus atau mengatur orang lain. Kepemimpinan adalah
Menyatakan bahwa dalam menjadi pemimpin di muka bumi maka manusia harus
bisa menjalankan apa yang telah diamanatkan oleh Allah dan di setiap langkah sebagai
seorang pemimpin, Allah akan memberikan peringatan bagi kaum Muslimin agar selalu
berhati-hati tentang apa yang akan dilakukan sebagai khalifah Allah di bumi.
B. SARAN
Dalam makalah singkat ini penulis ingin menyarankan kepada rekan mahasiswa
hendaknya kita membuat tugas yang dibebankan oleh dosen pengasuh kita yang
berupa makalah khususnya mata kuliah pendidikan agama islam, kita membuat sendiri
agar kedepannya kita menjadi mahasiswa yang benar-benar siap pakai di kalangan
Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-. Shahih Al-Bukhari, Berut: Dar Ibnu
Katsir, 1987-1407
1993
Terry, George R. Dasar-Dasar Manajemen. Alih Bahasa : G.A Ticoalu, Jakarta : Bina
Aksara, 2003
[7] Kepemimpinan dalam Islam Menurut Al Quran dan Hadist _ Sip Online.htm
[8] http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-
agama.html
[9] http://hanierahanif.blogspot.co.id/2014/06/kepemimpinan-menurut-pandangan-
agama.html
[10]http://www.tafsir.web.id/2013/04/tafsir-al-mulk-ayat-1-11.html [11]
http://kepemimpinandalamislam.blogspot.co.id/