Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN RINITIS ALERGI DENGAN KEJADIAN ASMA PADA

SISWA/ SISWI SD DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

Retno Ariza S Soemarwoto1, Hetti Rusmini2, Arti Febriyani2, Nelly Muslimah2


1. Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
2. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

ABSTRAK
Latar Belakang : Asma merupakan penyakit gangguan inflamasi kronis saluran
pernapasan yang sering dijumpai pada anak maupun dewasa Peradangan kronis terkait
dengan hiperresponsivitas jalan napas (saluran napas berlebihan respons terhadap
pemicu, seperti alergen), yang mengarah ke gejala berulang seperti mengi, dispnea
(sesak napas), sesak dada dan batuk. Rinitis alergi merupakan kelainan simtomatik pada
hidung akibat pajanan alergen yang menyebabkan terjadinya proses inflamasi yang
dimediasi oleh IgE. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan rinitis
alergi dengan asma pada siswa/siswi SD di kota Bandar Lampung tahun 2019. Tujuan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rinitis alergi dengan
kejadian asma pada siswa/siswi SD di Kota Bandar Lampung tahun 2019. Metode :
Penelitian ini berbentuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel
penelitian ini adalah 901 siswa yang didapatkan dari perhitungan Cluster Sampling.
Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil : Terdapat hubungan antara rinitis alergi
dengan penyakit asma dengan hasil yaitu nilai OR 8,037 (CI : 4,788 – 13,492) dan nilai p
(P-value) berupa 0,000 atau p value < 0,05. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara
rinitis alergi dengan penyakit asma pada siswa SD di kota Bandar Lampung tahun 2019.

Kata Kunci : Rinitis alergi, Asma

ABSTRACT
Background: Asthma is a chronic inflammatory disease of the respiratory tract that is
often found in children and adults Chronic inflammation is associated with airway
hyperresponsivity (excessive airway response, such as allergens), which the recurrent
symptoms such as wheezing, dyspnea (shortness of breath), chest tightness and
coughing. Allergic rhinitis is a symptomatic abnormality in the nose due to exposure to
allergens that cause an inflammatory process mediated by IgE. So this study was
conducted to determine the relationship of allergic rhinitis with asthma in elementary
school students in the city of Bandar Lampung in 2019. Purpose : The purpose of this
study was to determine the relationship between allergic rhinitis and asthma in
elementary school students in Bandar Lampung City 2019. Methods: This study was an
observational analytic study with a cross sectional approach. The sample of this study was
901 students by using Cluster Sampling. Data analysis using chi square test analysis.
Results: There is a relationship between allergic rhinitis and asthma with results which
are OR 8.037 (CI: 4.788 - 13.492) and p (P-value) in the form of 0,000 or p value <0.05.
Conclusion: There is a relationship between allergic rhinitis and asthma in elementary
students in Bandar Lampung city in 2019.
Keywords: Allergy Rhinitis, Asthma

LATAR BELAKANG asma pada anak sangat


bervariasi di antara Negara-
Asma merupakan negara di dunia, berkisar antara
penyakit saluran respiratori 1- 18%.Meskipun tidak
kronik yang sering dijumpai pada menempati peringkat teratas
anak maupun dewasa.Prevalensi sebagai penyebab kesakitan atau
kematian pada anak, asma tinggi dari pada laki-laki
merupakan masalah kesehatan (Kemenkes RI, 2013).
yang penting.Jika tidak ditangani Rinitis alergi merupakan
dengan baik, asma dapat kelainan simtomatik pada hidung
menurunkan kualitas hidup anak, akibat pajanan alergen yang
membatasi aktivitas sehari-hari, menyebabkan terjadinya proses
mengganggu tidur, inflamasi yang dimediasi oleh
meningkatkan angka absensi IgE. Tanda- tanda cardinal dari
sekolah, dan menyebabkan rinitis alergi berupa bersin-
prestasi akademik sekolah bersin, hidung tersumbat dan
menurun. Bagi keluarga dan rinorea. Setiap orang dari
sector pelayanan kesehatan, berbagai usia dapat menderita
asma yang tidak terkendali akan rinitis alergi, dan pasien yang
meningkatkan pengeluaran biaya menderita gejala kelainan ini
( Rahajoe, 2016). dapat merasa frustasi, kurang
Studi Internasional berkonsentrasi, dan lelah.
tentang Asma dan Alergi pada Rinitis alergi (AR) adalah
Anak (ISAAC) yang di survei dari salah satu penyakit yang paling
sampel representatif dari umum secara global dan
798.685 remaja berusia 13-14 biasanya bertahan sepanjang
tahun di 233 pusat di 97 negara hidup. Prevalensi AR yang
antara tahun 2000 dam 2003. dilaporkan sendiri diperkirakan
Prevalensi penyakit asma di sekitar 2% hingga 25% pada
Australia bervariasi dari 7% anak-anak dan 1% hingga lebih
sampai 13% dengan angka besar dari 40% pada orang
kejadian asma pada anak laki- dewasa.1,3 prevalensi AR
laki usia 10 tahun lebih banyak dikonfirmasi pada orang dewasa
1,5 sampai 2 kali lipat dari anak di Eropa berkisar dari17% hingga
perempuan. Angka kejadian 28,5%. Studi terbaru
asma pada anak laki-laki dan menunjukkan bahwa prevalensi
anak perempuan berbandingan AR telah meningkat khususnya di
3:2 untuk 6-11 tahun, dan 8:5 negara-negara dengan prevalensi
untuk usia 12-17 tahun rendah awal.(Brozek, 2016).
(Rahajoe, 2008).
Studi menggunakan METODOLOGI
kuesiner Studi Internasional
Asma dan Alergi pada anak Populasi yang digunakan
(ISAAC) menentukan prevalensi adalah siswa SD yang ada di
asma pada anak-anak di lingkungan Kotamadya Bandar
beberapa provinsi seperti: Lampung tahun 2019, yang
jakarta, medan, padang, berjumlah 94.796 siswa di 177
palembang, semarang dan SD yang terbagi dalam 20
yogyakarta. Prevalensi setiap kecamatan.
provinsi berbeda mulai dari 4-
11% pada usia 6-7 tahun dan Jumlah sampel yang
dari 6-13% pada usia 13-14 digunakan pada penelitian ini
tahun (GAN, 2019). Menurut sebanyak 901 sampel, yang
data Riskesdas nasional pada dihitung berdasarkan rumus
tahun 2013, prevalensi asma di (Notoatmodjo, 2010). Teknik
Lampung sebanyak 1,6%. pengambilan sampel yang
Menurut karakteristik terlihat digunakan adalah cluster
prevalensi asma meningkat sampling. Penelitian ini dilakukan
seiring dengan bertambahnya di 20 SD Negeri di Kota Bandar
usia, pada prevalensi usia ≥45 Lampung yang tersebar di 20
tahun mulai menurun. Asma kecamatan. Data diperoleh
pada perempuan cenderung lebih dengan menyebarkan kuesioner
yang berisi pertanyaan tentang
rinitis alergi dan asma. Penelitian HASIL
ini dilaksanakan selama bulan
Januari 2019 Karakteristik responden dapat
dilihat di tabel 1.

Tabel 1. Data Demografi Responden (n=901)


No Demografi N %
1 Jenis kelamin
Lak-laki 477 52,9 %
Perempuan 424 47,1 %
2 Usia
10 Tahun 18 2,0 %
11 Tahun 462 51,3 %
12 Tahun 346 38,4 %
13 Tahun 60 6,7 %
14 Tahun 11 1,2 %
15 Tahun 2 0,2 %
17 Tahun 2 0,2 %

Tabel 1 menunjukkan bahwa usia 17 tahun. Tabel 1 juga menunjukan


responden terbanyak berada pada usia bahwa mayoritas responden berjenis
11 tahun yaitu 462 (51,3%), dimana kelamin laki-laki sebanyak 477 (52,9%).
usia termuda adalah 10 tahun dan tertua

Tabel 2. Data Distribusi Frekuensi Variabel


No Variabel N %
1 Rinitis Alergi
Rinitis Alergi 370 41,1 %
Tidak rinitis alergi 531 58,9 %
2 Asma
Asma 104 11,5 %
Tidak asma 797 88,5 %

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa Pada tabel 2 juga diketahui bahwa


responden yang menderita rinitis alergi sebagian besar responden tidak
sebanyak 370 (41,1%), dan yang tidak menderita asma sebanyak 797 (88,5%),
menderita rinitis alergi sebanyak 531 sedangkan responden yang menderita
(57,9%) dari 901 responden siswa/siswi asma sebanyak 104 orang (11,5%).
SD di Kota Bandar Lampung. Hubungan Rinitis Alergi dengan Asma
dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3.Hubungan Rinitis Alergi dengan Asma

Asma Tidak asma Nilai P OR CI

Rinitis alergi 85 (23%) 285 (77%)

Tidak rinitis 19 (3,6%) 512 (96,4%) .000 8.037 4.788 – 13.492


alergi
104 (100%) 797 (100%)
Berdasarkan tabel 3 pada Menurut penelitian (Bousquet,
penderita asma sebanyak 85 orang 2003) Subjek didiagnosis dengan rinitis
(23%), sedangkan penderita yang tidak alergi jika mereka memiliki alergi hidung,
asma sebanyak 285 orang (77%). Data termasuk demam, dan gejala di hadapan
yang tidak rinitis alergi pada penderita binatang, bulu (selimut, dll) atau di
asma sebanyak 19 orang (3.6%), daerah berdebu rumah. Subjek dengan
sedangkan yang tidak menderita asma rinitis alergi (n = 1412) lebih cenderung
sebanyak 512 orang (96.4%). Hasil memiliki asma bersamaan dibandingkan
analisis dengan uji Chi Square di subyek kontrol (n = 5198). Setelah
dapatkan P value= 0,000. Berdasarkan disesuaikan untuk jenis kelamin, usia,
hasil nilai tersebut karena nilai p<0,05 riwayat keluarga asma, wilayah
dapat diambil kesimpulan bahwa H 0 geografis, dan musim pada saat
ditolak dan H1 diterima, atau terdapat pemeriksaan, asma sangat terkait
hubungan rinitis alergi dengan penyakit dengan rinitis tidak hanya di antara
asma pada siswa/siswi SD Kota Bandar subyek atopik [OR = 8,1; Interval
Lampung tahun 2019. kepercayaan 95% (CI) = 5,4, 12,1] .
Penelitian (Sazonov, 2005)
PEMBAHASAN mengatakan Di antara 2961 anak-anak
Hubungan rinitis alergi dan asma penderita asma di bawah 15 tahun
didasari beberapa mekanisme. Gejala setidaknya satu kali masuk rumah sakit
rinitis alergi mengakibatkan fungsi terkait asma selama periode 2 tahun,
hidung berkurang, dimana penderita 795 (26,8%) memiliki riwayat rinitis
bernafas melalui mulut. Pada keadaan ini alergi. Anak-anak yang menderita asma
udara tidak disaring, dihangatkan, dan dengan rinitis alergi memiliki risiko lebih
dilembabkan terlebih dahulu di dalam tinggi 1,72 kali dari rawat inap yang
hidung yang dapat mengakibatkan berhubungan dengan asma dibandingkan
produk inflamasi terasoirasi langsung ke anak-anak yang menderita asma tanpa
saluran napas bawah dan menunjukkan rinitis alergi.
gejala asma. Mekanisme kedua yaitu
peradangan pada hidung dapat
menyebabkan pelepasan sitokin local ke
dalam aliran darah, yang akhirnya KESIMPULAN
menyebabkan bronkokontriksi di saluran
napas bagian bawah. Refleks hidung – Hasil penelitian menunjukan
bronkus mungkin terjadi, dimana adanya hubungan rinitis alergi dengan
perangsangan saraf sensorik aferen kejadian asma pada siswa/siswi SD di
hidung akibat pelepasan histamine dan Kota Bandar Lanpung tahun 2019.
bradikinin yang nantinya mengakibatkan
hipereaktivitas otot polos bronkus (Feng, Disarankan bagi kedua orang tua
2012) untuk mengetahui pengetahuan tentang
rinitis alergi dan asma agar dapat
Asma dan alergi rinitis adalah menghindari faktor pencetus timbulnya
kondisi komorbiditas yang berhubungan kedua penyakit tersebut.
secara patofisiologis dan
epidemiologis.Keduanya adalah penyakit
saluran napas di mana antibodi IgE
sensitisasi terhadap aeroalergen adalah
fitur yang menonjol.Beberapa bukti
DAFTAR PUSTAKA
bahwa perdagangan sel radang
sistemikdari peradangan lokal di satu Bousquet, J., Vignola, A. M., & Demoly,
bagian saluran pernapasan dapat P. (2003). Links between rhinitis
menyebabkan perubahan inflamasi pada and asthma. Allergy, 58(8), 691-
yang lain, (Dykewicz & Hamilos, 2010). 706.
Brożek, J. L., Bousquet, J., Agache, I., Rahajoe, N. N, Supriyatno, B., dkk.
Agarwal, A., Bachert, C., Bosnic- (2016). Pedoman Nasional Asma
Anticevich, S., ... & de Sousa, J. Anak. Jakarta : UKK Respirologi
C. (2017). Allergic Rhinitis and PP IDAI
its Impact on Asthma (ARIA)
guidelines—2016 revision.
Journal of Allergy and Clinical Sazonov Kocevar, V., Thomas III, J.,
Immunology, 140(4), 950- Jonsson, L., Valovirta, E.,
958.Bousquet, J., Khaltaev, N., Kristensen, F., Yin, D. D., &
Cruz, A. A., Denburg, J., Bisgaard,H.(2005).Association
Fokkens, W. J., Togias, A., ... & between allergic rhinitis and
Agache, I. (2008). Allergic hospital resource use among
rhinitis and its impact on asthma asthmatic children in Norway.
(ARIA) 2008. Allergy, 63, 8-160. Allergy, 60(3), 338-342.

Dykewicz, M and Hamilos, D.(2010).


Rhinitis and sinusitis. Allergy and
clinical immunology. vol 125 no.2

Esteban, C. A., Klein, R. B., Kopel, S. J.,


McQuaid, E. L., Fritz, G. K.,
Seifer, R., ... & Koinis-Mitchell,
D. (2014). Underdiagnosed and
undertreated allergic rhinitis in
urban school-aged children with
asthma. Pediatric allergy,
immunology, and pulmonology,
27(2), 75-81.

Feng, C. H., Miller, M. D., & Simon, R. A.


(2012). The united allergic
airway: connections between
allergic rhinitis, asthma, and
chronic sinusitis. American
journal of rhinology &
allergy, 26(3), 187-190.

Global asthma Network ( GAN ). (2018).


The Global Asthma Report 2018.
http://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/asthma
diakses 7 oktober.

Kementerian Kesehatan, R. I. (2013).


Riset kesehatan dasar 2013.
Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan

Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi


Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Rineka Cipta. Jakarta Indonesia

Rahajoe, N. N., Supriyatno, B., &


Setyanto, D. B. (2008). Buku
ajar respirologi anak. Ed, 1.
Jakarta : Badan Penerbit IDAI

Anda mungkin juga menyukai