PANDUAN KEGIATAN SURAU - Fern PDF
PANDUAN KEGIATAN SURAU - Fern PDF
i
(Pengantar Ketua Tim Program Pembekalan
Mahasiswa Prodi PAI FTK-UNIKS)
1 Samsul Nizam, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 280
2 Ibid.
3 Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Departemen Agama), Tipologi Masjid,
ii
adzan, mereka langsung dapat mempraktikkannya dalam ritual yang riil bukan
semata-mata simulasi ibadah saja. Terlebih mereka belajar adab bermasyarakat,
langsung dapat mempraktikkan adab-adab tersebut kepada jamaah karena jamaah
yang hadir shalat di surau adalah masyarakat itu sendiri.
Sejalan dengan itulah maka surau tidak boleh diabaikan apalagi dibiarkan
mati, dan sekedar menjadi tempat ibadah semata. Surau harus diberdayakan sebaik-
baiknya. Di Rantau Kuantan sendiri, bertebaran berbagai macam surau dengan
tipologinya yang beragam namun tidak seluruhnya produktif atau diberdayakan
dengan baik. Untuk itu, sebagai alumni Program Studi Pendidikan Agama Islam
yang sedang bergerak di pendidikan keagamaan berbasis surau, gencar bersama
HIMAPRO PAI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Kuantan
Singingi untuk menyosialisasikan tentang pentingnya peran surau dalam kemajuan
pendidikan agama Islam di daerah.
Langkah awal kami, sempat mengadakan kegiatan yang dinamai SAFARI
SHUBUH dengan tujuan untuk menghidupkan kembali semangat masyarakat agar
memberdayakan masjid ataupun surau sekaligus menyemarakkan dakwah
Islamiyah di bumi Kabupaten Kuantan Singingi. Namun tentu harus ada langkah
konkret dengan terjun langsung ke lapangan agar keinginan dan cita-cita tersebut
dapat terwujud.
Dan akhirnya datanglah momen KUKERTA (Kuliah Kerja Nyata) tahun 2020
bagi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam
Kuantan Singingi. Kembali bersama HIMAPRO PAI FTK-UNIKS, alumni pun
bergerak cepat dengan menyusun Panduan Kegiatan Surau: Menjadikan Surau
sebagai Center of Society, Pusat Ibadah dan Pendidikan Keagamaan yang dapat
digunakan oleh mahasiswa saat mengikuti KUKERTA apabila ingin
menyelenggarakan pendidikan keagamaan berbasis surau.
Bagaimana pun juga, masih banyak kendala dan kekurangan yang kami
rasakan selama penyusunan panduan kegiatan ini. Sehingga tak tertutup pintu
saran bagi siapa saja yang ingin melengkapi kekurangan-kekurangan tersebut.
Akhirul Kalam, semoga Allah memberikan taufik kepada kita semua dan panduan ini
dapat berguna bagi mahasiswa KUKERTA secara khusus serta masyarakat luas
secara umum.
iii
Ketua HIMAPRO PAI FTK-UNIKS)
Rantau Kuantan termasuk negeri yang “kaya” akan surau sebagai pusat ibadah
dan pendidikan keagamaan tradisional, apalagi sebelum adanya institusi
pendidikan non formal seperti MDTA maupun institusi lain yang sejenis. Surau
adalah ujung tombak lahirnya pada pokiah, imam, qari dan qari’ah, serta katik-katik
karena saking begitu vitalnya peran surau sebagai lembaga pendidikan keagamaan.
Namun seiring berjalannya waktu, surau mengalami penurunan aktivitas dan
perhatian seiring dengan tumbuh suburnya berbagai lembaga pendidikan agama
Islam. Sehingga kegiatan di surau tak lagi seperti dulu; sepi dan hanya diisi kegiatan
yang tidak terstruktur dengan baik.
Berkenaan dengan itu, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Agama Islam, FTK-UNIKS berinisiatif untuk mambangkik batang tarondam; bahwa
surau harus diberdayakan kembali karena apabila kegiatan surau kelola dengan
tertib dan terencana, hasilnya tak kalah bagus dengan lembaga-lembaga formal
apalagi informal lainnya.
Berawal dari program Safari Shubuh sebagai gerakan yang menyosialisasikan
pentingnya peran masjid serta surau dalam dakwah Islamiyah, maka gerakan itu
ditindaklanjutilah pada tahap selanjutnya dengan menyusun panduan kegiatan
surau ini.
Bertepatan dengan itu pula, kami selaku mahasiswa semester VI pada tahun
akademik 2019/2020 akan bersiap-siap terjun Kukerta Mandiri. Maka panduan ini
pun semakin penting untuk digesa dan diselesaikan agar ketika turun ke lapangan
kelak, salah satu program yang dapat kami buat adalah kegiatan surau sebagaimana
yang tercantum di dalam panduan ini.
Tentu masih terdapat kekurangan dari segi materi, mengingat panduan ini
harus disusun seringkas mungkin agar mudah dipahami. Sehingga tidak tertutup
pintu saran bagi kami agar untuk ke depannya dapat meningkatkan kualitas
panduan serupa selanjutnya.
Teluk Kuantan, Selasa 14 Juli 2020
Desta Harianto
Ketua HIMAPRO PAI FTK-UNIKS
iv
Pengantar Ketua Tim Program Pembekalan Mahasiswa Prodi PAI FTK-UNIKS:
Menalar Peran Surau dalam Pendidikan Islam ..................................................................... ii
Pengantar Ketua HIMAPRO PAI FTK-UNIKS .................................................................iv
Daftar Isi ..................................................................................................................................... v
I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 6
A. Basis Pendidikan Surau ................................................................................................. 6
B. Pendekatan (Approach) dalam Kegiatan Surau .......................................................... 7
II KEGIATAN IBADAH DAN DAKWAH ISLAMIYAH DI SURAU ........................ 9
A. Kegiatan Ibadah ............................................................................................................. 9
B. Kegiatan Dakwah Islamiyah ........................................................................................ 9
III KEGIATAN PENDIDIKAN SURAU........................................................................... 11
A. Tempat Kegiatan Pendidikan ..................................................................................... 11
B. Waktu Kegiatan Pendidikan ...................................................................................... 11
C. Pembiayaan atau Sumbangan Pembangunan Pendidikan (SPP) ......................... 11
D. Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pendidikan ............................................................... 12
IV STRUKTUR KURIKULUM ........................................................................................... 14
A. Materi Pendidikan Dasar ............................................................................................ 14
B. Program Unggulan ...................................................................................................... 14
C. Sistem Evaluasi ............................................................................................................. 15
V KUALIFIKASI TENAGA PENGAJAR ........................................................................ 17
A. Kualifikasi Tenaga Pengajar Program Pendidikan Dasar ...................................... 17
B. Kualifikasi Tenaga Pengajar Program Unggulan .................................................... 18
v
I. PENDAHULUAN
6
3. Pemerintah sebagai regulator, yakni pihak yang membuat peraturan-peraturan
terkait pelaksanaan pendidikan surau. Selain itu, fungsi pemerintah adalah
sebagai supervisor atau pengawas agar suatu penyelenggaraan pendidikan
betul-betul terjaga kualitas dan mutunya. Dalam pendidikan surau, peran
pemerintah sebagai regulator ini diperankan oleh pengurus surau bersama
tokoh setempat.
5 Jalaluddin, Psikologi Agama, Cetakan Ketujuh, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hal. 70.
7
maka anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi muslim yang taat dan bertaqwa
kepada Allah ‘azza wa jalla. Pola ideas concept on authority ini sangat vital karena
anak-anak kita memilik sifat-sifat unggul berikut dalam menyerap pengetahuan
agamanya6, yaitu:
1. Verbalis dan Ritualis, yaitu cenderung tumbuh dalam kehidupan keagamaan
yang diberikan dalam konsep verbal (ucapan) seperti menghafal kalimat-
kalimat thayyibah, dan amaliah bersifat ritual yang mereka dapatkan dari
pengalaman sehingga menjadi kebiasaan.
2. Imitative, yaitu memperoleh tindakan keagamaan dari meniru orang-orang
terdekat di sekitarnya; berdo‟a dan shalat sebagai hasil dari perbuatan
lingkungannya, baik berupa pembiasaan maupun pendidikan intensif.
3. Rasa Heran (Curiosity), yaitu mudahnya memiliki kekaguman terhadap
berbagai hal karena merupakan langkah pertama dalam mengenal sesuatu
yang baru (new experience) sekalipun tidak kritis dan kreatif.
Berangkat dari pentingnya pendidikan agama Islam bagi anak semenjak dini
dan adanya sifat-sifat unggul dalam menyerap pengetahuan, maka surau sebagai
institusi pendidikan keagamaan tradisional telah berperan aktif semenjak lama
dan harus diberdayakan untuk menciptakan sumber daya manusia yang beriman
dan bertaqwa serta terampil dan mandiri dalam pengamalan ajaran-ajaran agama
Islam.
Pendekatan kepada anak harus dilakukan secara personal verbalis dan
ritualis; yakni mengajarkan dengan lisan dan peneladanan secara langsung dan
mengayomi individu secara bersama-sama tanpa ada yang diasingkan atau
pendidikan pilih kasih. Di dalam khazanah Islam, konsep serupa ini dikenal
dengan nama talaqqi, yaitu bertatap mukanya antara guru dengan murid tidak
hanya untuk proses transfer of knowledge tetapi juga pengajaran adab lewat
teladan. Bagaimana siswa diajarkan adab kepada guru sebagai orang tua, adab
kepada teman sebaya sebagai representasi lingkungan sosial kemasyarakatannya,
dan adab terhadap lingkungan yaitu bertingkah laku selayaknya di rumah
ibadah.
Pendekatan semodel ini tentu harus mengacu pada kualifikasi pengajar
yang kompeten, serta dilakukan terus menerus tanpa putus. Dalam hal ini, surau
menyediakan fasilitas tersebut yang harus dapat dimaksimalkan dengan baik.
Maka surau yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan tanpa
menggunakan pendekatan personal verbalis dan ritualis ini, hanyalah surau
„pepesan kosong‟; yang maksudnya sekedar menyampaikan saja tapi tidak ada
tanggung jawab moral terhadap pendidikan keagamaan Islam itu sendiri.
8
II. KEGIATAN IBADAH DAN DAKWAH ISLAMIYAH DI SURAU
A. KEGIATAN IBADAH
Pelaksanaan kegiatan ibadah di suatu surau, didasari pada beberapa
pertimbangan berikut:
1. Berdasarkan Tipologi Surau
Tipologi surau terbagi menjadi tiga, yaitu:
a. Surau sebagai pusat ibadah semata.
b. Surau sebagai pusat pendidikan keagamaan semata.
c. Surau sebagai pusat ibadah sekaligus tempat pendidikan keagamaan.
Ditambah bahwa surau juga kadangkala masih digunakan sebagai tempat
mufakat dan pertemuan masyarakat untuk membahas suatu persoalan, maka
pelaksanaan kegiatan ibadah di suatu surau dapat disesuaikan dengan tipologi
di atas. Misalnya, ada surau yang menyelenggarakan shalat ashar berjamaah
karena waktu sorenya dijadikan sebagai tempat pendidikan keagamaan.
2. Berdasarkan Ruang Lingkup Jamaah
Karena daya tampung surau yang tidak terlalu besar karena berkaitan
dengan ukurannya yang juga tidak terlalu besar, maka ruang lingkup jamaah
pada umumnya berada di sekitaran surau tersebut. Satu desa kadang punya
lebih dari tiga surau; ada pula setiap dusun satu surau. Bahkan di beberapa
kota besar satu Rukun Tetangga (RT) dapat mendirikan satu surau.
3. Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Ibadah
Secara tradisional dan perbedaannya dengan rumah ibadah sejenis seperti
masjid, surau hanya menyelenggarakan dua hingga tiga waktu shalat fardhu
berjamaah saja yaitu shalat maghrib dan isya. Namun pada waktu-waktu
tertentu dapat bertambah misalnya saat bulan Ramadhan. Namun pelaksanaan
ibadah ini dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Sudah banyak
surau-surau yang tetap buka lima waktu shalat fardhu, karena adanya
kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas ibadah tersebut.
9
b. Fikih ibadah seperti praktik shalat, dzikir dan do‟a, serta lain-lain.
c. Fikih lanjutan seperti muamalah dan ibadah.
d. Tasawuf, namun biasanya diperuntukkan bagi kalangan berumur paruh
baya.
2. Skala Waktu
Skala waktu kegiatan dakwah Islamiyah di suatu surau, dibagi dengan
cara sebagai berikut:
a. Kegiatan Mingguan, berupa kajian mingguan di mana dalam sepekan akan
dipilih satu hari khusus untuk pengajian rutin yang materinya
berkesinambungan dengan satu tema khusus, misalnya fikih ibadah. Durasi
kegiatan biasanya antara satu hingga satu setengah jam. Biasanya telah
ditunjuk satu orang mubaligh untuk mengisi kajian mingguan tersebut
sampai dengan bahasan yang disampaikannya habis.
b. Kegiatan Bulanan, berupa kajian khusus yang bahasannya disesuaikan
dengan tema atau isu pada bulan tersebut. Bahasannya pun lebih general
atau umum, tidak spesifik pada cabang tertentu.
c. Kegiatan Tahunan, berupa kajian khusus yang bahasannya disesuaikan
dengan event pada peringatan hari besar Islam. Misalnya, Maulid Nabi ﷺ,
Isra’ Mi’raj, Tahun Baru Hijriyyah, atau kenduri menyambut bulan suci
Ramadhan.
10
III. KEGIATAN PENDIDIKAN SURAU
11
Tabel 2.2 Tabel Spesifikasi Pembiayaan Kegiatan Pendidikan Surau
PROGRAM BESARAN SKALA SUMBER
NO.
PENDIDIKAN BIAYA SPP PEMBAYARAN PEMBIAYAAN
Program Pendidikan
Dasar
1. Gratis-, - -
Contoh:
Qiraat Qur‟an; Bimbingan
Ibadah, dll.
*Donatur tetap
Program Unggulan
*SPP Siswa
2. Rp. 50.000 Bulanan
Contoh:
Tahfizh Qur‟an, dll. *Sumbangan
Masyarakat
12
penurunan usia mental akibat satu kelompok belajar dengan anak-anak usia 5
tahun. Atau bisa pula menyebabkan anak-anak merasa jenuh karena adanya
perbedaan usia yang kentara dalam kelompok belajarnya. Berikut beberapa
pembagian usia yang dapat digunakan dalam pembagian kelompok belajar:
a. Usia 5 – 6 tahun.
b. Usia 7 – 9 tahun.
c. Usia 10 – 12 tahun.
d. Usia >12 tahun.
13
IV. STRUKTUR KURIKULUM
B. PROGRAM UNGGULAN
1. HIFZHIL QUR’AN
Program ini diperuntukkan bagi siswa dengan konsentrasi minat
menghafal Al-Qur‟an yang memiliki ketentuan sebagai berikut:
a. Hanya disediakan bagi siswa yang telah menuntaskan Program Dasar.
14
b. Satu halaqah/kelompok akan diasuh oleh satu orang pengajar berisi 3 – 5
anak agar mudah mengontrol dan melakukan pengawasan terhadap
perkembangan hafalan anak.
c. Satu halaqah/kelompok diperuntukkan bagi satu sesi belajar.
2. BAHASA ARAB
Bahasa Arab merupakan bahasa agung yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan
sebagai bahasa di dunia yang dapat menjelaskan kandungan Kalamullah karena
kekayaan makna dan padanan kosakatanya. Hal ini Allah nyatakan dalam
firman-Nya:
ِإِنِاِأِنِِزلِنِاهِِقِرِآنِاِعِِربِيِاِلِعِلِكِمِِتِعِقِلِ ِون
“Sesungguhnya Kami berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)
Selain mempermudah pemahaman terhadap teks Al-Qur‟an dan hadits
serta memudahkan siswa untuk menghafalkan kedua nash tersebut, bahasa
Arab juga dapat dijadikan sebagai bahasa komunikasi (lingua franca) karena
digunakan sebagai bahasa nasional oleh 22 negara di Timur Tengah dan
bahasa penghubung sesama umat Islam di berbagai lintas negara.
C. SISTEM EVALUASI
1. SKALA WAKTU
Evaluasi dilakukan setiap usai menuntaskan submateri yang telah
ditentukan oleh tenaga pengajar. Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk;
pertama, nontes seperti simulasi dan perlombaan. Kedua, tes berupa
kemampuan praktek. Bentuk tes ini bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan selama
tidak menghilangkan faktor esensial dari sebuah evaluasi yaitu ingin
mengukur kualitas dan kuantitas hasil belajar.
Prinsip utama pelaksanaan evaluasi pendidikan surau adalah Tuntas
Dan Bebas Tekanan. Tuntas yaitu siswa harus benar-benar mampu
menuntaskan dan menguasai setiap materi sebelum lanjut ke materi
berikutnya. Siswa yang tidak siap untuk diujikan, tidak akan diberikan ujian.
Sedangkan Bebas Tekanan artinya evaluasi harus bersifat membangun dan
tidak boleh destruktif secara fisik maupun mental. Evaluasi harus
menyenangkan, memotivasi dan siswa berhak mendapatkan bimbingan yang
proporsional.
15
berada di bawah passing grade karena dianggap belum siap untuk diujikan.
Passing grade tersebut dapat disusun sesuai dengan pertimbangan perencana
kegiatan.
3. LAPORAN EVALUASI
Laporan evaluasi disusun dalam bentuk dokumen kertas satu lembar
yang berisi identitas dan skor anak beserta deskripsi kualitatif. Laporan
diberikan kepada anak dan diketahui oleh orang tua. Format laporan dapat
dilihat pada bagian lampiran.
16
V. KUALIFIKASI TENAGA PENGAJAR
17
dan dzikir harian, adab di masjid dan mushalla, serta hafalan surat-surat
pendek.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
*Catatan : Penggunaan nama Surau As-Salam dalam lampiran
berikut hanyalah sebagai contoh saja; bukan benar-
benar properti/dokumen milik surau yang
bersangkutan. Penulis tidak pernah bekerja sama
sebelumnya dengan surau tersebut dalam
menyelenggarakan kegiatan apa pun dan tidak terkait
sama sekali dengan struktur kepengurusannya.
20
LAMPIRAN 1: Format Formulir Pendataan Murid/Siswa
Usia : ....................................................
Alamat : ....................................................
Orang Tua/Wali
(................................)
21
LAMPIRAN 2: Format Sistem Informasi Pendataan
ORANG
NO. NAMA SISWA TEMPAT/TGL. LAHIR USIA ALAMAT
TUA/WALI
Dusun Penghijauan,
1. Muhammad Faizar Bandar Alai, 9/6/2009 11 th Bamukmin
Koto Kari
2. ..........................., ..........................., ..., ..........................., ...........................,
3. ..........................., ..........................., ..., ..........................., ...........................,
4. ..........................., ..........................., ..., ..........................., ...........................,
5. ..........................., ..........................., ..., ..........................., ...........................,
6.
7.
8.
9.
10.
22
LAMPIRAN 3: Format Lembar Kehadiran Siswa
Pengajar : …………………………………..
Kelompok Ajar : ………………………………….. *(nama kelompok ajar)
Periode/Tgl. : ……………....... Agustus 2020
*tanda tangan
Nama Mahasiswa
(NPM.)
23
LAMPIRAN 4: Berita Acara Kegiatan Maghrib Mengaji
BERITA ACARA
Surau As-Salam, Dusun Penghijauan, Desa Koto Kari, bersama Mahasiswa Kukerta Mandiri
Universitas Islam Kuantan Singingi Ke-II telah melaksanakan kegiatan Gerakan Masyarakat
Maghrib Mengaji periode Agustus dari tanggal: .............. s/d .............. .
Tugas-tugas terkait pelaksanaan kegiatan yang dimaksud telah dilaksanakan sesuai peruntukan,
waktu dan tempatnya. Berita acara juga disertai lampiran daftar kehadiran siswa pada lembar
berikutnya. Demikian berita acara ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
24
LAMPIRAN 5: Surat Pemberitahuan Jadwal Kegiatan Surau
SURAT PEMBERITAHUAN
Kepada Yang Terhormat,
Orang Tua/Wali Peserta
Maghrib Mengaji
Di _
Tempat
Nomor : 01/SPm/SURAU AS-SALAM/2020
Sehubungan dengan diadakannya kegiatan Maghrib Mengaji bagi anak-anak mulai: ....... (*hari),
tanggal ...... Agustus 2020 di Surau As-Salam, Dusun Penghijauan, Desa Koto Kari, maka dengan ini
Pengurus Surau bersama Mahasiswa Kukerta Mandiri Universitas Islam Kuantan Singingi Ke-II
memberitahukan hal-hal sebagai berikut:
1. Jadwal Kegiatan
NO. HARI WAKTU DURASI
Sesi pertemuan
18.45 s/d 19.30
1. Senin s/d Ahad 45 menit
*Ba’da Shalat Maghrib
s/d Menjelang Isya
2. Hafalan Ayat-ayat Pendek Hafalan Juz ‘Amma mulai QS. Jumat s/d Sabtu
25
dan Do’a-do’a Pendek Adh-Dhuha s/d QS. An-Naas
Sehari-hari
Do’a pendek sehari-hari
3. Sejarah Kebudayaan Islam Sirah Nabawiyah Ahad
Demikian jadwal dan materi kegiatan ini diberitahukan untuk dapat dimaklumi.
Teluk Kuantan, ..., Agustus 2020
Mengetahui,
Pelaksana Kegiatan Ketua Pengurus
Gerakan Masyarkat Maghrib Mengaji Surau As-Salam, Desa Koto Kari
26
LAMPIRAN 6: Surat Undangan
PANITIA PELAKSANA
FESTIVAL ANAK SHALEH (FAS)
SURAU AS–SALAM
DUSUN PENGHIJAUAN, DESA KOTO KARI
TELUK KUANTAN
TAHUN 1442 H/2020 M
SURAT UNDANGAN
Demikian undangan ini kami sampaikan dan besar harapan kami akan kehadiran bapak/ibu pada
acara yang dimaksud. Atas perhatian, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Teluk Kuantan, ... September 2020
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Festival Anak Shaleh Ketua Pengurus
Surau As-Salam, Desa Koto Kari Surau As-Salam, Desa Koto Kari
27
LAMPIRAN 7: Surat Permohonan
SURAT PERMOHONAN
Kepada Yang Terhormat,
Ustadz Fulan bin Fulan, S.Pd
Di _
Tempat
Nomor : 01/SP/SURAU AS-SALAM/2020
Perihal : Permohonan Menjadi Pengisi Kajian Bulanan di
Surau As-Salam, Dusun Penghijauan, Desa Koto
Kari.
Dengan itu kami bermaksud menyampaikan permohonan kepada Ustadz agar berkenan menjadi
pengisi kajian pada waktu dan tempat sebagaimana yang dimaksud. Demikian permohonan ini kami
sampaikan dan besar harapan kami agar diterima sehingga dapat memberikan maslahat maupun manfaat
yang besar bagi umat. Insya Allah. Atas perhatian dan dukungannya, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Teluk Kuantan, ... Agustus 2020
Mengetahui,
Pelaksana Kegiatan Kajian Bulanan Ketua Pengurus
Surau As-Salam, Desa Koto Kari Surau As-Salam, Desa Koto Kari
28
LAMPIRAN 8: Berita Acara Kegiatan
PANITIA PELAKSANA
FESTIVAL ANAK SHALEH (FAS)
SURAU AS–SALAM
DUSUN PENGHIJAUAN, DESA KOTO KARI
TELUK KUANTAN
TAHUN 1442 H/2020 M
BERITA ACARA
Dalam rangka memeriahkan peringatan Tahun Baru Hijriyah 1442 H, maka Surau As-
Salam Dusun Penghijauan, Desa Koto Kari, bersama Mahasiswa Kukerta Mandiri
Universitas Islam Kuantan Singingi Ke-II melaksanakan acara Festival Anak Shaleh (FAS)
untuk anak-anak se Dusun Penghijauan. Kegiatan ini diselenggarakan pada:
Acara tersebut telah dilaksanakan sesuai waktu dan tempat sebagaimana yang telah
dijelaskan.
Mengetahui,
Ketua Pelaksana Festival Anak Shaleh Ketua Pengurus
Surau As-Salam, Desa Koto Kari Surau As-Salam, Desa Koto Kari
29
LAMPIRAN 9: Format Lampiran Kurikulum dan Standar Kompetensi
30
LAMPIRAN 10: Laporan Hasil Evaluasi
NAMA : ………………………………..
Submateri: …………………………….
a. …………………………….
2 …… ……
b. …………………………….
c. …………………………….
Submateri: …………………………….
d. …………………………….
3 70 Jiddan
e. …………………………….
f. …………………………….
*Ket: Dapat diubah sesuai dengan jenis program pendidikan keagamaan yang ingin
diselenggarakan.
**Ket: Dapat diubah sesuai dengan jenis bimbingan atau jenis program khusus yang ingin
diselenggarakan.
31