Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TRI ULANDARI

STAMBUK : A25117034
KELAS :A
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

PIROMETOLOGI, HIDROMETALURGI DAN


ELEKTROMETALURGI

1. Pirometologi
Proses pirometalurgi terbagi atas beberapa proses, dimana proses tersebut
adalah Pengeringan (Drying), Kalsinasi (Calcining) dan Pemanggangan
(Roasting).
1) Pengeringan (Drying) Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan
dari material. Pengeringan biasanya terjadi dari kontak padatan lembap
denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Pada beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara
panas gas yang secara tidak langsung memanaskan. Biasanya suhu
pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 1200C.Pada kasus
tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, sushu pengeringan
yang lebih tinggi diperlukan.
2) Kalsinasi (Calcining) Kalsinasi adalah suatu proses dekomposisi panas
material. Contohnya dekomposisi hidrat seperti besi (III) hidroksida menjadi
besi (III) oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi
kalsium oksida dan karbon diosida dan atau besi karbonat menjadi besi
oksida.Proses ini terjadi dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft
furnace,rotary kilns dan fluidized bed reactor.
3) Pemanggangan (Roasting) Pemanggangan adalah suatu proses pemanasan
dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan pada bijih yang
dipanaskan disertai penambahan reagen kimia. Proses ini tidak mencapai
titik didih dari logam tersebut. Jenis-jenis roasting, antara lain :
3.1 Oxydating Roasting Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral
sulfida pada temperatur tinggi(direduksi langsung). Pada temperatur
rendah : - sulfida logam dapat direduksi dengan karbon membentuk CS
dan CS2. MS + C M M + CS M2S + C 2M + CS2 - Tidak dapat
direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil dari CS dan
CS2. MS + 3/2 O2 MO + SO2
3.2 Reducting Roasting Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu
oksida mengalami proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang
dimaksudkan untuk menurunkan derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa
reduksi ini tidak dapat tercapai untuk suatu oksida yang sangat stabil.
3.3 Chlor Roasting Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama
senyawa klorida (CaCl2,NaCl) atau dengan gas Cl2. Tujuan chlor
roasting adalah untuk menghasilkan senyawa klorida logam dalam air
(di ekstraksi), serta menghasilkan senyawa klorida logam-logam yang
mudah menguap agar dapat dipisahkan dari mineral-mineral
pengganggu (Metalurgi Halida)
Berikut ini merupakan alat yang digunakan untuk Pirometalurgi yakni:
1. Tanur Tiup (Blast Furnace)
Tanur tiup (Blast Furnace) adigunakan untuk peleburan logam industri.
2. Kil
3. Oven dan tanu metalisasi

2. Hidrometalurgi
Hidrometalurgi Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari
metalurgi. Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan
logam dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous
solution). Dua cabang metalurgi lainnya adalah pirometalurgi dan
elektrometalurgi. Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling
banyak mendapat perhatian peneliti.Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi
ilmiah semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian
logam secara hidrometalurgi.Logam-logam yang banyak mendapat perhatian
adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn).
Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat
disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang
saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya
yang terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada baterai isi
ulang.Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui memiliki
kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika katodanya dilapisi
lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan energi baterai
tersebut menjadi jauh lebih besar.
Secara garis besar, proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan yaitu:
1) Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan
organik.
2) Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.
3) Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.
Reduktan yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan
itu sendiri maupun produk hasil oksidasinya.Kebanyakan reduktan yang
digunakan adalah kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan keton.
Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan:
1) Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil.
2) Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus
sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan.
3) Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang
dioksida, arsenik(III)oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan.
4) Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif.
5) Suhu prosesnya relatif lebih rendah.
6) Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan.

3. Elektrometalurgi
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang
menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas.
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :
1) Suatu elektrolisa di dalam larutan air,terbagi menjadi 2 yaitu :
1.1) Elektrowinning,merupakan tahap pemerolehan kembali suatu
logam dari larutannya dengan menggunakan arus listrik yang
diberikan dari luar. Logam yang dihasilkan murni, maka
pengendapan dengan cara ini lebih disukai.
1.2) Elektrorefining,untuk mengekstraksi logam-logam sehingga
diperoleh logam dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
1.3) Elektrodissolution

2) Elektrolisa di dalam larutan garam.


Biasanya digunakan untuk mengekstraksi logam-logam yang sangat
reaktif, seperti Al dan Mg.
3) Elektrolisa di dalam larutan zat organik.
4) Elektroplating dan Anodisasi.
5) Korosi logam dan teknik penanggulangannya.
Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2 tingkatan, yaitu elektro Winning dan
elektro Refinary. Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan melalui
elektro Refinery. Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC,
dimana daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa
negative disebut katoda. Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah
berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule
coulomb.
Sifat Proses Elektro Metalurgy yaitu :
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.
Jika tidak terjadi keseimbangan, maka reaksi akan terjadi sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai