Arsitektur Tropis
Arsitektur Tropis
Tema ini sangat cocok bila kita gunakan di Indonesia dilihat dari iklim di Indonesia itu sendiri
yaitu iklim Tropis. Tema tropis ini nantinya harus menghasilkan respon positif dari efek iklim tropis itu
sendiri. dalam arsitektur tropis, hal-hal yang harus diperhatikan seperti penggunaan bahan-bahan alami,
sirkulasi udara dalam bangunan, serta pemanfaatan dari pencahayaan alami.
Bangunan tropis lebih mengutamakan pemakaian material yang berasal dari alam. Adapun
contoh-contoh material alami tersebut yang sering digunakan dalam bangunan tropis seperti kayu,
bamboo dan batuan-batuan alam. Dari segi sirkulasi udara, bukaan-bukaan dalam bangunan perlu
diperhatikan. Sehingga udara yang masuk akan membuat ruangan terasa nyaman dan mendapatkan udara
yang segar dan menyehatkan. Bukaan-bukaan tersebut juga harus memperhatikan dari segi arah cahaya,
yaitu memanfaatkan cahaya sehat pada pagi hari dan menghindari cahaya kurang baik pada siang hingga
sore hari.
(sumber : http://www.scribd.com/doc/63092055/ARSITEKTUR-TROPIS#download)
Pembangunan pada bangunan tropis yang lebih cenderung bersifat vertikal, sehingga makin
banyak lahan tersisa untuk penghijauan dan peresapan air tanah. Meskipun tidak memiliki taman di atas
tanah, bisa juga menggunakan taman di atas atap dan beton, hal ini juga mulai menjadi tren, sehingga
tetap ada area untuk bersantai bagi keluarga menikmati alam.
(sumber:http://www.wwf.or.id/berita_fakta/berita_fakta/newsclimateenergy.cfm?15980/Arsitektur-
Tropis-Cenderung-Ramah-Lingkungan)
B. Contoh Penerapan Konsep C. Kesimpulan
Pemecahan rancangan Arsitektur Tropis pada akhirnya sangatlah terbuka. Arsitektur Tropis dapat
Salah satu contoh bangunan tropis dimana pada berbentuk apa saja tidak harus serupa dengan bentuk-bentuk Arsitektur Tradisional yang banyak
gambar terlihat bahwa bangunan tersebut sebagian dijumpai di wilayah Indonesia, sepanjang rancangan tersebut mengarah pada pemecahan
besarnya memanfaatkan bahan-bahan yang bersifat alami persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis, yakni : terik matahari, suhu tinggi, hujan,
seperti kayu. Pada bangunan tersebut juga terlihat kelembapan tinggi dan sebagainya.
Sumber : www.google.co.id
Sumber : www.google.co.id
PENERAPAN PADA DESAIN BANGUNAN COTTAGE
Bangunan ini merupakan bangunan cottage dengan tipe Suite. Terdiri dari dua lantai dengan 1 kamar tidur, 1 ruang keluarga dan 2 kamar mandi disetiap lantainya. Dalam bangunan cottage ini, menggunakan
konsep Arsitektur Tropis. Mengapa konsep ini yang diambil? Alasannya tidak lain karena menyesuaikan iklim yang berada di Indonesia sendiri yaitu iklim tropis.
Dengan menggunakan konsep Arsitektur Tropis ini, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat dari iklim tropis itu sendiri. yang nantinya mungkin saja dapat menciptakan
ketidaknyamanan didalam bangunan bila tidak diatasi.
Ciri- ciri bangunan tropis yang terlihat dari bangunan ini seperti atap yang berupa limasan dengan overstek yang cukup panjang yaitu 1 meter. Overstek ini nantinya berguna untuk menghindari air hujan masuk
kedalam ruangan atau menghindari tampias air hujan.
Selain overstek, bangunan ini juga menggunakan bukaan dengan ukuran yang cukup besar. Pada lantai satu yaitu pada ruang keluarga terdapat sebuah kaca besar, hal ini berfungsi untuk memberikan
pencahayaan alami dalam ruangan. Selain itu pada bagian atas jendela tersebut, terdapat lubang-lubang ventilasi yang berfungsi untuk memberikan udara sejuk dari luar bangunan kedalam ruangan itu sendiri.
Pada lantai dua yaitu pada kamar tidur terdapat sebuah pintu dengan jenis holding door atau pintu lipat. Pada saat pintu lipat dibuka secara maksimal maka cahaya dan udara yang masuk kedalam ruanganpun
akan semaksimal mungkin. Sehingga penghawaan buatan dirasa tidak perlu lagi untuk digunakan.
Selain itu bangunan ini sendiri terletak pada daerah dataran tinggi dengan suhu yang cukup tinggi pula. Sehingga bukaan berupa lubang ventilasi tidak perlu terlalu banyak. Karena bila suhu didalam ruangan
terlalu dingin, hanya ketidaknyamanan yang dihasilkan didalamnya.
TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 3
Dosen Matakuliah :
Oleh.
Cokorda Widhiyani
1204205016
Kelas A
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2014