Anda di halaman 1dari 23

Laporan Individu

Botani

ETNO BOTANI

Disusun Oleh

Nama : Lia Asmira


NIM : G011 17 1304
Kelas : Botani A
Kelompok : 17
Asisten : 1. Aziz Yasril
2. Sri Rezkiana

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Etnobotani terdiri dari dua suku kata, yakni etno (etnis) dan botani. Kata etno
berarti masyarakat adat/kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan
yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama,
bahasa, dan lainnya. Sedangkan Botani berarti tumbuh-tumbuhan. Etno Botani
merupakan bidang ilmu yang cakupannya interdisipliner, yaitu ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan sumberdaya alam
tumbuhan dan lingkungannya. Suatu bidang ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik secara menyeluruh antara masyarakat lokal dan alam lingkungannya
meliputi sistem pengetahuan tentang sumberdaya alam tumbuhan.
Kini, perhatian mengenai pengenalan jenis-jenis tanaman semakin berkurang.
Karena rendahnya pengetahuan yang dimiliki, orang-orang cenderung salah
memperlakukan tanaman. Dalam hal ini, sangat perlulah bagi kita untuk mengenal
kembali profil tanaman yang ada di sekitar kita ini agar tidak ada lagi
kesalahpahaman dalam memperlakukan tanaman, mengingat setiap tanaman
pastilah memiliki karakteristik dan cara penanaman sendiri. Untuk itulah,
Etnobotani sangat perlu untuk dipelajari dan dikaji. Berdasarkan uraian diatas
maka dilakukan praktikum mengenai etnobotani guna mengetahui morfologi
tanaman dan manfaat yang terkandung di dalamnya.
1.2.Tujuan dan kegunaan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui
morfologi dan manfaat sampel tanaman yang tersedia di Ex Farm, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin. Adapun kegunaan dari praktikum Etno Botani
ini ialah mahasiswa dapat mengetahui morfologi dan manfaat tanaman yang
diamati di lapangan serta sebagai bahan penambah wawasan untuk para pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman


2.1.1 Klasifikasi Tanaman Tomat
Menurut Cahyono (2012), menyatakan bahwa klasifikasi tanaman tomat
ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Species : Solanum lycopersicum
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Sukun
Menurut Triwiyatno (2007), menyatakan bahwa klasifikasi tanaman sukun
ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Dycotiledonae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus J.R. Forst / Artocarpus
Species : Artocarpus Communis F
2.1.3 Klasifikasi Tanaman Asam
Menurut Rukmana (2009), menyatakan bahwa klasifikasi tanaman sukun
ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Tamarindus L.
Species : Tamarindus indica L.
2.1.4 Klasifikasi Tanaman Jati
Menurut Maheldaswara (2008), menyatakan bahwa klasifikasi tanaman
sukun ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Tectona
Species : Tectona Grandis Linn.f
2.1.5 Klasifikasi Tanaman Melon
Menurut Rukmana (2007), menyatakan bahwa klasifikasi tanaman sukun
ialah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnolipsida
Ordo : Curcubitales
Famili : Curcubitaceae
Genus : Cucumis
Species : Cucumis melo L./C.melo
2.2 Morfologi Tanaman
2.2.1 Akar
2.2.1.1 Akar Tanaman Tomat
Tanaman Tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus ke
dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar ke arah samping tetapi
dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh
dengan baik jika ditanam pada lahan yang gembur dan porous (Cahyono, 2012).
2.2.1.2 Akar Tanaman Sukun
Akar tanaman sukun tergolong akar adventif karena sebagian besar
menyebar di bagian dekat permukaan tanah.pada tanaman yang sudah tua,
sebagian akar tersebut menyembul ke permukaan tanah; dan jika dilukai, dari
bagian akar yang terluka tersebut akan muncul tunas baru (Triwiyatno, 2007).
2.2.1.3 Akar Tanaman Asam
Sistem perakarannya adalah akar tunggang, terbukti dengan adanya akar
lembaga (Radicula) yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercbang-cabang
menjadi akar-akar yang lebih kecil Akar tunggang yang dapat menembus kedalam
tanah. Biasanya pada akar tanaman asam terdapat leher akar tunggang (collum),
ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus rasicis), cabang-cabang akar (radix
lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis) dan rambut akar (pilus radicalis) serta
terdapat pula tudung akar (Tjitrosoepomo, 2009).
2.2.1.4 Akar Tanaman Jati
Tanaman Jati memiliki 2 jenis akar, yaitu akar tunggang dan akar serabut.
Akar tunggang adalah akar yang tumbuh secara vertikal dan berukuran besar,
kegunaannya untuk menopang pohon agar tidak mudah roboh. Lalu akar serabut,
akar ini tumbuh ke samping dan berfungsi untuk mencari air dan unsur hara. Pada
batang paling bawah, terlihat seperti bekas potongan yang mengeluarkan akar.
Pada ruas pertama terlihat lebih besar dan lebih kokoh serta cenderung lebih gelap
daripada ruas selanjutnya, ketika pertumbuhan pucuk terjadi penguatan batang
untuk pertumbuhan akar, pada saat itu pertumbuhan pucuk terhenti sementara itu,
Proses pemotongan sampai keluar akar 3 – 4 minggu (Maheldaswara, 2008).
2.2.1.5 Akar Tanaman Melon
Tanaman ini memiliki perakaran tunggang yang terdiri atas akar utama
akar lateral. Panjang akar utama dari pangkal batang mencapai 15 – 20 cm.
Sedangkan akar sekunder yang keluar dari serabut akar disebut akar tersier,
penyebaran akar ini akan mencapai 35 – 45 cm (Rukmana, 2007).
2.2.2 Batang
2.2.2.1 Batang Tanaman Tomat
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang
lunak tetapi cukup kuat, berbulu dan di antara bulu-bulu itu terdapat rambut
kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna hijau, pada ruas-ruas batang mengalami
penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu,
batang tanaman tomat dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan
akan bercabang banyak yang menyebar secara merata (Cahyono, 2012).
2.2.2.2 Batang Tanaman Sukun
Ketinggian tanaman ini bisa mencapai 30 meter, meski rata-rata tumbuh
12 – 15 meter. Batangnya memiliki kayu yang lunak, tajuknya rimbun dengan
percabangan melebar ke arah samping, kulit batang berwarna hijau kecokelatan,
berserat kasar dan memiliki getah encer. Getah itu akan memacu pembentukan
tunas alam yang sering dibuat bibit (Triwiyatno, 2007).
2.2.2.3 Batang Tanaman Asam
Batang tanaman ini jelas, keras dan berkayu. Bentuk batang bulat, dengan
pohon yang selalu tegak diameter batang pangkal hingga 2 m. Kulit batang
berwarna coklat ke abu-abuan, kasar. Karena sudut antara batang dan cabang amat
kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit serong ke
atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang pokoknya, dan pada
permukaan banyak memperlihatkan adanya lentisel (Tjitrosoepomo, 2009:92).
2.2.2.4 Batang Tanaman Jati
Batangnya bulat lurus, tinggi total mencapai 40 m. Batang bebas cabang
dapat mencapai 18 – 20 m. Kulit batang coklat keabu-abuan, terpecah-pecah
dangkal dalam alur memanjang batang. Dapat tumbuh raksasa 40 – 45 meter
dengan diameter 1,8 – 2,4 meter. Rata-rata tumbuh 9-11 meter. Pohon jati yang
dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan
sedikit cabangnya dan umurnya hingga 80 tahun (Maheldaswara, 2008).
2.2.2.5 Batang Tanaman Melon
Tanaman melon memiliki bentuk batang segi lima dengan sudut runcing.
Pertumbuhan batangnya berlekuk-lekuk dengan 3 – 7 lekukan yang memiliki
garis tengah 8 – 15 cm. Batang tanaman melon sendiri lunak dan memiliki bulu-
bulu halus. Biasanya, pada batang utama akan muncul cabang-cabang baru yang
memiliki pertumbuhan yang paling kuat (Rukmana, 2007).
2.2.3 Daun
2.2.3.1 Daun Tanaman Tomat
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan
membentuk celah-celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna
hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5-7. Ukuran daun
sekitar (15-30cm) x (10-25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. Diantara
daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil.
Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral
mengelilingi batang tanaman (Cahyono, 2012).
2.2.3.2 Daun Tanaman Sukun
Daun tanaman sukun kaku, tebal dan besar, memiliki ukuran sekitar 30 –
60 cm atau 20 – 40 cm. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau mengilap,
sedangkan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda dan kasar. Daun
tunas diselimuti bulu-bulu halus. Pada saat masih berupa tunas, daun berukuran
panjang antara 10 – 20 cm dan tertutup oleh contong (seludang) yang besar. Daun
memiliki tangkai daun yang kokoh, berukuran panjang 3 – 5 cm. Tulang daun
menonjol, dibagian bawah atas tulang daun terdapat buku-buku. Kira-kira ¾
bagian dari seluruh tepi daun berlekuk (Triwiyatno, 2007).
2.2.3.3 Daun Tanaman Asam
Daun tanaman Asam memiliki bentuk daun majemuk menyirip genap
karena saling berhadapan. Duduk daun bergantian, daun majemuk dengan 8 – 18
pasang anak daun, panjang anak daun 1 – 3,5 cm. Dalam tanaman ini termasuk ke
dalam daun bertangkai yang memiliki bagian tangakai dan helaian daun saja.
Tangkai daun memiliki penampang melintang yang bulat dan kecil. Tangkainya
juga memiliki panjang ±0,2 cm dan berwarna hijau. Memiliki bagian daun
terlebar ditengah-tengah helaian daun yaitu bangun memanjang yang memiliki
panjang 15 cm, lebarnya 0,5 – 1 cm (Tjitrosoepomo, 2009).
2.2.3.4 Daun Tanaman Jati
Daun Jati umumnya berukuran besar, bulat telur terbalik, berhadapan,
dengan tangkai yang sangat pendek. Daun pada anakan pohon berukuran besar
sekitar 60 – 70 cm x 80 – 100 cm; sedangkan pada pohon tua menyusut menjadi
sekitar 15 x 20 cm. Berbulu halus dan mempunyai rambut kelenjar di bagian
bawahnya. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah
berwarna merah darah apabila diremas. Ranting yang muda berpenampang segi
empat, dan berbonggol di buku-bukunya (Maheldaswara, 2008).
2.2.3.5 Daun Tanaman Melon
Helai daun tanaman melon berbentuk bundar bersudut lima dan berlekuk-
lekuk, diameternya antara 8 – 15 cm, dan letak antara daun satu dengan daun
lainnya berselang-seling. Dari ketiak-ketiak di antara batang dan tangkai daun
muncul tunas atau cabang baru dalam jumlah yang cukup banyak, hingga
mencapai ± 20 tunas cabang (Rukmana, 2007).
2.2.4 Bunga
2.2.4.1 Bunga Tanaman Tomat
Bunga tanaman tomat umumnya berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm
dan berwarna kuning-cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain dari bunga
tomat adalah mahkota bunganya, yaitu berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar
6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. Bunga tomat merupakan bunga sempurna,
karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik terletak pada bunga yang
sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama
dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat tumbuh dari batang
(cabang) yang masih muda (Cahyono, 2012).
2.2.4.2 Bunga Tanaman Sukun
Bunga Sukun berkelamin tunggal (bunga betina dan jantan terpisah), tetapi
berumah satu (monoceous). Bunganya keluar dari ketiak daun pada ujung cabang
dan ranting dengan bunga jantan berkembang terlebih dahulu. Bunga jantan
berbentuk pipih memanjang disebut ontel yang panjangnya 10 – 20 cm berwarna
kuning. Sedangkan bunga betina berbentuk bundar sejak keluar dari kelopak
bunga dan bertangkai pendek seperti pada nangka. Setelah serbuk kayunya keluar,
bunga jantan ini akan berubah warna dari hijau menjadi kecokelatan, kemudian
layu dan berjatuhan dibawah tajuk pohon (Triwiyatno, 2007).
2.2.4.3 Bunga Tanaman Asam
Bunga ini termasuk ke dalam bunga majemuk tak terbatas yang terdiri dari
beberapa bagian. Bagian yang bersifat seperti batang batang/cabang yaitu ibu
tangkai bunga, tangkai bunga, dan dasar bunga. Bagian yang bersifat seperti daun
yaitu daun-daun kelopak, daun-daun mahkota, benang sari dan daun-daun buah
penyusun putik. Tanaman ini termasuk bunga lengkap karena memiliki daun
kelopak, daun mahkota, benang sari dan putik sebagai alat kelamin. Tanaman ini
memiliki 2 alat kelamin juga (Tjitrosoepomo, 2009).
2.2.4.4 Bunga Tanaman Jati
Bunga majemuk terletak dalam malai besar, 40 cm x 40 cm atau lebih
besar, berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan
terletak di ujung ranting; jauh di puncak tajuk pohon. Taju mahkota 6 – 7 buah,
keputih-putihan, 8 mm. Berumah satu (Maheldaswara, 2008).
2.2.4.5 Bunga Tanaman Melon
Bunga tanaman melon terdiri atas 3 macam, yaitu bunga betina, bunga
jantan dan bunga sempurna. Ciri-ciri bunga betina memiliki putik dan bakal buah
berbentuk bulat - lonjong dibawah mahkotanya, sedangkan bunga jantan
berbentuk terompet, mempunyai benang sari tanpa bakal buah. Bunga sempurna
dicirikan mempunyai bakal buah, alat kelamin putik dan benang sari dalam satu
bunga. Mahkota bunga berjumlah lima helai, berwara kuning-cerah menyala,
penyerbukan bunga dilakukan dengan bantuan serangga lebah dan dapat juga
dibantu oleh tangan manusia. Hasil penyerbukannya berupa buah berisi biji
sebagai alat reproduksi berikutnya (Rukmana, 2007).
2.2.5 Buah
2.2.5.1 Buah Tanaman Tomat
Buah tomat memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada
yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, oval, persegi dan bunga. Ukuran
buah tomat juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8
gram dan yang berukuan paling besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah
tomat yang masih muda memiliki warna hijau-muda, bila sudah matang warnanya
berubah menjadi merah (Cahyono, 2012).
2.2.5.2 Buah Tanaman Sukun
Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmen-segmen
petak berbentuk poligonal (bulat agak lonjong). Segmen poligonal ini apat
menentukan tahap kematangan buah sukun. Ketebalan kulit antara 1 – 2 mm.
Buah muda berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna
putih dengan ketebalan sekitar 7 cm. Tekstur nya kompak dan berserat halus.
Rasanya agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Diameter buah ±26 cm.
Tangkai buah sekitar 5 cm. Berat buah bisa mrencapai 4 kg (Triwiyatno, 2007).
2.2.5.3 Buah Tanaman Asam
Buah tanaman Asam termasuk buah sejati tunggal dan kering. Dimana
bunganya mengandung lebih dari satu biji, dan ketika matang bisa dipecah
menjadi beberapa buah. Buah berbentuk polong ini tidak merekah dan ketika
kering akan rapuh, panjangnya mencapai 5 – 15 cm dengan tebal 2,5 cm, agak
melengkung dan membungkus biji. Kulit cangkang luar lunak, daging buahnya
asam sedap dan kulit buahnya coklat (Tjitrosoepomo, 2009).
2.2.5.4 Buah Tanaman Jati
Buah tanaman Jati berbentuk bulat dan agak gepeng, ukuran buahnya
antara 0,5 – 2,5 cm, berambut kasar dengan inti tebal, berbiji 2 – 4, tetapi
umumnya hanya satu yang tumbuh.bauh tersungkup oleh perbesaran kelopak
bunga yang melembung menyerupai balon kecil (Maheldaswara, 2008).
2.2.5.5 Buah Tanaman Melon
Buah tanaman melon sangat bervariasi, baik bentuk, warna kulit, warna
daging buah, maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah melon antara lain bulat,
bulat oval, sampai lonjong/silindris. Warna kulit buah antara putih-susu, putih-
krem, hijau-krem, hijau kekuning-kuningan, hijau muda, kuning, kuning-muda,
kuning jingga sampai kombinasi warna-warna tersebut. Bahkan ada yang
bergaris-garis, totol-totol, dan juga struktur kulit antara berjala (berjaring), semi
berjala hingga tipis dan halus (Rukmana, 2007).
2.2.6 Biji
2.2.6.1 Biji Tanaman Tomat
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan diselimuti daging buah. Warna
bijinya bermacam-macam yang terdiri dari varian warna, ada yang putih, putih
kekuningan, ada juga yang kecoklatan. Biji tanaman tomat sangat mudah
dibudidayakan karena kulit bijinya lunak (Cahyono, 2012).
2.2.6.2 Biji Tanaman Sukun
Buah sukun tidak berbiji. Sukun adalah kultivar (tanaman yang
diperbanyak dengan cara tertentu) yang terseleksi sehingga tanaman ini tidak
memiliki biji, buahnya juga dipakai untuk meng-kultur jenis buah lainnya. Teknik
budidayanya menggunakan cara penanaman vegetatif (Sutrisno, 2008).
2.2.6.3 Biji Tanaman Asam
Terdapat 1 – 10 biji dalam setiap polong yang memiliki panjang sampai 18
mm, bentuk tidak teratur warnanya kemerah-merahan, coklat tua atau hitam
mengkilat. Inti biji lurus dan ada putih lembaga (Tjitrosoepomo, 2009).
2.2.6.4 Biji Tanaman Jati
Jati biasanya diproduksi secara konvensional dengan menggunakan biji.
Akan tetapi produksi bibit dengan jumlah besar dalam jumlah waktu tertentu
menjadi terbatas karena adanya lapisan luar biji yang keras. Karena kulitnya
keras, ini juga menyebabkan benihnya sulit berkecambah karena air kesulitan
menembus lapisan kulit luar biji Jati (Maheldaswara, 2008).
2.2.6.5 Biji Tanaman Melon
Tanaman melon memiliki biji berwarna coklat muda, panjang biji tanaman
melon sedikitnya 0,9 mm dan berdiameter paling sedikitnya 0,4 mm. Dalam satu
buah melon ada sekitar 500 – 600 biji. Biji tanaman melon juga sangat mudah
untuk dibudidayakan karena kulit bijinya agak lunak (Rukmana, 2007)
2.3 Manfaat
2.3.1 Manfaat Tanaman Tomat
Manfaat tanaman Tomat antara lain, dapa dijadikan bahan dapur masakan,
buah, saos, dll. Tomat juga memiliki banyak sekali manfaat di bidang kesehatan
dan kecantikan, seperti mengencangkan kulit, mengobati/melawan sel-sel kanker,
meningkatkan mood, mencegah jerawat, meningkatkan kemampuan mata,
memperbanyak Asi, menurunkan berat badan, mengurangi rasa sakit, menjaga
kesehatan jantung, mencegah hipertensi, mengobati panas dalam, sumber
antioksidan, meningkatkan anttibodi, mencegah kolestrol dan darah kotor,
membentuk otot, meningkatkan fungsi otak, mengontrol tekanan darah,
meningkatkan metabolisme tubuh, dll. (Cahyono, 2012)
2.3.2 Manfaat Tanaman Sukun
Menurut Novrianty (2007), manfaat tanaman sukun mulai dari manfaat akar
hingga buahnya adalah sebagai berikut :
a. Akar: menghalau parasit pada penyakit Malaria, menangkal sel kanker
epidermis dan kanker payudara, sebagai antibiotik penyakit kulit (luka bakar,
panu, dll).
b. Batang: dengan meminum air rebusan kulit batang yang telah dibersihkan dan
dijemur hingga 15 menit, ramuan ini mampu mengobati luka pada lambung.
Selain itu, senyawa Artocarpin pada bagian batang memacu membunuh sel-
sel kanker payudara
c. Daun: mampu meluruhkan batu ginjal yang akan latrut bersamaan dengan
keluarnya air seni, mengobati penyakit hepatitis.
d. Bunga dan Buah : menurunkan kadar gula dalam darah, melindungi jantung,
mengatasi penyakit gigi
2.3.3 Manfaat Tanaman Asam
Salah satu manfaat Tanaman Asam dalam bidang kesehatan ialah sebagai
obat panas dalam, memperbanyak Asi, meminimalisir radang sakit, mencegah
rematik, obat kulit, batuk, diare, disentri, antiseptik, tonik, meningkatkan nafsu
makan dan meningkatkan imunitas tubuh, dll. (Tjitrosoepomo, 2009)
2.3.4 Manfaat Tanaman Jati
Kayu jati pada umumnya banyak dimanfaatkan untuk pembuatan kapal laut,
rumah, meubel dan furniture, hiasan rumah dari kayu, dekorasi outdoor, gazebo,
tiang rumah, bantalan rel kereta api, rangka konstruksi jembatan,dll. Daun jati
juga kerap dijadikan sebagai pembungkus makanan yang memberikan wangi yang
lebih harum daripada daun pisang. Kulit Jati sering dipakai untuk pelapis dinding
atau tembok rumah. Akar pohon jati dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami.
Ranting pohon digunakan sebagai kayu bakar (Maheldaswara, 2008).
2.3.5 Manfaat Tanaman Melon
Manfaat Melon beberapa diantaranya adalah sebagai pencegah penuaan
dini, antioksidan, membantu melancarkan pencernaan, mencegah diabetes,
mencegah penggumpalan darah, mempercepat penyembuhan luka, mencegah
penyakit jantung, mencegah panas dalam, anti kanker, mencegah penyakit stroke,
menurunkan berat badan, anti aging, menjaga kesehatan mata dan mencegah
impotensi. Sementara untuk manfaat lainnya adalah mencerahkan wajah, sumber
energi untuk ibu hamil, makanan bayi dengan gula alami, penyembuhan luka,
mengecilkan perut buncit dan menjaga kesehatan kulit (Rukmana, 2007).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Etnobotani dilaksanakan pada hari Selasa, 19 September 2017
Pukul 16.30 sampai selesai yang bertempat di Ex Farm, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin.
3.2 Alat dan Bahan
Pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum haruslah didukung dengan
media yang memadai. Pada saat melakukan pengamatan, digunakan alat tulis
menulis dan kertas HVS 5 lembar sebagai media utama untuk mencatat hal-hal
penting saat melakukan pengamatan. Media pendukung lainnya adalah Kamera
yang digunakan untuk pengambilan gambar Sampel tanaman sekaligus sebagai
media pendukung praktikum.
3.3 Metode Pelaksanaan
Pengamatan yang dilakukan saat melakukan praktikum adalah sebagai berikut:
1. Menentukan alat dan bahan
2. Mencari 5 jenis tanaman yang akan dijadikan bahan praktikum
3. Meninjau langsung lokasi praktikum
4. Mengambil gambar tanaman untuk kepentingan dokumentasi praktikum
5. Mencari nama tanaman, klasifikasi, morfologi dan manfaatnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Tomat

Akar tanaman Tomat Batang tanaman Tomat

Daun tanaman Tomat Bunga tanaman Tomat

Buah Tomat Biji tanaman Tomat


4.1.2 Sukun

Akar tanaman Sukun Batang tanaman Sukun


Daun tanaman Sukun Bunga tanaman Sukun

Buah tanaman Sukun Biji tanaman Sukun


4.1.3 Asam

Akar tanaman Asam Batang tanaman Asam

Daun tanaman Asam Bunga tanaman Asam

Buah tanaman Asam Biji tanaman Asam


4.1.4 Jati

Akar tanaman Jati Batang tanaman Jati

Daun tanaman Jati Bunga tanaman Jati

Buah tanaman Jati Biji tanaman Jati


4.1.5 Melon

Akar tanaman Melon Batang tanaman Melon


Daun tanaman Melon Bunga tanaman Melon

Buah tanaman Melon Biji tanaman Melon

4.2 Pembahasan
4.2.1 Akar
Akar dari tanaman tomat, sukun, asam, jati dan melon memiliki kesamaan
yaitu memiliki akar tunggang hal ini didukung oleh Cahyono (2012) yang
menyatakan bahwa akar tanaman tomat memiliki 2 akar, yakni akar tunggang
yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar
ke arah samping tetapi dangkal.
Menurut Tjitrosoepomo (2009), Sistem perakaran asam adalah akar
tunggang, terbukti dengan adanya akar lembaga (Radicula) yang tumbuh terus
menjadi akar pokok yang bercbang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil
Akar tunggang yang dapat menembus kedalam tanah
Menurut Maheldaswara (2008), Tanaman Jati memiliki 2 jenis akar, yaitu
akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar yang tumbuh secara
vertikal dan berukuran besar, kegunaannya untuk menopang pohon agar tidak
mudah roboh.
4.2.2 Batang
Batang dari kelima tanaman ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Ada yang berbentuk persegi empat hingga bulat, ada yang teksturnya lunak,
adapula yang batangnya keras. Dalam bukunya, Cahyono (2012) menyatakan
bahwa batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat dan berbatang
lunak tetapi cukup kuat serta berbulu.
Menurut Triwiyatno (2007), Batang sukun memiliki tekstur kayu yang
lunak, tajuknya rimbun dan memiliki serat kasar yang dapat menghasilkan getah
encer yang memacu pertumbuhan tunas alam yang biasanya dibuat bibit untuk
tanaman baru lainnya
Dalam bukunya, Tjitrosoepomo (2009) mengatakan bahwa batang
tanaman asam jelas, keras dan berkayu. Bentuk batang bulat, dengan pohon yang
selalu tegak diameter batang pangkal hingga 2 m. Kulit batang berwarna coklat ke
abu-abuan dan memiliki tekstur yang kasar.
Menurut Maheldeswara (2008), Batang tanaman Jati berbentuk bulat lurus
keatas, tinggi total mencapai 40 m. Batang bebas cabang dapat mencapai 18 – 20
m. Kulit batang coklat keabu-abuan, terpecah-pecah dangkal dalam alur
memanjang batang.
Menurut Rukmana (2007), batang tanaman melon memiliki bentuk batang
segi lima dengan sudut runcing. Pertumbuhan batangnya berlekuk-lekuk dengan 3
– 7 lekukan yang memiliki garis tengah 8 – 15 cm. Batang tanaman melon sendiri
lunak dan memiliki bulu-bulu halus.
4.2.3 Manfaat
Manfaat 5 tanaman ini memiliki banyak manfaat yang telah terdefinisikan hal
ini didukung oleh pernyataan Rukmana (2007) yang menyatakan bahwa manfaat
tanaman Melon selain sebagai pencegah diabetes, melon juga dapat bermanfaat
untuk mencerahkan noda hitam pada wajah.
Menurut Maheldaswara (2008), Kulit Jati juga sering dipakai untuk pelapis
dinding atau tembok rumah. Akar pohon jati dapat dimanfaatkan sebagai pewarna
alami dan Ranting pohon digunakan sebagai kayu bakar.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari praktikum Etnobotani, saya dapat menarik beberapa kesimpulan :
1. Morfologi tanaman Asam, Sukun, Tomat, Jati dan Melon dapat terlihat
oleh mata lewat bentuk akar, daun, bunga dll yang sangat terlihat jelas
2. Tiap-tiap tanaman memiliki banyak manfaat bagi tumbuhan itu sendiri,
bagi manusia dan bagi makhluk hidup lainnya. Manfaat terbesar yang
dirasakan oleh kita adalah saat kita mampu menikmati apa saja khasiat
tanaman itu yang mampu membuat kita lebih sehat dan bugar.
5.2 Saran
Saran saya dalam praktikum, Hati-hati dalam mengidentifikasi tanaman dan hati-
hati saat ingin membudidayakan tanaman karena setiap tanaman memiliki
perbedaan sendiri yang harus dimengerti jika ingin tanamannya tumbuh dengan
baik dan bermanfaat bagi kita sendiri tentunya.
DAFTAR PUSTAKA

Permatasari, Indah. 2013. Etnobotani tumbuhan bahan dasar minyak Sumbawa di


Kabupaten Sumbawa Besar Provinsi NTB. Undergraduate Thesis, Universitas
Isam Negeri Malik Ibrahim. Malang

Sutrisno, Koswara. 2008. Sukun sebagai Cadangan Pangan Alternatif. Thesis

Rukmana, R. 2007. Seri budidaya Melon Hibrida. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Cahyono, Bambang. 2012. Seri budidaya Tomat: Usaha Tani dan Penanganan
Pasca Panen. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Tjitroesoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. UGM press.

Triwiyatno, Agus Eko. 2007. Bibit Sukun Cilacap. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Rukmana, R. 2009. Seri budidaya Asam : Budi daya dan pascapanen. Penerbit
Kanisius. Yogyakarta.

Novrianti, Liza. 2007. Identifikasi dan Karakteristik Morfologi Tanaman Sukun


(Artocarpus Atilis) di kabupaten Padang Pariaman. Diploma Thesis,
Universitas Andalas Press.

Maheldaswara, Daru. 2008. Seri Budidaya Tanaman Jati Emas. Penerbit


Kanisius. Yogyakarta.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai