Anda di halaman 1dari 2

Hasil percobaan analgetik metode Siegmund:

Pada percobaan analgetik dengan metode siegmund, diberikan stimulus nyeri


berupa penyuntikan aspirin dan morfin secara intraperitoneal pada mencit. Setelah itu,
respon mencit diamati. Mencit akan memberikan respon dengan menggeliat apabila
merasakan respon nyeri yang diberikan. Setelah percobaan selesai, hasil yang
diperoleh dianalisis dengan t-test two tailed .

Tabel (?). t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances NaCl vs Aspirin

Tabel (?). t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances NaCl vs Morfin


Menurut hasil analisis yang diperoleh, terlihat adanya perbedaan yang signifikan
antara respon yang muncul pada pemberian kontrol negatif NaCl dengan analgetik
aspirin dan morfin. Hal ini dapat dilihat dari nilai P (T<=t) two-tail keduanya yang
lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Hasil yang didapat sesuai dengan teori dimana aspirin
dan morfin memiliki efek analgetik, sedangkan NaCl sebagai kontrol negatif tidak
memiliki efek tersebut. Selain hasil analisis t-test two-tail, kemampuan aspirin dan
morfin sebagai analgetik juga dapat dilihat pada tabel hasil percobaan, dimana mencit
yang diberi aspirin dan mencit yang diberi morfin memberikan geliat yang lebih
sedikit dibanding mencit yang diberi NaCl. Hal ini menunjukkan mencit merasakan
respon nyeri yang lebih ketika diberi analgesik berupa aspirin maupun morfin
dibandingkan ketika diberi NaCl.
Namun, dari hasil percobaan tidak dapat disimpulkan analgetik mana yang
memberikan respon lebih kuat antara aspirin dan morfin, karena efek geliat yang
diberikan tidak konstan selalu lebih kecil jika dibandingkan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai