Anda di halaman 1dari 5

ULTRAVIOLET AND VISIBLE ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY

Active compound: Alprenolol Hidroklorida

Stock Solution:

Alprenolol Hidroklorida : 200mg

 Larutan Stok I (1000 ppm)


25 mg mg
=1 =1000 ppm
25 ml ml

 Larutan Stok 2 (100 ppm)


M 1 ×V 1=M 2× V 2
1000 ×V 1=100 ×10
V 1=1 ml
Maka untuk membuat larutan stok II, diambil 1 ml larutan stok I ke labu ukur 10 ml dan tambahkan
pelarut hingga batas.

Standard solution:

No Concentration (ppm) Preparation Absorbance


1 2 M 1 ×V 1=M 2× V 2 0,33
100 ×V 1=2 ×10
V 1=0,2 ml
2 3 M 1 ×V 1=M 2× V 2 0,4
100 ×V 1=3 ×10
V 1=0,3 ml
3 5 M 1 ×V 1=M 2× V 2 0,54
100 ×V 1=5 ×10
V 1=0,5 ml
4 7 M 1 ×V 1=M 2× V 2 0,66
100 ×V 1=7 ×10
V 1=0,7 ml
5 9 M 1 ×V 1=M 2× V 2 0,81
100 ×V 1=9 × 10
V 1=0,9 ml
Result of wavelength scan:
Conclusion:

Menurut Japanese Pharmacopoeia, Spectra UV VIS diatas berada dalam kondisi Alprenolol
Hidroklorida yang dilarutkan oleh etanol 95% (1 dalam 10000).

Calibration Curve (graph and equation)

Absorbansi terhadap Konsentrasi

Absorbansi
1
0.8
f(x) = 0.07 x + 0.2 Absorbansi
Absorbansi

0.6 R² = 1 Linear (Absorbansi)


0.4
0.2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D
ari kurva kalibrasi diatas maka dapat diperoleh persamaan y = 0,0677x + 0,1957

Sample: Tablet Alprenolol Hidroklorida

Preparation of sample:

Sejumlah sampel tablet Alprenolol Hidroklorida dilarutkan di dalam 50 ml etanol P, kemudian larutan
tersebut diambil 1 ml dengan pipet ukur untuk diencerkan dengan etanol P hingga 10 ml di dalam
labu ukur 10 ml. Diambil lagi 1 ml dari larutan tersebut dengan pipet ukur dan diencerkan dengan
etanol P hingga 10 ml di dalam labu ukur, selanjutnya larutan sampel tersebut diuji dengan
spektrofotmeter UV Vis.

1
Calculation:

Jumlah zat aktif dalam sampel adalah 200 mg. Sampel dilarutkan dalam 50 ml aquades.

200
M=
50

M =4000 ppm

Konsentrasi zat aktif dalam larutan adalah 4 ppm.

2
Kemudian 1 ml larutan tersebut diencerkan menjadi 10 ml larutan sampel.

M 1 ×V 1=M 2× V 2

4000 × 1=M 2 ×10

M 2=400 ppm

Konsentrasi zat aktif dalam larutan sampel pada pengenceran pertama adalah 400 ppm.

Kemudian 1 ml larutan sampel diencerkan kembali menjadi 10 ml.

M 2 ×V 2= M 3 ×V 3

400 × 1=M 2 ×10

M 3=40 ppm

Konsentrasi zat aktif dalam larutan sampel pada pengenceran kedua adalah 40 ppm.

Maka, konsentrasi zat aktif dalam sampel yang sebenarnya adalah 40 ppm.

Berdasarkan kurva kalibrasi dapat dihitung konsentrasi zat aktif pada sampel yang dianalisis oleh
spektrofotometer UV VIS melalui persamaan dibawah ini:

Y= 0,0677x + 0,1957

Absorbansi zat aktif dalam sampel adalah 0,49, maka konsentrasi zat altif dalam sampel adalah

0,49 = 0,0677x + 0,1957

X = 4,34 ppm

40−4,34
M1V1= Galat = ×100 %=89,15 %
40

4,34
Kadar = ×100 %=10,85 %
40

0,00434
M =
285,8

= 1,52 x 10-5 M

Conclusion:

'Persyaratan pada (Farmakope Indonesia IV, 1995, hal 82)

3
“Tablet Alprenolol Hidroklorida mengandung Alprenolol Hidroklorida, C15H23N02.HCI, tidak kurang
dari 92,5% dan tidak lebih dari 107,5% dari jumlah yang tertera pada etiket.”

1. Konsentrasi Alprenolol Hidroklorida adalah 4,34 ppm.


2. Persentase kadar dari hasil pengukuran dengan spektrofotometer UV VIS yaitu sebesar
10,85%. Sehingga disimpulkan bahwa kadar Alprenolol Hidroklorida pada sampel yang diuji
tidak masuk rentang yang disyaratkan oleh Farmakope Indonesia IV.
3. Persentase galat pada praktikum ini adalah 89,15%.

Anda mungkin juga menyukai