Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraiyan bab-bab sebelumnya, maka penulis mengambil

kesimpulan dan memberikan beberapa saran yang didapatkan selama melakukan

Asuhan Keperawatan pada Ny. “S” dengan gangguan Sistem Pernafasan Asma

Bronkhial di ruang keperawatan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan,

terhitung mulai tanggal 06 Mei 2019 hingga 08 Mei 2019, maka penulis

mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Dari hasil pengkajian keperawatan pada Ny. “S” didapatkan data seperti:

Saat dilakukannya pengkajian keperawatan didapatkan hasil klien

mengatakan sesak dikarenakan batuk berlendir yang sulit dikeluarkan,

klien mengatakan sulit tidur saat malam hari dikarenakan batuk dan

sesak, klien mengatakan sulit tidur sudah 2 hari terganggu, klien

mengatakan suda 2 hari belum mandi, klien mengatakan khawatir dengan

penyakitnya, klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya,

klien tampak sesak, klien tampak lemah, pernafasan cuping hidung,

adanya suara wheezing dilapang paruh, RR: 24x/m, Spo2: 92%, klien

tampak batuk, klien tampak mengeluarkan sputum, klien tampak kusam,

rambut klien tampak kusam, kuku klein tampak panjang dan hitam,

konjung tifa klien tampak pucat, klien tampak tegang, klien tampak ingin

mengetahui tentang penyakitnya.

86
2. Masalah keperawatan yang ditemukan pada Ny.”S” terdapat 6 diagnosa

keperawatan aktual diantaranya bersihan jalan nafas tidak efektif, Resiko

penurunan curah jantung, gangguan pola tidur, defisit perawatan diri,

ansietas, defisit pengetahuan.

3. Rencana Tindakan Keperawatan yang disusun untuk Ny. “S” disesuaikan

dengan kondisi klien dan fasilitas yang ada serta disesuaikan dengan

sumber buku yang ada membahas tentang Asma Bronkhial

4. Penulis tidak mendapatkan hambatan yang berarti dalam melaksanakan

Tindakan Keperawatan pada Klien dikarenakan adanya sikap yang baik

antara penulis dengan orang tua klien maupun dengan tim perawat ruang

Dahlia.

5. Penulis melakukan evaluasi keperawatan secara sumatif dan formatif.

Evaluasi formatif dilakukan secara terus menerus untuk menilai setiap

tindakan keperawatan yang telah dilakukan, sedangkan evaluasi sumatif

ditampilkan dalam bentuk SOAP untuk menilai apakah masalah teratasi

atau tidak. Dari hasil evaluasi didapatkan enam diagnosa yang muncul

pada kasus Ny. “S” dengan gangguan sistem pernafasan Asma Bronkhial,

tiga diaknosa yang teratasi yaitu gangguan pola tidur, ansietas, dan defisit

pengetahuan

B. Saran

Saran-saran yang penulis berikan untuk perbaikan dalam meningkatkan

mutu Asuhan Keperawatan adalah sebagai berikut:

87
1. Rumah Sakit

Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang seoptimal mungkin yang

memberikan kepuasaan terhadap kliennya.

2. Perawat

Agar dapat mengaplikasikan rencana keperawatan baik kepada pasien

maupun rumah sakit

3. Institusi Pendidikan

Perlunya peningkatan fasilitas berupa buku-buku literatur diperpustakaan

khususnya tentang Asuhan Keperawatan gangguan sistem pernafasan

Asma Bronkhial.

4. Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa mampu menguasai teori yang telah didapatkan

selama perkuliahan untuk diterapkan pada saat melakukan Asuhan

Keperawatan khususnya pada klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan.

88

Anda mungkin juga menyukai