Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara
negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional.34
Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan
Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya,
negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh
negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-
prinsip keunggulan komparatif.
Ekonomi Makro menjadi tujuan utama perdagangan internasional. Hal ini dapat kita lihat dari kasus
kemampuan inti dari IMF dalam hal kebijakan ekonomi makro, dan melihat peran sentral dalam hal
menghindari krisis, ketika hal tersebut gagal dilaksanakan, disarankan untuk melaksanakan pemulihan
yang cepat dari krisis. Ekonomi makro atau makroekonomi adalah bidang ilmu yang mempelajari
keseluruhan ekonomi dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang diproduksi, total pendapatan yang
dihasilkan, tingkat pengangguran, serta sifat-sifat umum harga barang. Ekonomi makro dapat digunakan
untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Krisis ekonomi Asia yang berkepanjangan telah mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun
1998 ketingkat yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Misalnya IMF, dalam World Economic
Outlook edisi Mei 1998, merevisi kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi sekitar 3
persen dari perkiraan 3,5 persen pada bulan Desember 1998 dan 4,25 persen pada bulan Oktober 1998.
Pasar Bebas
Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar
negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.Perdagangan bebas dapat juga
didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam
perdagangan antar individualindividual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang
berbeda. Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang
diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor.
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal,
umumnya dalam proses perdagangan. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur
tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari
perdagangan internasional, lawannya adalah impor.Sektor ekspor yang pulih merupakan pendorong
pertumbuhan ekonomi bagi sebagian besar negara di Asia Tenggara. Demikian Bank Pembangunan Asia
(ADB) dalam laporannya belum lama ini. Hanya saja ditegaskan juga bahwa masalah keamanan tetap
memprihatinkan, terutama di beberapa negara tertentu, termasuk Indonesia.
Dalam sebuah konferensi moneter dan keuangan internasional yang diselenggarakan oleh Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) di Bretton Woods pada 1944, setelah Perang Dunia II. Konferensi yang dikenal
sebagai konferensi Bretton Woods ini bertujuan mencari solusi untuk mencegah terulangnya depresi
ekonomi di masa sesudah perang. Negara-negara anggota PBB lebih condong pada konsep negara
kesejahteraan sebagaimana digagas oleh John Maynard Keynes. Dalam konsep negara kesejahteraan,
peranan negara dalam bidang ekonomi tidak dibatasi hanya sebagai pembuat peraturan, tetapi
diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi fiskal, khususnya untuk
menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.Pada kondisi dan suasana seperti ini, tulisan
Hayek pada tahun 1944, The Road Of Serdom, yg menolak pasalpasal tentang kesejahteraan dinilai
janggal. Tulisan Hayek ini menghubungkan antara pasal-pasal kesejahteraan dan kekalahan liberal,
kekalahan kebebasan individualisme.